Disusun oleh :
5. Gangguan integritas
kulit berhubungan
dengan faktor
6. mekanis
7. Gangguan integritas
kulit berhubungan
dengan faktor
8. mekanis
pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas. Tujuan alat bantu
nafas ini untuk membantu pemenuhan oksigenasi.
5. Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. Dan head to
toe ) : terdapat riwayat penyakit jantung ,pasien komposmentis, kepala
dan kaki bersih tidak ada luka kemerahan ataupun jejas.
6. Pemeriksaan penunjang ( meliputi : laboratorium, ekg, )
7. Diagnosa kep.( 2 diagnosa kep.utama untuk data yang didapat dari
pengkajian sekunder) :
- pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
darah dan oksigen ke miokard
8. Prinsip-prinsip tindakan :( tindakan mandiri, dan kolaborasi)
A. Tahap prainteraksi
1) Cek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar
4) Menyiapkan dan mendekatkan alat kepasien
B. Tahap orientasi
1) Salam, sapa, memperkenalkan diri
2) Melakukan kontrak
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur
4) Menanyakan kesiapan dan kerja sama pasien
C. Tahap kerja
1) Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan sekret pada jalan
nafas.
2) Sambungkan kanula nasal keselang oksigen dan ke sumber
oksigen.
3) Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada
program
a. Selang tidak tertekuk dan sambungan paten.
b. Ada gelembung udara pada humudifier.
c. Terasa oksigen keluar dari kanula.
Sartono. Ed: Sesak Nafas, dalam: Syamsuhidajat R, Wim de Jong, ed. Buku Ajar
Ilmu Bedah. Jakarta: EGC, 2017.