Anda di halaman 1dari 19

Tujuan

Umum:
Menyediakan informasi terkait masalah gizi dan faktor determinannya
sebagai dasar perumusan kebijakan, perencanaan program, evaluasi
kebijakan dan status gizi masyarakat
Khusus:
• Mengetahui trend atau kecenderungan status pertumbuhan balita
• Mengetahui faktor determinan masalah gizi
• Menganalisis penyebab masalah gizi
• Menilai dan menentukan prioritas intervensi
• Menentukan rencana aksi gizi
Assessment (Pengumpulan Data/Pengkajian)
Entry Data
• Data dari hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan di posyandu
serta pemantauan ibu hamil dientry kedalam aplikasi ePPGBM pada alamat
www.sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id.
• Login ke dalam module ePPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat) dengan user dan password masing-masing Puskesmas. Data yang
dientry meliputi:
 Identitas balita dan ibu hamil
 Pengukuran balita yaitu berat badan, tinggi badan, Lila (Lingkar Lengan Atas) sedangkan
ibu hamil yaitu berat badan, tinggi badan dan Lila
 Determinan masalah gizi yaitu kepemilikan JKN, air bersih, jamban sehat, imunisasi,
merokok, riwayat bumil, penyakit penyerta, kecacingan
• Entry data sebaiknya dilakukan pada hari pelaksanaan kegiatan posyandu
• Data balita dan ibu hamil yang sudah terentri sesuai format excel dapat
langsung diupload kedalam aplikasi.
• Luaran data pemantauan pertumbuhan yang telah dientry antara lain status
gizi dan capaian kinerja gizi sampai level desa.
Assessment (Pengumpulan Data/Pengkajian)
Validasi Data
• Validasi adalah kegiatan pengukuran ulang pada sasaran bermasalah gizi yang
ditandai dengan munculnya nama balita didalam lonceng/alert
• Balita dengan masalah gizi pendek, kurus dan berat badan kurang
(underweight), yang masuk ke dalam lonceng (alert) atau memiliki z-score
ekstrim pada menu daftar balita outlier harus segera di validasi.
• Apabila entry data dilakukan pada hari pengumpulan data (saat kegiatan
posyandu) maka validasi dapat langsung dilakukan. Namun jika entry data
dilakukan setelah hari pengumpulan data maka validasi dilakukan melalui
kunjungan rumah oleh tenaga gizi puskesmas bersama masyarakat (kader).
• Apabila setelah divalidasi diketahui balita mengalami masalah gizi segera
ditangani secara tepat. Contoh:
 Seorang balita dengan status gizi stunting dilakukan proses asuhan gizi (PAG) balita stunting
 Seorang balita dengan status gizi kurus dilakukan proses asuhan gizi (PAG) balita kurus serta diberikan
makanan tambahan
 Seorang Balita dengan status gizi sangat kurus dilakukan proses asuhan gizi (PAG) sesuai tata laksana
gizi buruk
Analisis
• Pengolahan dan analisis data sederhana dapat dilakukan oleh aplikasi
ePPGBM. Output yang dihasilkan dapat di export kedalam bentuk excel
untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut. Contoh output diantaranya
sebagai berikut:
• Mengamati daftar status gizi individu berdasarkan 3 indeks, pada menu
daftar balita berdasarkan status gizi, contoh:
• Indeks status gizi balita berdasarkan:
 Berat Badan menurut Umur (BB/U)
 Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
 Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
• Secara detail ketiga grafik dapat dilihat pada masing-masing balita untuk
mengamati kecenderungan garis pertumbuhan balita serta. Ketiga indeks
status gizi digunakan untuk menentukan intervensi yang tepat pada
sasaran.
• Analisis prevalensi status gizi berdasarkan masing-masing desa di
kecamatan, pada menu Rekap balita berdasarkan status gizi. Contoh:

Rekap Balita Berdasarkan Status Gizi di Pusk.Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris

persentase underweight, stunting dan wasting di Desa Sunua masing-masing adalah12,7%,


16,6% dan 3,9%
• Analisis lanjut
Rekap Balita Berdasarkan Status Gizi underweight, stunting dan wasting
di Pusk.Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris
BB/U TB/U BB/TB
No Desa/Kelurahan Gizi Gizi Gizi Sangat Sangat
Gizi Baik Underweight Pendek Normal Stunting Kurus Normal Gemuk Wasting
Buruk Kurang Lebih Pendek Kurus
1 SUNUA 3 20 155 3 12.7 8 22 151 16.6 2 5 165 9 3.9
2 PADANG BINTUNGAN 5 19 96 3 19.5 8 17 98 20.3 2 5 113 3 5.7
3 PAUAH KAMBA 5 28 376 7 7.9 18 39 359 13.7 8 12 379 17 4.8
4 KAPALO KOTO 3 7 89 0 10.1 6 11 82 17.2 1 4 89 5 5.1
5 KURAI TAJI 3 36 447 7 7.9 8 55 430 12.8 2 10 465 16 2.4
6 PADANG KANDANG PULAU AIE 0 2 85 1 2.3 0 0 88 - 0 0 82 6 -
7 SUNUA TANGAH 2 19 120 2 14.7 3 19 121 15.4 3 10 127 3 9.1
8 SUNUA BARAT 2 20 107 1 16.9 2 23 105 19.2 1 3 126 0 3.1
9 KURAI TAJI TIMUR 4 14 133 2 11.8 3 25 125 18.3 4 5 136 8 5.9
JUMLAH 27 165 1608 26 10.5 56 211 1559 14.6 23 54 1682 67 4.2

Desa dengan jumlah stunting terbanyak adalah di Desa Padang Bintungan dan jumlah balita kurus
terbanyak adalah Desa Sunua Tangah.
• Analisis lanjut
Analisis prevalensi status gizi berdasarkan kelompok umur (0-2 tahun dan 2-5
tahun). Untuk melihat sebaran status gizi pada balita secara lebih spesifik.
Sasaran prioritas dalam program pencegahan stunting adalah balita 0-23 bulan.
Semakin cepat masalah gizi terdeteksi akan semakin cepat intervensi diberikan.

Rekap Balita Berdasarkan Status Gizi dan Usia di Pusk.Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris
BB/U TB/U BB/TB
No Desa/Kelurahan Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn
1 SUNUA 2 1 2 18 54 101 0 3 1 7 1 21 56 95 0 0 2 0 2 3 51 114 3 6
2 PADANG BINTUNGAN 2 3 3 15 32 65 2 1 2 6 3 14 34 64 0 0 1 1 1 5 35 77 2 1
3 PAUAH KAMBA 1 4 5 23 117 258 6 2 0 18 3 36 126 233 0 0 4 4 1 11 119 260 5 12
4 KAPALO KOTO 1 2 4 3 24 65 0 0 4 2 3 8 22 60 0 0 0 1 2 2 25 64 2 3
5 KURAI TAJI 0 3 7 29 135 312 4 3 2 6 8 47 136 294 0 0 1 1 2 8 133 332 10 6
6 PADANG KANDANG PULAU AIE 0 0 1 1 34 51 1 0 0 0 0 0 36 52 0 0 0 0 0 0 35 47 1 5
7 SUNUA TANGAH 0 2 4 15 27 93 2 0 0 3 3 16 30 91 0 0 1 2 2 8 29 98 1 2
8 SUNUA BARAT 0 2 5 15 31 75 1 0 0 2 1 22 36 68 0 0 0 1 1 2 36 89 0 0
9 KURAI TAJI TIMUR 0 4 4 10 47 86 0 2 1 2 3 22 47 78 0 0 0 4 2 3 44 92 5 3
JUMLAH 6 21 35 129 501 1106 16 11 10 46 25 186 523 1035 0 0 9 14 13 42 507 1173 29 38
• Analisis lanjut
Mengamati faktor determinan yang berpeluang menyebabkan terjadinya masalah
gizi pada balita. Riwayat tindakan dilakukan oleh petugas kesehatan bersama dengan
masyarakat atau kader untuk konfirmasi status gizi sekaligus melakukan
observasi/wawancara terkait faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
gizi sebagai dasar penentuan intervensi masalah gizi di wilayah tersebut.
Rekap Riwayat Tindakan di Pusk.Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris
Faktor Determinan
No Desa/Kelurahan JKN / BPJS Air Bersih Kecacingan Jamban Sehat Imunisasi Merokok (Keluarga) Riwayat Ibu Hamil Penyakit Penyerta
Ya Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ada Tidak Ada KEK NON KEK Ada Tidak Ada
JUMLAH 21 32 45 8 4 49 42 10 27 26 33 20 12 41 3 50
10 SUNUA 3 3 6 0 0 6 5 1 6 0 4 2 1 5 0 6
11 PADANG BINTUNGAN 0 6 6 0 0 6 6 0 3 3 6 0 0 6 0 6
12 PAUAH KAMBA 9 11 19 1 2 18 19 1 12 8 12 8 4 16 3 17
13 KAPALO KOTO 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3
14 KURAI TAJI 2 3 5 0 0 5 3 1 2 3 5 0 2 3 0 5
15 PADANG KANDANG PULAU AIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUNUA TANGAH 3 1 4 0 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 0 4
17 SUNUA BARAT 0 2 2 0 1 1 2 0 1 1 0 2 0 2 0 2
18 KURAI TAJI TIMUR 4 3 3 4 0 7 5 2 1 6 3 4 3 4 0 7

sebagian besar belum memiliki JKN, akses air bersih dan jamban sehat masih kurang, masih separuh balita belum
mendapat imunisasi, masih ada yang lahir dari ibu yang KEK dan sebagian besar keluarga balita merokok.
Determinan yang menjadi masalah gizi dan tidak dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan, maka intervensinya
dapat dikonvergensikan atau diintegrasikan dengan sektor terkait.
Data kinerja gizi dapat dipantau setiap tahun. sedangkan data pemantauan
pertumbuhan diamati setiap bulan. Contoh analisis data SKDN, dengan
membuat grafik persentase D/S, K/S, N/D dan 2T/D
Persentase D/S, K/S, N/D dan 2T/D Di Kecamatan X
120 100

100

100
95

95

90
100
80

80

80

80
70

70
80
60
40
20

4
3
2

0
DESA A DESA B DESA C DESA D
D/S K/S N/D 2T/D

Analisis data indikator kinerja gizi disajikan dengan menghubungkan indikator yang saling terkait,
- antar indikator gizi,
- indikator gizi dengan indikator program lain yang menjadi faktor risiko terjadinya masalah gizi seperti
kejadian diare, campak dan kecacingan
- indikator gizi dangan data sektor lain seperti pangan dan kemiskinan
Analisis situasi

• Kecenderungan masalah gizi


Kencenderungan Persentase Stunting Di Kecamatan X
40 31
30 32
29
20
10
0
2018 2019 2020

Persentase stunting di Kecamatan X cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2018


yaitu 32% menjadi 29% ditahun 2020.
Analisis situasi
• Pemetaan
Matriks Prioritas Wilayah Intervensi Gizi Di Kecamatan X
DESA Prev Stunting Wasting Skoring TTD bumil Imunisasi skoring Total Ra
< 20 = (rendah) < 5 = (rendah) masalah Target 85 Target 90 skoring Pri
20-29 = 5-9 = (sedang) gizi (diatas (diatas Semakin wila
(sedang) 10-14 = (tinggi) target target tinggi skor
30-39 = (tinggi) >=14 = (sangat target skor target skor semakin
>=40 = (sangat tinggi) 1, dibawah 1, bermasalah
tinggi) Rendah & target = 2) dibawah
Rendah & sedang=1 target = 2)
sedang=1 Tinggi &sangat
Tinggi &sangat tinggi =2
tinggi =2
(1) (2) (3) (4=2+3) (5) (6) (7=5+6) (8=4+7) (9)
A 22% (1) 14% (2) 3 86 (1) 80 (2) 3 6 2
B 15% (1) 9%(1) 2 91(1) 95 (1) 2 4 4
C 25%(1) 7%(1) 2 65 (2) 70 (2) 4 6 2
D 10% (1) 17%(2) 3 86 (1) 96(1) 2 5 3
E 30%(2) 14%(2) 4 73 (2) 67(2) 4 8 1
F 9%(1) 4%(1) 2 78(2) 83(2) 4 6 2

Desa prioritas untuk di intervensi adalah desa E. Masalah gizi di desa E lebih tinggi dibandingkan
desa lain di kecamatan X dan desa E mempunyai cakupan kinerja program yang masih rendah
AKSI
• Koordinasi dengan program lain, bidan di desa, kader dan aparat desa,
sesuai permasalahan yang ada, misalnya:
• Meningkatkan partisipasi masyarakat ke Posyandu
• Pemenuhan suplementasi gizi di Posyandu/desa
• Pendampingan pada wilayah dengan D/S dan N/D rendah
• Edukasi gizi
• Tindakan/respon cepat pada kasus rujukan balita tidak naik berat
badannya atau balita yang mempunyai gejala klinis gizi buruk hasil
laporan dari posyandu maupun masyarakat
• Melakukan penyelidikan epidemiologis apabila ditemukan balita dengan
kasus gizi buruk.
• Melaporkan hasil Surveilans Gizi kepada kepala Puskesmas dan
pengelola program lainnya.
AKSI
• Diseminasi dilaksanakan pada lokakarya mini bulanan atau rapat koordinasi
kecamatan di puskesmas
identifikasi peran lintas program dan sektor diwilayah kecamatan.
• Data status gizi juga dapat dimanfaatkan oleh lintas sektor sebagai bahan
analisis program terkait percepatan pencegahan stunting.
• Puskesmas dibawah koordinasi camat/lurah melakukan intervensi di
posyandu/desa/kelurahan, untuk menanggulangi masalah yang ditemukan
berdasarkan analisis data Surveilans Gizi.
• Perumusan kembali/penyesuaian kebijakan program yang sedang berjalan
(modifikasi) diarahkan kepada upaya penanggulangan masalah yang
ditemukan.
• Membuat perencanaan intervensi untuk tahun anggaran berikutnya
berdasarkan hasil Surveilans Gizi, melalui dana desa dan BOK.
RENCANA TINDAK LANJUT INTERVENSI MASALAH GIZI

PENYEBAB REKOMENDASI PERAN LINTAS SEKTOR


MASALAH
Kemiskinan - Jaminan Kesehatan -Dinas Sosial
- Peningkatan pendapatan melalui proyek padat karya - Dinas PUPR
- Bantuan Pangan Non Tunai - Dinas Pertanian
- PKH
- Bantuan bibit tanaman/hewan ternak
Kepemilikan - Penyediaan Jamban - Penyediaan Jamban
Jamban - Pemicuan STBM Stunting - Pemicuan STBM Stunting
- Edukasi PHBS - Edukasi PHBS
- Peningkatan akses air bersih - Peningkatan akses air bersih
- Dinas PUPR - Dinas Kesehata - Dinas PUPR
- Dinas Kesehata
Kepemilikan air - Pamsimas - Disperkimhub
bersih - Pembangunan sarpras air bersih pedesaan
Prilaku kesehatan - Promosi kesehatan - Dinkes
- Edukasi
- Strakom perubahan prilaku masyarakat
Faktor Determinan Permasalahan Gizi Balita di Kab X tahun 2019
Faktor Determinan
JKN / BPJS Air Bersih Kecacingan Jamban Sehat Imunisasi Merokok (Keluarga) Riwayat Ibu Penyakit
No Puskesmas
Tidak Tidak
Ya Tidak Ada Ya Tidak Ada Ya Tidak Ada Tidak Ada KEK NON KEK Ada Tidak Ada
Ada Ada
JUMLAH 647 1,127 1,605 177 142 1,606 1,240 536 1,212 543 1,422 349 238 1,524 178 1,619
1 PASAR USANG - 4 4 - - 4 4 - 3 1 4 - - 4 - 4
2 KETAPING 125 9 115 19 5 129 105 29 113 15 112 21 8 125 1 133
3 LUBUK ALUNG 28 125 115 37 6 146 113 40 133 19 110 43 5 148 4 149
4 SIKABU 7 15 21 1 - 22 14 8 6 16 20 2 11 11 2 20
5 SINTUK 79 241 307 24 22 291 195 132 199 119 246 72 40 273 44 290
6 ULAKAN Dari Rekap Riwayat Tindakan pada balita bermasalah gizi yang dapat dilihat pada ePPGBM di
25 22 43 3 2 43 35 11 38 8 34 12 15 31 13 34
7 PAUH KAMBAR 168 233 381 19 44 352 347 51 218 182 332 68 60 339 11 392
8 SICINCIN
menu Laporan  Rekap Riwayat Tindakan terlihat bahwa dari Sekitar 1.774 Balita terdapat
4 10 11 3 - 9 7 7 7 7 12 2 3 11 1 13
determinan masalah gizi sebagai berikut:
9 KAMPUNG GUCI 4 4 8 - - 8 7 1 7 1 8 - - 8 1 7
10 ENAM LINGKUNG 53 60 107 6 25 86 58 55 79 28 75 37 22 91 41 72
1. 1.127 Balita tidak memiliki Jaminan Kesehatan
11 KAYU TANAM 6 48 54 - 1 53 18 36 48 6 44 10 8 46 27 27
12 ANDURING 3 29 28 4 5 27
2. 177 Rumah tangga balita belum memilki sarana air bersih 11 21 23 9 27 5 11 21 6 26
13 SEI SARIK 22 29 45 8 5 46 31 22 35 18 28 25 8 45 1 52
14 AMPALU 3. 536 Rumah tangga balita belum memiliki Jamban Sehat
1 2 3 - - 3 3 - - 3 2 1 - 3 - 3
15 PATAMUAN 4 9 13 - - 13 4 9 12 1 13 - 2 11 1 12
4. 142 Balita pernah mengalami kecacingan
16 PADANG SAGO 2 16 12 6 7 11 6 11 11 7 16 2 2 16 - 18
5. 543 Balita belum di imunisasi lengkap
KAMPUNG
17 DALAM 2 18 15 5 1 19 5 15 4 16 15 5 2 18 - 20
18 SIKUCUR
6. 1.422 Anggota
5 10
RT balita
15
masih
-
merokok
- 15 5 10 10 5 13 2 - 15 1 14
7. 238 Ibu balita sewaktu hamil KEK
19 LIMAU PURUT 5 8 9 4 2 11 9 4 8 5 13 - 5 8 11 2
20 PADANG ALAI 3 2 5 - 1 4 3 2 4 1 5 - 1 4 1 4
8. 178 balita
21 SEI LIMAU 34 yang
90 bermasalah
103 gizi
19 11 memiliki
110 penyakit
103 penyerta
20 84 38 101 23 9 111 - 124
22 GASAN GADANG 1 2 - 3 2 1 - 3 - 3 3 - 1 2 - 3
23 SEI GERINGGING 27 60 86 1 3 84 77 10 71 17 81 7 20 68 1 91
24 KOTO BANGKO 4 19 22 1 - 22 12 10 17 4 21 2 - 23 2 21
25 BATU BASA 35 62 83 14 - 97 68 29 82 14 87 10 5 92 9 88
Contoh rekomendasi yang dihasilkan dari Musrenbang berupa
intervensi sensitif
Penyebab Masalah Rekomendasi Peran Lintas Sektor
Kepemilikan Jamban - Penyediaan Jamban - Dinas PUPR
- Pemicuan STBM Stunting - Dinas Kesehatan
- Edukasi PHBS
- Peningkatan akses air bersih
Kemiskinan - Jaminan Kesehatan - Dinas Sosial
- Peningkatan pendapatan melaui - Dinas PUPR
proyek padat karya - Dinas Pertanian
- Bantuan Pangan Non Tunai - Dinas Kelautan dan
- PKH Perikanan
- Bantuan alat tangkap perikanan
- Bantuan bibit tanaman/hewan
ternak
Persediaan Pangan - KRPL - Dinas Sosial
- Bantuan Pangan Non Tunai - Dinas Pertanian
- Dinas Kelautan dan
Perikanan
No Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Penanggung Jawab Sumber Dana
1 Penyediaan Jamban Rumah tangga balita Kec. ..... Bulan Jan s/d Maret PUPR, Dinas Kesehtan, APBD, Dana
bermasalah gizi yang 2020 Desa
belum memiliki jamban
2 Peningkatan akses air bersih Desa Desa .... Bulan Jan s/d Juni Dinas PUPR APBD, Dana
Kec. ... 2020 Desa
3 Pemicuan STBM Stunting Desa yang belum ODF Desa .... Bulan Jan s/d Juni Dinas Kesehatan APBD, Dana
Kec. ... 2020 Desa, BOK
4 Edukasi PHBS Keluarga dengan IKS Desa .... Bulan Jan s/d Juni Dinas Kesehatan APBD, Dana
rendah Kec. ... 2020 Desa
5 Peningkatan pendapatan melaui proyek Keluarga Miskin Desa .... Bulan Jan s/d Dinas Sosial, Dinas APBD, Dana
padat karya Kec. ... Desember 2020 PUPR Desa
6 Bantuan Pangan Non Tunai Keluarga Miskin Desa .... Bulan Jan s/d Dinas Sosial APBN
Kec. ... Desember 2020
7 PKH Keluarga Miskin Desa .... Bulan Jan s/d Dinas Sosial APBN
Kec. ... Desember 2020
8 Bantuan alat tangkap perikanan Keluarga Miskin Desa .... Bulan Jan s/d Dinas Kelautan APBD
Kec. ... Desember 2020 Perikanan
9 Bantuan bibit tanaman/hewan ternak Keluarga Miskin Desa .... Bulan Jan s/d Dinas Pertanian APBD
Kec. ... Desember 2020
10 Peningkatan akses pelayanan kesehatan Keluarga Puskesmas, Pustu, Bulan Jan s/d BOK
Posyandu Desember 2020
11 Peningkatan kualitas imunisasi Keluarga Puskesmas, Pustu, Bulan Jan s/d APBD, BOK
Posyandu Desember 2020
12 Kualitas pemeriksaan kehamilan Keluarga Puskesmas, Pustu Bulan Jan s/d APBD, BOK
Desember 2020
13 Peningkatan kapasitas petugas dalam Petugas Kesehatan Fasyankes Bulan Jan s/d Maret APBD, BOK
pemantauan pertumbuhan dan PMBA, (Puskesmas, RS) 2020
Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk

Anda mungkin juga menyukai