Anda di halaman 1dari 12

Melakukan penyuluhan mengenai penyakit campak dan rubella, imunisasi MR dan

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP) dan

Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.5
Pemberian Imunisasi dan Screening di TK Rosyid Kota Mojokerto

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh


Program Dokter Internsip Indonesia
Puskesmas Wates Mojokerto

oleh:
dr. Atikah Fairuz Anshori

Pendamping:
dr. Mar’atus Sholikhah

PUSKESMAS WATES MOJOKERTO


2019
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : dr. Firas Farisi Alkaff

Judul : Pemberian Obat Cacing di TK Sholahuddin Mojokerto

Laporan “Pemberian Obat Cacing di TK Sholahuddin Mojokerto ” telah disetujui

guna melengkapi tugas Dokter Internsip Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang Upaya

Perbaikan Gizi Masyarakat.

Mojokerto, 28 Agustus 2019

Mengetahui
Pendamping

dr. Mar’atus Sholikhah


NIP. 198901042014032003
PRAKATA

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik laporan ini. Adapun tujuan
dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Program
Dokter Internsip Indonesia di Puskesmas Wates, Kota Mojokerto.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang kepada:
1. drg. Citra Mayangsari, Kepala Puskesmas Wates Kota Mojokerto.
2. dr. Mar’atus Sholikhah, selaku pembimbing di Puskesmas Wates Kota Mojokerto.
3. Kepala Sekolah, Bapak Ibu Guru dan Para Murid TK Sholahuddin Kota Mojokerto
4. Semua rekan Dokter Internsip dan Staff Pegawai Puskesmas Wates Kota Mojokerto periode
Juni-Oktober 2019 yang telah banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran
dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat menjadi bahan
informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kedokteran, khususnya bidang
kesehatan masyarakat.

Mojokerto, 28 Agustus 2019


Dokter Internsip

dr.Firas Farisi Alkaff


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Indonesia masih memiliki banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu

diantaranya ialah cacingan. Penyakit ini ditularkan melalui tanah dan disebabkan oleh beberapa

jenis cacing yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk),

dan Ancylostoma duodenale / Necator americanus (cacing tambang). Prevalensi Cacingan di

Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi dengan prevalensi antara 2.5%-62%, terutama

pada golongan penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk.

Cacingan mempengaruhi asupan, pencernaan, penyerapan, dan metabolisme makanan. Secara

kumulatif, cacingan dapat menimbulkan kerugian terhadap kebutuhan zat gizi karena

kurangnya kalori dan protein, serta kehilangan darah. Selain dapat menghambat perkembangan

fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah

terkena penyakit lainnya. Secara tidak langsung, cacingan dapat menyebabkan banyak kerugian

secara ekonomi.

Dalam rangka menurunkan prevalensi penderita cacingan di Indonesia, pemerintah Indonesia

melalui kementerian kesehatan melaksanakan program penanggulangan cacingan yang

berlangsung sejak tahun 1975. Program ini meliputi semua kegiatan atau tindakan yang

ditujukan untuk menurunkan prevalensi serendah mungkin dan menurunkan risiko penularan

cacingan di suatu wilayah. Terdapat 5 kegiatan yang tergabung dalam program penanggulangan

cacingan, yaitu: 1) promosi kesehatan; 2) surveilens cacingan; 3) pengendalian faktor resiko;

4) penanganan penderita; 5) pemberian obat pencegahan masal (POPM) cacingan. POPM

diberikan secara terus menerus hingga prevalensi cacingan di wilayah tersebut berkurang
hingga di bawah 10%. Untuk memudahkan teknis POPM, maka POPM dilakukan bersamaan

dengan bulan pemberian vitamin A, yaitu pada bulan Februari dan bulan Agustus. Oleh karena

itu dalam rangka mensuksekan program pemerintah terkat pemberian obat cacing pada anak

usia 1 sampai 12 tahun maka dokter internship yang sedang bertugas di Puskesmas Wates ingin

serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

2. Tujuan Umum

Memberikan obat cacing pada seluruh murid TK Sholahuddin

Tujuan Khusus

a. Menurunkan prevalensi cacingan di kota mojokerto


b. Menyembuhkan cacingan pada murid TK Sholahuddin yang menderita cacingan
c. Mencegah terjadinya cacingan pada murid TK Sholahuddin yang tidak menderita
cacingan
d. Meningkatkan perkembangan fisik murid TK Sholahuddin
e. Meningkatkan daya tahan tubuh murid TK Sholahuddin

3. Manfaat
a. Bagi murid TK Sholahuddin, menyembuhkan cacingan bagi yang terinfeksi cacing,

mencegah cacingan bagi yang tidak terinfeksi cacing, meningkatkan perkembangan

fisik, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

b. Bagi instansi, untuk menurunkan prevalensi cacingan di Kota Mojokerto pada

umumnya, dan TK Sholahuddin khususnya.

c. Bagi dokter internsip, mempelajari cara pemberian obat cacing pada murid TK
BAB II

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

 Metode : Pemberian Obat Cacing

 Peserta : Murid TK Sholahuddin Kota Mojokerto

 Intervensi : Memberikan obat cacing pada seluruh murid TK Sholahuddin Kota

Mojokerto
BAB III

PELAKSANAAN

 Pelaksanaan

 Hari/tanggal : Selasa, 9 Juli 2019

Jam : 09.00

 Tempat : TK Sholahuddin Kota Mojokerto

 Sasaran : 112 murid TK (63 laki-laki dan 49 perempuan)

 Acara : ditambahkan kegiatan penyuluhan aja ttg penyakit cacing apa, dan

pentingnya obat cacing ssama efek sampingnya sebelum kegiatan minum obat cacing

bersama

Pemberian obat cacing

 Intervensi : Pemberian obat cacing pada seluruh murid TK Sholahuddin Kota

Mojokerto
BAB IV
KESIMPULAN

Kegiatan pemberian obat cacing sebagai program intervensi kegiatan Program Internsip Dokter

Indonesia Puskesmas Wates Kota Mojokerto berjalan dengan lancar, tanpa adanya hambatan. Para

murid satu persatu maju ke depan untuk diberi obat cacing yang sudah dilarutkan dalam air.

Beberapa pada awalnya menolak untuk diberi obat cacing, namun setelah melihat teman-teman

lainnya berkomentar bahwa rasa obatnya enak, pada akhirnya semuanya mau minum obat tersebut.

Hasil kegiatannya gimana dari sasaran 112 anak tadi berapa yang telah diberikan, berapa yang

belum, keapa belum, terus yang belum bagamana? Dan jika muncul efek samping apa yang harus

dilakukan dan kemana lapornya

Diharapkan dengan terlaksananya pemberian obat cacing ini dapat menurunkan prevalensi

cacingan di wilayah kota mojokerto pada umumnya dan di TK Sholahuddin khususnya.


LAMPIRAN

DOKUMENTASI ACARA

Gambar 1. Gambar Dokter Internsip saat melakukan pemberian obat cacing


ADA DAFTAR HADIR YANG TELAH DI BERIKAN OBAT CAING BISA DI LAMPIRKAN

\
\\

Anda mungkin juga menyukai