Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT III


“PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT DISAAT PANDEMI COVID-19”

OLEH:
DIAH AYU LESTARI
(2102380)

DOSEN PEMBINA:
ULFA FADILLA R.SKM.MPH

PROGAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES BINA CIPTA HUSADA
PURWOERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul”Perubahan Perilaku Hidup Sehat Akibat Adanya Covid -19”dengan tepat
waktu tanpa adanya suatu halangan apapun.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Kesehatan
Masyarakat. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kepercayaan
bagi ibu hamil dan bagi kita semua, mengenai kebiasaan yang dianjurkan selama masa
kehamilan dan kebiasaan yang dilarang selama kehamilan.Di sini saya akan sedikit
menjelaskan tentang kebiasaan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan
menurut kesehatan,sehingga ibu hamil tidak perlu ragu dan masih mengikuti kesbiasaan
yang orang tua dulu katakan,sehingga kita bisa menilai dan memahami jika kita selama
ini keliru dalam menanggapi omongan /pepatah orang zaman dahulu yang sampai saat
ini masih ada yang melakukan atau percaya dengan hal-hal tersebut.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ulfa Fadilla Rudatiningtyas
SKM,MPH, selaku dosen dari mata kuliah Ilmu Kesehatan Msyarakat. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan
makalah ini,atas hal-hal yang membuat saya ragu dan bingung dalam
menyelesaikannya,dan alhamduliilah saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto 16 Oktober 2021

Diah Ayu Lestari

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PEMBAHASAN...............................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH.............................................................................4
1.2. TUJUAN PENELITIAN..............................................................................................5
1.3. MANFAAT PENELITIAN..........................................................................................5
1.4. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................5
BAB II PENJELASAN................................................................................................................6
A. PENGERTIAN PERUBAHAN PERILKU......................................................................6
B. UPAYA PERUBAHAN PERILAKU...............................................................................6
1. Downstream Factors.....................................................................................................6
2. Mainstream Factors......................................................................................................6
3. Upstream Factors..........................................................................................................7
C. TAHAPAN PERUBAHAN SOSIAL...............................................................................7
1. Precontemplation..........................................................................................................7
2. Contemplation..............................................................................................................8
3. Preparation...................................................................................................................9
4. Action.........................................................................................................................10
5. Maintenance...............................................................................................................12
D. SOCIAL MARKETING/PEMASARAN SOSIAL.........................................................12
KESIMPULAN..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................15

iii
BAB I PEMBAHASAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Aspek perubahan perilaku menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi oleh
pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 tahun 2020. Karena Covid-19 ini pada
dasarnya merupakan penyakit yang berhubungan erat dengan perilaku masyarakat. Untuk itu,
pemerintah membuat sistem monitoring Bersatu Lawan Covid-19 (BLC). Perubahan Perilaku
untuk menekan penularan dan mengendalikan pandemi Covid-19. Wiku Adisasmito, Juru
Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa peluang transmisi penularan virus
Corona, dipengaruhi kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan."Kami
sangat memahami bahwa pada awalnya mengubah sebuah perilaku dan mengadaptasi perilaku
lain, tidaklah mudah. Namun bukan berarti tidak mungkin," ungkapnya dilansir dari laman
covid19.go.id, Jumat, 1 Januari 2021. Untuk itu, Wiku menjelasan pemerintah telah
menerapkan operasi yustisi untuk menegakkan peraturan disiplin protokol kesehatan, juga
bagi masyarakat yang tidak patuh, akan dijatuhi sanksi. Hal ini mengacu pada Instruksi
Presiden No. 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol
Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus.
Dalam Inpres, pemerintah daerah dengan menjalankan prinsip desentralisasi mampu
menjalankan tugasnya menyelenggarakan operasi yustisi dan operasionalnya dapat
disesuaikan karakteristik daerah. Wiku melanjutkan, pemerintah pusat tetap memonitor
pelaksanaan pengawasan kepatuhan protokol kesehatan khususnya di titik-titik rawan
keramaian. Seperti tempat ibadah, tempat olahraga publik, restoran atau kedai, warung,
tempat wisata, pasar tradisional, dan mal. Dalam mengawasi kepatuhan, pemerintah
menggunakan sistem monitoring BLC."Sistem ini dilaksanakan melalui pengawasan yang
dilakukan para partisipan mulai anggota TNI/Polri/Satpol-PP, relawan, dan petugas Satuan
Tugas Covid-19 daerah," ujar Wiku. Wiku menjelaskan, untuk titik pengawasan tersebar pada
512 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut diketahui 20,6 persen yang patuh dalam memakai
masker, 16,9 persen yang patuh dalam menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan."Nyatanya,
kepatuhan masyarakat yang rendah dalam memakai masker dan menjaga jarak menjadi
kontributor dalam peningkatan penularan Covid-19," lanjut Wiku. Tingkat kepatuhan ternyata
membawa dampak pada kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir di Indonesia.
Untuk itu, Wiku meminta data tersebut dapat dijadikan refleksi dalam meningkatkan
kepatuhan terhadap protokol kesehatan pada tahun 2021.
"Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kepatuhan dalam memakai masker dan menjaga
jarak sehingga dapat menghindari potensi penularan yang terjadi," pesan Wiku. Wiku juga
mengingatkan bahwa penyumbang kasus positif Covid-19 berasal dari kota-kota besar di
pulau Jawa. Karena itu peningkatan kasus di kota-kota besar di Pulau Jawa harus bisa

4
dikendalikan. Sehingga kondisi kasus Covid-19 secara nasional dapat menurun dengan
drastis. Hal ini akan membawa manfaat bagi produktivitas masyarakat kembali seperti
semula. Untuk itu para pimpinan daerah diminta serius menangani perkembangan kasus
Covid-19 di daerahnya. Karena hal itu akan bermanfaat besar bagi penanganan pandemi
Covid-19 secara nasional.

1.2. TUJUAN PENELITIAN

Dengan adanya penelitian perubahan perilaku pada masyarakat kita bisa mengetahui
tentang berbagai perubahan-perubahan yang dialami oleh masyarakat setelah terjadinya
wabah Covid-19,masyarakat cenderung melakukan perubahan diantarnya adalah perubahan
pola hidup sehat yang diterapkan pada masa pandemic dari segi kesehatan adalah dengan
menjaga kekebalan tubuh seperti mengonsumsi makanan dan minuman yang mampu
meningkatkan imun ,minum vitamin,olahraga,berjemur ,istirahat yang cukup, dan tetap
mematuhi protocol kesehatan yang ditetapkan pemerintah 3M singkatan yang merujuk pada
kebiasaan: Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Memakai masker, Menghindari
kerumunan sekaligus menjaga jarak minimal 2 meter.Didalam kehidupan masyarakat pun
terjadi perubahan ekonomi,masyarakat berubah untuk tidak menjadi konsumtif(menekan
pengeluran akibat adanya kuranggnya pendapatan) karana disaat adanya pandemi Covid-19
terjadi krisis ekonomi ,seperti banyaknya pengangguran akibat PHK dari berbagai lapangan
pekerjaan(PT/Kantor),pendapatan yang menurun khususnya bagi pedagang karana adanya
batasan waktu dalam berjualan dan juga tempat(masyarakat menghindari tempat yang ramai
untuk menjaga jarak adanya kerumunan)

1.3. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini saya bisa mengetahui berbagai perubahan-perubahan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat ,baik perubahan dari segi pola hidup sehat dan hidup
hemat untuk tidak konsumtif dan berbagai perubahan yang terjadi setelah adanya pandemic
Covid -19 ,dan saya juga bisa mengetahui faktor -faktor yang mendorong adanya perubahan
pada masyarakat agar bisa terhindar dari virus Covid-19.

1.4. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud perubahan perilaku ?
2. Upaya apa saja yang mempengaruhi perubahan perilaku ?
3. Bentuk tahapan perubahan perilaku adalah?
4. Bagaimana upaya pemasaran sosial mengenai peruban perilaku?

5
BAB II PENJELASAN

A. PENGERTIAN PERUBAHAN PERILKU

Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem,
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya, yang
mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik. Perubahn
perilaku juga dapat diartikan sebuah proses perubahan yg diawali adanya stimulus dr
dalam/luar individu untuk mengubah sesuatu yang yabng berpotensi pada perubahan
besar yang langsung berpengaruh pada individu yang dapat diubah dari intervensi
individu dan jugahasil inteaksi hubungan individu dengan kelompok yang lebih besar.

B. UPAYA PERUBAHAN PERILAKU

1. Downstream Factors
Faktor yang secara langsung berpengaruh pada individu dan berpotensi dapat diubah
oleh intervensi individu ,misalnya perubahan individu dimasa pandemic Covid-19 ini
masayarakat mengubah pola hidup sehat dengan rajin olahraga,berjemur,minum
multivitamin,mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang mampu menjaga dan
memelihara kesehatan imun agar tetap stabil,dengan tujuan agar terhindar dari virus
Covid-19.Mereka juga tetap melkukan menjaga keamamanan kesehatan mereka dengan
tetap mematuhi protocol kesehatan yaitu 3 M(Mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir, Memakai masker, Menghindari kerumunan sekaligus menjaga jarak minimal
2 meter). Beristirahat yang cukup, Saat tiba di rumah, usahakan segera mandi dan
mencuci pakaian untuk menghindari penyebaran virus yang telah kita bawa dari luar
rumah.Saat memasuki tempat umum, usahakan untuk cuci tangan terlebih
dahulu,gunakan siku saat membuka pintu dan menekan tombol lift, Saat memasuki
tempat umum, usahakan untuk cuci tangan terlebih dahulu, gunakan siku saat membuka
pintu dan menekan tombol lift.
2. Mainstream Factors
Hasil interaksi hubungan individu dengan kelompok lebih besar atau pengaruh dari
luar,seperti adanya dari dorongan dari luar seperti masyarakat saling menghimbau dan
saling mengingatkan bagaimana caranya mereka menjaga kesehatan mereka agar
terhindar dari virus covid -19 ,seperti halnya mereka yang selalu menjaga jarak,
menggunakan masker,tidak saling berinteraksi secara langsung dari tempat bekerja,
tempat ibadah,dan tempat-tempat umum yang sekiranya timbul adanya kerumunan yang

6
memicu dengan mudahnya penyebaran virus covid 19.Mereka juga membentuk relawan
yang membagi masker,melakukan penyemprotan,memberi pemahanan dan himbauan
agar mereka tetap stay at home ,jika tidak ada keperluan yang penting unuk tetap
dirumah demi menjaga keamanan Bersama.
3. Upstream Factors
Berakar pada struktur sosial dan kebijakan program yang disponsori pemerintah demi
mengubah perilaku/kegiatan /aktivitas masayarakat agar tetap terhindar dari adanya
virus Covid -19 yaituhttps://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/psbb-hingga-
ppkm-kebijakan-pemerintah-menekan-laju-penularan-covid-19
a) Membentuk Gugus Tugas Percepatann Penangan Covid19 yang dibentuk
tanggal 13 Maret 2020
b) Seperti melakukan atau menetapkan Peraturan Pemerintah(PP) NO 21 Tahun
2020 Pembatasan Sosial Bersakala Besar(PSBB).
c) Presiden juga menerbitkan Keputusan Presiden NO 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid -19,Pengendalian
transportasi pada waktu tertentu(liburan Panjang ,lebaran ,tahun baru ,natal,dan
libur panjang yang lainya ),
d) Kemkes mengeluarkan SE NO.HK.0202/1/385/2020 “Tentang penggunaan
masker dan penyedia sarana tempat cuci tangan pakai sabun untuk mencegah
penularan covid-19 yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah
e) UU NO 6 Tahun 2019 tentang “kekarantian kesehatan (Kompas 1 april 2020)
f) Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2021 Tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar(PSBB) dalam rangka percepatan penangan covid-19
g) Pasal 13 Permenkes 9/2020 mengatur bahwa selama PSBB hal-hal praktis mesti
diatur:
1) Peliburan tempat kerja dan sekolah
2) Pembatasan keagamaan
3) Pembatasan modat tranportasi
4) Pembatasan kegiatan yang ada ditempat dan fasilitas umum
5) Pembatasan sosial dan budaya
6) Pembatasan kegiatannya yang lainnya terkait aspec pertahanan dan
keamanan
h) Intruksi Dalam Negri No 1 Tahun 2021 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat(PPKM) yang diberlakukan diberbagi daerah.

C. TAHAPAN PERUBAHAN SOSIAL


1. Precontemplation
Adalah perubahan pada individu dengan tidak mempertimbangkan perubahan,tidak
menyadari perilaku ,tidak sadar jika ia perlu berubah ,mungkin tidak niat berubah.Seperti
halnya pada kasus perubahan perilaku masayarakat dengan adanya covid terkadang kesadaran
masyarakat pun belum sepenuhnya mengerti akan bahaya jika kita terkena virus tesebut,dan
terkadang mereka pun tak percaya mengenai Virus Corona-19.Dan mereka pun tak memahami
dampak apa saja jika kita terjangkit virus tersebut bagi diri sendiri dan juga orang lain.Mereka

7
yang terkena terkadang seolah sengaja tidak mematuhi protocol kesehatan dan mematuhi
aturan yang berlaku,malah mereka dengan sengaja melakukan penyebaran virus dan dan tidak
menjaga keselamatan pada dirinya sendiri bahkan terhadap orang lain,seperi halnya
pembongkaran makam dan larangan pemakaman bagi yang terjangkit tanpa mereka
menyadari perilku tersebut berdampak bagi mereka yang tidak terkena virus,dan akan
menambah jumlah angka grafik yang terkena korona,dan menambah jumlah korban pun akan
semakin meningkat.Contohnya: Sejumlah warga di Jember mengambil paksa jenazah pasien
covid yang hendak dimakamkan dengan protokol kesehatan. Warga juga menyerang petugas.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Said).

2. Contemplation
Individu mulai berpikir aktif tentang resiko kesehatan dan tindakan yang perlukan untuk
kurangi risiko tersebut,masalahnya perubahan ada dalam agenda individu tapi tidak ada
tindakan nyata ‘disinipun mereka mulai merenung,bererfikir mengenai dampak dari
hal/tindakan yang mereka lakukan atau mereka perbuat,mereka juga menyadari semakin
banyak jumlah orang yang meninggal akibat covid-19 ini,dan mereka pun tahu dan takut tapi
mereka tidak sepenuhnya mematuhi aturan/protocol keseahatan dan kadang masih dibilang
tledor .Seperti halnya dalam kasus Covid-19 ini masyarakat mulai menyadari dan merenungkan
atas tindakan-tindakan mereka akan bahaya jika kita terkena virus Corona,seperti tidak
memakai masker,mencunci tagan memaki sabun,menjaga jarak/menghindari
kerumunan,melakukan vaksinasi.Dari tindakan lainnya adalah ketika mereka menjadi
OTP(Orang Dalam Pemantauan)/PDP (Pasien Dalam Pengawasa) pun terkadang mereka masih
nekat untuk berpergian/keluar rumah tanpa berfikir dampak yang akan terjadi/perbutan ia
perbuat,ia malah menyebarkan virus bukan memutus penyebarannnya.Berikut contoh gambar
ilustrasi dari penjaelasan saya:

 Gambar orang tidak memakai masker disaat keluar rumah/membuka masker disaat
kerumunan dengan alsan pengap

8
3. Preparation
Dalam tahap perubahan ini masayarakat mulai ada tindakan,rencana dan ditetapkan terjadwal
untuk mengurangi atau mencegah terjadinya penyebaran virus/menghindari virus yang
menyerang tubuh kita.Seperti halnya mereka melakukan aktifitas untuk menjaga kesehatan

9
agar imun/system mereka tetap stabil agar bisa mencegah virus menyerang tubuh
mereka,sebagi contoh mereka rajin mengonsumsi vitamin C,olahraga teratur,berjemur.sering
mencuci tangan setelah beraktifitas,makan teratur,istirahat yang cukup,dan mereka tetap
mematuhi aturan -aturan yang berlaku(menjaga jarak,stay at home)

10
4. Action
Merupakan perubahan yang berpotensi kambuh,dalam kasus perubahan perilaku hidup
masyarakat akibat adanya Covid-19 adalah ketika si korban yang terserang covid pun dapat
terserang covid Kembali jika mereka tetap tidak mematuhi protocol kesehatan yang ditetapkan
dan tidak menjaga pola hidup sehat mereka,seperti jika si korban merasa jika ia sudah merasa
sehat/sembuh terkadang mereka malah bepergian,tidak mematuhi protocol 3 M(Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, Memakai masker, Menghindari kerumunan sekaligus
menjaga jarak minimal 2 meter).

11
5. Maintenance
Perilaku yang perlu dikonsolidasikan sebagai perubahan pola gaya hidup yang permanen,dari
kasus ini banyak diketahui pola gaya hidup masyarakat yang melakukan perubahan yang
permanen seperti memakai masker,menjaga jarak ,mencuci tangan setelah beraktifitas,dan
tetap melakukan hal-hal untuk menjaga kesehatan seperti mereka rajin mengonsumsi vitamin
C,olahraga teratur,berjemur.sering mencuci tangan setelah beraktifitas,makan teratur,istirahat

12
yang cukup,dan mereka tetap mematuhi aturan -aturan yang berlaku(menjaga jarak,stay at
home.

D. SOCIAL MARKETING/PEMASARAN SOSIAL

13
14
KESIMPULAN

Dari perubahn perilaku gaya hidup berdasarkan teori -teori perubahan sosial ,masyarakat saat
ini terbilang sudah mematuhi aturan -aturan demi menjaga kesehatan dan keselamatan
Bersama dengan patuh terhadap aturan 3M pemerintah ,3M singkatan yang merujuk pada
kebiasaan: Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Memakai masker, Menghindari
kerumunan sekaligus menjaga jarak minimal 2 meter. Seperti halnya mereka juga melakukan
aktifitas untuk menjaga kesehatan agar imun/system mereka tetap stabil agar bisa mencegah
virus menyerang tubuh mereka,sebagi contoh mereka rajin mengonsumsi vitamin C,olahraga
teratur,berjemur.sering mencuci tangan setelah beraktifitas,makan teratur,istirahat yang
cukup,dan mereka tetap mematuhi aturan -aturan yang berlaku(menjaga jarak,stay at Home
Bagaimana upaya pemasaran sosial mengenai peruban perilaku?

1. Pastikan anda dalam kondisi sehat saat akan pergi keluar rumah. Hal ini perlu
dilakukan karena jika kita keluar rumah dalam keadaan kurang sehat, maka virus akan
mudah masuk ke dalam tubuh dan membuat kita jatuh sakit.
2. Selalu gunakan masker. Menggunakan masker akan mengurangi penyebaran virus
melalui udara
3. Bawa hand sanitizer. Setelah kita berjabat tangan atau menyentuh barang-barang
yang ada di tempat umum, kita dianjurkan untuk memakai hand sanitizer agar virus
yang menempel pada benda-benda tersebut tidak menginfeksi kita.
4. Selalu jaga jarak dengan orang lain, minimal 1 meter. Dengan menjaga jarak, kita akan
meminimalisir kontak fisik dengan orang lain, sehingga tidak terjadi penularan virus
dari satu orang ke orang lainnya.
5. Saat memasuki tempat umum, usahakan untuk cuci tangan terlebih dahulu
6. Gunakan siku saat membuka pintu dan menekan tombol lift
7. Saat tiba di rumah, usahakan segera mandi dan mencuci pakaian untuk menghindari
penyebaran virus yang telah kita bawa dari luar rumah.
8. Konsumsi makanan yang bergiziTetap berolahraga. Meskipun sedang pandemic, kita
masih tetap berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh. Kita tida pelu keluar rumah
untuk berolahraga, cukup lakukan olahraga ringan di rumah seperti push up, sit up,
dan lain-lain.
9. Jaga kebersihan lingkungan. Jika lingkungan kita bersih, kita akan merasa nyaman
untuk menempatinya. Selain itu, lingkungan yang bersih akan menghindarkan kita dari
penyakit.Beristirahat yang cukup. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan stamina
tubuh. Setelah kita beraktivitas di luar rumah, tubuh perlu istirahat yang cukup agar
mampu beraktivitas kembali.

15
DAFTAR PUSTAKA
 https://ketik.unpad.ac.id/posts/1472/aspek-perubahan-perilaku-menjadi-salah-satu-
tantangan-terberat-bagi-pemerintah
 https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/upaya-dan-kebijakan-
pemerintah-indonesia-menangani-pandemi-covid-19(vincentusgitiyarko)SLASA
 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210723220156-20-671584/warga-jember-
ambil-paksa-jenazah-pasien-covid-saat-dimakamkan.Download Apps CNN Indonesia
sekarang https://app.cnnindonesia.com/
 https://news.detik.com/berita/d-5089277/ingat-pandemi-belum-berakhir-selalu-
pakai-masker-saat-bepergian/ilustrasi orang tidak memakai masker dimasa pandemic
 https://news.detik.com/fothttps://www.diskes.baliprov.go.id/wp-
content/uploads/2020/08/adaptasi-kebiasaan-baru-1-edit.jpg/poster peruhan gaya
hidup sehat
 https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200312113105-255-482774/mengenal-
makna-status-pandemi-virus-corona/mengenal status masa pandeSARo-news/d-
5090192/duh-orang-orang-ini-abaikan-protokol-kesehatan-saat-cfd
 https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-
anak/olahraga-membuat-anak-pintar-di-sekolah/gambar olahraga
 https://www.google.com/search?
q=jaga+jarak+covid&tbm=isch&ved=2ahUKEwjX7bObz-XzAhVozHMBHf7zAe4Q2-jaga
jarak covid
 https://puskesmas.bantulkab.go.id/pandak2/2020/08/04/penyuluhan-covid-19-dan-
cuci-tangan-pakai-sabun-ctps/cuci tangan jaga jarak pakai masker

16

Anda mungkin juga menyukai