Anda di halaman 1dari 6

SISTEMATIKA PENULISAN

JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Abdur Rozaq


Hari/ Tanggal : Kamis,07 dessember 2017
NIM : N420174085
Judul Jurnal : Nebulizer

1. Identitas Klien
Nama : An. A
Umur :1 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Pekerjaan :-
Suku/ bangsa : Jawa
Alamat : Getasrabi 1/2 Gebog Kudus
Tanggal masuk RS : 05 desember 2017
No. RM : 271034
Diagnosa Medis : (Bronchopneumonia)

2. Pengkajian (Data Fokus Lengkap)


 Data Subyektif
Ibu mengatakan anaknya sesak nafas, batuk
 Data Obyektif
Pasien tampak sesak, pasien tampak lemah, batuk adak dahak

3. Tindakan/ hal yang dipelajari sesuai pengkajian


Melakukan nebulizer combivent 1 amp dan Pulmicort 1 amp
Terapi obat
a. Mucos drop 3x0,8 cc
b. Ceftzidine Syirup 3x0,8cc

 Prinsip-prinsip tindakan
Nebulizer merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih karena bukanlah
tindakan invasif. Prinsip-prinsip pelaksanaan nebulizer, seperti menyiapkan alat-alat
danbahan (mesin nebulizer dan masker, obat), klien diposisikan fowler/duduk. Suara
nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi oksigen diukur sebelum dan sesudah
tindakan. Ajarkan klien cara menghirup yang benar.

4. Analisa disertai dengan kajian ilmiah dan sesuai data pada klien
Tujuan dilakukan nebulizer adalah mengencerkan secret, mengobati peradangan
saluran napas atas, melegakan saluran napas. Terapi nebulizer dapat diberikan langsung
pada tempat/sasaran aksinya (seperti paru) oleh karena itu dosis yang diberikan rendah,
dosis yg rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping sistemik,
pengiriman obat melalui nebulizer ke paru sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari
pada rute lainnya seperti subkutan atau oral, udara yang dihirup melalui nebulizer telah
lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronchus.
Perawat langsung menyiapkan alat-alat untuk nebuliser seperti alat nebuliser, masker
oksigen disambungkan dengan selang pada mesin nebuliser, obat yang dimasukkan
(combivent 1 amp dan flixotid 1 amp) .Sakelar dalam mesin nebuliser dihubungkan
dengan sumber listrik.
An.A diposisikan fowler, combivent dan flixotid kemudian dimasukkan dalam tabung
di dalam nebuliser. Memasang masker oksigen pada klien, kemudian menekan tombol on.
Maka uap obat akan mengalir dari mesin nebuliser ke masker oksigen dan akhirnya akan
dihirup oleh klien. Perawat mengajarkan cara menghirup yang benar. Setelah obat habis,
nebulizer dimatikan dan klien kembali memakai kanul oksigen. Ketika hendak melakukan
nebuliser, perawat tidak cuci tangan terlebih dahulu, dan tidak menggunakan sarung
tangan, paling tidak sarung tangan bersih. Wadah nebulizer untuk cairan obat tidak
dibersihkan. Wadah dalam nebulizer sebaiknya dibersihkan setelah dipakai, yaitu dengan
membuang sisa obatnya, dibersihkan dengan air panas dan sabun setelah dipakai,
dibersihkan dengan disinfektan setiap 24 jam bila penggunaan setiap hari. Perawat juga
hanya mengkaji frekuensi nafas, dan suara napas sebelum dan sesudah tindakan.
 Bahaya yang dapat terjadi
a. Pengendapan aerosol di dalam saluran pernapasan
b. Mual
c. Muntah
d. Tremor
e. Bronkospasme
f. Takikardi

 Hasil yang didapat dan maknanya


S: pasien mengatakan sedikitlega, sesak napas berkurang, rasa ingin
batukberkurang.
O: irama napas teratur, frekuensi 22x/menit, suara nafas
A: masalah belumteratasi
P: anjurkan pasien untuk napas dalam, batuk efektif, minum air putih hangat

 Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa di atas
(mandiri dan kolaboratif)
a. Pemeriksaan suara napas
b. Memposisikan semifowler/fowler
c. Melakukan fisioterapi dada
d. Pemberian bronkodilator
e.
 Evaluasi diri
Dalam mempersiapkan alat-alat sampai melakukan nebulizer, akan lebih baik jika
cuci tangan terlebih dahulu. Membersihkan masker oksigen dengan kapas alkohol,
membuang sisa obat dan membersihkan wadah dalam nebulizer dengan air hangat dan
sabun. Suara nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi oksigen diukur sebelum
dan sesudah tindakan.

5. Penggunaan Refrensi Terbaru


 Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI.Terapi Inhalasi
Upload :
1Mei2009.http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/7001abad927d536232531
639aaf2b156d9e1ea62.pdf. Di akses tanggal 22 November 2017.
 Kusyati, E. et al. Keterampilan dan prosedur Keperawatan Dasar.
Semarang: Kilat Press. 2015.
 Layman, ME. Nebuliser Therapy, dalambuku Emergency Nursing Procedures
Edisi ke-2 oleh Jean A Proehl. USA: W.B. Saunders Company.
 Linda A.Sowden; Lynn Bezt.Cecilin. 2011. Buku Saku Keperawatan Pediatri.
EGC: Jakarta.
 Winariani. Perbedaan Fungsi Paru Pasien PPOK Yang Menggunakan Terapi
Nebulizer Dengan Terapi Intravena di Ruang Paviliun Cempaka RSUD
Jombang.Update: Minggu, 09 Desember 2011.http://kti-skripsi-
kedokteran.blogspot.com /2011/12/perbedaan-fungsi-paru-pasien-ppok-
yang.html. Diakses tanggal 22 November 2017.
JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA AN. A DENGAN (Bronchopneumonia)
DI POLIKLINIK ANAK RSI SUNAN KUDUS

Oleh:

Nama : ABDUR ROZAQ


Nim : N420174085

PROGRAM STUDI NERS ILMU KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

2017/2018
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. T DENGAN FEBRIS CONVULSIVE

DI RUANG SA’AD IBNU WAQOSH RSI SUNAN KUDUS

Di Susun Oleh:

Nama : ABDULLHAH SA’AD


Nim : N420174084

PROGRAM STUDI NERS ILMU KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

2017/2018
JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN
CLOSE FAKTUR FEMUR I/3 DISTAL SINISTRA
DI RUANG POLI BEDAH RSI SUNAN KUDUS

Di Susun Oleh:

Nama : IDA YUSTIANI


Nim : N420174093

PROGRAM STUDI NERS ILMU KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

2017/2018

Anda mungkin juga menyukai