Anda di halaman 1dari 29

RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)
TAHUN 2022

Disusun oleh :
Pelaksana Program P2
APRIDA WINDI AMELIA P, A.Md.Kep.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI


UPTD PUSKESMAS PAPAR
Jl. Raya Papar No. 57 Papar – Kediri
Telepon (0354) 527263 Email : puskesmaspapar@gmail.com

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Rencana usulan kegiatan Program P2 di Era
Pandemi COVID-19 ini. Di saat Indonesia tengah menghadapi wabah
bencana non alam COVID-19, diperlukan suatu Rencana usulan
kegiatan Pelayanan dalam penanganan dan pemberantasan penyakit
menular selama pandemi COVID-19. Terima kasih kami ucapkan
kepada semua pihak, yang telah memberikan dukungan,
pendampingan dan kontribusi dalam penyusunan dan penyempurnaan
Rencana Usulan Kegiatan ini.
Puskesmas Papar dalam rangka melaksanakan program Pokok
dari beberapa program kesehatan yang di laksanakan di Puskesmas di
bebani dengan target program yang di harapkan dapat tercapai dengan
baik dalam kurun waktu yang telah ditentukan terutama di masa
pandemi Covid 19.
Sebagai upaya memenuhi target tersebutlah di harapkan adanya
suatu sistem yang terarah yang berisi susunan rencana kegiatan pokok
Puskesmas yang akan di laksanakan selama satu tahun
Rencana Usulan Kegiatan berfungsi mengontrol atau member
petunjuk bagi petugas untuk melaksanakan kegiatan dimana dan
bagaimana kegiatan itu dilaksanakan.
Mudah-mudahan apa yang telah kami buat ini dapat di
pergunakan sebagai bahan yang bisa di pertimbangkan sebagai alat
pemegang program.
Usulan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan
POA dimasa yang akan datang

Papar, Januari 2022


Penanggung Jwab Program P2P

APRIDA WINDI A.P, A.Md.Kep.


NIP. 19970403 202012 2 014

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................2
B. Tujuan..............................................................................................4
C. Visi, Misi, Fungsii dan Tata Nilai Puskesmas.................................5
BAB II ANALISIS SITUASI
A. DATA
1. Data Umum.................................................................................8
a. Identitas Puskesmas...............................................................8
b. Peta Wilayah.........................................................................10
c. Data peran serta masyarakat...............................................10
d. Data penduduk dan sasaran................................................11
e. Data sekolah.........................................................................11
f. Data sarana kesehatan di wilayah kerja................................12
2. Data Khusus...............................................................................8
a. Cakupan (kinerja) program kesehatan lingkungan.............. 13
B. Analisis Masalah...........................................................................17
1. Identifikasi masalah..................................................................17
2. Prioritas masalah......................................................................18
3. Analisa penyebab masalah......................................................19
4. Alternatif pemecahan masalah…………………………….
…..................................................................................................22
BAB III RENCANA USULAN KEGIATAN ....................................................24
BAB IV EVALUASI........................................................................................25
BAB V PENUTUP..........................................................................................26

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana non alam yang disebabkan oleh Corona Virus atau
COVID-19 telah berdampak meningkatnya jumlah korban dan
kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah yang terkena
bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi
yang luas di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan bencana non
alam ini sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2020
(COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Dalam situasi normal,
Upaya Pengendalian Penyakit menular di Indonesia masih menjadi
tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini,
Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam COVID-
19 sehingga pelayanan kesehatan menjadi salah satu layanan yang
terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan,
hal ini menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas.
Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir
ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan. Masyarakat
menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan
lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan
bila tdk dada keluhan yang berat.
Pedoman ini merupakan acuan bagi penderita dan keluarga
serta tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan Kesehatan
di masa pandemi COVID-19. Diharapkan semua sasaran tetap
mendapatkan pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara
dini, serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan
tenaga kesehatan mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-
19. Paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari kuratif menjadi
promotif dan preventif. Berbagai upaya lintas sektor pun
dikembangkan untuk menangani berbagai masalah kesehatan

1
terutama dalam menghadapi pola epidemiologi penyakit, dari
penyakit yang sebelumnya sudah menghilang. Kini muncul kembali
penyakit baru akibat mutasi misalkan virus dan beberapa penyakit
endemis lainnya.
Prinsip-prinsip pencegahan COVID-19 pada di masyarakat
meliputi universal precaution dengan selalu cuci tangan memakai
sabun selama 20 detik atau hand sanitizer, pemakaian alat
pelindung diri, menjaga kondisi tubuh dengan rajin olah raga dan
istirahat cukup, makan dengan gizi yang seimbang, dan
mempraktikan etika batuk-bersin. Sedangkan prinsip-prinsip
manajemen COVID-19 di fasilitas kesehatan adalah isolasi awal,
prosedur pencegahan infeksi sesuai standar, terapi oksigen, hindari
kelebihan cairan, pemberian antibiotik empiris (mempertimbangkan
risiko sekunder akibat infeksi bakteri), pemeriksaan SARS-CoV-2
dan pemeriksaan infeksi penyerta yang lain .Penyakit menular
masih menjadi perhatian serius dimana tingkat yang tinggi akan
berkontribusi pada peningkatan mortalitas, sedangkan penyakit
tidak menular cenderung meningkatkan morbiditas dan kualitas
hidup seseorang.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan semua program kesehatan
yang dilaksanakan di Puskesmas.Kegiatan promotif, preventif
menjadi pilar utama agar dapat diketahui, dipahami dan
dilaksanakan oleh semua tataran. Kami menyadari, tidak mudah
menyampaikan pesan yang dapat dimengerti oleh sasaran
sehingga sasaran berubah perilakunya sesuai yang diharapkan.
Di dalam kebijakan nasional dijelaskan bahwa Pencegahan dan
Pengendalam Penyakit Menular merupakan upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal melalui
upaya promotif, preventif disamping upaya kuratif dengan harapan
masyarakat mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dengan bantuan tenaga kesehatan.

2
Ruang lingkup penyelenggaraan Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit tidak hanya fokus pada perubahan perilaku masyarakat
saja, tetapi juga merupakan upaya membangun komitmen dan
dukungan kongkrit dari penentu, pengambil keputusan serta
kelompok organisasi masyarakat. Termasuk swasta untuk peduli
serta berperan serta dalam proses peningkatan kualitas derajat
kesehatan masyarakat.
Dalam sistem kesehatan nasional upaya pemberantasan
penyakit dilakukan secara simultan dan berjenjang. Puskesmas
sebagai unit pelayan kesehatan primer menjadi ujung tombak dalam
melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Oleh
karena itu puskesmas perlu melakukan kegiatan yang terencana
dalam melakukan penanggulangan penyakit menular sehingga
angka mortalitas dan morbiditas penyakit di masyarakat dapat
ditekan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Evaluasi hasil
kegiatan program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang
dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Papar pada
tahun 2020 dan menyusun perencanaan kegiatan program
Pencegahan penyakit tahun 2022.

2. Tujuan Khusus
a. Menekan penularan dan kematian akibat COVID 19
b. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular
c. Mengendalikan vektor dan lingkungan yang mendukung
terjadinya resiko penyakit menular
d. Tercapainya target vaksinasi Covid sasaran usia 18 tahun
keatas di wilayah kecamatan papar
e. Pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif
dalam pencegahan pengendalian penyakit menular

3
C. VISI, MISI, FUNGSI, DAN TATA NILAI PUSKESMAS
Perencanaan tingkat puskesmas ini disusun berdasarkan visi, misi,
tupoksi dan tata nilai yang disepakati bersama, dan berdasarkan
rencana strategi Dinas Kesehatan Kabupaten, serta
memperhatikan hasil analisis kebutuhan masyarakat.
1. VISI :
“ Masyarakat kecamatan papar mandiri untuk hidup sehat”

2. MISI :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
b. Meningkatkan SDM yang profesional
c. Menjadikan puskesmas, sebagai pusat informasi kesehatan
bagi masyarakat
d. Menjalin kerja sama dengan masyarakat, lintas sektor dalam
pelayanan kesehatan
e. Menjadikan masyarakat mandiri dan peduli terhadap
kesehatan

3. FUNGSI PETUGAS PENCEGAHAN PENYAKIT


1. Advokasi program Pencegahan Penyakit kepada camat dan dinas
terkait
2. Menyusun materi penyuluhan atas indikasi masalah kesehatan
prioritas dan potensi setempat
3. Penyuluhan terhadap pengunjung puskesmas, dinas terkait dan
ormas
4. Penyuluhan individu, kelompok di luar puskesmas

4. TATA NILAI

Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari


Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan akan dapat
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.
1. Berorientasi Pelayanan
Tentu kita sepakat bahwa nilai dasar “berorientasi pelayanan”
diletakkan pada poin pertama. Mengingat bahwa ASN yang
dulu dikenal sebagai abdi negara, saat ini bertransformasi
menjadi pelayan publik.

4
Seorang ASN dituntut untuk dapat memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah kepada siapa
saja, terutama kepada masyarakat. Dapat diandalkan serta
cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah
yang ada di masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang aparatur sipil
negara harus selalu melakukan perbaikan tiada henti, baik
dari peningkatan kompetensi maupun cara pelayanan.
2. Akuntabel
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan
yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Merujuk dari
pengertian tersebut, akuntabel dapat dipahami sebagai sikap
jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan
berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan, seorang ASN
dituntut untuk menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien. Lebih
penting dari itu, seorang ASN tidak boleh menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan
pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat
meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah
diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang
Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20
jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar
setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas
terbaik.
4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka
Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu
Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap
orang apapun latar belakangnya.
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan

5
kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih
produktif.
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar
negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.
Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu. 
ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama
baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu
dapat menjaga nama baik negara.
Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah
setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan
negara.
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat
seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan
diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat,
istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah
Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat
beradaptasi akan semakin tertinggal.
Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan
mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus
selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap
aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian
suatu visi dan cita-cita.
Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi
bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan
mempercepat mencapai tujuan bersama.

6
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. DATA
1. Data umum
a. Identitas Puskesmas
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Papar terletak di
Kecamatan Papar dengan luas wilayah 36,32 Kilometer
persegi, terdiri atas 17 Desa. Batas Wilayah Kecamatan
Papar disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Nganjuk , aliran Sungai Brantas sebagai batas wilayah.
Sebelah utara Kec. Purwoasri, sebelah timur Kec.
Plemahan, dan sebelah selatan Kec. Kayen Kidul dan Kec.
Gampengrejo. Kondisi Wilayah Kecamatan secara umum
berupa dataran rendah dibelah aliran kanal sungai brantas
yang mengalir sepanjang tahun merupakandataran yang
subur.
Puskesmas Papar secara administratif pindah ke
Tanon, sehingga semua kegiatan berpusat di puskesmas
Tanon.

7
b. Peta Wilayah
Peta wilayah kecamatan papar
KEC. PURWOASRI

KALI BRANTAS
KEC. PLEMAHAN

KEC. GAMPENGREJO KEC. KAYEN KIDUL

8
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Papar
c. Data Peran Serta Masyarakat
1) Jumlah Posyandu Balita : 69 kelompok
2) Jumlah Kader Posyandu Balita : 345 orang
3) Jumlah Posyandu Lansia : 22 Kelompok
4) Jumlah Kader Posyandu Lansia : 100 orang
5) Jumlah Taman Posyandu : 16
6) Jumlah Posbindu : 17 kelompok
7) Jumlah Kader Posbindu : 85 orang
8) Jumlah Posyandu Jiwa :1
9) Jumlah Kader Kesehatan Jiwa :5
10)Jumlah Kader KPK : 17
11)Jumlah Kader Jumantik : 85
12)Jumlah SBH : 25
13)Jumlah Pos UKK :1 (desa puhjajar)

d. Data penduduk dan sasaran


Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk menurut Kelompok
Umur dan Desa di UPTD Puskesmas Papar
Tahun 2020

9
JUMLAH JUMLAH
NO DESA DUSUN
L P JUMLAH
1 2 3 4 5 6
1 Papar 8 2.786 2.173 4.959
2 Kwaron 1 190 325 515
3 Janti 5 1.521 991 2.512
4 Kedungmalang 2 885 920 1.805
5 Ngampel 11 2.406 2.618 5.024
6 Kepuh 4 1.710 1.317 3.027
7 Minggiran 3 1.455 1.314 2.769
8 Srikaton 4 572 909 1.481
9 Pehkulon 2 1.204 922 2.126
10 Jambangan 2 1.012 277 1.289
11 Puhjajar 2 1.012 1.179 2.191
12 Dawuhan Kidul 3 1.206 1.183 2.389
13 Pehwetan 4 1.330 666 1.996
14 Purwotengah 5 2.660 1.847 4.507
15 Sukomoro 2 1.080 340 1.420
16 Tanon 4 1.389 1.243 2.632
17 Maduretno 3 1.077 729 1.806
  65 23.495 18.953 42.448

10
e. Data sekolah
Data sekolah (TK, SD/MI, SMP/MTS/SMPLB,
SMA/MAN/MA) yang ada di wilayah kerja UPTD Papar tahun
2020

Tabel 2.2 Data Sarana Sekolah di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Papar Tahun 2020
SD/ SMA/
N SMP/MTS/
NAMA DESA TK MI/ MAN/
O SMPLB
SDLB MA
1 Papar 3 4 1 1

2 Kwaron 1 1 0 0

3 Janti 1 2 0 1

4 Kedungmalang 1 1 0 0

5 Ngampel 2 3 0 0

6 Kepuh 2 3 0 0

7 Minggiran 1 2 1 0

8 Srikaton 2 2 0 0

9 Pehkulon 2 1 0 0

10 Jambangan 1 1 0 0

11 Puhjajar 1 1 0 0

12 Dawuhan Kidul 2 2 0 0

13 Pehwetan 1 2 0 0

11
14 Purwotengah 2 3 1 2

15 Sukomoro 1 1 0 0

16 Tanon 1 2 0 0

17 Maduretno 2 4 0 0

TOTAL 26 35 3 4

f. Data sarana kesehatan di wilayah kerja


Data sarana kesehatan di wilayah kerja UPTD Papar
tahun 2020 adalah sebagai beikut :

Tabel 2.3 Data sarana kesehatan di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Papar Tahun 2020

JENIS PELAYANAN PEMERINTAH SWASTA TOTAL


Puskesmas Induk 1 - 1
Puskesmas Pembantu 2 - 2
Puskesmas Rawat inap 1 0 1
BKIA - 1 1
Dokter Umum - 4 4
Bidan Desa 8 - 8
Klinik, RS, 0 1 1
Swasta/Pemerintah
Dokter Gigi 1 0 1
Bidan Praktik Mandiri 21 2 23
Perawat Praktik Mandiri 3 2 5
Pengobat Tradisional 0 0 0
Apotik 0 4 4
Laboratorium 0 0 0
2. Data Khusus
a. Cakupan kinerja Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Tahun 2020
1) Data Capaian Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit

12
Tabel 2.4 Capaian Diare dan ISPA, Tahun 2020
No Satuan Target
Indikator sub Sasara %Cakupa
Target sasara Sasara Pencapaian Analisa
Variabel Program n n Riil
n n

1 Pelayanan Diare 100% Balita 553 553 124 22,4% Tidak tercapai
Balita

2 Penggunaan oralit 100% Balita 553 553 124 22,4% Tidak tercapai
pada balita diare

3 Penggunaan Zinc 100% Balita 553 553 124 22,4% Tidak tercapai
pada balita diare

4 Pelaksanaan 100% Balita 553 553 124 22,4% Tidak tercapai


kegiatan Layanan
Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)

5 Pemuan penderita 90% Orang 4369 194 187 4,3% Tidak tercapai
Pneumonia balita

14
2) Data Capaian Kusta
Tabel 2.5 Capaian Kusta di Wilayah Kecamatan Papar Tahun 2020
No Satuan Target
Indikator sub Sasara %Cakupa
Target sasara Sasara Pencapaian Analisa
Variabel Program n n Riil
n n

1 Pemeriksaan kontak >80% Orang tercapai


75 60 80 106,7
dari kasus Kusta baru

2 Kasus Kusta yang >95% Orang tercapai


dilakukan PFS secara 3 2,85 4 133,3
rutin

3 RFT penderita Kusta >90% Orang 3 2,7 8 266,7 tercapai

4 Penderita baru pasca >97% Orang tercapai


pengobatan dengan
score kecacatannya 2 1,94 2 100,0
tidak bertambah atau
tetap

5 Kasus defaulter Kusta <5% Orang 1 0,05 0 0,0 tercapai

6 Proporsi tenaga >95% Orang 42 39,9 33 78,6 Tidak tercapai

15
No Satuan Target
Indikator sub Sasara %Cakupa
Target sasara Sasara Pencapaian Analisa
Variabel Program n n Riil
n n

kesehatan Kusta
tersosialisasi

7 Kader kesehatan >95% Orang tercapai


17 16,15 82 482,4
Kusta tersosialisasi

8 SD/ MI telah 100% SD/MI tercapai


dilakukan screening 33 33 33 100,0
Kusta

16
B. Analisis Masalah
a. Identifikasi Masalah
Tabel 2.12 Identifikasi masalah Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular tahun 2020
N
%
o Indikator Program Target Masalah
Cakupan
.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Diare
Pelayanan Diare Balita 100% 22,4% Tidak tercapia
1
Penggunaan oralit pada 100% 22,4% Tidak tercapai
2 balita diare

Penggunaan Zinc pada 100% 22,4% Tidak tercapai


3 balita diare

Pelaksanaan kegiatan 100% 22,4% Tidak tercapai


4 Layanan Rehidrasi Oral
Aktif (LROA)

ISPA
Pemeriksaan Penderita 90% 4,3% tercapai
1 Pneumoni Balita

Kusta
Pemeriksaan kontak dari >80% tercapai
1 kasus Kusta baru 106,7

Kasus Kusta yang >95% tercapai


2 dilakukan PFS secara 133,3
rutin

3 RFT penderita Kusta >90% 266,7 tercapai

Penderita baru pasca >97% tercapai


pengobatan dengan
4 100,0
score kecacatannya tidak
bertambah atau tetap

5 Kasus defaulter Kusta <5% 0,0 tercapai

6 Proporsi tenaga >95% 78,6 Tidak tercapai

17
N
%
o Indikator Program Target Masalah
Cakupan
.
kesehatan Kusta
tersosialisasi

Kader kesehatan Kusta >95% tercapai


7 482,4
tersosialisasi

SD/ MI telah dilakukan 100% tercapai


8 100,0
screening Kusta

b. Prioritas Masalah
Menentukan prioritas masalah dengan teknik USG
(Urgent,Seriorus, Growt) yaitu dengan mempertimbangkan
apabila masalah tersebut muncul di masyarakat bagaimana
tingkat urgensinya keseriusannya dan perkembangannya
terhadap dampak kesehatan di masyarakat.
Tabel 2.13 Priotitas masalah Pelayanan Kesehatan Lingkungan
No Masalah U S G Nilai Rangking

Pelayanan Diare
1 Balita 3 4 3 10 2

Pemeriksaan
2 Penderita Pneumoni 3 3 3 9
Balita

Proporsi tenaga
kesehatan Kusta
3 3 4 4 11 1
tersosialisasi

18
c. Analisa Penyebab Masalah
Masalah yang muncul dianalisis dengan metode fishbone

Penggunaan anggaran
MAN MONEY untuk pelayanan tidak
ENVIRONMENT
maksimal karena
pandemic covid-19
Tingginya angka kasus Petugas kurang aktif
Covid-19 sehingga melakukan kegiatan
kegiatan sosialisasi selama pandemi
masih belum dilakukan covid-19 Proporsi tenaga
kesehatan kusta
tersosialisasi

MAN MONEY
ENVIRONMENT
Kegiatan sosialisasi yang biasanya
kegiatan sosialisasi yang
dilakukan, tidak bisa dilakukan karena
biasanya berjalan, selama
pandemi
pandemi tidak dilaksanakan

METHOD
MATERIAL

Gambar 2.4 Proporsi tenaga tersosialisasi

19

METHOD
MATERIAL
Penggunaan anggaran
untuk pelayanan tidak
maksimal karena
pandemic covid-19
Masyarakat lebih
Tingginya angka kasus memilih beli obat
Covid-19 sehingga diluar
kegiatan pelayanan
ISPA tidak maksimal
Penemuan
penderita
pneumoni
balita

Kegiatan penemuan ISPA selama


pandemi dilakukan pada pasien yang kegiatan pelayanan pneumoni
datang ke fasyankes balita, selama pandemi
dilakukan di fasyankes

Gambar 2.4 Penemuan penderita pneumoni balita

20
Penggunaan anggaran
MAN MONEY
ENVIRONMENT untuk pelayanan tidak
maksimal karena
pandemic covid-19
Masyarakat cenderung
Tingginya angka kasus
beli obat diluar
Covid-19 sehingga
kegiatan pelayanan
diare balita tidak
maksimal Pelayanan
Diare Balita

kegiatan pelayanan diare


Kegiatan pelayanan diare balita
balita, selama pandemi tidak
dilakukan pada balita yang datang ke
dilaksanakan
puskesmas

METHOD
MATERIAL

Gambar 2.2 Penanganan Sampah Rumah Tangga

Gambar 2.4 Pelayanan Diare Balita

Monitoring STBM pasca 21


ODF untuk memantau
perilaku masyarakat masih
kurang Gambar 2.3 Monitoring STBM Pasca ODF
C. Alternatif Pemecahan Masalah
Tabel 2.14 Alternatif Pemecahan Masalah

Pemecahan Masalah
No Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Terpilih

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


1 Penanganan a. Tingginya angka kasus a. Pemakaian APD pada petugas Pemberian edukasi kepada
Pelayanan Covid-19 sehingga sehingga kegiatan dapat masyarakat tentang
Diare Balita kegiatan pelayanan
maksimal penatalaksanaan diare
diare balita tidak
maksimal b. Pemberian edukasi kepada
masyarakat tentang
b. Masih cenderungnya
penatalaksanaan diare
pembelian obat diluar
c. Kegiatan pelayanan
diare balita dilakukan
pada balita yang
datang ke puskesmas.
2. Penemuan a. Tingginya angka kasus a. Petugas memakai APD dalam a. Petugas memakai APD
penderita Covid-19 sehingga melakukan pelayanan dalam melakukan
pneumoni kegiatan pelayanan
b. Pemberian edukasi kepada pelayanan
pada balita ISPA tidak maksimal
masyarakat b. Pemberian edukasi

22
Pemecahan Masalah
No Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Terpilih

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


b. Petugas kurang aktif kepada masyarakat
melakukan kegiatan di
luar gedung selama
pandemi covid-19

c. Masyarakat lebih
memilih beli obat diluar

3. Proporsi Tingginya angka kasus Penjadwalan ulang kegiatan Penjadwalan ulang kegiatan
Tenaga Covid-19 sehingga sosialisasi kusta sosialisasi kusta
Kusta kegiatan sosialisasi masih
TersosialisasI belum dilakukan

23
BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN

Sumb
Upay Targe Kebut
Sas Penang Waktu Indikato er
a t Kebutuhan Mitra uhan
No Kegiatan Tujuan ara gung Pelaksan r Pemb
Kese Sasar Sumber Daya Kerja Angg
n jawab aan Kinerja iayaa
hatan an aran
n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1. P2 Pendampi Mengetahui Balit 90% Petugas Alat: Bidan Januari- Penemu BOK
ngan masalah a P2 Ispa Dokumentasi Desa dan Desembe an
(Care kesehatan SDM:
seeking) Petugas r 2022 kasus
Px. Petugas Ispa
kasus P2 Ispa
pneumoni Pneumoni
a balita Balita Alat peraga:
Leaflet
2 Kusta Screenin lMengetahui SD/ 100% Petugas Alat: Tim Januari- Penemu BOK
g Kusta masalah MI Kusta Dokumentasi, Screenin Desembe an
kesehatan Ceklist Screening g r 2022 kasus
SDM:
kusta pada kusta
Petugas Kusta
peserta
didik Alat peraga:
-

24
BAB IV
EVALUASI

Evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan indicator-indikator


keberhasilan untuk tiap kegiatan baik pada program-program UKM
maupun Pelayanan Klinis (UKP).Evaluasi dilakukan baik bulanan, tribulan,
semester dan tahunan. Pada periode tertentu (misalnya enam bulan
sekali) dilakukan kaji banding dengan capaian kinerja puskesmas yang
lain.
.

25
BAB V
PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan ini disusun sebagai bahan bagi Dinas


Kesehatan Kabupaten Kediri untuk menyusun rencana kerja (renja)
tahun 2022.
Rencana Usulan Kegiatan ini menjadi dasar untuk penyusunan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), pada tahun mendatang.
Setelah ada penetapan DPA dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
Dengan tersusunnya RUK Program P2P UKM Puskemas Papar Tahun
2022 ini diharapkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan UKM dapat
lebih meningkatkan mutu pelayanannya sehingga pencapaian semua
kegiatan dapat lebih ditingkatkan. Kemudian,untuk program yang sudah
memenuhi target agar dapat dipertahankan keberhasilannya.
Harapan kami, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri senantiasa
memberikan bimbingan guna perbaikan RUK yang akan datang dan
untuk mencapai keberhasilan program

Kediri, Januari 2022

Kepala UPTD Puskesmas Papar

dr. MOH ALI MASHAR


NIP. 19640205 200003 1 002

26
27

Anda mungkin juga menyukai