Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PADA NY.

Y DI RUANG

FALMBOYAN 2 RSUD SALATIGA

Disusun Oleh :
YULI ARTHA PRIHAT SAFITRIANI
SN232079

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2024/2025
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PADA NY. Y

DI RUANG FLAMBOYAN 2

Hari : Rabu
Tanggal : 20 Maret 2024
Jam : 18.00

A. Keluhan Utama
Klien datang ke Rumah Sakit dengan lemas, sesak

B. Diagnosis Medis
CHF + Anemia

C. Diagnosis Keperawatan
Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS :
keluarga pasien mengatakan lemas, sesak nafas.
DO :
Sianosis, gelisah, warna kulit abnormal
TD : 96/79 mmHg
Nadi : 100 x/menit
RR : 22x/menit
Suhu :36, 6o C
Spo2 : 81 %
E. Dasar Pemikiran
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling
mendasar yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh,
mempertahankan hidup, dan aktivitas berbagai organ dalam sel tubuh.
Keberadaan oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital
dalam proses metabolisme dan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan
cara menghirup oksigen setiap kali bernafas dari atmosfer. Oksigen untuk
kemudian diedarkan ke seluruh jaringan tubuh (Andarmoyo, 2019). Faktor
penyebab gangguan pernafasan diantaranya infeksi virus dimana
menyebabkan penebalan alveolus. Alveolus adalah tempat pertukaran
oksigen dan karbon dioksida. alveolus adalah tempat bakteri berkumpul
dan berkembang biak (Ainurrazaq et al., 2022). Hal ini menyebabkan
saluran udara menyempit dan area pertukaran udara dengan darah menjadi
berkurang. Akibatnya, penderita bronkopneumonia menjadi kesulitan 10
bernapas, sehingga dengan begitu penderita mengalami gangguan
kebutuhan oksigenase (Zulkarain, 2021).

F. Prinsip Tindakan
Prinsip tindakan keperawatan
Fase Pra Interaksi
Persiapkan alat :
1. Nasal kanul/tipe lain (sesuai indikasi)
2. Selang oksigen
3. Humidifier
4. Tabung oksigen
5. Aquabides
6. Plester
7. Gunting
Fase Interaksi
1. Memberikan salam terapeutik (assalamu’alaikum pak/bu)
2. Melakukan evaluasi/validasi (Bagaimana perasaannya hari ini)
3. Melakukan kontrak ; waktu, tempat, topic (disini saya akan melakukan
pemasangan oksigen nasal kanul, pemasangan ini dilakukan karena
bapak/ibu terlihat sesak dengan pemasangan ini akan mengurangi
sesak bapak/ibu tempatnya disini saja kurang lebih waktunya 15
menit)
4. Menjaga privasi klien
Fase Kerja
a. Cuci tangan
b. Gunakan handscone
c. Mengatur posisi klien
d. Hubungkan kanul selang oksigen dan memastikan volume air steril
dalam tabung pelembab (humidifier) sesuai ketentuan
e. Kaji kelancaran aliran oksigen (dengan menggunakan punggung
tangan apakah sudah ada aliran udara yang keluar dari nasal kanul)
f. Atur aliran oksigen sesuai dengan indikasi atau instruksi
g. Pasang nasal kanul pada hidung klien dan atur pengikatan agar klien
lebih merasa nyaman
h. Lepas handscone, cuci tangan
Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien (Menanyakan kepada klien bagaimana pak/bu
setelah dipasang selang nasal kanul apakah sesak berkurang)
2. Rencana tindak lanjut (Diusahakan bapak/ibu jangan banyak
beraktivitas dulu ya, agar sesak nya bisa cepat sembuh)
3. Kontrak yang akan datang ; topic, waktu, tempat (Kalau begitu saya
tinggal dulu untuk mengajari teknik nafas dalam)
G. Analisa Tindakan
Pada pasien chf dan anemia hal tersebut mempengaruhi kadar Hb menjadi
menurun. Transport oksigen mengalami ke jaringan mengalami penurunan
menyebabkan gangguan pertukaran gas untuk mengatasi tersebut
dilakukan tindakan pemberian terapi oksigen nasal kanul dengan dosis 5
liter/menit. Manfaat dari pemberian oksigen nasal kanul untuk mengatur
pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Oksigen
diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber energi, adenasine
triposfat (ATP), karbondioksida dihasilkan oleh sel-sel yang secara
metabolisme aktif dan membentuk asam yang harus dibuang dari tubuh.
H. Bahaya dilakukannya Tindakan
Pada dasarnya setiap perawat mempunyai kemampuan yang baik dalam
memberikan terapi oksigen karena tindakan pemberian terapi oksigen ini
merupakan bagian dari materi yang sudah diberikan pada saat dibangku kuliah
hanya saja karena pemberian terapi oksigen sudah sering dilakukan perawat
terkadang menganggap gampang dan remeh tindakan ini, mereka kurang teliti
pada saat memberikan terapi oksigen sehingga tanpa disadari muncul suatu
masalah separti perawat lupa tiadak mengecek humidifier padahal kelembapan
udara yang terhumidifikasi secara adekuat dapat mencegah terjadinya komplikasi
pernapasan. Kemudian misalnya saja perawat lupa tidak memberi KIE pada
pasien untuk tidak mengganti ukuran saturasi oksigen sendiri, karena apabila hal
ini sering terjadi maka saturasi oksigen yang tinggi dapat menyebabkan
hipoventilasi sedangkan pemberian oksigen yang diberikan secara continue
dengan saturasi yang tinggi dapat menyebabkan toksisitas oksigen
I. Tindakan Keperawatan Lain yang dilakukan
Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
- Monitor KU danVS
- Anjurkan teknik nafas dalam
- Kaji hasil AGD abnormal
- Berikan terapi O2 nasal kanul 5 liter
- Kolaborasi dengan tim medis :
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan Tindakan
S
Keluarga klien mengatala sesak nafas berkurang setelah diberikan
oksigsigen
O
: Klien masih pucat dan lemas
KU : compos mentis
TTV : TD : 140/90mmHg
N : 82 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 36,6 oC
Hb : 5,3 gr/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi
-Monitor KU danVS
-Anjurkan teknik nafas dalam
-Kaji hasil AGD
-Berikan terapi O2 nasal kanul 5 liter
-Kolaborasi pemberian terapi
K. Evaluasi Diri
SOP dilakukan secara prosedur

L. Daftar Pustaka/ referensi

Ainurrazaq, M., Hapis, A. A., & Hamdani. (2022). Faktor-Faktor yang


berhubungan dengan Keluhan Pernafasan pada Pekerja Batu Bata di Desa
Talang Belido Kecamatan Sungai Delam Kabupaten Muaro Jambi Tahun
2021. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(12), 3927–3932. https://stp-mataram.e-
journal.id/JIP/article/view/1496

Azaria Ribka, H., Zenitha Victoria, A., & Heri Yono, N. (2023).
Gambaran Penerimaan Diri pada Pasien Fraktur An Overview of Self
Acceptance on Fracture Patients. 2, 11–20.
https://jurnal.poltekkeskupang.ac.id/index.php/jks

Zakiudin, A. (2023). Asuhan Keperawatan Pada Tn . S Dengan


Gangguan Sistem Musculoskeletal : Post Op Fraktur 1 / 3 Distal Radius
Ulna Di Ruang Mawar 2 RSUD dr . Soeselo Kabupaten Tegal. 1(4).

Anda mungkin juga menyukai