Suplementasi Tablet
Tambah Darah Bagi
Remaja Putri
Puskesmas Padalarang
Tahun 2021
Besaran Masalah Anemia Remaja Putri
Nasional
• Hasil Riskesdas 2013
• Prevalensi anemia pada Remaja Putri di Indonesia diatas
usia 15 tahun adalah 22,7% (1 dari 4 Remaja Putri
mengalami Anemia)
• Prevalensi anemia pada Bumil sebesar 37,1% (1 dari 3 Bumil
mengalami Anemia)
• Hasil Riskesdas 2018
• Anemia Bumil 48% (1 dari 2 Bumil mengalami Anemia)
Kebijakan
implementasi
program
Penanggulangan
Anemia pada
remaja Putri
sebaiknya
BERINTEGRASI
dengan program
yang sudah
berjalan,
misalnya UKS/M
Anemia Pada Remaja Putri dan
Pencegahannya
Pengertian Anemia
✔Mengonsumsi
pangan beragam
✔Membiasakan
PHBS
✔Aktivitas Fisik
✔Memantau BB
rutin
17
Rekomendasi Pola Makan yang
Baik: Pedoman Tumpeng Gizi
Seimbang dan Isi Piringku
Peningkatan asupan gizi seimbang termasuk
makan makanan kaya zat besi
Besi Heme • Pada kondisi normal,
penyerapan 25%
(pangan • Pada kondisi anemia,
hewani)
penyerapan > 35%
Besi Non
Heme
• Penyerapan 1-5%
(pangan
nabati)
Sumber: Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Rematri dan WUS – Kemenkes RI, 2018
SUPLEMENTASI TABLET
TAMBAH DARAH
Kandungan Tablet Tambah Darah menurut
Permenkes 88 tahun 2014
Tablet Tambah Darah mengandung
senyawa zat besi setara dengan
60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat
SUPLEMENTASI TABLET
TAMBAH DARAH
Kegiatan Integrasi Dengan
Sekolah
• Setiap sekolah membuat SK Tim UKS /
Penanggung Jawab Program
Suplementasi TTD
• Penanggung Jawab Program akan
bergabung dengan WA grup puskesmas
• Membuat pengajuan Tablet Tambah
Darah Per Triwulan
• Melaporkan kegiatan program per triwulan
Kegiatan Suplementasi TTD
Sebelum Pandemi
Kegiatan Suplementasi TTD
Pada Masa Pandemi
Pencatatan dan Pelaporan