Disusun Oleh:
Pendamping:
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia yang diberikan-Nya, penyusunan Mini Project yang berjudul “Adaptasi Pola Hidup
Normal Baru Pada Situasi Covid 19 di Wilayah Puskesmas Tanjung Sengkuang Batam”
dapat diselesaikan. Penulisan kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
Normal Baru dan untuk memenuhi salah satu tugas dalam menjalani Program Internsip
dokter umum Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Yoga Sumbara selaku pembimbing
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Mini Project ini tepat waktu demi memenuhi
tugas dalam menjalani Program Internship. Kami menyadari masih banyak kesalahan baik
dalam segi penyusunan, pengolahan, pemilihan kata, dan proses pengetikan karena masih
dalam tahap pembelajaran. Saran dan kritik yang membangun tentu sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga Mini
Project ini dapat berguna khususnya bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada
umumnya dalam memahami masalah yang berhubungan dengan Normal Baru.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.......................................................................................................................……6
1.4.1 Bagi Penulis………………………………………………………………………
1.4.2 Bagi Masyarakat………………………………………………………………….
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................8
2.1 COVID-19 .........................................................................................................................8
2.1.1 Definisi............................................................................................................................8
2.1.2 Epidemiologi....................................................................................................................8
2.1.3 Diagnosa........................................................................................................................10
2.2 Normal Baru ......................................................................................................................8
2.2.1 Definisi..........................................................................................................................12
2.2.2 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru Mewujudkan Normal Baru………………………………
2.2.2.1 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Puskesmas…………………………………………...
2.2.2.2 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Sekolah………………………………………………
BAB III : LAPORAN KEGIATAN.........................................................................................8
3.1 Penyuluhan Adaptasi Pola Hidup Normal Baru pada Situasi COVID 19 di ruang
pendaftaran pasien poli Puskesmas Tanjung Sengkuang..…………………………………….8
3.2 Penyuluhan Adaptasi Pola Hidup Normal Baru pada Situasi COVID 19 di Sekolah Dasar
Negeri 004 …………………………………….…………………………………………….8
BAB IV : KESIMPULAN...........................................................................................……….8
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 COVID 19
2.1.1 Definisi
Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan,
Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus
pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember
2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai
dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah
menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Sampel
yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru. Awalnya, penyakit ini dinamakan
sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan
nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan
oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini
dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih
dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19
sebagai pandemik.6 Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106
jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus
dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian.
2.1.2 Epidemiologi
Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di China setiap
hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020. Awalnya kebanyakan
laporan datang dari Hubei dan provinsi di sekitar, kemudian bertambah hingga ke provinsi-
provinsi lain dan seluruh China. Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus
terkonfirmasi COVID-19 di China, dan 86 kasus lain dilaporkan dari berbagai negara seperti
Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Singapura, Arab
Saudi, Korea Selatan, Filipina, India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman.
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus.
Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136
kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini
merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.5,11 Per 30 Maret 2020, terdapat 693.224 kasus
dan 33.106 kematian di seluruh dunia. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi
COVID-19, dengan kasus dan kematian sudah melampaui China. Amerika Serikat
menduduki peringkat pertama dengan kasus COVID-19 terbanyak dengan penambahan kasus
baru sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30 Maret 2020 disusul oleh Spanyol dengan 6.549
kasus baru. Italia memiliki tingkat mortalitas paling tinggi di dunia, yaitu 11,3%.
2.1.3 Diagnosa
Untuk menentukan seseorang terjangkit COVID-19 dibutuhkan pemeriksaan PCR
swab, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebagian kasus dapat menunjukkan hasil
positif persisten walaupun sudah tidak ada gejala. Penelitian di Korea menunjukkan bahwa
walaupun tidak ditemukan virus yang dapat bereplikasi 3 minggu setelah onset gejala
pertama, SARS-CoV-2 RNA masih terdeteksi di spesimen pemeriksaan RT-PCR hingga 12
minggu. Bagi penyintas COVID-19 penelitian terbaru juga menunjukkan ada kemungkinan
untuk proses reinfeksi karena antibodi COVID-19 dalam tubuh diperkirakan akan
menghilang dalam 3 sampai dengan 12 bulan. Pada April 2020 telah dilaporkan kasus
reinfeksi SARS-CoV-2 terkonfirmasi pertama di Amerika. Oleh sebab itu walaupun sudah
dinyatakan sembuh dari COVID-19, tetap harus menjalankan protokol kesehatan.
2.2 Normal Baru
2.2.1 Definisi
Normal baru merupakan suatu cara hidup baru atau cara baru dalam menjalankan
aktivitas hidup ditengah pandemi covid-19 yang belum selesai, melalui physical distancing,
social distancing, pengadaan alat pelindung diri (APD), sampai pada pembatasan sosial
berskala besar (PSBB). Normal Baru juga dimaknai sebagai perubahan perilaku masyarakat
untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal dan sebagai skenario untuk mempercepat
penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Dalam konteks
Indonesia, pemerintah mengumumkan rencana untuk pengimplementasian kebijakan
Normal Baru dengan mempertimbangkan analisis pada studi epidemiologis dan kesiapan
masing-masing wilayah. Prinsip utama dari rencana Normal Baru yang akan diterapkan ini
adalah adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang akan menuntun pada terciptanya
kehidupan dan perilaku baru masyarakat hingga vaksin COVID-19 ditemukan. Lebih
lanjut, implementasi kebijakan Normal Baru akan dikawal oleh penerapan protokol
kesehatan secara ketat.
2.2.2 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru Mewujudkan Normal Baru
Pemerintah telah mempersiapkan beberapa panduan menuju new normal /tatanan
kehidupan normal baru. Kita semua bisa berperan aktif memantau apakah tempat bekerja
kita atau pasar yang kita kunjungi sudah menerapkannya untuk kepentingan bersama.
Berikut beberapa panduan yang telah dikeluarkan pemerintah di antaranya:
2.2.2.1 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Puskesmas
Selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah
Penggunaan masker dapat mencegah transfer virus dan kotoran dari luar tubuh ke dalam
tubuh karena saluran terbuka seperti mulut dan hidung tertutup. Hal ini akan mengurangi
resiko tertular maupun menularkan virus COVID-19 ataupun virus lainnya.
Membiasakan diri untuk mencuci tangan
Tangan menjadi salah satu media transfer yang paling sering karena tangan mengakses
hampir seluruh permukaan ketika berkegiatan, oleh karena itu terus biasakan mencuci tangan
setelah menyentuh barang-barang dari luar, atau saat tidak sengaja melakukan kontak fisik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Burhan, E., Dwi Susanto, A., Isbaniah, F., Aman Nasution, S., Ginanjar, E.,
Wicaksono Pitoyo, C., Susilo, A., Firdaus, I., Santoso, A., Arifa Juzar, D., Kamsul
Arif, S., Lolong Wulung, N. G., Muchtar, F., Pulungan, A. B., Ambara Sjakti, H.,
Prawira, Y., Dwi Putri TIM PENYUSUN Erlina Burhan, N., Adityaningsih, D.,
Fahrial Syam, A., … Mayung Sambo, C. (2020). PEDOMAN TATALAKSANA
COVID-19 Edisi 3 TIM EDITOR Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Perhimpunan Dokter
Anestesiologi dan Terap.
2. Habibi, A. (2020). Normal Baru Pasca Covid-19. Journal.Uinjkt.Ac.Id, 4(1), 197–202.
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/adalah/article/view/15809
3. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia.
(2020). Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jurnal
Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2),
240–252. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.118
4. Rosidi, A., & Nurcahyo, E. (2020). Penerapan New Normal (Kenormalan Baru)
Dalam Penanganan Covid-19 sebagai Pandemi Dalam Hukum Positif. NASPA
Journal, 42(4), 1.
5. Silalahi, A. (2020). Perubahan Pola Hidup Pada Situasi Covid-19 Adaptasi Pada Pola
Hidup Normal Baru. Researchgate.Net, May, 1–10.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10961.76646
6. Suganthan, N. (2019). Covid-19. 31(2), 3–8.
7. Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K.,
Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O. M.,
& Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
8. https://www.diskes.baliprov.go.id/adaptasi-kebiasaan-baru-di-masa-pandemi-covid-
19/