Disusun Oleh :
A. Keluhan Utama
Pasien tampak sesak nafas
B. Diagnosa medis
Asma Akut
C. Diagnosa keperawatan
Pola napas tidak efektif
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
Ds :
- Keluarga mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat asma sejak
kecil
Do :
- Pasien tampak sesak napas
- Terdapat suara whezing
- Tampak Pucat
- SpO2 : 98
- RR : 34X/menit
- TD : 131/72 mmHg
- Nadi : 89 x/menit
- Suhu : 37,2 0C
G. Analisis tindakan
Nebuliser merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih karena
bukanlah tidakan invasif. Prinsip-prinsip pelaksanaan nebulizer, seperti
menyiapkan alat-alat dan bahan (mesin nebulizer dan masker, obat), klien
diposisikan fowler/duduk. Suara nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi
oksigen diukur sebelum dan sesudah tindakan. Ajarkan klien cara menghirup
yang benar. Tujuan dilakukan nebulizer adalah mengencerkan secret, mengobati
peradangan saluran napas atas, melegakan saluran napas. Terapi nebulizer dapat
diberikan langsung pada tempat/sasaran aksinya (seperti paru) oleh karena itu
dosis yang diberikan rendah, dosis yg rendah dapat menurunkan absorpsi
sistemik dan efek samping sistemik, pengiriman obat melalui nebulizer ke paru
sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari pada rute lainnya seperti
subkutan atau oral, udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang
dapat membantu mengeluarkan sekresi bronchus atau melegakan saluran
pernapasan.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Pengendapan aerosol di dalam saluran pernapasan
2. Mual
3. Muntah
4. Tremor
5. Bronkospasme
6. Takikardi
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Berikan posisi semi fowler atau fowler
2. Anjurkan untuk napas dalam
3. Monitor pemberian oksigenasi setiap 1 – 2 jam
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:-
O:
- Pasien tampak sesak napas berrkurang
- Tampak Pucat
- SpO2 : 99
- RR : 32X/menit
- TD : 133/82 mmHg
- Nadi : 93X/menit
- Suhu : 36,40C
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan posisi semi fowler atau fowler
- Anjurkan untuk napas dalam
- Monitor pemberian oksigenasi setiap 1 – 2 jam
K. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prinsip dan Standar Operasional Prosedur
(SOP).
L. Daftar pustaka / referensi
Black and Hawks. (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis untuk
hasil yang diharapkan, edisi 8-buku 3. Elsevier: Singapura.
Potter & Perry. (2010). Fundamentals of Nursing 7th edition.
Singapura:Elsevier.
Pusat Informasi Obat Nasional. (2015). Online. Combivent. Diakses dari
http://pionas.pom.go.idpada 20 juli 2017.
Nama Mahasiswa Nama Pembimbing Akademik Nama Pembimbing Klinik
Baskoro Sunu K