PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)
TAHUN 2022
Disusun oleh :
Pelaksana Program P2
APRIDA WINDI AMELIA P, A.Md.Kep.
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................2
B. Tujuan..............................................................................................4
C. Visi, Misi, Fungsii dan Tata Nilai Puskesmas.................................5
BAB II ANALISIS SITUASI
A. DATA
1. Data Umum.................................................................................8
a. Identitas Puskesmas...............................................................8
b. Peta Wilayah.........................................................................10
c. Data peran serta masyarakat...............................................10
d. Data penduduk dan sasaran................................................11
e. Data sekolah.........................................................................11
f. Data sarana kesehatan di wilayah kerja................................12
2. Data Khusus...............................................................................8
a. Cakupan (kinerja) program kesehatan lingkungan.............. 13
B. Analisis Masalah...........................................................................17
1. Identifikasi masalah..................................................................17
2. Prioritas masalah......................................................................18
3. Analisa penyebab masalah......................................................19
4. Alternatif pemecahan masalah…………………………….
…..................................................................................................22
BAB III RENCANA USULAN KEGIATAN ....................................................24
BAB IV EVALUASI........................................................................................25
BAB V PENUTUP..........................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana non alam yang disebabkan oleh Corona Virus atau
COVID-19 telah berdampak meningkatnya jumlah korban dan
kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah yang terkena
bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi
yang luas di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan bencana non
alam ini sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2020
(COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Dalam situasi normal,
Upaya Pengendalian Penyakit menular di Indonesia masih menjadi
tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini,
Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam COVID-
19 sehingga pelayanan kesehatan menjadi salah satu layanan yang
terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan,
hal ini menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas.
Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir
ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan. Masyarakat
menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan
lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan
bila tdk dada keluhan yang berat.
Pedoman ini merupakan acuan bagi penderita dan keluarga
serta tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan Kesehatan
di masa pandemi COVID-19. Diharapkan semua sasaran tetap
mendapatkan pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara
dini, serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan
tenaga kesehatan mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-
19. Paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari kuratif menjadi
promotif dan preventif. Berbagai upaya lintas sektor pun
dikembangkan untuk menangani berbagai masalah kesehatan
1
terutama dalam menghadapi pola epidemiologi penyakit, dari
penyakit yang sebelumnya sudah menghilang. Kini muncul kembali
penyakit baru akibat mutasi misalkan virus dan beberapa penyakit
endemis lainnya.
Prinsip-prinsip pencegahan COVID-19 pada di masyarakat
meliputi universal precaution dengan selalu cuci tangan memakai
sabun selama 20 detik atau hand sanitizer, pemakaian alat
pelindung diri, menjaga kondisi tubuh dengan rajin olah raga dan
istirahat cukup, makan dengan gizi yang seimbang, dan
mempraktikan etika batuk-bersin. Sedangkan prinsip-prinsip
manajemen COVID-19 di fasilitas kesehatan adalah isolasi awal,
prosedur pencegahan infeksi sesuai standar, terapi oksigen, hindari
kelebihan cairan, pemberian antibiotik empiris (mempertimbangkan
risiko sekunder akibat infeksi bakteri), pemeriksaan SARS-CoV-2
dan pemeriksaan infeksi penyerta yang lain .Penyakit menular
masih menjadi perhatian serius dimana tingkat yang tinggi akan
berkontribusi pada peningkatan mortalitas, sedangkan penyakit
tidak menular cenderung meningkatkan morbiditas dan kualitas
hidup seseorang.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan semua program kesehatan
yang dilaksanakan di Puskesmas.Kegiatan promotif, preventif
menjadi pilar utama agar dapat diketahui, dipahami dan
dilaksanakan oleh semua tataran. Kami menyadari, tidak mudah
menyampaikan pesan yang dapat dimengerti oleh sasaran
sehingga sasaran berubah perilakunya sesuai yang diharapkan.
Di dalam kebijakan nasional dijelaskan bahwa Pencegahan dan
Pengendalam Penyakit Menular merupakan upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal melalui
upaya promotif, preventif disamping upaya kuratif dengan harapan
masyarakat mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dengan bantuan tenaga kesehatan.
2
Ruang lingkup penyelenggaraan Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit tidak hanya fokus pada perubahan perilaku masyarakat
saja, tetapi juga merupakan upaya membangun komitmen dan
dukungan kongkrit dari penentu, pengambil keputusan serta
kelompok organisasi masyarakat. Termasuk swasta untuk peduli
serta berperan serta dalam proses peningkatan kualitas derajat
kesehatan masyarakat.
Dalam sistem kesehatan nasional upaya pemberantasan
penyakit dilakukan secara simultan dan berjenjang. Puskesmas
sebagai unit pelayan kesehatan primer menjadi ujung tombak dalam
melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Oleh
karena itu puskesmas perlu melakukan kegiatan yang terencana
dalam melakukan penanggulangan penyakit menular sehingga
angka mortalitas dan morbiditas penyakit di masyarakat dapat
ditekan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Evaluasi hasil
kegiatan program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang
dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Papar pada
tahun 2020 dan menyusun perencanaan kegiatan program
Pencegahan penyakit tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Menekan penularan dan kematian akibat COVID 19
b. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular
c. Mengendalikan vektor dan lingkungan yang mendukung
terjadinya resiko penyakit menular
d. Tercapainya target vaksinasi Covid sasaran usia 18 tahun
keatas di wilayah kecamatan papar
e. Pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif
dalam pencegahan pengendalian penyakit menular
3
C. VISI, MISI, FUNGSI, DAN TATA NILAI PUSKESMAS
Perencanaan tingkat puskesmas ini disusun berdasarkan visi, misi,
tupoksi dan tata nilai yang disepakati bersama, dan berdasarkan
rencana strategi Dinas Kesehatan Kabupaten, serta
memperhatikan hasil analisis kebutuhan masyarakat.
1. VISI :
“ Masyarakat kecamatan papar mandiri untuk hidup sehat”
2. MISI :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
b. Meningkatkan SDM yang profesional
c. Menjadikan puskesmas, sebagai pusat informasi kesehatan
bagi masyarakat
d. Menjalin kerja sama dengan masyarakat, lintas sektor dalam
pelayanan kesehatan
e. Menjadikan masyarakat mandiri dan peduli terhadap
kesehatan
4. TATA NILAI
4
Seorang ASN dituntut untuk dapat memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah kepada siapa
saja, terutama kepada masyarakat. Dapat diandalkan serta
cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah
yang ada di masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang aparatur sipil
negara harus selalu melakukan perbaikan tiada henti, baik
dari peningkatan kompetensi maupun cara pelayanan.
2. Akuntabel
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan
yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Merujuk dari
pengertian tersebut, akuntabel dapat dipahami sebagai sikap
jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan
berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan, seorang ASN
dituntut untuk menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien. Lebih
penting dari itu, seorang ASN tidak boleh menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan
pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat
meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah
diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang
Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20
jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar
setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas
terbaik.
4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka
Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu
Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap
orang apapun latar belakangnya.
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan
5
kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih
produktif.
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar
negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.
Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu.
ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama
baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu
dapat menjaga nama baik negara.
Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah
setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan
negara.
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat
seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan
diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat,
istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah
Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat
beradaptasi akan semakin tertinggal.
Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan
mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus
selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap
aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian
suatu visi dan cita-cita.
Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi
bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan
mempercepat mencapai tujuan bersama.
6
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. DATA
1. Data umum
a. Identitas Puskesmas
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Papar terletak di
Kecamatan Papar dengan luas wilayah 36,32 Kilometer
persegi, terdiri atas 17 Desa. Batas Wilayah Kecamatan
Papar disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Nganjuk , aliran Sungai Brantas sebagai batas wilayah.
Sebelah utara Kec. Purwoasri, sebelah timur Kec.
Plemahan, dan sebelah selatan Kec. Kayen Kidul dan Kec.
Gampengrejo. Kondisi Wilayah Kecamatan secara umum
berupa dataran rendah dibelah aliran kanal sungai brantas
yang mengalir sepanjang tahun merupakandataran yang
subur.
Puskesmas Papar secara administratif pindah ke
Tanon, sehingga semua kegiatan berpusat di puskesmas
Tanon.
7
b. Peta Wilayah
Peta wilayah kecamatan papar
KEC. PURWOASRI
KALI BRANTAS
KEC. PLEMAHAN
8
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Papar
c. Data Peran Serta Masyarakat
1) Jumlah Posyandu Balita : 69 kelompok
2) Jumlah Kader Posyandu Balita : 345 orang
3) Jumlah Posyandu Lansia : 22 Kelompok
4) Jumlah Kader Posyandu Lansia : 100 orang
5) Jumlah Taman Posyandu : 16
6) Jumlah Posbindu : 17 kelompok
7) Jumlah Kader Posbindu : 85 orang
8) Jumlah Posyandu Jiwa :1
9) Jumlah Kader Kesehatan Jiwa :5
10)Jumlah Kader KPK : 17
11)Jumlah Kader Jumantik : 85
12)Jumlah SBH : 25
13)Jumlah Pos UKK :1 (desa puhjajar)
9
JUMLAH JUMLAH
NO DESA DUSUN
L P JUMLAH
1 2 3 4 5 6
1 Papar 8 2.786 2.173 4.959
2 Kwaron 1 190 325 515
3 Janti 5 1.521 991 2.512
4 Kedungmalang 2 885 920 1.805
5 Ngampel 11 2.406 2.618 5.024
6 Kepuh 4 1.710 1.317 3.027
7 Minggiran 3 1.455 1.314 2.769
8 Srikaton 4 572 909 1.481
9 Pehkulon 2 1.204 922 2.126
10 Jambangan 2 1.012 277 1.289
11 Puhjajar 2 1.012 1.179 2.191
12 Dawuhan Kidul 3 1.206 1.183 2.389
13 Pehwetan 4 1.330 666 1.996
14 Purwotengah 5 2.660 1.847 4.507
15 Sukomoro 2 1.080 340 1.420
16 Tanon 4 1.389 1.243 2.632
17 Maduretno 3 1.077 729 1.806
65 23.495 18.953 42.448
10
e. Data sekolah
Data sekolah (TK, SD/MI, SMP/MTS/SMPLB,
SMA/MAN/MA) yang ada di wilayah kerja UPTD Papar tahun
2020
2 Kwaron 1 1 0 0
3 Janti 1 2 0 1
4 Kedungmalang 1 1 0 0
5 Ngampel 2 3 0 0
6 Kepuh 2 3 0 0
7 Minggiran 1 2 1 0
8 Srikaton 2 2 0 0
9 Pehkulon 2 1 0 0
10 Jambangan 1 1 0 0
11 Puhjajar 1 1 0 0
12 Dawuhan Kidul 2 2 0 0
13 Pehwetan 1 2 0 0
11
14 Purwotengah 2 3 1 2
15 Sukomoro 1 1 0 0
16 Tanon 1 2 0 0
17 Maduretno 2 4 0 0
TOTAL 26 35 3 4
12
Tabel 2.4 Capaian Diare dan ISPA, Tahun 2020
No Satuan Target
Indikator sub Sasara %Cakupa
Target sasara Sasara Pencapaian Analisa
Variabel Program n n Riil
n n
1 Pelayanan Diare 100% Balita 553 553 124 22,4% Tidak tercapai
Balita
2 Penggunaan oralit 100% Balita 553 553 124 22,4% Tidak tercapai
pada balita diare
3 Penggunaan Zinc 100% Balita 553 553 124 22,4% Tidak tercapai
pada balita diare
5 Pemuan penderita 90% Orang 4369 194 187 4,3% Tidak tercapai
Pneumonia balita
14
2) Data Capaian Kusta
Tabel 2.5 Capaian Kusta di Wilayah Kecamatan Papar Tahun 2020
No Satuan Target
Indikator sub Sasara %Cakupa
Target sasara Sasara Pencapaian Analisa
Variabel Program n n Riil
n n
15
No Satuan Target
Indikator sub Sasara %Cakupa
Target sasara Sasara Pencapaian Analisa
Variabel Program n n Riil
n n
kesehatan Kusta
tersosialisasi
16
B. Analisis Masalah
a. Identifikasi Masalah
Tabel 2.12 Identifikasi masalah Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular tahun 2020
N
%
o Indikator Program Target Masalah
Cakupan
.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Diare
Pelayanan Diare Balita 100% 22,4% Tidak tercapia
1
Penggunaan oralit pada 100% 22,4% Tidak tercapai
2 balita diare
ISPA
Pemeriksaan Penderita 90% 4,3% tercapai
1 Pneumoni Balita
Kusta
Pemeriksaan kontak dari >80% tercapai
1 kasus Kusta baru 106,7
17
N
%
o Indikator Program Target Masalah
Cakupan
.
kesehatan Kusta
tersosialisasi
b. Prioritas Masalah
Menentukan prioritas masalah dengan teknik USG
(Urgent,Seriorus, Growt) yaitu dengan mempertimbangkan
apabila masalah tersebut muncul di masyarakat bagaimana
tingkat urgensinya keseriusannya dan perkembangannya
terhadap dampak kesehatan di masyarakat.
Tabel 2.13 Priotitas masalah Pelayanan Kesehatan Lingkungan
No Masalah U S G Nilai Rangking
Pelayanan Diare
1 Balita 3 4 3 10 2
Pemeriksaan
2 Penderita Pneumoni 3 3 3 9
Balita
Proporsi tenaga
kesehatan Kusta
3 3 4 4 11 1
tersosialisasi
18
c. Analisa Penyebab Masalah
Masalah yang muncul dianalisis dengan metode fishbone
Penggunaan anggaran
MAN MONEY untuk pelayanan tidak
ENVIRONMENT
maksimal karena
pandemic covid-19
Tingginya angka kasus Petugas kurang aktif
Covid-19 sehingga melakukan kegiatan
kegiatan sosialisasi selama pandemi
masih belum dilakukan covid-19 Proporsi tenaga
kesehatan kusta
tersosialisasi
MAN MONEY
ENVIRONMENT
Kegiatan sosialisasi yang biasanya
kegiatan sosialisasi yang
dilakukan, tidak bisa dilakukan karena
biasanya berjalan, selama
pandemi
pandemi tidak dilaksanakan
METHOD
MATERIAL
19
METHOD
MATERIAL
Penggunaan anggaran
untuk pelayanan tidak
maksimal karena
pandemic covid-19
Masyarakat lebih
Tingginya angka kasus memilih beli obat
Covid-19 sehingga diluar
kegiatan pelayanan
ISPA tidak maksimal
Penemuan
penderita
pneumoni
balita
20
Penggunaan anggaran
MAN MONEY
ENVIRONMENT untuk pelayanan tidak
maksimal karena
pandemic covid-19
Masyarakat cenderung
Tingginya angka kasus
beli obat diluar
Covid-19 sehingga
kegiatan pelayanan
diare balita tidak
maksimal Pelayanan
Diare Balita
METHOD
MATERIAL
Pemecahan Masalah
No Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Terpilih
22
Pemecahan Masalah
No Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Terpilih
c. Masyarakat lebih
memilih beli obat diluar
3. Proporsi Tingginya angka kasus Penjadwalan ulang kegiatan Penjadwalan ulang kegiatan
Tenaga Covid-19 sehingga sosialisasi kusta sosialisasi kusta
Kusta kegiatan sosialisasi masih
TersosialisasI belum dilakukan
23
BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN
Sumb
Upay Targe Kebut
Sas Penang Waktu Indikato er
a t Kebutuhan Mitra uhan
No Kegiatan Tujuan ara gung Pelaksan r Pemb
Kese Sasar Sumber Daya Kerja Angg
n jawab aan Kinerja iayaa
hatan an aran
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1. P2 Pendampi Mengetahui Balit 90% Petugas Alat: Bidan Januari- Penemu BOK
ngan masalah a P2 Ispa Dokumentasi Desa dan Desembe an
(Care kesehatan SDM:
seeking) Petugas r 2022 kasus
Px. Petugas Ispa
kasus P2 Ispa
pneumoni Pneumoni
a balita Balita Alat peraga:
Leaflet
2 Kusta Screenin lMengetahui SD/ 100% Petugas Alat: Tim Januari- Penemu BOK
g Kusta masalah MI Kusta Dokumentasi, Screenin Desembe an
kesehatan Ceklist Screening g r 2022 kasus
SDM:
kusta pada kusta
Petugas Kusta
peserta
didik Alat peraga:
-
24
BAB IV
EVALUASI
25
BAB V
PENUTUP
26
27