Anda di halaman 1dari 16

MINI PROJECT

ADAPTASI POLA HIDUP NORMAL BARU PADA SITUASI COVID 19


DI WILAYAH PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG

Disusun Oleh:

dr. Meuthia Aulyya

Pendamping:

dr. Yoga Sumbara

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


UPTD BLUD PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG
BATAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia yang diberikan-Nya, penyusunan Mini Project yang berjudul “Adaptasi Pola Hidup
Normal Baru Pada Situasi Covid 19 di Wilayah Puskesmas Tanjung Sengkuang Batam”
dapat diselesaikan. Penulisan kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
Normal Baru dan untuk memenuhi salah satu tugas dalam menjalani Program Internsip
dokter umum Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Yoga Sumbara selaku pembimbing
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Mini Project ini tepat waktu demi memenuhi
tugas dalam menjalani Program Internship. Kami menyadari masih banyak kesalahan baik
dalam segi penyusunan, pengolahan, pemilihan kata, dan proses pengetikan karena masih
dalam tahap pembelajaran. Saran dan kritik yang membangun tentu sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga Mini
Project ini dapat berguna khususnya bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada
umumnya dalam memahami masalah yang berhubungan dengan Normal Baru.

Batam, 10 Mei 2022

Dokter Internship PKM Tanjung Sengkuang


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.......................................................................................................................……6
1.4.1 Bagi Penulis………………………………………………………………………
1.4.2 Bagi Masyarakat………………………………………………………………….
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................8
2.1 COVID-19 .........................................................................................................................8
2.1.1 Definisi............................................................................................................................8
2.1.2 Epidemiologi....................................................................................................................8
2.1.3 Diagnosa........................................................................................................................10
2.2 Normal Baru ......................................................................................................................8
2.2.1 Definisi..........................................................................................................................12
2.2.2 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru Mewujudkan Normal Baru………………………………
2.2.2.1 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Puskesmas…………………………………………...
2.2.2.2 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Sekolah………………………………………………
BAB III : LAPORAN KEGIATAN.........................................................................................8
3.1 Penyuluhan Adaptasi Pola Hidup Normal Baru pada Situasi COVID 19 di ruang
pendaftaran pasien poli Puskesmas Tanjung Sengkuang..…………………………………….8
3.2 Penyuluhan Adaptasi Pola Hidup Normal Baru pada Situasi COVID 19 di Sekolah Dasar
Negeri 004 …………………………………….…………………………………………….8
BAB IV : KESIMPULAN...........................................................................................……….8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Upaya yang
diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan
oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar
terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional.
WHO telah menyatakan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
pandemi. Penyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini sudah semakin meluas lintas
wilayah dan lintas negara yang diiringi dengan pertambahan jumlah kasus dan/atau
jumlah kematian. Situasi ini berdampak semakin luas pada hampir semua aspek
kehidupan masyarakat di Indonesia, sehingga diperlukan strategi dan upaya yang
komprehensif dalam percepatan penanganan COVID-19. Mencermati penyebaran dan
penularan COVID-19 di Indonesia yang semakin memprihatinkan, Pemerintah melalui
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 telah menetapkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat COVID-19 di Indonesia yang mewajibkan dilakukan upaya penanggulangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, Presiden juga telah
menetapkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Nonalam, bahwa Penyebaran COVID-19 adalah Bencana Nasional. Penanggulangan
pandemi COVID-19 ini membutuhkan peran serta dari semua pihak, baik Pemerintah
Pusat, Pemerintah daerah, maupun pihak swasta dan seluruh elemen masyarakat di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekaitan dengan hal ini, Pemerintah
Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang bersifat komprehensif dalam upaya
preventif berupa kebiasaan Normal Baru. Normal Baru adalah suatu cara hidup baru atau
cara baru dalam menjalankan aktivitas hidup ditengah pandemi covid-19 yang belum
selesai, melalui physical distancing, social distancing, pengadaan alat pelindung diri
(APD), sampai pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami tertarik untuk melakukan
penyuluhan mengenai adaptasi pola hidup normal baru pada situasi COVID 19 di
Puskesmas Tanjung Sengkuang Batam. Responden yang diambil pada mini project ini
adalah pasien kunjungan poli di Puskesmas Tanjung Sengkuang, SDN 004 Batu Ampar
yang akan melaksanakan Sekolah dengan Pertemuan Tatap Muka (PTM) di masa
pandemic COVID 19.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas tentang kondisi yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Sengkuang, SDN 004 Batu Ampar, dapat disimpulkan permasalahan utama
yang perlu digali adalah apakah masyarakat paham mengenai prinsip kehidupan Normal
Baru dalam kondisi pandemic COVID 19 saat ini.
1.3 Tujuan
Untuk mengedukasi masyarakat Puskesmas Tanjung Sengkuang, SDN 004 Batu
Ampar mengenai adaptasi pola hidup normal baru pada situasi COVID 19.
1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
4.1.1 Hasil makalah mini project ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi
penulis dalam mengedukasi secara langsung di lapangan.
4.1.2 Untuk memenuhi salah satu tugas dalam menjalani Program Internsip dokter
umum Indonesia.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang
adaptasi pola hidup normal baru pada situasi COVID 19.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 COVID 19
2.1.1 Definisi
Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan,
Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus
pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember
2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai
dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah
menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Sampel
yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru. Awalnya, penyakit ini dinamakan
sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan
nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan
oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini
dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih
dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19
sebagai pandemik.6 Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106
jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus
dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian.
2.1.2 Epidemiologi
Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di China setiap
hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020. Awalnya kebanyakan
laporan datang dari Hubei dan provinsi di sekitar, kemudian bertambah hingga ke provinsi-
provinsi lain dan seluruh China. Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus
terkonfirmasi COVID-19 di China, dan 86 kasus lain dilaporkan dari berbagai negara seperti
Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Singapura, Arab
Saudi, Korea Selatan, Filipina, India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman.
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus.
Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136
kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini
merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.5,11 Per 30 Maret 2020, terdapat 693.224 kasus
dan 33.106 kematian di seluruh dunia. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi
COVID-19, dengan kasus dan kematian sudah melampaui China. Amerika Serikat
menduduki peringkat pertama dengan kasus COVID-19 terbanyak dengan penambahan kasus
baru sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30 Maret 2020 disusul oleh Spanyol dengan 6.549
kasus baru. Italia memiliki tingkat mortalitas paling tinggi di dunia, yaitu 11,3%.
2.1.3 Diagnosa
Untuk menentukan seseorang terjangkit COVID-19 dibutuhkan pemeriksaan PCR
swab, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebagian kasus dapat menunjukkan hasil
positif persisten walaupun sudah tidak ada gejala. Penelitian di Korea menunjukkan bahwa
walaupun tidak ditemukan virus yang dapat bereplikasi 3 minggu setelah onset gejala
pertama, SARS-CoV-2 RNA masih terdeteksi di spesimen pemeriksaan RT-PCR hingga 12
minggu. Bagi penyintas COVID-19 penelitian terbaru juga menunjukkan ada kemungkinan
untuk proses reinfeksi karena antibodi COVID-19 dalam tubuh diperkirakan akan
menghilang dalam 3 sampai dengan 12 bulan. Pada April 2020 telah dilaporkan kasus
reinfeksi SARS-CoV-2 terkonfirmasi pertama di Amerika. Oleh sebab itu walaupun sudah
dinyatakan sembuh dari COVID-19, tetap harus menjalankan protokol kesehatan.
2.2 Normal Baru
2.2.1 Definisi
Normal baru merupakan suatu cara hidup baru atau cara baru dalam menjalankan
aktivitas hidup ditengah pandemi covid-19 yang belum selesai, melalui physical distancing,
social distancing, pengadaan alat pelindung diri (APD), sampai pada pembatasan sosial
berskala besar (PSBB). Normal Baru juga dimaknai sebagai perubahan perilaku masyarakat
untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal dan sebagai skenario untuk mempercepat
penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Dalam konteks
Indonesia, pemerintah mengumumkan rencana untuk pengimplementasian kebijakan
Normal Baru dengan mempertimbangkan analisis pada studi epidemiologis dan kesiapan
masing-masing wilayah. Prinsip utama dari rencana Normal Baru yang akan diterapkan ini
adalah adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang akan menuntun pada terciptanya
kehidupan dan perilaku baru masyarakat hingga vaksin COVID-19 ditemukan. Lebih
lanjut, implementasi kebijakan Normal Baru akan dikawal oleh penerapan protokol
kesehatan secara ketat.
2.2.2 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru Mewujudkan Normal Baru
Pemerintah telah mempersiapkan beberapa panduan menuju new normal /tatanan
kehidupan normal baru. Kita semua bisa berperan aktif memantau apakah tempat bekerja
kita atau pasar yang kita kunjungi sudah menerapkannya untuk kepentingan bersama.
Berikut beberapa panduan yang telah dikeluarkan pemerintah di antaranya:
2.2.2.1 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Puskesmas
 Selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah
Penggunaan masker dapat mencegah transfer virus dan kotoran dari luar tubuh ke dalam
tubuh karena saluran terbuka seperti mulut dan hidung tertutup. Hal ini akan mengurangi
resiko tertular maupun menularkan virus COVID-19 ataupun virus lainnya.
 Membiasakan diri untuk mencuci tangan
Tangan menjadi salah satu media transfer yang paling sering karena tangan mengakses
hampir seluruh permukaan ketika berkegiatan, oleh karena itu terus biasakan mencuci tangan
setelah menyentuh barang-barang dari luar, atau saat tidak sengaja melakukan kontak fisik.

 Menerapkan etika batuk dan bersin


Saat batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh. Maka virus
dapat mengenai orang lain, sehingga orang tersebut dapat terinfeksi virus yang berasal dari
tubuh kita. Gunakan siku ketika batuk atau bersin untuk menutupi wajah sehingga tidak
menempel pada telapak tangan.
 Jaga jarak sosial dan hindari kontak fisik
Walaupun aktivitas sosial kembali dibuka, namun tetap usahakan untuk menjaga jarak
dengan orang lain dan menghindari kontak fisik seperti berjabat tangan. Sebaiknya menjaga
jarak dengan orang lain sekitar 1-2 meter ketika berinteraksi dan berkegiatan di kerumunan.

 Mengurangi kegiatan dengan interaksi sosial yang tinggi


Karena vaksin COVID-19 masih belum ditemukan, sehingga siapapun masih beresiko
untuk menyebarkan virus dengan orang lain. Untuk itu, ketika harus beraktivitas sosial,
usahakan untuk mengurangi kegiatan yang tidak terlalu penting seperti nongkrong dan
sebagainya.
 Menjaga kesehatan secara mandiri
New Normal memiliki arti bahwa kegiatan akan kembali dilaksanakan secara normal,
sehingga kesehatan diri sendiri menjadi kesadaran dan tanggung jawab mandiri. Oleh karena
itu, di era new normal ini kita harus sadar dan bertanggung jawab melaksanakan protokol
kesehatan untuk tetap menjaga kesehatan dan terhindar dari COVID-19.
2.2.2.1 Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru di Sekolah
Protokol kesehatan di sekolah merupakan aturan untuk mencegah meluasnya
penyebaran penyakit COVID-19 yang diakibatkan virus Corona di institusi pendidikan.
Dalam buku saku Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 yang
disusun Kemendikbud, Kemenkes, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri
pembelajaran tatap muka dilaksanakan melalui dua fase yakni masa transisi dan masa
kebiasaan baru atau new normal. Dikutip dari laman Kemdikbud, berikut protokol kesehatan
di sekolah untuk panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun
akademik baru di masa Covid-19:
1. Wajib Menggunakan Masker
Setiap sekolah yang sudah membuka proses pembelajaran di sekolah wajib
mempersiapkan sarana cuci tangan dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan serta
desinfektan. Selain itu, untuk peserta didik disabilitas rungu harus disediakan masker tembus
pandang.
2. Cek Suhu
Protokol kesehatan di sekolah yang kedua adalah cek suhu. Setiap orang yang
memasuki sekolah juga akan dicek suhunya dengan menggunakan thermogun. Sesuai aturan
protokol kesehatan, peserta didik dan tenaga pengajar wajib berada dalam kondisi sehat.
Orang dengan penyakit komorbid tidak diperkenankan masuk sekolah.
3. Jarak di Kelas
- Pendidikan dasar dan menengah haruslah jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 18
peserta didik di kelas
- SLB, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
- PAUD, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
4. Kantin: Boleh beroperasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan di sekolah.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Olahraga: Diperbolehkan, kecuali kegiatan dengan
adanya penggunaan alat/fasilitas yang tidak memungkinkan penerapan jaga jarak minimal 1,5
meter,
6. Kegiatan Diluar KBM: Diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan di
sekolah.
BAB III
LAPORAN KEGIATAN

Dalam rangka menerapkan kebiasaan Normal Baru di masa pandemic COVID 19 di


wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang, kami telah melakukan serangkaian kegiatan,
diantaranya:
3.1 Penyuluhan Adaptasi Pola Hidup Normal Baru pada Situasi COVID 19 di ruang
pendaftaran pasien poli Puskesmas Tanjung Sengkuang
Jenis Kegiatan : Penyuluhan
Tanggal Kegiatan : 04/02/2022
Pelaksana Kegiatan : Dokter Internship Puskesmas Tanjung Sengkuang
Peserta Kegiatan : Pasien poli Puskesmas Tanjung Sengkuang
3.2 Penyuluhan Adaptasi Pola Hidup Normal Baru pada Situasi COVID 19 di Sekolah
Dasar Negeri 004, Batu Ampar, Batam
Jenis Kegiatan : Penyuluhan dan Evaluasi Kesiapan Sekolah dalam Proses
Pembelajaran Pertemuan Tatap Muka
Tanggal Kegiatan : 10/01/2022
Pelaksana Kegiatan : Dokter Internship Puskesmas Tanjung Sengkuang
Peserta Kegiatan : Staf Pengajar, Murid dan Wali Murid SDN 004, Batu Ampar, Batam
Media Kegiatan : Slide Presentasi
BAB IV
KESIMPULAN

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)


adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini dapat ditularkan dari
manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan
teritori lainnya. Pada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua
kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia. Penanggulangan pandemi COVID-19 ini
membutuhkan peran serta dari semua pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah,
maupun pihak swasta dan seluruh elemen masyarakat di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sekaitan dengan hal ini, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah
yang bersifat komprehensif dalam upaya preventif berupa kebiasaan Normal Baru.
Normal Baru adalah suatu cara hidup baru atau cara baru dalam menjalankan aktivitas
hidup ditengah pandemi covid-19 yang belum selesai. Prinsip utama dari rencana Normal
Baru yang akan diterapkan ini adalah adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang
akan menuntun pada terciptanya kehidupan dan perilaku baru masyarakat hingga vaksin
COVID-19 ditemukan. Lebih lanjut, implementasi kebijakan Normal Baru akan dikawal
oleh penerapan protokol kesehatan secara ketat. beberapa panduan yang telah dikeluarkan
pemerintah di antaranya Selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah,
Menerapkan etika batuk dan bersin, jaga jarak sosial dan hindari kontak fisik, mengurangi
kegiatan dengan interaksi sosial yang tinggi, dan menjaga kesehatan secara mandiri.

DAFTAR PUSTAKA
1. Burhan, E., Dwi Susanto, A., Isbaniah, F., Aman Nasution, S., Ginanjar, E.,
Wicaksono Pitoyo, C., Susilo, A., Firdaus, I., Santoso, A., Arifa Juzar, D., Kamsul
Arif, S., Lolong Wulung, N. G., Muchtar, F., Pulungan, A. B., Ambara Sjakti, H.,
Prawira, Y., Dwi Putri TIM PENYUSUN Erlina Burhan, N., Adityaningsih, D.,
Fahrial Syam, A., … Mayung Sambo, C. (2020). PEDOMAN TATALAKSANA
COVID-19 Edisi 3 TIM EDITOR Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Perhimpunan Dokter
Anestesiologi dan Terap.
2. Habibi, A. (2020). Normal Baru Pasca Covid-19. Journal.Uinjkt.Ac.Id, 4(1), 197–202.
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/adalah/article/view/15809
3. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia.
(2020). Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jurnal
Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2),
240–252. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.118
4. Rosidi, A., & Nurcahyo, E. (2020). Penerapan New Normal (Kenormalan Baru)
Dalam Penanganan Covid-19 sebagai Pandemi Dalam Hukum Positif. NASPA
Journal, 42(4), 1.
5. Silalahi, A. (2020). Perubahan Pola Hidup Pada Situasi Covid-19 Adaptasi Pada Pola
Hidup Normal Baru. Researchgate.Net, May, 1–10.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10961.76646
6. Suganthan, N. (2019). Covid-19. 31(2), 3–8.
7. Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K.,
Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O. M.,
& Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
8. https://www.diskes.baliprov.go.id/adaptasi-kebiasaan-baru-di-masa-pandemi-covid-
19/

Anda mungkin juga menyukai