Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN (INHALASI NEBULIZER)

PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Disusun Oleh :

BASKORO SUNU KARIMAHDHON


NIM : P27220021 282

PROGRAM PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2021
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Baskoro Sunu K. Kode Kasus : Asma Akut


Semester : Satu Mata Kuliah : PKK KMB
Kelas : Ners A Tanggal : 14/10/2021

Jenis Tindakan : INHALASI NEBULIZER

A. Keluhan Utama
Pasien tampak sesak nafas
B. Diagnosa medis
Asma Akut
C. Diagnosa keperawatan
Pola napas tidak efektif
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan

Ds :
- Keluarga mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat asma sejak
kecil
Do :
- Pasien tampak sesak napas
- Terdapat suara whezing
- Tampak Pucat
- SpO2 : 98
- RR : 34X/menit
- TD : 131/72 mmHg
- Nadi : 89 x/menit
- Suhu : 37,2 0C

E. Dasar Pemikiran Tindakan


Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas atas yang disebabkan
oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti sel mast, eosinophlis, dan T-
lymphocytes terhadap stimulus tertentu dan menimbulkan gejala dispneu,
wheezing, dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan
terjadi secara episodik berulang (Brunner and Suddarth, 2011). Ada banyak
sekali faktor pencetus Asma salah satunya adalah perubahan cuaca. Salah satu
penatalaksanaan asma yaitu terapi nebulizer atau inhalasi, dimana terapi ini
merupakan suatu metode yang mengubah obat cair menjadi aerosol, dihisap
melalui masker/mouthpiece dan bekerja secara langsung ke target organ di
saluran napas.
F. Prinsip tindakan keperawatan
Pemberian Terapi Inhalasi Nebulizer
PENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat
menggunakan nebulator
TUJUAN 1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan nafas
RUANG 1. Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan sekret 2.
LINGKUP Pasien yang mengalami penyempitan jalan nafas
PERALATAN 1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue
5. Spuit 5 cc
6. Aquades
7. Tissue
PROSEDUR A. Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk
3. Menempatkan meja/troly di depan pasien yang berisi set
nebulizer
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memastikan alat dapat berfungsi dengan baik
6. Memasukkan obat sesuai dosis
7. Memasang masker pada pasien
8. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas
dalam sampai obat habis
9. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

G. Analisis tindakan
Nebuliser merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih karena
bukanlah tidakan invasif. Prinsip-prinsip pelaksanaan nebulizer, seperti
menyiapkan alat-alat dan bahan (mesin nebulizer dan masker, obat), klien
diposisikan fowler/duduk. Suara nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi
oksigen diukur sebelum dan sesudah tindakan. Ajarkan klien cara menghirup
yang benar. Tujuan dilakukan nebulizer adalah mengencerkan secret, mengobati
peradangan saluran napas atas, melegakan saluran napas. Terapi nebulizer dapat
diberikan langsung pada tempat/sasaran aksinya (seperti paru) oleh karena itu
dosis yang diberikan rendah, dosis yg rendah dapat menurunkan absorpsi
sistemik dan efek samping sistemik, pengiriman obat melalui nebulizer ke paru
sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari pada rute lainnya seperti
subkutan atau oral, udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang
dapat membantu mengeluarkan sekresi bronchus atau melegakan saluran
pernapasan.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Pengendapan aerosol di dalam saluran pernapasan
2. Mual
3. Muntah
4. Tremor
5. Bronkospasme
6. Takikardi
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Berikan posisi semi fowler atau fowler
2. Anjurkan untuk napas dalam
3. Monitor pemberian oksigenasi setiap 1 – 2 jam
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:-
O:
- Pasien tampak sesak napas berrkurang
- Tampak Pucat
- SpO2 : 99
- RR : 32X/menit
- TD : 133/82 mmHg
- Nadi : 93X/menit
- Suhu : 36,40C
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan posisi semi fowler atau fowler
- Anjurkan untuk napas dalam
- Monitor pemberian oksigenasi setiap 1 – 2 jam
K. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prinsip dan Standar Operasional Prosedur
(SOP).
L. Daftar pustaka / referensi
Black and Hawks. (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis untuk
hasil yang diharapkan, edisi 8-buku 3. Elsevier: Singapura.
Potter & Perry. (2010). Fundamentals of Nursing 7th edition.
Singapura:Elsevier.
Pusat Informasi Obat Nasional. (2015). Online. Combivent. Diakses dari
http://pionas.pom.go.idpada 20 juli 2017.
Nama Mahasiswa Nama Pembimbing Akademik Nama Pembimbing Klinik
Baskoro Sunu K

NIM. P272200021282 NIP. NIP.


Tanda Tangan Tanda Tangan Tanda
Tangan

Tanggal 07-10-2021 Tanggal Tanggal

Anda mungkin juga menyukai