Anda di halaman 1dari 24

PREEKLAMSIA

K E PA N I T E R A A N K L I N I K S M F I L M U K E S E H ATA N P E R E M P U A N
R S U D D R D O R I S S Y LVA N U S
FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S PA L A N G K A R AYA
PA L A N G K A R AYA
2020
Hipertensi dalam kehamilan

◦ 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah


satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan
morbiditas ibu bersalin.

Etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalam


persalinan yang belum sempurna.
HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
Hipertensi gestasional : Hipertensi yang timbul pada
◦ Hipertensi kronik : Hipertensi yang timbul
kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi
sebelum uk 20 minggu atau hipertensi yang menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau
pertama kali didiagnosis setelah uk 20 minggu kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa
dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca proteinuria
persalinan.

Preeklampsia : Hipertensi yang


timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai proteinuria

Hipertensi kronik dengan superimposed


Eklampsia : Preeklampsia yang disertai dengan preeklampsia : Hipertensi kronik disertai tanda-tanda
kejang atau/dan koma preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria

Menurut Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy 2001
PREEKLAMPSIA
◦ Didefinisikan sebagai hipertensi yang baru terjadi pada kehamilan.
Atau
◦ Peningkatan tekanan darah diatas usia kehamilan 20 minggu disertai adanya gangguan
organ.
PREEKLAMPSIA

Preeklampsia Preeklampsia Berat


TD sistolik 140 mmHg TD sistolik 160 mmHg
atau atau
diastolik 110 mmHg
diastolik 90 mmHg
Etiologi
1. Implantasi plasenta disertai trofoblastik di antara pada pembuluh darah uterus
2. Toleransi imunologis yang bersifat maladaptive di antara jaringan maternal, paternal
(plasental) dan fetal.
3. Maladaptasi maternal terhadap perubahan kardiovaskuler atau inflamatorik yang terjadi
pada kehamilan normal.
4. Faktor-factor genetic, termasuk gen predisposisi yang diwariskan, serta pengaruh
epigenetik.
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RISIKO
◦ 1. Primigravida, primipaternitas
◦ 2. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multiple, diabetes mellitus,
hydrops fetalis, bayi besar
◦ 3. Umur yang ekstrim
◦ 4. Riwayat keluarga pernah preeklampsia/ eclampsia
◦ 5. penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan
◦ 6. Obesitas
Diagnosis
◦ Diagnosis preeklampsia berdasarkan atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau
edema setelah kehamilan 20 minggu
Komplikasi
◦ Wanita dgn riwayat preeklampsia berisiko
◦ Penyakit kardiovaskular
◦ 4x peningkatan risiko hipertensi
◦ 2x risiko penyakit jantung iskemik, stroke

◦ Risiko kematian lebih tinggi


◦ Penyakit kardiovaskular
◦ Penyakit serebrovaskular
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

Usi a Usia
Kehamilan < Kehami lan ≥
37 mgg 37 mgg

Perawatan poliklinik
- K o ntrol 2 kali perm ing gu
- Evaluasi gejala p em b eratan pre eklm apsia (te kanan darah, Terminasi
tanda impending, edemia paru Kehamil an
- Cek laboratoriu m (tro m bosit, seru m kreatinin , alb um in,
(AST/ALT) seti ap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
kesejahteraan janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi
pertumbuhan janin seti ap 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal dan


janin/Preeklampsia Berat U s ia Keh am ilan
≥ 37 mgg

Protokol Preeklampsia Berat


PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg atau


- Usia ≥ 34 mgg dengan : Ya
- Persalinan atau ketuban pecah Lakukan
- Perburukan kondisi ibu dan janin persalinan
- Pertumbuhan janin terhambat
- Didapatkan solusio plasenta

Tidak

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg


- Perawatan poliklinis
- Evaluasi ibu 2 kali dalam
seminggu
- Evaluasi kesejahteraan
janin 2
kali dalam seminggu

- Usia kehamilan ≥ 37 mgg Ya


- Perburukan kondisi ibu danjanin
- Persalinan atau ketuban pecah
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT
Preeklampsia dengan gejala berat
• MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek
Laboratorium ≥ 34 minggu
Stabilisasi, pemberian MgSO4
profilaksis

< 34 Minggu

Jika didapatkan :
• Eklampsa
Jika usia kehamilan ≥ 24
• Edema
minggu, janin hidup :
paru Terminasi
Berikan pematangan
• DIC kehamilan setelah
• HT berat, paru (dosis tidak harus
Iya stabilisasi
tidak selalu lengkap) tanpa
terkontrol menunda terminasi
• Gawat
janin
• Solusio
plasenta Tidak
• IUFD
Jika •didapatkan
Janin : Jika usia kehamilan >
• tidak
Gejala persisten 24 minggu :
• viabel
Sindrom HELLP Pematangan paru
• (tergantu
Pertumbuhan janin terhambat (inj. dexamethason
• ng kasus)
Severe olygohydramnion IM 2x6 mg atau
Iya
• Reversed end diastolic flow betamethason IM
• Gangguan renal berat 1x12 mg) 2x24 jam

Tidak

Perawatan konservatif :
• Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam • Usia kehamilan
• Rawat inap hingga terminasi ≥34 minggu
• Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam) • KPP atau inpartu
• Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110 • Perburukan
• Pematangan paru 2x24 jam maternal - fetal
• Evaluasi maternal-fetal secara berkala
M a n a j e m e n E k s p e k t a ti f P r e e k l a m p s i a B e r a t

Preeklampsia dengan gejala berat


• Evaluasi di kamar bersalin dalam 24-28 jam
• Kortikosteroid untuk pematangan paru, Magnesium
sulfat profilaksis, antihipertensi
• USG, evaluasi kesejahteraan janin, gejala dan
pemeriksaan laboratorim

Kontraindikasi perawatan ekspektatif :


• Eklampsia
• Edema Paru
• DIC Iya
Lakukan
• HT berat, tidak terkontrol Persalinan setelah
• Gawat janin stabil
• Solusio plasenta
• IUFD
• Janin tidak viabel

Komplikasi perawatan ekspektatif :


• Gejala persisten
• Sindrom HELLP Pemberian
• Pertumbuhan janin terhambat Iya Kortikosteroid
• Severe olygohydramnion pematangan paru
• Reversed end diastolic flow
• KPP atau Inpartu Persalinan setelah 48 jam
• Gangguan renal berat

Perawatan Ekspektatif :
• Te r s e d i a f a s i l i t a s p e r a w a t a n m a t e r n a l d a n n e o n a t a l
intensif
• Usia kehamilan janin viabel – 34 minggu
• Rawat inap
• Stop magnesium sulfat dalam 24 jam
• Evaluasi ibu dan janin setiap hari

• Usia kehamilan ≥ 34 minggu


• KPP atau Inpartu Iya
• Perburukan maternal-fetal Lakukan persalinan
• Adanya salah satu gejala kontraindikasi perawatan
ekspektatif
Perawatan konservatif
◦ Indikasi perawatan konservatif : kehamilan preterm ≤ 37 minggu tanpa disertai tanda
impending eclampsia dengan keadaa janin baik.
◦ Diberi pengobatan yang sama dengan pengoatan medikametosa pada pengelolaan secara
aktif.
◦ Pada perawatan konservatif preeklampsia, loading dose MgSO4 tidak diberikan secara i.v,
cukup i.m.
◦ Sikap terhadap kehamilan : observasi dan evaluasi.
◦ MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda PE ringan, selambat-lambatnya 24 jam.
ANTI
HIPERTENSI
• Indikasi utama pemberian anti hipertensi p ada kehamilan adalah untuk keselamatan ibu
dan mencegah penyakit serebrovaskuler

• Antihipertensi Lini Pertama

Nifedipin. Dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg
dalam 24 jam.

• Antihipertensi Lini kedua

Sodium nitroprusside : 0,25 μg i.v./kg/menit, infus; ditingkatkan 0,25μg i.v./kg/5 menit


MAGNESIUM SULFAT
• Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
preeklamsia / eklamsia
• Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap
eklamsia pada Pasien preeklamsia berat (I/A)
• Merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia
berat dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk
mencegah terjadinya kejang atau kejang berulang (1a/A)
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN MGSO4

• Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis


dalam 30 menit (73 tts / menit)
• Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer
Laktat selama 6 jam : (28 tts/menit)
• Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap jam

• Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada


setiap pemberian MgSO4 ulangan
• Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV
Cara Kerja MgSO4 pada
Preeclampsia

Dilatasi dari meningkatkan aliran terpenuhinya nutrisi


pembuluh darah otak darah plasenta janin dan
perkembangan janin.

Memperbaiki
↓iskemi plasenta ↓produksi faktor biovailabilitas
antiangiogenik faktor angiogenik(
PIGF dan VEGF )

Meningkatkan
MgSO4 fleksibilitas
arteri sentral
GAMBARAN UMUM PENANGANAN PREEKLAMPSIA

Preeklmasia
Preeklampsia/tanpa
Kehamilan Normal berat/dengan Eklampsia dan Komplikasi PEB
gejala berat
gejala berat
Faskes Primer  HT Gestasional Faskes Primer Eklampsia klasik  Edema paru
Skrining Preeklampsia,  HT Kronis  Pasang iv line  CVA
jika negatif kontrol rutin Diperlakukan  Berikan inj SM  HELLP Sydrome
loading dose Primer  Gagal ginjal
Faskes Primer  Rujuk  Pasang iv line  Eklampsia krusial
Rujuk Poliklinik  Berikan inj SM
JIKA (+) SEGERA
loading dose
RUJUK
Primer
POLIKLINIK
 Beri
- Pasang iv line
oksigen, - Berikan inj SM
Faskes Sekunder
miringkan loading dose
Faskes Sekunder Faskes Sekunder - MRS kepala
- Skrining - Evaluasi kondisi - iv line dan kateter jika syarat
Preeklampsia maternal (Gejala,  Rujuk SEGERA terpenuhi
- Inj SM sesuai
- Aspirin dosis rendah VS, laboratorium prosedur - Rujuk SEGERA
80 mg - Evaluasi kondisi - Anti HT Sekunder
- Kalsium 1g janin (USG, NST) Terminasi ≥ - iv line dan kateter Sekunder
- Kontrol rutin, cek - ANC rutin di 34 mgg - Inj SM sesuai - iv line dan kateter
DV a. uterina Faskes Sekunder - < 34 minggu/ prosedur - Inj SM sesuai
(sesuai fasilitas) perawatan - Oksigen, miringkan prosedur
konservatif  kepala, spatel lidah - Anti HT
rawat di - Anti HT - Diuretik bila edema
- Cegah kejang ulang, paru
Faskes Sekunder sekunder*/rujuk
tersier cegah komplikasi -
Faskes Sekunder Tetap PER - Terminasi setelah Rawa
Preeklampsia (-) - Terminasi usia stabil t di
 Perawatan rutin kehamilan 37
Rujuk Tersier seku
minggu
nder*
/
Rujuk Tersier
ruju
k
ters
ier
PENINGKATAN DERAJAT BERAT PENYAKIT - Terminasi setelah
Pencegahan Preeklampsia
1. Pencegahan dengan nonmedical
Tirah baring, diet ditambah suplemen yang mengandung (1) minyak ikan yang kata dengan asam lemak
tidak jenuh, misalnya omega-3 PUFA, (2) antioksidan: vitamin C, Vit E, betakaroten, (3) elemen logam
berat: Zn, Mg, Ca
2. Pencegahan dengan medical
Pemberian kalsium 1500-2000 mg/hari dapat diberikan sebagai suplemen pada risiko tinggi terjadinya
preeklampsia. Selain itu dapat diberikan Zink 200 mg/hari, magnesium 365 mg/hari.
Obat antitrombotik yang dianggap dapat mencegah preeklampsia ialah aspirin dosis rendah dibawah 100
mg/hari.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai