Anda di halaman 1dari 5

Analisis Sintesis Tindakan Keperawatan Pemberian Oksigen

Pada Tn. D Di Ruang Instalasi Bedah Sentral


RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen

Inisial pasien : Tn. D (69 Tahun)


Diagnosa medis : Efusi Pleura
Tanggal Tindakan : 12 Januari 2019

A. Keluhan Utama
Klien mengeluhkan sesak nafas

B. Diagnosa Medis
Efusi Pleura

C. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret

D. Data Fokus
DS:
- Klien mengatakan sesak nafas
DO:
- Tampak sesak
- Napas cepat dan dangkal
- Frekuensi nafas 38 x/menit
- SpO2 94%

E. Dasar Pemikiran
Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural,
proses penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi
sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih,
yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa
darah atau pus.
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura
yang terletak diantara permukaan visceral dan parietal, proses
penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit
sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleura
mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi
sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak
tanpa adanya friks. (Nursalam, 2008).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Fase Orientasi
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan tabung oksigen dengan manometernya
3. Mengisi tabung humidifier dengan aquadest sesuai dengan
batasnya
4. Mengatur posisi semi fowler
5. Membuka flow meter dengan ukuran 1-2 liter/menit atau sesuai
indikasi
6. Memastikan ada aliran udara dengan di punggung tangan
7. Memasang kanul pada hidung pasien dengan benar
8. Melakukan fiksasi selang kanul dengan benar
9. Mencuci tangan
Fase Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan
2. Merapikan pasien
3. Merapikan alat
4. Berpamitan

G. Analisis Tindakan
Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian
bantuan gas oksigen pada penderita yang mengalami gangguan
pernapasan ke dalam paru melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat khusus.
Manfaat pemberian terapi oksigen:
1. Memenuhi kekurangan oksigen
2. Membantu kelancaran metabolisme
3. Sebagai tindakan pengobatan
4. Mencegah hipoksia
5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Efek samping apabila terapi oksigen diberikan secara berlebihan
adalah hypercapnic respiratory failure. Hal ini dapat terjadi akibat:
1. Ketidakseimbangan ventilasi dan sirkulasi.
2. Ventilatory drive
3. Efek Haldane
4. Absorpsi atelectasis
5. Densitas oksigen yang lebih tinggi dari udara
6. Rebreathing akibat penggunaan masker wajah dengan aliran
oksigen rendah
I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan
1. Memberikan posisi semi fowler
2. Bersihkan mulut, hidung dari secret
3. Pertahankan jalan nafas paten
4. Ajarakan teknik nafas dalam untuk memperbaiki pola nafas
5. Ajarkan bagaimana batuk efektif

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan


S: Klien mengatakan Tn. S sesaknya agak berkurang
O: - Frekuensi nafas 28 x/menit
- SpO2 98%
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

K. Evaluasi diri
Saya sudah melakukannya sesuai standar operasional yang ada,
dan sudah memberi tindakan yang tepat untuk Tn.D

L. Daftar pustaka
Kusyati, E. et al. Keterampilan dan prosedur Keperawatan Dasar.
Semarang: Kilat Press. 2010.
https://www.alomedika.com/obat/anestetik/anestetikumum/oksigen/
efek-samping-dan-interaksi-obat (Diakses tgl 12 Jan 2019, jam
15:10)
https://sehatadin.blogspot.com/2017/01/analisa-sintesa-nasal-
kanul.html (Diakses tgl 12 Jan 2019, jam 15:00 WIB)
Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI

Maheval Candra Kirana (Dalimin, S.Kep., Ns., M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai