Kep
NAMA : SABRIANA
NIM : 14420192131
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
C. KLASIFIKASI NYERI
Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut
dan kronis.
1. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
hilang, yang tidak melebihi enam bulan dan ditandai adanya peningkatan
tegangan otot.
2. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan,
biasanya berlansung dalam waktu cukup lam, yaitu lebih dari enam
bulan.
D. STIMULUS NYERI
Seseorang dapat menoleransi, menahan nyeri (Pain Tolerance), atau
dapat mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum merasakan nyeri (pain
threshold ). Terdapat beberapa jenis stimulus nyeri, di antaranya sebagai
berikut.
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya
kerusakan jaringan dan iritasi secara lansung pada reseptor.
2. Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena edema akibat terjadinya
penekanan pada reseptor nyeri.
3. Tumor, dapat juga menekan pada reseptor nyeri
4. Iskemia pada jaringan, misalnya terjadi blokade pada arteri koronaria
yang menstimulasi reseptor nyeri akibat tertumpuknya asam laktat
5. Spasme otot, dapat menstimulasi mekanik.
E. FISIOLOGI NYERI
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya
rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan
ujung-ujung saraf sangat bebas memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki
myelin yang tersebar pada kulitdan mukosa, khususnya pada visera,
persendian, dinding arteri, hati, dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat
memberikan respon akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi
tersebut dapat berupa zat kimiawi seperti histamin, Bradikinin,
prostaglandin, dan macam-macam asam yang dilepas apabila terdapat
kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang lain
dapat berupa listrik atau mekanis.
Selanjutnya stimulasi yang diterima oleh reseptor tersebut
ditransmisikan berupa inplus-inplus nyeri ke sumsum tulang belakang oleh
dua jenis serabut yang bermielin rapat atau serabut A (delta) dan serabut
lamban (serabut C). Implus-Implus yang ditransmisikan oleh serabut delta A
mempunyai serabut inhibitor yang ditransmisikan ke serabut C. Serabut-
serabut aferan masuk kespinal melalui akar dorsal (dorsal root) serta sinaps
pada dorsal horn. Dorsal horn tediri atas beberapaa lapisan. Diantara
lapisan dua dan tiga berbentuk substura glatinosa yang merupakan saluran
utama impuls. Kemudian, implus nyeri menyeberangi sumsum tulang
belakang pada interneuron dan bersambung kejalur spinal asendens yang
paling utama yaitu jalur spinothalamic tract (STT) atau jalur spinotalamus
dan spinothalamic tract (STT) yang membawa informasi tentang sifat dan
loksi nyeri (Aziz Alimul Hidayat, 2014).
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera (biologis, zat kimia, fisik,
maupun pskikologis.
2. Nyeri kronis berhubungan dengan Gangguan fisik maupun psikologis
yang kronis.
C. INTERVENSI
a. DX 1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera (biologis, zat kimia, fisik,
maupun pskikologis.
NOC:
1. Ketidaknyaman dari skala 2 (cukup berat) di tingkatkan ke skala 4
(ringan).
2. Gangguan pada aktivitas sehari-hari dari skala 2 (cukup berat) di
tingkatkan ke skala 4 (ringan).
3. Gangguan pergerakan fisik dari skala 2 (cukup berat) di tingkatkan
ke skala 4 (ringan)
4. Interupsi pada saat tidur dari skala 2 (cukup berat) di tingkatkan ke
skala 4 (ringan).
NIC :
1. Lakukan pengkajian nyeri kromprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
dan faktor pencetus.
2. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan.
3. Anjurkan teknik non farmakologi ( relaksasi nafas dalam).
4. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan
akibat prosedur.
5. Pastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang ketat.
.
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH
GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN PADA
PASIEN Tn”A” DI RUANGAN BEDAH
RSUD KOTA MAKASSAR
NAMA : SABRIANA
NIM : 14420192131
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )