NIM : 14420192131
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TRIASE
Pengertian Triase (Triage) adalah tindakan untuk
memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera,
kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar
sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.
Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan triase.
Kebijakan A. Memilah korban berdasar :
- Beratnya cidera.
- Besarnya kemungkinan untuk hidup.
- Fasilitas yang ada/kemungkinan keberhasilan tindakan
B. Triase tidak disertai tindakan
C. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap
pertolongan harus dilakukan sesegera mungkin
Sasaran Semua pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat / UGD
Pelaksana Dokter dan perawat
Alat dan Bahan Sarana Non Medis:
1. Ruang Triase memenuhi ketentuan :
- Ruangan
- Wastafel dengan air mengalir
- Ventilasi udara baik
- Cahaya / penerangan baik
- Ada stop kontak listrik
- Pembersih tangan
2. Brancart
3. Meja kursi
4. Alat tulis ( ballpoin, penghapus, penggaris )
5. Rekam Medik minimal
6. Tempat sampah non medis beralas plastic
7. Tempat sampah medik beralas plastik dan tertutup, tutup
dapat dibuka dengan menginjak pembuka tutup di bagian
bawah tempat sampah
8. Label / bendera 4 warna ( merah, kuning, hijau dan hitam )
Sarana Medis :
1. Kit Pemeriksaan Sedarhana minimal berisi :
- Tensimeter
- Stetoskop
- Reflek Hammer
- Handscoon
Prosedur A. Anamnesa
B. Pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya.
C. Pengelompokan pasien berdasar kegawatannya.
D. Rujukan ke ruang tindakan.
E. Kegiatan setelah triase.
F. Pencatatan dan pelaporan.
https://youtu.be/N-cBOd5oqIA