Disusun Oleh:
KASMAWATI (1813201077)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan karuniaNya pada kelompok kami dalam menyelesaikan Makalah
Pelayanan Pelanggan Dan Konsekuensi Perbaikan Mutu Puskesmas. Sehingga
akhirnya tersusunlah makalah tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dengan selesainya makalah secara resmi ini, maka tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu kelompok kami. Dan terima
kasih juga untuk para pihak yang sudah terlibat langsung. Khususnya kami ucapkan
kepada:
1. Bapak Herry Farjam SKM.,M.Kes Selaku dosen mata kuliah Regulasi kesehatan
2. Orang tua kami atas doa dan dukungannya sehingga tugas makalah ini berjalan
lancar..
Kami mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada
hasil makalah yang sudah kami buat. Semoga makalah ini memberi kegunaan pada
semua pihak termasuk kelompok kami.
Terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar...............................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Tujuan Makalah............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
A. Pengertian Puskesmas............................................................................
B. Manajemen Puskesmas.........................................................................
a. Perencanaan (P1)............................................................................
b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2).................................................
c. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas (P3)
d. Pembiayaan....................................................................................
e. Pencatatan dan pelaporan..............................................................
C. Manajemen sumberdaya......................................................................
D. Upaya kesehatan masyarakat...............................................................
E. Promosi kesehatan masyarakat............................................................
F. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit............................................
a. Prevensi........................................................................................
b. Deteksi.........................................................................................
c. Respon..........................................................................................
A. Latar Belakang
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan
oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2 yang
merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas hingga pada kasus yang berat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian.
Manifestasi klinisnya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah terjadi pajanan.
Hingga saat ini masih diyakini bahwa transmisi penularan COVID-19 adalah melalui
droplet dan kontak langsung, kecuali bila ada tindakan medis yang memicu terjadinya
aerosol (misalnya resusitasi jantung paru, pemeriksaan gigi seperti penggunaan scaler
ultrasonik dan high speed air driven, pemeriksaan hidung dan tenggorokan, pemakaian
nebulizer dan pengambilan swab) dimana dapat memicu terjadinya resiko penularan
melalui airborne.
Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung cukup
cepat. Pada tanggal 28 Maret 2020 WHO risk assessment memasukkannya dalam
kategori Very High dimana pada saat itu telah dilaporkan total temuan kasus infeksi
sebesar 571.678 kasus dengan total 26.494 kematian. Kasus konfirmasi COVID-19 di
Indonesia pertama kali ditemukan pada 2 Maret 2020, kasus ini terus bertambah hingga
pada hari ke 62, yaitu tanggal 3 Mei 2020 total kasus positif sebanyak 11.192 kasus,
1.876 kasus sembuh dan 845 kasus meninggal.
COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO, 2020).
Secara nasional melalui Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 9A Tahun 2020 yang diperbarui melalui Keputusan nomor 13 A Tahun 2020
telah ditetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat
Virus Corona di Indonesia. Selanjutnya, dengan memperhatikan eskalasi kasus dan
perluasan wilayah terdampak, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, serta Keputusan Presiden Nomor
11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19,
kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran COVID-19 Sebagai Bencana Nasional.
Angka tersebut memang menunjukkan jumlah kasus penyakit yang tinggi.
Namun jika dibandingkan dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang lebih dari
267 juta jiwa, maka perbandingan jumlah masyarakat yang tidak terinfeksi masih lebih
tinggi. Ini berarti selain penanganan kasus terinfeksi COVID-19, upaya pelayanan
kesehatan lain seperti promotif dan preventif perlu tetap menjadi perhatian bagi petugas
pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas.
Sampai dengan tahun 2019, terdapat 10.134 Puskesmas sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Puskesmas merupakan garda terdepan dalam
memutus mata rantai penularan COVID-19 karena berada di setiap kecamatan dan
memiliki konsep wilayah. Dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, Puskesmas perlu
melakukan berbagai upaya dalam penanganan pencegahan dan pembatasan penularan
infeksi. Meskipun saat ini hal tersebut menjadi prioritas, bukan berarti Puskesmas dapat
meninggalkan pelayanan lain yang menjadi fungsi Puskesmas yaitu melaksanakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama seperti yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
B. Tujuan
1. Umum memberikan acuan bagi Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan di
masa pandemi COVID-19 dalam aspek manajerial maupun penyelenggaraan
pelayanan.
2. 2. Tujuan Khusus
a. Memberikan acuan dalam pelaksanaan manajemen Puskesmas di masa pandemi
COVID-19.
b. Memberikan acuan pelaksanaan UKM dan UKP dengan memperhatikan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) .
c. Memberikan acuan bagi Dinas Kesehatan daerah kabupaten/kota dalam
memberikan pembinaan kepada Puskesmas di wilayah kerjanya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
[1]
Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal,
tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas dipimpin oleh
seorang kepala Puskesmas yang bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
B. Manajemen Puskesmas
Pandemi COVID-19 merupakan situasi yang terjadi secara mendadak dan
cepat. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh kepada perencanaan yang telah disusun
oleh Puskesmas. Oleh karena itu, Puskesmas perlu menyesuaikan tahapan manajemen
Puskesmas yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya dengan kebutuhan
pelayanan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
a. Perencanaan (P1)
Melakukan penyesuaian target kegiatan yang telah disusun (kegiatan yang
tidak bisa dilaksanakan, bisa dilaksanakan dengan metode yang berbeda
atau ditunda waktunya).
Mencari akar penyebab masalah tidak tercapai indikator program selain
diakibatkan oleh situasi pandemi COVID-19 dan merencanakan upaya
inovasi yang akan dilakukan bila masa pandemi COVID-19 telah berakhir
guna perbaikan capaian kinerja.
Pelaksanaan revisi sesuai kebutuhan pandemi COVID-19 mengacu pada
juknis/ pedoman yang berlaku melalui pembinaan dan koordinasi dengan
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
Puskesmas menentukan target sasaran kasus terkait COVID-19 dengan
angka prevalensi dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota guna
memperkirakan kebutuhan logistik, termasuk APD, BMHP untuk
pengambilan spesimen Reverse Transcription
Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan pelaksanaan rapid test.
Puskesmas menentukan populasi rentan (Lansia, orang dengan komorbid,
ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir) untuk menjadi sasaran
pemeriksaan.
b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Penggerakan dan pelaksanaan melalui forum khusus yaitu lokakarya mini
(Lokmin) bulanan dan lokmin triwulanan tetap dilakukan dengan
memperhatikan kaidah-kaidah pada saat pandemi COVID-19 seperti
physical distancing, atau dapat memanfaatkan teknologi informasi/daring.
Lokmin bulanan juga membahas bersama berbagai pedoman terkait
pelayanan pada masa pandemi COVID-19 yang penyusunan/terbitnya
hampir bersamaan.
Lokmin triwulanan juga menjadi forum untuk menyampaikan informasi
mekanisme pelayanan Puskesmas pada masa pandemi COVID-19, hasil
pemetaan wilayah terkait COVID-19, serta peran lintas sektor pada saat
pandemi COVID-19.
Pelaksanaan kegiatan (pemantauan/sweeping orang dengan riwayat
perjalanan dari daerah transmisi lokal/zona merah, pemantauan harian
OTG, ODP dan PDP ringan, tracing jika ditemukan kasus konfirmasi
COVID-19) dilakukan bersama lintas sektor dengan melibatkan Gugus
Tugas yang ada di tingkatan.
Dapat dikembangkan sistem pelaporan/pendataan untuk memantau orang
dengan riwayat perjalanan dari daerah transmisi lokal di wilayah kerjanya.
Contohnya, pemanfaatan google form yang dikumpulkan melalui link
bit.ly/ tanggapcovidpkmarsel oleh Puskesmas Arut Selatan, Kabupaten
Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang dapat mempermudah
pelaporan secara daring oleh lintas sektor.
Dalam kondisi dimana jejaring Puskesmas menemukan kasus COVID-19,
maka Jejaring Puskesmas berkoordinasi dengan Puskesmas untuk
pelaporan dan penemuan kasus. Jejaring Puskemas seperti klinik pratama
yang ada di wilayah kerjanya harus aktif melakukan pemantauan harian
isolasi diri dari peserta JKN Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada
Masa Pandemi COVID-19 7 kaidah pada saat pandemi COVID-19 seperti
physical distancing, atau dapat memanfaatkan teknologi informasi/daring.
Lokmin bulanan juga membahas bersama berbagai pedoman terkait
pelayanan pada masa pandemi COVID-19 yang penyusunan/terbitnya
hampir bersamaan.
Lokmin triwulanan juga menjadi forum untuk menyampaikan informasi
mekanisme pelayanan
d. Pembiayaan
Pembiayaan pelaksanaan layanan pada masa pandemi COVID-19 bersumber
dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) dan sumber lainnya yang sah serta penggunaannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
e. Pencatatan dan Pelaporan
A. Kesimpulan