SABRIANA
14420192131
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Praktikum-
KDM-2-Komprehensif.pdf (Akses pada tgl 24 Maret 2020)
Nama : SABRIANA
NIM : 14420192131
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BATUK EFEKTIF
Pengertian Batuk efektif adalah batuk untuk mengeluarkan seket yang
terakumulasi dan mengganggu di saluran pernafasan dengan
cara dibatukkan.
Tujuan 1. Membebaskan jalan napas dan akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
3. Mengurangi sesak napas akibat akumulasi sekret
Indikasi Pada pasien dengan penumpukan sekret pada jalan nafas
Pra interaksi 1. Membaca program terapi keperawatan
R/ meminimalkan terjadinya kesalahan dalam prosedur
tindakan yang akan dilakukan oleh perawat
2. Mengecek identitas pasien
R/ meminimalkan terjadinya kesalahan dalam hal salah
pasien
3. Mencuci tangan
R/ mencegah dan meminimalkan penyebaran
mikroorganisme
Orientasi 1. Memperkenalkan diri dengan salam terapeutik dan
validasi data : nama pasien, keluahan, data lain terkait
R/ menerapkan komunikasi terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
R/ mengurangi kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan pasien
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum
melakukan tindakan
R/ agar pasien dapat bersedia untuk dilakukan tindakan
Interaksi Tahap Kerja
1. Atur posisi yang dirasa enak oleh pasien (semi fowler)
dengan lutut ditekuk, punggung dan kepala diberi
bantal atau posisi supinasi dengan kepala diberi bantal
dan lutut ditekuk
R: untuk membantu otot abdomen rileks
2. Anjurkan klien minum air hangat
R: air hangat membantu mengencerkan sekret
3. Melatih pasien melakukan pernapasan perut
R: untuk menambah kekuatan dan tahanan pada otot
perut
4. Anjurkan klien tetap rileks jangan melengkungkan
punggung dan konsentrasi pada pengembangan
abdomen sejauh yang dapat dilakukan. meminta klien
menahan napas hingga 3 hitungan.
R: agar pada saat inspirasi udara yang kaya oksigen
terhirup dan masuk ke paru-paru secara menyeluruh
5. Anjurkan klien untuk mengerutkan bibir seperti
bersiul dan mengeluarkan udara dengan pelan dan
tenang hingga 3 hitungan.
R: agar pada saat ekspirasi tidak ada hambatan pada dada
6. Anjurkan klien merasakan mengempisnya abdomen
dan kontraksi otot
R: agar klien rileks
7. Pasang perlak/pengalas dan bengkok di pangkuan
klien jika klien duduk dan disamping/dekat mulut jika
klien tidur miring
R: untuk mengalasi agar sekret pasien tidak mengenai
pakaian klien
8. Anjurkan klien untuk melakukan napas dalam seperti
di atas dua kali, dan yang ketiga, saat menarik napas,
tahan napas dan batukkan dengan kuat
R: melatih batuk menggunakan kekuatan otot abdomen
Terminasi 9. Tampung sekret dalam sputum pot
R: menampung sekret sesuai untuk di lakukan
pemeriksaan lebih lanjut
10. Merapikan pasien, lingkungan dan alat
R: menerapkan etika keperawatan
11. Cuci tangan
R : Mencegah penyebaran mikroorganisme
11. Rapikan alat-alat
R : bereskan alat agar terlihat rapih
Evaluasi
1. Lakukan evaluasi sesudah melakukan tindakan
R/: mengetahui keadaan pasien setelah dilakukan tindakan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
R/: pasien mengetahui tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya
3. Berpamitan
R/: menjaga komunikasi yang baik dengan pasien
Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan
Rasional : mencatat tindakan yang telah dilakukan
sebagai bahan pelaporan pada tim medis/kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Praktikum-
KDM-2-Komprehensif.pdf (Akses pada tgl 24 Maret 2020)