Anda di halaman 1dari 2

Kode Tanggal Kegiatan 8 April 2021

F1 Judul Laporan Kegiatan Posyandu Timbang di Era Pandemi


Latar Belakang Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang
sangat penting bagi pertumbuhan anak, oleh sebab itu
balita perlu ditimbang secara teratur sehingga dapat
diikuti pertumbuhan berat badannya. Anak yang sehat
akan tumbuh pesat, bertambah umur bertambah berat
badannya. Agar kegiatan penimbangan dapat
mempunyai makna secara efektif dan efesien, maka
hasil penimbangan setiap balita dapat dicantumkan
pada grafik dalam KMS balita, kemudian dipantau
garis pertumbuhan setiap bulannya, sehingga setiap
anak dapat diketahui kesehatannya sejak dini. Hasil
penimbangan balita di posyandu dapat juga
dimanfaatkan oleh masyarakat dan instansi atau aparat
pembina untuk melihat sampai seberapa jauh jumlah
balita yang ada di wilayahnya tumbuh dengan sehat,
sehingga dapat menggambarkan keberhasilan dari
kegiatan posyandu.

Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan secara


nasional presentasi tempat penimbangan anak umur 6-
59 bulan selama enam bulan terakhir di posyandu
sebesar 80,6%. Frekuensi kunjungan balita ke
posyandu semakin berkurang dengan semakin
meningkatnya umur anak. Berdasarkan laporan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2009, rata-rata
cakupan 3 penimbangan di posyandu di Jawa Tengah
sebesar 83.9%

Di era pandemi Covid-19 ini pemantauan tumbuh


kembang balita perlu tetap dilaksanakan salah satunya
dengan kegiatan posyandu. Posyandu di era pandemi
covid-19 dilaksanakan dengan cara door to door
maupun datang langsung ke posyandu. Penimbangan
pada balita merupakan langkah awal dalam memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak. hal ini
bertujuan untuk mengetahui atau deteksi dini apakah
bayi /balita sakit atau tidak, kelengkapan Imunisasi
dan mendapatkan penyuluhan gizi.
Permasalahan Masalah gizi sampai dengan saat ini masih merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup
serius di Indonesia. Dalam artian bahwa masalah
Kekurangan gizi dan atau gizi lebih sampai dengan
saat ini masih belum dapat diselesaikan secara
optimal, Pada Tahun 2005 terdapat sekitar 5 juta
balita mengalami gizi kurang dan diperkirakan masih
terdapat sekitar 1,7 juta balita diantaranya menderita
gizi buruk yang keberadaannya tersebar di
Indonesia,prevalensi masalah gizi lebih (obesitas)
mulai meningkat khususnya pada kelompok sosial
ekonomi menengah ke atas di perkotaan. Dengan kata
lain, saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi
ganda yang tentunya kondisi-kondisi ini sangat
merisaukan sekaligus mengkhawatirkan karena dapat
mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
yang sangat diperlukan di masa mendatang.
Perencanaan dan Edukasi mengenai pentingnya memantau tumbuh
pemilihan intervensi kembang anak dengan adanya pos timbang yang
sebelumnya ditiadakan karena adanya pandemi,
sehingga dapat memperbaiki kembali gizi balita yang
belum mencapai target.
Pelaksanaan Kegiatan Pos Timbang tanggal 8 April 2021.
Hari/Tanggal : Kamis, 8 April 2021
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Petugas/pelaksana:
 Dokter internship (dr. Sri Maryana, dr.
Ardysyah)
 Petugas pelaksana program: Cintia Bella
 Jumlah Peserta : 15 Balita
Tempat : Pos RW 12 Pademangan Barat.
Monitoring dan Ketepatan waktu pelaksanaan : 09.00-10.30
Evaluasi Kegiatan dimulai tepat waktu dan berjalan dengan
lancar dan kondusif.
Kehadiran dan kesiapan petugas : Sudah baik. Petugas
datang lebih awal dari waktu pelaksanaan, petugas
melaksanakan tugasnya sesuai dengan bagiannya dan
melakukan diskusi interaktif dengan peserta dan
orangtua mengenai tumbuh kembang anak.
Respon peserta sangat baik, tertarik, dan aktif
menanyakan hal yang kurang dipahami.
Kelengkapan alat/fasilitas/ruangan : alat dan fasilitas
sudah baik memadai.

Evaluasi
Kelancaran dan ketertiban kegiatan : Baik.

Anda mungkin juga menyukai