Anda di halaman 1dari 25

Critical

Appraisal
Di susun oleh :
Claudia Rifega Noor Oktarisa, S.Ked
FAB 118 041

Pembimbing :
dr. ABDUL SAMAD, Sp.An

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
2021
LATAR BELAKANG
Intubasi sadar adalah standar perawatan
untuk pengelolaan jalan nafas yang sulit
diantisipasi. Intubasi sadar mungkin dianggap
rumit dan memakan waktu, dokter berpotensi
menghindari teknik manajemen jalan napas
ini. Studi retrospektif tentang intubasi sadar di
sebuah pusat akademik medis yang besar ini
dilakukan untuk menentukan waktu rata-rata
yang dibutuhkan untuk melakukan intubasi
terjaga, efek pada hemodinamik dan kejadian
serta komplikasi juga kegagalannya.
Terlepas dari indikasi klinis dan keamanan yang baik dan kesuksesan yang ada,
anestesiologis yang berpengalaman bisa saja melakukan kesalahan ketika melakukan
intubasi sadar. Alasan menghindari intubasi sadar tidak selalu jelas, tapi beberapa
kemungkinan bisa dijelaskan.

Pertama, praktisi khawatir dengan kecemasan atau ketidak nyamanan pasien selama
intubasi sadar.

Kedua, untuk bisa melakukan intubasi sadar secara sukses, jalan nafas harus dianestesi.
Proses ini membutuhkan keterampilan dan bisa memakan waktu lebih banyak.

Ketiga, keterampilan bronkoskopi cukup sulit untuk didapatkan, dan mudah terlupakan,
membuat praktisi merasa tidak nyaman dengan fleksible bronchoscopy terjaga jika tidak
terus menerus dilatih.

Akhirnya, intubasi sadar dirasa berbahaya dan bisa menyebabkan respon simpatik. Alasan
lain mungkin ada, tapi mungkin pertimbangan ini menyebabkan persepsi bahwa intubasi
sadar kurang diinginkan daripada teknik alternatif, seperti Visualisasi Laring setelah
induksi general anestesi.
Dalam studi ini, kami berusaha untuk menentukan:

waktu yang diperlukan untuk bisa melakukan intubasi sadar


(dibandingkan dengan intubasi trakea pos induksi);

efek pada parameter hemodinamik;

komplikasi dan penyebab kegagalan; dan

apakah ahli bedah dan ahli anestesi benar merasakan jumlah


waktu itu menambah prosedur.
• Dilakukan pada PubMed dan Medline sampai 30 November 2019
• Hasil: terbatas pada meta-analisis, uji acak terkontrol, penelitian dan
manusia prospektif, ditulis dalam bahasa Inggris atau Portugis.
• Diajukan untuk dipublikasikan 05 November 2015 dan diterima 29 Maret
2016

Anestesi mencatat mulai tahun 2007-2014 tentang tindakan intubasi


sadar. Dari 1.085 intubasi terjaga termasuk untuk analisis, 1055
melibatkan penggunaan bronkoskopi fleksibel. Setiap kasus intubasi
sadar cenderung disesuaikan dengan dua kontrol (1: 2 rasio), dengan
komorbiditas serupa dan intubasi dilakukan setelah induksi anestesi
(n=2.170). Waktu dari masuk ke ruang operasi sampai intubasi
dibandingkan antara kelompok. Itu catatan anestesi dari semua pasien
yang menjalani intubasi sadar juga ditinjau untuk kegagalan dan
komplikasi.
HASIL
Median waktu untuk intubasi pada pasien intubasi post
induksi adalah 16.0 menit (IR 13-22) dari mulai masuk
kamar operasi. Median waktu untuk intubasi
sadaradalah 24.0 menit (IR 19 – 31). Angka komplikasi
adalah 1.6% (17 dari 1085 kasus). Komplikasi yang paling
sering terjadi yang diamati adalah mucous plug,
kebocoran cuff ET, dan ekstubasi secara tidak sengaja.
Angka kegagalan dari intubasi terjaga adalah 1% (n=10).
HASIL
SURVE
Y
110 anestesiologi (89% angka respon) dan 84 dokter bedah (92% angka respon)
menjawab survey melalui email menjawab tentang waktu yang diperlukan untuk
melakukan intubasi sadar (tabel 5). Keduanya (dokter bedah dan anestesiologis)
mengharapkan waktu tambahan pada intubasi terjaga, dengan dokter bedah mempunyai
estimasi yang berlabih : 76% dokter bedah percaya bahwa intubasi terjaga menambah
waktu lebih dari 10 menit, dan 48% percaya bahwa ini akan menambahkan waktu 20
menit, dibandingkan dengan 49% dan 11% anestesiologis. (P<0.001).
KESIMPULAN
Bronkoskopi fleksibel sadar tetap menjadi andalan untuk
pengelolaan jalan napas yang sulit diantisipasi, terutama untuk
pasien dengan peningkatan risiko aspirasi dan masker wajah
yang sulit atau ventilasi supraglotis.
Meskipun persepsi umum (setidaknya seperti yang dicatat
dalam survei institusional kami), intubasi sadar menambahkan
rata-rata sekitar 8 menit untuk waktu OR. Selanjutnya, intubasi
sadar hampir selalu berhasil dan tingkat komplikasi serius atau
gangguan hemodinamik cukup rendah.
CRITICAL APPRAISAL
Judul : A Retrospective Study of Success, Failure, and Time Needed to
Perform Awake Intubation
Penulis : Thomas T. Joseph, M.D., Ph.D., Jonathan S. Gal, M.D., Samuel
DeMaria, Jr., M.D., Hung-Mo Lin, Ph.D., Adam I. Levine, M.D., Jaime
B. Hyman, M.D
Publikasi : International Journal of Anesthetics and
Anesthesiology: Anesthesiology July 2016, Vol. 125, 105–114.
https://doi.org/10.1097/ALN.0000000000001140
Penelaah : Claudia Rifega Noor Oktarisa, S.Ked
Tanggal Telaah: Selasa, 13 Juli 2021
Judul
A Retrospective Study of Success, Failure, and
Time Needed to Perform Awake Intubation

Penulis
Publikasi : Available online at
Thomas T. Joseph, M.D., Ph.D. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27111535/
Address correspondence to Dr. Hyman: Department of
Jonathan S. Gal, M.D., Anesthesiology, Box 1010, Icahn School of Medicine,
Mount Sinai Hospital, One Gustave L. Levy Place, New
Samuel DeMaria, Jr., M.D., York, New York 10029. jaime.hyman@mountsinai.org.
This article may be accessed for personal use at no
Hung-Mo Lin, Ph.D., charge through the Journal Web site, 
www.anesthesiology.org.
Adam I. Levine, M.D., Anesthesiology July 2016, Vol. 125, 105–114.
https://doi.org/10.1097/ALN.0000000000001140
Jaime B. Hyman, M.D
Deskripsi Jurnal

● Tujuan Utama Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk
melakukan intubasi sadar, efek pada hemodinamik dan kejadian serta komplikasi juga kegagalannya.

● Hasil Penelitian
Median waktu untuk intubasi pada pasien intubasi post induksi adalah 16.0 menit (IR 13-
22) dari mulai masuk kamar operasi. Median waktu untuk intubasi terjaga adalah 24.0 menit (IR 19 –
31). Angka komplikasi adalah 1.6% (17 dari 1085 kasus). Komplikasi yang paling sering terjadi yang
diamati adalah mucous plug, kebocoran cuff ET, dan ekstubasi secara tidak sengaja. Angka kegagalan
dari intubasisadar adalah 1% (n=10).

● Kesimpulan Penelitian
Intubasi sadar mempunyai angka kesuksesan yang tinggi dan angka komplikasi dan
kegagalan yang rendah. Intubasi sadar bisa dilakukan dengan cepat dan aman
Telaah Jurnal
• Fokus Penelitian Elemen yang mempengaruhi tingkat
Intubasi sadar adalah standar kepercayaan suatu penelitian
perawatan untuk pengelolaan jalan a. Gaya Penulisan
nafas yang sulit diantisipasi. Intubasi Sistematika Penulisan:
terjaga mungkin dianggap rumit dan • Nama media
memakan waktu, dokter berpotensi • Judul penelitian
menghindari teknik manajemen jalan • Author/penulis
napas ini. • Abstrak
• Pendahuluan
b. Tata Bahasa • Metode Penelitian
Tata bahasa yang digunakan dalam • Hasil
penulisan jurnal ini cukup baik, • Diskusi
sehingga pembaca mampu memahami • Kesimpulan
isi jurnal dengan baik dan mudah. • Referensi
● Penulis
Kualifikasi penulis sudah sesuai dengan kompetensi penelitian yang
dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan alamat unit dan profesi dari masing-
masing peneliti yang merupakan Medical Doctor dan Doctor of Philosophy
● Judul
Judul sudah menggambarkan isi dari penelitian.
● Abstrak
Abstrak sudah dijelaskan tentang latar belakang, tujuan penelitian
metode, hasil penelitian dan kesimpulan serta keyword.
Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitan

Tujuan Penelitian
1) waktu yang diperlukan untuk bisa melakukan intubasi sadar (dibandingkan
dengan intubasi trakea pos induksi);
2) efek pada parameter hemodinamik;
3) komplikasi dan penyebab kegagalan; dan
4) apakah ahli bedah dan ahli anestesi benar merasakan jumlah waktu itu
menambah prosedur.

Masalah Penelitian
Intubasi sadar dirasa berbahaya dan bisa menyebabkan respon simpatik.
Alasan lain mungkin ada, tapi mungkin pertimbangan ini menyebabkan
persepsi bahwa intubasi sadar kurang diinginkan daripada teknik
alternatif, seperti VL setelah induksi general anestesi.
Konsistensi Logis
Penulisan artikel jurnal ini juga telah memenuhi kriteria logis dan konsisten.
Dilihat dari sistematika penulisan artikel jurnal ini, runtut dan padu. Alur
penelitian saling berhubungan runtut dan saling berhubungan satu dengan
yang lain.

Kerangka Teori
 Intubasi sadar standar perawatanuntuk pengelolaan jalan nafas yang sulit
diantisipasi, ini dianggap rumit dan memakan waktu.
 Terlepas dari indikasi klinis dan profil keamanan dan keberhasilan yang baik,
ahli anestesi yang berpengalaman dapat secara keliru mengabaikan intubasi
sadar.
 Meskipun ada data yang mengevaluasi berbagai teknik sedasi dan
topikalisasi jalan napas untuk memfasilitasi intubasi sadar, masih belum
diketahui laporan yang menjelaskan waktu tambahan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sedasi, topikalisasi jalan napas, dan intubasi sadar, secara
total.
Definisi Operasional
Hipotesis
Dari catatan yang ditanyakan, dua
tidak terdapat hipotesis yang secara kelompok ditetapkan: kelompok
eksplisit disebutkan di dalam artikel. intubasi sadar terdiri dari semua
contoh intubasi sadar yang
Sasaran dilakukan atau diawasi oleh ahli
Pada pasien yang dilakukan General anestesi, dan kelompok intubasi
anestesia yang menggunakan ETT tidur terdiri dari subset yang cocok
usia > 18 tahun pada 01 Januri 2007 dari intubasi induksi pascaanestesi,
sampai 20 November 2020 dengan metode apa pun, dilakukan
atau diawasi oleh ahli anestesi
selama periode waktu yang sama.
Data Analisis/Hasil
• Sebelum pencocokan kecenderungan, 272 dari 1.357 kasus intubasi sadar exluded
(20%) dan 55.640 dari 133.703 kasus intubasi tidur exluded (41%).
• Median waktu untuk intubasi pada pasien intubasi post induksi adalah 16.0 meni (IR 13-
22) dari mulai masuk kamar operasi. Median waktu untuk intubasi terjaga adalah 24.0
menit (IR 19 – 31). Angka komplikasi adalah 1.6% (17 dari 1085 kasus). Komplikasi yang
paling sering terjadi yang diamati adalah mucous plug, kebocoran cuff ET, dan ekstubasi
secara tidak sengaja. Angka kegagalan dari intubasi terjaga adalah 1% (n=10).

Pembahasan Hasil Temuan Penelitian


• Kelebihan: Inklusi dari faktor yang disebutkan meningkatan bukti dari hasil penelitian ini.
• Kekurangan: Eksklusi pasien dengan jalur arteri prainduksi dapat membuat studi ini bias,
karena pasien tersebut mungkin lebih rentan terhadap gangguan hemodinamik. Demikian
pula, karena pengukuran tekanan darah non-invasif hanya terjadi setiap 3 hingga 5 menit,
puncak dan titik nadir nilai tekanan darah mungkin terlewatkan.
Kesimpulan
Jurnal penelitian: “A Retrospective Study of Success,
Failure, and Time Needed to Perform Awake
Intubation”
• Kesimpulan dari telaah kritis terhadap jurnal
penelitian tersebut bahwa jurnal secara garis
besar telah menjelaskan isi penelitian dengan
baik dan disertai bukti atau literatur penelitian.
Namun, dalam kaidah penulisan belum
sempurna. Sebaiknya, penelitian dilengkapi
dengan kaidah penulisan yang sesuai
sehingga informasi dalam penelitian bisa
dipahami lengkap dan utuh oleh pembaca.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai