F.5
Pemberian Imunisasi dan Screening di TK Rosyid Kota Mojokerto
oleh:
dr. Atikah Fairuz Anshori
Pendamping:
dr. Mar’atus Sholikhah
Masyarakat Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang Upaya
Mengetahui
Pendamping
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik laporan ini. Adapun tujuan
dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Program
Dokter Internsip Indonesia di Puskesmas Wates, Kota Mojokerto.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang kepada:
1. drg. Citra Mayangsari, Kepala Puskesmas Wates Kota Mojokerto.
2. dr. Mar’atus Sholikhah, selaku pembimbing di Puskesmas Wates Kota Mojokerto.
3. Kepala Sekolah, Bapak Ibu Guru dan Para Murid TK Sholahuddin Kota Mojokerto
4. Semua rekan Dokter Internsip dan Staff Pegawai Puskesmas Wates Kota Mojokerto periode
Juni-Oktober 2019 yang telah banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran
dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat menjadi bahan
informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kedokteran, khususnya bidang
kesehatan masyarakat.
PENDAHULUAN
Indonesia masih memiliki banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu
diantaranya ialah cacingan. Penyakit ini ditularkan melalui tanah dan disebabkan oleh beberapa
jenis cacing yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk),
Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi dengan prevalensi antara 2.5%-62%, terutama
pada golongan penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk.
kumulatif, cacingan dapat menimbulkan kerugian terhadap kebutuhan zat gizi karena
kurangnya kalori dan protein, serta kehilangan darah. Selain dapat menghambat perkembangan
fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah
terkena penyakit lainnya. Secara tidak langsung, cacingan dapat menyebabkan banyak kerugian
secara ekonomi.
berlangsung sejak tahun 1975. Program ini meliputi semua kegiatan atau tindakan yang
ditujukan untuk menurunkan prevalensi serendah mungkin dan menurunkan risiko penularan
cacingan di suatu wilayah. Terdapat 5 kegiatan yang tergabung dalam program penanggulangan
diberikan secara terus menerus hingga prevalensi cacingan di wilayah tersebut berkurang
hingga di bawah 10%. Untuk memudahkan teknis POPM, maka POPM dilakukan bersamaan
dengan bulan pemberian vitamin A, yaitu pada bulan Februari dan bulan Agustus. Oleh karena
itu dalam rangka mensuksekan program pemerintah terkat pemberian obat cacing pada anak
usia 1 sampai 12 tahun maka dokter internship yang sedang bertugas di Puskesmas Wates ingin
2. Tujuan Umum
Tujuan Khusus
3. Manfaat
a. Bagi murid TK Sholahuddin, menyembuhkan cacingan bagi yang terinfeksi cacing,
c. Bagi dokter internsip, mempelajari cara pemberian obat cacing pada murid TK
BAB II
Mojokerto
BAB III
PELAKSANAAN
Pelaksanaan
Jam : 09.00
Acara : ditambahkan kegiatan penyuluhan aja ttg penyakit cacing apa, dan
pentingnya obat cacing ssama efek sampingnya sebelum kegiatan minum obat cacing
bersama
Mojokerto
BAB IV
KESIMPULAN
Kegiatan pemberian obat cacing sebagai program intervensi kegiatan Program Internsip Dokter
Indonesia Puskesmas Wates Kota Mojokerto berjalan dengan lancar, tanpa adanya hambatan. Para
murid satu persatu maju ke depan untuk diberi obat cacing yang sudah dilarutkan dalam air.
Beberapa pada awalnya menolak untuk diberi obat cacing, namun setelah melihat teman-teman
lainnya berkomentar bahwa rasa obatnya enak, pada akhirnya semuanya mau minum obat tersebut.
Hasil kegiatannya gimana dari sasaran 112 anak tadi berapa yang telah diberikan, berapa yang
belum, keapa belum, terus yang belum bagamana? Dan jika muncul efek samping apa yang harus
Diharapkan dengan terlaksananya pemberian obat cacing ini dapat menurunkan prevalensi
DOKUMENTASI ACARA
\
\\