Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMBERIAN

TERAPI OKSIGEN

NURHASNI

14420192126

Program Studi Profesi Ners

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muslim Indonesia

Makassar

2020
ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

Nama Pasien : Ny. I


Umur : 38 Tahun
Diagnosa Medik : Bronkhitis Kronik

1. Diagnosa Keperawatan
Data subjektif
a. Pasien mengeluh sesak
b. Pasien mengeluh nyeri pada dada
Data objektif :
a. Pasien tampak sulit bernapas
b. Pasien tampak lemah
c. Pasien tampak kelelahan
d. Klien tampak menggunakan otot bantu napas
e. TTV
TD : 140/90 mmHg
RR : 28 x/menit
S : 36,50 C
Diagnosa Keperawatan : Pola napas tidak efektif b/d hambatan upaya napas
2. Dasar Pemikiran
Bronchitis adalah infeksi pada saluran pernapasan yang mengakibatkan
produksi lendir meningkat sehingga batuk dan kesulitan bernapas.
3. Tindakan Keperawatan yang dilakukan
Pemberian terapi oksigen binasal kanul 5 liter
4. Prinsip Tindakan
a. Prainteraksi
1) Membaca program terapi keperawatan
2) Mengecek identitas pasien
3) Menyiapkan peralatan
- Tabung O2 dan flow meter
- Humidifier yang berisi air hingga garis water level
- Binasal kanul
4) Mencuci tangan
b. Orientasi
1) Memperkenalkan diri dengan salam terapeutik dan validasi data :
nama pasien, keluhan, data lain terkait.
2) Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
3) Meminta persetujuan tindakan kepada pasien
4) Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan
c. Interaksi
1) Mencuci tangan
2) Ucapkan salam terapeutik
3) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
4) Menjaga privasi pasien
5) Dekatkan peralatan ke sisi tempat tidur pasien
6) Mengatur posisi pasien
7) Hubungkan binasal kanul dengan selang oksigen kebotol pelembab
8) Pasang ke pasien
9) Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan
10) Rapikan pasien, rapikan alat
11) Evaluasi keadaan pasien
12) Cuci tangan
13) Lakukan dokumentasi keperawatan
5. Analisa Tindakan
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang
adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2.
Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan pasien
yang mengalami sesak napas akibat infeksi pada saluran pernapasan dapat
teratasi.
6. Bahaya Dan Pencegahan
a. Bahaya
- Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada
pasien dapat menyebabkan keracunan O2 dan akan semakin sesak
napas.
- Tindakan tidak mencuci tangan dapat memperbesar penularan
penyakit
- Penggunaan binasal kanul yang tidak steril memperbesar penularan
penyakit melalui secret dari satu pasien ke pasien lain
- Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan
kemungkinan kuman-kuman yang terkandung dalam air akan terhirup
oleh pasien.
b. Pencegahan
Selalu monitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau
reaksi alergi yang muncul secara periodic setelah pemajanan terhadap
allergen spesifik, obat-obatan tertentu dan latihan fisik. Memahami dan
mengaplikasikan prinsip 5 moment for hand hygiene untuk pencegahan
penularan infeksi. Pastikan alat-alat tindakan dalam kondisi steril sebelum
digunakan ke pasien.
7. Hasil yang didapatkan dan maknanya
S : klien mengatakan tidak sesak lagi, dan bernapas lebih nyaman dari
sebelumnya
O : pasien tampak rileks
RR : 24x/menit
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
- Observasi TTV
- Kaji KU setiap 2 jam
8. Tindakan Keperawatan Lain
a. Pemberian posisi semi fowler (450)
b. Pemberian terapi nebulizer dengan atrovent 1 cc, di encerkan dengan Nacl
9% 1 cc
c. Pemberian obat bronkodilator dan mukolitik
d. Pemasangan infus
9. Evaluasi Diri
Dapat melakukan pemberian O2 tanpa bantuan

Anda mungkin juga menyukai