Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PENYELENGGARAAN

PELATIHAN VAKSINATOR COVID-19 GELOMBANG 1


ANGKATAN 1 PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DI BAPELKES SEMARANG 11-13 JANUARI 2021

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
BAPELKES SEMARANG
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

PELATIHAN VAKSINATOR COVID-19 GELOMBANG 1


ANGKATAN 1 PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DI BAPELKES SEMARANG 11-13 JANUARI 2021

Laporan kegiatan ini telah disetujui dan disahkan oleh Kepala Balai Pelatihan
Kesehatan (Bapelkes) Semarang pada tanggal 20 Januari 2021.

Kepala Bapelkes Semarang

Emmilya Rosa, SKM, MKM


NIP. 197305251997032001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

penyelenggaraan Pelatihan Vaksinator Covid-19 Gelombang 1 Angkatan 1 Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 11–13 Januari 2021 di Bapelkes

Semarang.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai

pelaksanaan kegiatan pelatihan, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-

pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut. Pelaksanaan Pelatihan

Vaksinator Covid-19 di Bapelkes Semarang tahun 2021 diuraikan secara jelas pada laporan

penyelenggaraan pelatihan Vaksinator Covid-19 ini, diantaranya meliputi : Tujuan yang

hendak dicapai, sasaran pelaksanaan kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan,

narasumber/ fasilitator serta proses pembelajaran.

Dalam pembuatan laporan ini, kami banyak mendapatkan dorongan dan bimbingan

dari berbagai pihak, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, kami

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik dalam

pelaksanaan kegiatan maupun dalam penyusunan laporan.

Semoga Laporan penyelenggaraan pelatihan ini bermanfaat bagi semua pihak,

dan dapat menjadi bahan evaluasi, tolak ukur serta menjadi bahan perbaikan untuk masa

yang akan datang.

Semarang, 19 Januari 2021


Koordinator Pelatihan Teknis

Siti Nurchasanah, S.Si.T, MPH


NIP 197407192006042001

DAFTAR ISI

ii
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ............................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................................
ii
Daftar Isi .................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum.................................................................................................... 3
2. Tujuan Khusus....................................................................................................3
C. Peserta ..................................................................................................................3
D. Tempat dan Waktu ................................................................................................4
BAB II Persiapan Pelatihan
1. Persiapan Teknis................................................................................................... 5
2. Persiapan Administrasi......................................................................................... 6
BAB III Pelaksanaan Pelatihan
A. Peserta Pelatihan.................................................................................................. 7
B. Narasumber/ Fasilitator ........................................................................................ 7
C. Pengendali Diklat.................................................................................................. 8
D. Proses dan Alur Pembelajaran............................................................................ 8
E. Biaya..................................................................................................................... 9
BAB IV Evaluasi
A. Evaluasi
Peserta...................................................................................................10
B. Evaluasi Pelatih ...................................................................................................10
C. Evaluasi Penyelenggaraan ..................................................................................11
D. Faktor Pendorong dan Penghambat .................................................................. 11
BAB V Kesimpulan dan Saran ..............................................................................................13
BAB VI. Penutup .................................................................................................................. 14

Lampiran:
1) SK Penyelenggaraan Pelatihan
2) Surat Undangan rapat persiapan
3) Notulen rapat persiapan
4) Kerangka Acuan Kegiatan Pelatihan
5) Biodata Narasumber
6) Laporan Pengendali Pelatihan tentang proses pembelajaran
7) Foto Copy Sertifikat
8) Dokumentasi Pelatihan

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dunia saat ini terjadi bencana non alam yaitu bencana wabah Corona Virus
Disease - 19 (COVID-19) yang telah dinyatakan WHO sebagai pandemic pada
tanggal 11 Maret 2020. Penyebarannya di dunia cenderung terus meningkat dari
waktu ke waktu, menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang lebih besar,
dan telah berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan informasi dari WHO disebutkan bahwa pada situasi global terdapat
penyebaran di hampir semua negara/wilayah. Di Indonesia, sejak dilaporkan pertama
kali tanggal 2 Maret 2020, jumlah orang dengan hasil tes positif COVID-19 terus
meningkat tajam dan dikhawatirkan jumlah kasus akan terus bertambah.

Pemerintah telah melakukan upaya-upaya penanggulangan untuk


meminimalisir peningkatan kasus COVID-19. Melalui Keputusan Presiden Nomor 7
Tahun 2020 telah dibentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Menteri Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
HK.01.07/Menkes/104/2020 menetapkan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-
ncov) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan upaya
penanggulangannya. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana menetapkan
Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor 9.A Tahun 2020 tentang Penetapan Status
Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di
Indonesia yang berlaku selama 32 hari terhitung sejak tanggal 28 Januari – 28
Februari 2020. Dan diperpanjang dengan Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor 13.A
Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana
Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia yang berlaku selama 91 hari
terhitung sejak tanggal 29 Februari – 29 Mei 2020.

Langkah-langkah penanganan COVID-19 secara cepat, tepat, focus, terpadu,


dan sinergis antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah semakin gencar
dilakukan. Upaya sosialisasi terkait pencegahan, promotif dan penatalaksanaan
COVID melalui Protokol Kesehatan Penanganan COVID-19 dilakukan secara massif.
Upaya lain adalah penguatan fasilitas pelayanan kesehatan (perluasan kapasitas)
dan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan baru (khusus COVID-19), baik yang
diperluas kapasitasnya maupun penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan khusus.
Seiring dengan adanya perluasan kapasitas dan penambahan fasilitas pelayanan

1
kesehatan khusus penanggulangan COVID-19 tersebut, dituntut adanya pengerahan
tenaga kesehatan yang memadai. Tenaga kesehatan di rumah sakit setempat kurang
mencukupi, terlebih lagi tenaga kesehatan untuk penambahan fasilitas kesehatan
khusus tertentu yang ditunjuk. Sebagaimana diketahui bahwa penanggulangan
COVID-19 memerlukan waktu yang panjang, maka tenaga kesehatan yang bertugas
di fasilitas kesehatan tertentu yang ditunjuk khusus untuk COVID-19 diharapkan
mempunyai kompetensi terhadap Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
mempunyai ketangguhan dan kesehatan mental yang baik, siap bekerja dengan risiko
penularan.
Pemerintah telah melakukan secara gencar langkah-langkah pemutusan
rantai penularan COVID-19 secara cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis antar
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Upaya sosialisasi terkait pencegahan,
promotif dan penatalaksanaan COVID melalui penerapan Protokol Kesehatan
Penanganan COVID-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak
minimal 1 – 2 meter telah dilakukan secara massif. Sementara itu, tingkat kerentanan
masyarakat semakin meningkat disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap penerapan protokol Kesehatan sehingga tanpa intervensi kesehatan
masyarakat yang cepat dan tepat, diperkirakan sebanyak 2,5 juta kasus COVID-19
akan memerlukan perawatan di rumah sakit di Indonesia dengan angka kematian
yang diperkirakan mencapai 10% kematian. Pada situasi ini, jutaan masyarakat
sangat rentan tertular COVID-19.
Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi
penerapan protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif
untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit melalui upaya pemberian
imunisasi. Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan
efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya. Sejarah telah mencatat
besarnya peranan imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan,
kecacatan bahkan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) seperti Cacar, Polio, Tuberkulosis, Hepatitis B yang dapat berakibat pada
kanker hati, Difteri, Campak, Rubela dan Sindrom Kecacatan Bawaan Akibat Rubela
(Congenital Rubella Syndrome/CRS), Tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir,
Pneumonia (radang paru), Meningitis (radang selaput otak), Kanker Serviks yang
disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus dan Japanese Encephalitis (JE).
Pelayanan imunisasi COVID-19 dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan yaitu dengan menerapkan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) dan menjaga jarak aman 1 – 2 meter, sesuai dengan Petunjuk Teknis
Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi COVID-19. Untuk itu. petugas kesehatan

2
yang akan melakukan imunisasi COVID-19 diharapkan dapat melakukan kegiatan
pelayanan imunisasi COVID-19 yang berkualitas dan dapat mencapai target cakupan
yang diharapkan. Sebagai unit pelaksana pelatihan teknis di bidang Kesehatan dan
atas perintah kementerian Kesehatan, Bapelkes Semarang melakukan Pelatihan
Vaksinator Covid-19 dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga pengelola program
imunisasi dan pelaksana imunisasi untuk melaksanakan program vaksinasi Covid-19
di wilayah kerja Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan mempertimbangkan perkembangan kondiri kedaruratan masa
pandemic ini, maka pelatihan pembekalan secara klasikal diubah menjadi
pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) atau dilakukan secara
online dengan metode/aplikasi video conference yang tersedia untuk menunjang
proses pembelajaran dengan tidak mengurangi kualitas dan pencapaian tujuan
pembelajaran. Aplikasi video conference yang dimaksud adalah Zoom cloud.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembekalan, peserta mampu melakukan vaksinasi Covid-19
2. Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah mengikuti pembekalan, peserta mampu:
a. Menjelaskan epidemiologi dan patofisiologi COVID-19.
b. Melakukan strategi komunikasi, advokasi dan social mobilisasi.
c. Melakukan microplanning dan pengelolaan rantai dingin vaksin.
d. Melakukan pelayanan imunisasi.
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan imunisasi.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan imunisasi.
g. Melakukan surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

C. PESERTA
Adapun persyaratan peserta sebagai berikut:
1. Peserta Pelatihan terdiri dari yaitu:
a. Dokter
b. Tenaga keperawatan
c. Tenaga kebidanan
2. Peserta bekerja di pelayanan kesehatan.

3
D. TEMPAT DAN WAKTU
Pelatihan Vaksinator Covid-19 Angkatan 1 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dilaksanakan di Bapelkes Semarang berlangsung selama 3 hari efektif pada 11 -13
Januari 2021. Jumlah jam pelajaran sebanyak 30 ( tiga puluh) jam @45 menit dan
peserta tidak diasramakan karena dilaksanakan secara daring penuh (full e-learning)
dengan memanfaatkan aplikasi zoom cloud.

4
BAB II
PERSIAPAN PELATIHAN

Persiapan pelatihan memegang peranan penting dalam penyelenggaraan kegiatan


karena diharapkan dengan persiapan/perencanaan yang matang/ baik akan
mempengaruhi kelancaran seluruh proses kegiatan/pelatihan dan diharapkan akan
menghasilkan keluaran yang bermutu atau berkualitas. Hal ini tidak terlepas dari proses
pengendalian mutu dalam sistem manajemen mutu, yang terdiri dari : input/ masukan,
proses, dan output/ keluaran.
Persiapan pelatihan merupakan input yang harus terpenuhi sesuai standar yang telah
ditetapkan. Apabila indikator tersebut tidak terpenuhi maka pelatihan yang bermutu akan
sulit untuk dapat diwujudkan. Komponen persiapan pelatihan terdiri dari persiapan teknis
dan administrasi.

A. Persiapan Teknis
1. Mengadakan rapat koordinasi persiapan pelatihan
2. Menyiapkan pengorganisasian penyelenggaraan pelatihan dan menetapkan
uraian tugas. Penyelenggara pelatihan terdiri dari penanggungjawab, ketua,
sekretaris, dan anggota.
3. Narasumber yang diundang berasal dari dari lingkungan Kementerian
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, RSUD Dr
Soetomo Surabaya dan Widyaiswara di lingkungan Bapelkes Semarang
4. Mempelajari kurikulum yang telah disusun oleh Kementerian Kesehatan serta
Pedoman Penyelenggaraannya.
5. Melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang program
pelatihan.
6. Menyiapkan fasilitator dan narasumber sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan
yaitu yang sudah mengikuti Training of Trainer Pelatihan Covid-19
7. Membuat jadwal pelatihan. Sebagai acuan pembuatan jadwal adalah kurikulum
yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Dalam jadwal dirinci hari,
tanggal, jam materi, dan fasilitator/narasumber.
8. Menunjuk Pengendali Diklat yang dilibatkan sejak awal perencanaan, selama
proses pelatihan berlangsung, sampai evaluasi pelatihan.
9. Menerima peserta latih sesuai dengan persyaratan dalam kerangka acuan.
10. Menyiapkan formulir evaluasi penyelenggaraan dan evaluasi fasilitator.
11. Menyiapkan soal pre dan pos test.
12. Penyiapan bahan pelatihan

5
B. Persiapan Administrasi
1. Membentuk panitia penyelenggara dengan SK yang diterbitkan oleh Kepala
Bapelkes Semarang.
2. Membuat surat undangan rapat persiapan yang melibatkan Struktural, WI, dan
panitia
3. Membuat surat pemanggilan peserta.
4. Mengkonfirmasikan calon peserta kepada peserta.
5. Membuat surat permohonan Narasumber dan Fasilitator ke Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
6. Dalam surat tersebut harus dijelaskan materi yang akan diberikan, waktu, dan
tempat, serta dilampirkan Garis-Baris Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan
Kerangka Acuan.
7. Monitoring peserta, narasumber/ fasilitator/ pengajar
8. Menyiapkan berkas-berkas pengusulan sertifikat untuk diteruskan kepada Kepala
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
a. Menyiapkan form biodata peserta dan narasumber, evaluasi fasilitator dan
evaluasi penyelenggaraan.
b. Membuat daftar presensi sementara
c. Merencanakan penggunaan biaya; terdiri dari:
1) Gaji atau upah yang mencakup honor pengajar atau nara sumber.
2) Kebutuhan alat tulis kantor.
3) Kebutuhan alat, bahan, dan sarana.

6
BAB III
PELAKSANAAN PELATIHAN

A. PESERTA PELATIHAN
Peserta pelatihan adalah tenaga kesehatan yang bekerja di layanan kesehatan baik di
RS, klinik dan puskesmas di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
1. Peserta pelatihan Angkatan 1 berjumlah 119 orang
2. Setiap peserta harus mengikuti pelatihan tepat pada waktu, sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
3. Absensi dilakukan pada setiap hari.
4. Peserta diharapkan sudah siap mengikuti video conference 10 (sepuluh) menit
sebelum pembelajaran/materi dimulai dan jika fasilitator telah memulai maka
absensi ditutup. Dengan demikian jika ada peserta yang hadir setelah absensi
ditutup akan menjadi catatan tersendiri bagi Pengendali Diklat.
5. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran yang telah
ditetapkan dan ketentuan peserta harus hadir untuk mengikuti proses
pembelajaran minimal 95% dari total JPL yang disediakan
6. Dalam mengikuti proses pembelajaran peserta harus mengenakan pakaian yang
sopan .

B. Nara Sumber/ fasilitator


Narasumber dan fasilitator berasal:
1. Direktorat Surveilans dan Kara\ntina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes
2. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes
3. PP KIPI atau Komda KIPI
4. Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Kota di Provinsi DIY
6. Widyaiswara Bapelkes Semarang
Narasumber/fasilitator memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dalam kurikulum.
Adapun kriteria Narasumber/Fasilitator adalah sebagai berikut:
1. Widyaiswara/ SDM Kesehatan
2. Pendidikan minimal sarjana kesehatan
3. Telah mengikuti Training of Trainer (TOT) Covid-19
4. Diutamakan memiliki pengalaman bekerja di lapangan
5. Menguasai substansi yang akan dilatihkan

7
6. Memahami kurikulum pembekalan penugasan khusus tenaga kesehatan individual
terutama pada Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

C. Pengendali Diklat
Pengendali Diklat pada pelatihan ini adalah Asih Kunwahyuningsih SPd MKes

D. Alur dan Proses Pembelajaran


1. Alur Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan memegang peranan penting dalam penyelenggaraan
pelatihan. Acuan pelaksanaan pelatihan adalah jadwal pelatihan yang sudah
disusun. Pengendali Diklat mengambil peran penting dalam proses pembelajaran
guna memastikan bahwa proses pelaksanaan pelatihan sesuai dengan alur proses
pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum. Alur pembelajaran pada
pelaksanaan kegiatan ini dapat dijabarkan pada bagan alur dibawah ini :
gambar 1. bagan alur proses pembelajaran pelatihan vaksinator covid19

Pembukaan

Penjelasan penggunaan
Sipelatdu dan Lentera

Pre tes

Materi Dasar :
1. Kebijakan imunisasi COVID-19

Materi Inti :
1. Epidemiologi dan patofisiologi COVID-19.
2. Strategi Komunikasi , Advokasi dan Sosial Mobilis
3. Mikroplaning
E 4. Pelaksanaan Imunisasi dan Rantai Dingin
V 5. Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi
A 6. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan iIm
L 7. Surveilans KIPI
U
A Materi Penunjang :
S 1. Building Learning Comitment
I 2. Anti Korupsi

Metode :
Ceramah Tanya Jawab, brainstorming, diskusi interaktif,
penugasan
kelompok, latihan dan simulasi 8
Post tes

Evaluasi Penyelenggaraan

Penutupan

2. Proses Pembelajaran
Proses pembekalan mengacu pada jadwal yang telah disusun. Adapun proses
pembelajaran ada dalam lampiran pada masing2 laporan pengendali diklat.

E. BIAYA
Pelatihan vaksinator Covid-19 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Angkatan 1
dibiayai dari DIPA Bapelkes Semarang tahun 2021.

9
BAB IV
EVALUASI PELATIHAN

A. Evaluasi peserta
Evaluasi terhadap peserta dilakukan dengan menggunakan nilai pre test dan nilai
post tes. Soal pre tes berjumlah 20 soal dan dikerjakan melalui googleform dan
dikerjakan dalam waktu 45 menit. Perbandingan nilai pretes dan post tes adalah
sbb:
Pre Test Post Test
Nilai Terendah 20 80
Nilai Tertinggi 85 100
Nilai Rata- rata 52 85,4
Kenaikan Pre-Post 33,4

Tabel di atas menunjukkan bahwa peserta pelatihan Vaksinator covid19


angkatan 1 Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2021 menunjukkan ada
peningkataan pengetahuan. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai
rata- rata dari pre test dibandingkan dengan post test.

B. Evaluasi Pelatih
Penilaian terhadap pelatih/ narasumber/ widyaiswara meliputi :
1. Penguasaan terhadap materi pelatihan
2. Ketepatan waktu
3. Sistematika Penyajian
4. Penggunaan Metode Pembelajaran
5. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta
6. Penggunaan bahasa & Volume suara
7. Pemberian motivasi
8. Pencapaian tujuan umum
9. Kesempatan Tanya jawab
10. Kemampuan menyajikan
11. Kerapihan pakaian
12. Kerjasama antar pengajar

Evalusi terhadap fasilitator dilakukan oleh tiap peserta dari penyajian materi yang
disampaikan. Nilai fasilitator di semua angkatan dinilai baik tidak ada yang cukup

10
atau kurang. Evaluasi fasilitator yang mencakup komponen prinsip dalam proses
pengajaran dapat dilihat pada lampiran di laporan pada masing-masing pengendali
diklat setiap angkatan.

C. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggaraan
pelatihan yang meliputi komponen edukatif, peran pengendali diklat, dan non
edukatif. Nilai penyelenggaraan di semua angkatan dinilai baik dan sangat baik, tidak
ada yang cukup atau kurang. Nilai evaluasi penyelenggaraan secara rinci dapat
dilihat pada masing2 laporan pengendali diklat di setiap angkatan.

D. Faktor Pendorong dan Penghambat


1. Faktor Pendorong
a. Panitia penyelenggara, pengendali pelatihan dan fasilitator mampu
berkoordinasi dengan baik
b. Peserta antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini nampak ketika
peserta berpartisipasi aktif selama mengikuti pembelajaran.
c. Fasilitator melaksanakan tugas sesuai jadwal
2. Faktor Penghambat
a. Beberapa peserta tidak siap mengikuti pelatihan dikarenakan penugasan
yang mendadak. Hal ini menyebabkan:
1) Beberapa peserta belum melakukan pendaftaran di sipelatdu sebelum
pelatihan dimulai sehingga menghambat proses presensi peserta.
2) Beberapa peserta tidak bisa dibebastugaskan untuk fokus mengikuti
pelatihan karena ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat dialihkan atau
dicancel
3) Beberapa peserta masih belum familiar dengan penggunaan zoom
sehingga terkendala saat menonaktifkan audio, melakukan share screen
b. Peserta tidak mendapatkan modul/ bahan bacaan
c. Jaringan internet yang kurang optimal baik dari fasilitator maupun peserta
mengakibatkan beberapa hambatan dalam proses pembelajaran
d. Jumlah peserta terlalu banyak sehingga presensi peserta yang aktif mengikuti
pembelajaran cukup sulit dipantau, termasuk yang terlambat masuk karena
banyaknya keluhan jaringan yang kurang stabil
e. Waktu pelatihan tidak sesuai standar pelatihan secara online yaitu 8 jp/hari
sehingga menyebabkan peserta, pengendali pelatihan maupun panitia
kelelahan.

11
3. Rekomendasi
a. Pemanggilan peserta tidak terlalu mendadak
b. Membatasi jumlah peserta dalam satu kelas agar disesuaikan standar
c. Untuk kedepannya peserta dapat diberikan modul/ bahan bacaan sebelum
melakukan pembelajaran.
d. Melakukan evaluasi terhadap lama pelatihan sehingga menyesuaikan dengan
standar pelatihan secara online (dengan menambah hari pelatihan)
e. Mensosialisasikan perkembangan materi kepada peserta baik melalui
workshop maupun tertulis kepada Puskesmas/ Dinas Kesehatan

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Secara keseluruhan, proses pembelajaran pelatihan vaksinator Covid19 telah
berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai.

B. SARAN
1. Membatasi jumlah peserta dalam satu kelas agar disesuaikan standar
2. Melakukan evaluasi terhadap lama pelatihan sehingga menyesuaikan dengan
standar pelatihan secara online ( dengan menambah hari pelatihan)
3. Mensosialisasikan perkembangan materi kepada peserta baik melalui workshop
maupun tertulis kepada Puskesmas/ Dinas Kesehatan

13
BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan penyelenggaraan Pelatihan Vaksinator Covid-19 Angkatan 1 Provinsi


Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 11 sd 13 Januari 2021
telah selesai disusun. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu mohon saran dan kritik yang membangun agar laporan selanjutnya lebih baik
lagi.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya
baik dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan maupun dalam penyusunan laporan. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 19 Januari 2021


Koordinator pelatihan Teknis

Siti Nurchasanah, S.Si.T, MPH


NIP 197407192006042001

14

Anda mungkin juga menyukai