Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

KULIAH KERJA NYATA

PELATIHAN PENERAPAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM


RANGKA MENYIKAPI KEHIDUPAN NEW NORMAL

DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS I KOTA BLITAR

Oleh:

Abellia Parameswari

Pandu Wiratama Danumulya

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL KULIAH KERJA NYATA

Nama : Abellia Parameswari (3288)


Pandu Wiratama Danumulya (3473)
Program Studi : Manajemen Pemasyarakatan
Judul Program : Pelatihan Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam
Rangka Menyikapi Kehidupan New Normal di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kota Blitar

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Depok, Juni 2020

Disetujui Oleh

Pembimbing Akademik I Pembimbing Akademik II

Dr. Padmono Wibowo, S.Sos., M.Si. Odi Jarodi, S.Sos., M.Si.


NIP 196807011992031001 NIP 197607301998061001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena dengan kuasa
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal program pengabdian
masyarakat pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan program tahunan
bagi Taruna Tingkat III Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.

Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah sebagai gambaran dan acuan
bagi kami untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas I Kota Blitar guna membantu Anak Didik Pemasyarakatan dalam
menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam rangka menyikapi
kehidupan New Normal yang sedang dicanangkan oleh pemerintah dalam
menghadapi wabah pandemi Covid-19 saat ini.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah


berpartisipasi dalam penyusunan proposal ini dan kami harap dukungan serta
masukan yang membangun guna penyempurnaan pelaksanaan program pelatihan
dan dapat bermanfaat bagi Anak Didik Pemasyarakatan khususnya di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kota Blitar tersebut.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi Permasalahan ......................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Program ........................................................... 4
BAB II DESKRIPSI PROGRAM
A. Solusi dan Target .............................................................................. 6
B. Uraian Kegiatan ............................................................................... 6
C. Deskripsi Tugas Tim ........................................................................ 7
D. Jadwal Kegiatan ............................................................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi Permasalahan


Kondisi kritis yang sedang dihadapi Negara Indonesia dan sebagian besar
negara di belahan dunia saat ini yaitu maraknya wabah Virus Corona yang
menimbulkan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) masih berlangsung
secara berlarut-larut. Hingga saat ini per tanggal 25 Mei 2020 kasus
terkonfirmasi positif mencapai 23.165 orang dengan 15.870 orang atau 68.5%
dari kasus terkonfirmasi berada dalam perawatan, 5.877 orang atau 25.4% dari
kasus terkonfirmasi dinyatakan sembuh dan 1.418 orang atau 6.1% dari kasus
terkonfirmasi meninggal dunia. Grafik peningkatan kasus Covid-19
terkonfirmasi disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1
Grafik Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia

Sumber: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (covid19.go.id)

Data tersebut disusul dengan adanya 65.748 Orang Dalam Pemantauan


(ODP) dan 12.022 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tersebar di 34
provinsi di Indonesia1.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah
dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran virus tersebut. Upaya tersebut

1
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, “Peta Sebaran Covid-19,” www.Covid19.Go.Id,
last modified 2020, https://covid19.go.id/peta-sebaran.

1
antara lain adalah penerapan physical distancing atau pemberlakuan jaga jarak
bagi setiap orang antara 1 (satu) hingga 2 (dua) meter tanpa memperbolehkan
adanya kerumunan. Selain itu penerapan lockdown bagi beberapa daerah yang
menutup diri dari orang yang masuk atau hendak keluar dari daerah tersebut.
Lebih tegas dinyatakan oleh beberapa pemerintah daerah yang dinyatakan red
zone dari wabah Covid-19 ini mengambil sikap dengan penerapan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mengalihkan beberapa sektor seperti
pendidikan, perekonomian, dan pemerintahan dijalankan dari rumah, atau Work
From Home (WFH) dan juga Study From Home (SFH). Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dimulai dari
daerahnya.
Penerapan kebijakan tersebut pasti menimbulkan berbagai dampak, seperti
sektor perekonomian khususnya swasta dan pekerja harian yang tidak dapat
berproduksi secara maksimal. Maka, secara tidak langsung hal tersebut
berpengaruh pada perekonomian negara yang semakin menurun dan
meningkatnya pengangguran di Indonesia. Seperti yang dijelaskan oleh Badan
Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan yang memprediksi bahwa
dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 5,5% maka tingkat
pengangguran dapat mencapai 9,09 juta orang atau 7,9%. Sedangkan, dengan
skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,5% maka tingkat
pengangguran dapat mencapai angka 30,24 juta orang atau 13,34%2.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah berjalan kurang lebih
selama 2 bulan hingga saat ini. Pemerintah merasa jika kebijakan tersebut terus-
menerus diterapkan maka perekonomian negara akan sangat menurun.
Ditambah lagi dengan belum ditemukannya vaksin yang dapat mencegah dan
memerangi Covid-19 tersebut, saat ini masih menjadi rahasia kapan pandemi
tersebut akan berakhir. Oleh karena itu, saat ini pemerintah mencanangkan
kebijakan berupa pelonggaran dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) dan menjalankan kembali sektor-sektor vital yang menyokong

2
Badan Kebijakan Fiskal, “Menkeu Prediksi Pengangguran Makin Besar,”
Www.Fiskal.Kemenkeu.Go.Id, last modified 2020, accessed April 27, 2020,
https://fiskal.kemenkeu.go.id/dw-konten-view.asp.

2
kehidupan negara, namun tetap dengan protocol kesehatan yang ada. Kebijakan
yang dimaksud lebih dikenal dengan “New Normal”.
New Normal yang dimaksud adalah tatanan kehidupan baru yang
diharapkan dapat mengendalikan laju penyebaran wabah Covid-19 dan upaya
pemulihan ekonomi secara beriringan. Protokol kesehatan tersebut telah
disiapkan dan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/328/2020. Beberapa negara selain Indonesia juga telah
mencanangkan kehidupan New Normal tersebut. Menurut Dr. Hans Henri P.
Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa memberikan panduan untuk
negara-negara yang hendak menerapkan New Normal tersebut harus
memastikan pembuktian bahwa transmisi Covid-19 telah dikendalikan;
kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan mampu untuk
mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak kontak dan mengkarantina;
mengurangi risiko wabah dengan peraturan ketat terhadap tempat yang
memiliki kerentanan tinggi; pencegahan di tempat kerja ditetapkan (seperti
jarak, fisik, fasilitas mencuci tangan, etiket pernapasan); risiko penyebaran
imported case dapat dikendalikan; dan masyarakat harus berperan dan terlibat
dalam transisi tersebut3.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan terbaru, hal yang harus diperhatikan
pada tempat kerja selama percobaan penerapan New Normal adalah harus
adanya manajemen dalam perusahaan yaitu adanya Tim Penanganan Covid-19
yang terdiri dari pimpinan bagian kepegawaian, bagian kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dan petugas kesehatan. Selain itu, perusahaan harus
senantiasa memantau dan memperbarui perkembangan informasi Covid-19
diwilayahnya, pimpinan atau pemberi kerja juga memberikan kebijakan dan
prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 dengan
melihat gejalanya untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.
Perusahaan juga wajib menyediakan fasilitas tempat kerja yang aman dan sehat.
Pembersihan secara berkala harus dilakukan setiap empat jam sekali, terutama
pada permukaan yang sering disentuh, seperti pegangan pintu dan tangga,

3
Sorta Tobing, “Masuki New Normal, Apa Saja Protokol Kesehatan Di Kantor?,” Katadata.Co.Id,
last modified 2020, https://katadata.co.id/berita/2020/05/26/masuki-new-normal-apa-saja-protokol-
kesehatan-di-kantor.

3
tombol lift, peralatan dan fasilitas kantor yang dipakai bersama. Ruang kerja
harus memiliki sirkulasi udara maksimal. Perusahaan wajib menjaga sirkulasi
udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja. Filter mesin pendingin ruangan
atau AC harus rutin dibersihkan. Sarana penting lainnya yang harus tersedia di
kantor adalah tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Perusahaan
wajib memberikan petunjuk lokasi sarana itu dan menempelkan poster edukasi
cara mencuci tangan yang benar. Hand sanitizer juga wajib tersedia di tempat
yang diperlukan, seperti pintu masuk, ruang rapat, pintu lift, dan lainnya.
Perusahaan harus dapat memastikan para pekerja dapat menerpakan
pembatasan jarak fisik. Kondisi ini tak hanya terjadi di ruang kerja, tapi juga
kantin, lift, dan ruangan lainnya. Tempat kerja sebaiknya menyediakan
transportasi khusus pekerja untuk berangka dan pulang kantor sehingga tidak
perlu menggunakan transportasi umum.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) merupakan tempat yang
tergolong beresiko tinggi jika terdapat wabah yang berhasil memasuki wilayah
tersebut. Sehingga, Anak Didik Pemasyarakatan dan pegawai yang bekerja
membutuhkan pengetahuan lebih dalam menyikapi pencegahan Covid-19.
Kehidupan New Normal juga harus diterapkan pada wilayah ini karena tidak
mungkin terus-menerus kebijakan penghentian kunjungan atau bezoek
ditiadakan, karena hal tersebut akan berpengaruh pada keadaan psikis Anak
Didik Pemasyarakatan.
Oleh karena itu, pelatihan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dibutuhkan di lingkungan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dalam
hal ini adalah Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kota Blitar.

B. Tujuan dan Manfaat Program


Tujuan dari adanya pelatihan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dalam rangka menyikapi kehidupan New Normal adalah untuk
membiasakan diri bagi Anak Didik Pemasyarakatan dan pegawai Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kota Blitar dalam menjalani kegiatan
sehari-hari dengan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

4
Manfaat adanya pelatihan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kota Blitar adalah
meminimalisir penyebaran wabah Covid-19 dan meminimalisir resiko
tertularnya Covid-19 karena pola hidup dan imunitas tubuh yang baik. Selain
itu, meningkatkan kekuatan fisik dan mental untuk lebih siap menghadapi
kehidupan New Normal kedepannya.

5
BAB II
DEKSRIPSI PROGRAM

A. Solusi dan Target


Dalam penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lembaga
Pembinan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kota Blitar diharapkan Anak Didik
Pemasyarakatan terdapat peningkatan daya tahan tubuh dengan konsumsi
gizi seimbang, pelatihan dengan penerapan aktivitas fisik minimal 30 menit
per hari, tidur minimal 7 (tujuh) jam dan berjemu di pagi hari.
Selain bagi Anak Didik Pemasyarakatan, terdapat protokol juga yang
harus diperhatikan oleh Pegawai Lembaga Pembinaan Khusus Anak
(LPKA) Kelas I Kota Blitar yaitu selalu mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, menggunakan siku untuk membuka pintu, tidak berkerumunan
dan menjaga jarak, membersihkan meja atau area kerja dengan disinfektan,
tidak sering menyentuh fasilitas atau peralatan yang digunakan di area kerja,
mengupayakan aliran udara dan sinar matahari masuk ke ruang kerja, tidak
membiasakan untuk berjabat tangan dan tetap menggunakan masker.

B. Uraian Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program pelatihan penerapan Pola
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
(LPKA) Kelas I Kota Blitar ini dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu:
1. Sosialisasi
Kegiatan ini berisi pengenalan dan pencontohan mengenai Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) berupa kegiatan tatap muka bersama Anak
Didik Pemasyarakatan dan pegawai di Lembaga Pembinaan Khusus
Anak (LPKA) Kelas I Kota Blitar.
2. Pelatihan
Kegiatan ini berisi menenai pelatihan langsung baik berupa pelatihan
dalam aktivitas fisik, pelatihan mencuci tangan yang baik dan benar, dan
pelatihan segala aktifitas dengan protokol kesehatan standar pencegahan
Covid-19.

6
3. Pengawasan Penerapan
Kegiatan ini berisi pengawasan dalam pelaksanaan pelatihan yang telah
diselenggarakan. Pengawasan tersebut dilakukan setiap hari guna
memastikan penanaman dengan pasti bahwa pelatihan tersebut dapat
diterapkan dengan baik pada kehidupan sehari-hari.
4. Evaluasi
Kegiatan ini berisi evaluasi dari hasil penerapan pelatihan tersebut
dengan menimbang dampak baik dan buruk yang dihasilkan. Jika
terdapat hal yang sekiranya dibutuhkan penyempurnaan dapat segera
dilaksanakan.

C. Deskripsi Tugas Tim


Pembagian tugas tim dalam pelaksanaan program pelatihan penerapan
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
(LPKA) Kelas I Kota Blitar adalah sebagai berikut:
No Nama Deskripsi Tugas
1 Abellia Parameswari - Mensosialisasikan PHBS sesi I
- Melatih cara mencuci tangan
- Melatih penggunaan masker dan
sanitizer
- Mengawasi jalannya pelatihan
aktivitas fisik dan protokol kesehatan
- Mengevaluasi jalannya pelatihan
- Mendokumentasikan kegiatan
2 Pandu Wiratama - Mensosialisasikan PHBS sesi II
- Melatih aktivitas fisik per hari
- Melatih protokol kesehatan Covid-19
- Mengawasi jalannya pelatihan cara
mencuci tangan dan penggunaan
masker dan sanitizer
- Mengevaluasi jalannya pelatihan
- Mendokumentasikan kegiatan

7
D. Jadwal Kegiatan
No Waktu Kegiatan Peralatan
1 Minggu I - Sosialisasi PHBS dan New Power Point , brosur,
Normal kepada Andikpas alat dokumentasi
2 Minggu II - Pelatihan mencuci tangan Alat mencuci tangan,
- Pelatihan protokol masker, sanitizer, alat
kesehatan demonstrasi, alat
- Pelatihan penggunaan dokumentasi.
masker dan sanitizer
- Pelatihan aktivitas fisik
3 Minggu III - Pengawasan penerapan Catatan, laporan, alat
pelatihan dokumentasi.
- Evaluasi penerapan
pelatihan

8
BAB III
PENUTUP

Menjalankan kebijakan berupa mengikuti arus kehidupan New Normal secara


siap dan penuh dukungan harus dilakukan oleh seluruh masyarakat di Indonesia
guna mempertahankan keseimbangan perekonomian negara dan aktivitas yang
seharusnya berjalan. Kebutuhan akan pengetahuan, kesiapan fisik dan mental, dan
kesadaran dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan New
Normal. Selain masyarakat luar, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) yang
termasuk mempunyai risiko tinggi dalam penyebaran Covid-19 tentu juga harus
mendapatkan wawasan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
menghadapi kehidupan New Normal. Oleh karena itu, diharapkan pelatihan yang
direncanakan oleh tim Kuliah Kerja Nyata di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
(LPKA) Kelas I Kota Blitar dapat bermanfaat untuk mencegah penyebaran Covid-
19 dan bersiap diri untuk hidup pada kehidupan New Normal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Badan Kebijakan Fiskal. “Menkeu Prediksi Pengangguran Makin Besar.”


Www.Fiskal.Kemenkeu.Go.Id. Last modified 2020. Accessed April 27, 2020.
https://fiskal.kemenkeu.go.id/dw-konten-view.asp.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. “Peta Sebaran Covid-19.”


Www.Covid19.Go.Id. Last modified 2020. https://covid19.go.id/peta-sebaran.

Tobing, Sorta. “Masuki New Normal, Apa Saja Protokol Kesehatan Di Kantor?”
Katadata.Co.Id. Last modified 2020.
https://katadata.co.id/berita/2020/05/26/masuki-new-normal-apa-saja-
protokol-kesehatan-di-kantor.

10
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai