Disusun oleh:
ROSA SHEILA DIANA OASIS
P27220023316
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Agustus 2022
Jam : 08.00 WIB
A. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak napas
B. Diagnosa medis
Efusi Pleura
C. Diagnosa keperawatan
Pola Napas Tidak Efektif ( D.0005)
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS :
Pasien mengatakan sesak napas
DO :
Klien tampak lemas
Hasil pemeriksaan TTV :
- TD : 86/64 mmHg
- Nadi : 76 x/ menit
- RR : 24 x/menit
- S : 36oC
- SPO2 : 94% ( menggunakan nasal kanul 4 lpm)
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Nasal kanul/masker oksigen
2. Selang oksigen
3. Sumber oksigen
4. Cairan steril
5. Humidifier
6. Bengkok, plester, tisu
PROSEDUR A. Tahap Interaksi
PERALATAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan sekret pada
jalan nafas.
2. Sambungkan kanula nasal keselang oksigen dan
ke sumberoksigen.
3. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan
aliran padaprogram medis dan pastikan berfungsi
dengan baik.
a. Selang tidak tertekuk dan sambungan paten.
b. Ada gelembung udara pada humudifier.
c. Terasa oksigen keluar dari kanula.
4. Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien.
5. Atur pita elastis atau selang plastik ke kepala atau
ke bawah dagu sampai kanula pas dan nyaman. ( Beri
plester pada kanuladikedua sisi wajah )
6. Periksa kanula setiap 8 jam.
7. Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap
waktu.
8. Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan
program terapisecara periodic sesuai respon klien,
biasanya tiap 1 jam sekali.
9. Kaji membaran mukosa hidung dari adanya
iritasi dan berijelly untuk melembabkan membran
mukosa jika diperlukan.
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
2. Membereskan alat-alat
3. Berpamitan dengan klien
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
F. Analisis Tindakan
(berisi tentang dasar pemberian terapi dan manfaat pemberian tindakan)
Pengaruh pemberian terapi oksigenasi adalah untuk Kebutuhan Oksigenasi
merupakan salah satu kebutuhan dasarmanusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme tubuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan berbagai
aktivitas sel tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan oksigenasi dipengaruhi
oleh beberapa factor seperti fisiologis, perkembangan, perilaku, dan lingkungan.
G. Bahaya dilakukan tindakan
(berisi tentang efek yang muncul apabila dosis tidak sesuai atau kesalahan
pemberian tindakan)
Pemberian oksigen yang tidak sesuai indikasi justru akan menimbulkan bahaya
bagi pasien, yaitu memperpanjang lama rawat inap, memperburuk perjalanan
penyakit, hingga menyebabkan mortalitas. Indikasi pemberian oksigen adalah
adanya hipoksemia, atau kondisi khusus seperti pneumothorax dan keracunan
karbon monoksida.
H. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Manajemen Jalan Napas (I.01011)
1. Observasi
Monitor pola napas
Monitor bunyi napas tambahan
2. Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas
Posisikan semi fowler atau fowler
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
3. Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetic
I. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:
Pasien mengatakan sesak napas, nafsu makan menurun, dan lemas
O:
Pasien tampak lemah, pucat
TD : 86/64 mmHg
Nadi : 76 x/ menit
RR : 24 x/menit
S : 36oC
SPO2 : 94%
Terpasang nasal kanul 4 lpm
A:
Masalah keperawatan pola napas tidak efektif belum teratasi
P:
- Ajarkan posisi semi fowler/fowler
- intervensi dilanjutkan
J. Evaluasi diri
Tindakan pemberian terapi oksigenasi dilakukan sesuai dengan
Standart Operasional Prosedur yang berlaku, setelah menyelesaikan asuhan
keperawatan ini saya memahami terkait tindakan oksigenasi terutama untuk
pasien Efusi Pleura.
K. Daftar Pustaka/referensi
Eki. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
OKSIGEN PADA PASIEN DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI
IRNA PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2017.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewa
Pengurus Pusat.