Anda di halaman 1dari 27

Departemen Keperawatan Jiwa

ANALISA KASUS KEPERAWATAN JIWA DENGAN MASALAH


HARGA DIRI RENDAH PADA TN. K DI PUSKESMAS ANTANG
PERUMNAS KELURAHAN MANGGALA KECAMATAN
MANGGALA

OLEH :
SABRIANA
(14420192131)

Preceptor

Preceptor Institusi Preceptor Lahan

(Sunarti, S.Kep.,Ns.,M.Kes) (H. Ade Rendra, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,MT.PD)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
ANALISA KASUS KLIEN Tn. K DENGAN HARGA DIRI RENDAH
DI PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS

I. IDENTITAS
Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Makassar
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jl. Lasuloro dalam 5 no. 59
Diagnosa Medis : Skizofrenia Ketatonic
Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah
No. RM : 00109701
Tanggal Periksa : 11 Januari 2021
Tanggal Pengkajian : 11 Januari 2021
Identitas Penanggung jawab
Penanggung jawab : Tn M
Alamat : Jl. Lasuloro dalam 5 no. 59
Hubungan dengan klien : Kakak

II. FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan tidak percaya diri dan suka menyendiri
Alasan masuk RS : klien suka menyendiri dan susah tidur
III. FAKTOR PRESDIPOSISI
 1 minggu sebelum kembali ke puskesmas untuk kontrol, klien suka
menyendiri dan susah tidur. Saat dikaji klien mengatakan malu dengan
dirinya, kien merasa tidak berguna lagi dan kurang percaya diri. Klien tidak
bisa untuk memulai pembicaraa. Klien sering menunduk saat berbicara dan
tidak ada kontak mata. Dulu sebelum dirawat di rumah sakit jiwa klien
sudah pernah masuk rumah sakit jiwa 1 kali dengan kasus usaha bunuh diri.
Klien tidak mempunyai riwayat pengguna obat-obat terlarang dan minum
alkhohol. Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu.Terakhir
dirawat pada tahun 2016. Keluarga mengatakan tidak ada anggota
keluarganya yang mengalami gangguan jiwa seperti klien. Hubungan
dengan keluarga baik, sementara hubungan dengan tetangga renggang.
Klien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu ingin
mempunyai sepeda motor tetapi keluarga tidak mempunyai biaya. Karena
kondisi klien membuat keluarga khawatir karena klien semakin sering
menyendiri maka keluarga berinisiatif untuk membawanya ke Rumah Sakit
Jiwa tetapi karena alasan pandemik Covid-19 keluarga hanya membawa ke
puskesmas untuk periksa. Klien di bawa pada tanggal 11 Januari 2021 pukul
08.00 klien mendapatkan penangganan medikamentosa dan Psikologis.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg Nadi : 80 X/Menit
S : 36,5 ° C RR : 20 X/Menit
TB : 165 cm BB : 50 kg
3. Keluhan fisik : tidak ada
4. Head to toe :
Kepala : rambut hitam, pendek, tidak ada ketombe dan kutu
Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, tak ada
konjungtivitis
Hidung : tak ada polip, tak ada discharge
Telinga : simetris, ada serumen, tak ada gangguan pendengaran
Mulut : bibir tidak kering, tak ada stomatitis, gigi bersih
Leher : tak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorax : simetris, tak ada tarikan otot bantu nafas, tak ada ronkhi
Abdomen : tak ada asites, peristaltik usus 10 x/menit
Ekstremitas : tak ada edema, tak kaku sendi atau otot, rentang gerak
normal
Genetalia : bersih, tak ada hemoroid.
Masalah keperawatan : -

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Perempuan meninggal : Laki-laki


: Laki-laki meninggal : Perempuan
: Klien : Garis keturunan
: Tinggal satu rumah

Klien adalah anak kedua dari dua bersaudara.Klien tinggal sendiri


bersama orang tua. Keluarga menggunakan teknik komunikasi terbuka
dengan membicarakan masalah secara musyawarah, interaksi dalam
keluarga baik. Didalam keluarga klien jika ada permasalahan yang
mengambil keputusan dalam masalah tersebut adalah ayahnya.Keluarga
kooperatif dan mendukung kesembuhan klien.
Masalah keperawatan : -

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan bersyukur dengan kondisi tubuhnya, tidak ada
bagian dari tubuhnya yang tidak disukai.Klien mengatakan tidak ada
masalah dengan anggota tubuhnya.
b. Identitas diri
Klien menyadari dirinya laki-laki berusia 25 tahun anak kedua dari
dua bersaudara, pendidikan terakhir SMP, klien belum menikah.
c. Peran diri
Klien adalah anak kedua dari dua bersaudara dan klien adalah adik
laki-laki yang diberi amanah oleh kakaknya untuk menjaga
orangtuanya.
d. Ideal diri
Klien memaksa ingin mempunyai sepeda motor padahal orang tua
hanya bekerja sebagai petani dan sudah tua.
e. Harga diri
Saat dikaji klien mengatakan malu dengan dirinya.Semenjak klien
lulus SMP dan sekarang tidak melanjutkan sekolah klien merasa
tidak berguna lagi dan kurang percaya diri.
Masalah keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang paling dekat dengan klien dalam keluarganya adalah ibu
( Alm ). Jika klien punya masalah lebih sering didendam sendiri,
klien termasuk orang yang pendiam, pemikir dan tertutup sehingga
ia jarang bergaul dengan orang lain.
b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat.
Sebelum klien mengalami gangguan jiwa, klien tidak pernah
mengikuti kegiatan sosial di kampungnya. Klien tidak mempunyai
teman dekat klien lebih senang sendiri dikamar.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan bahwa sepulang dari
PKM ini dia ingin menjadi yang terbaik. Klien mengatakan malu bila
dirinya diejek orang-orang disekitarnya.
Masalah Keperawatan :harga diri rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien beragama islam. Klien memandang gangguan jiwa adalah gila
dan dapat disebabkan oleh beban pikiran yang berat.Klien meyakini
dengan sholat dapat membantu menyelesaikan masalah dan
mengobati sakitnya.
b. Kegiatan ibadah
Klien jarang mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, saat berada di
rumah klien tidak melaksanakan sholat 5 waktu.
Masalah Keperawatan :-
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien secara menyeluruh rapi, bersih. Penggunaan pakaian
sesuai untuk klien dan cara berpakaian sesuai dengan waktu, tempat
identitas, situasi atau kondisi, berganti pakaian 2 kali sehari.
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian klien dalam menjawab pertanyaan perawat,
cara bicara klien lambat intonasi rendah, klien tidak bisa untuk memulai
pembicaraan.
Masalah Keperawatan :-
3. Aktifitas motorik
Saat dilakukan pengkajian klien dapat tidak mengalami masalah, klien
dapat beraktivitas seperti biasanya tanpa bantuan perawat.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
Saat dikaji klien mengatakan perasaannya sedih dan malu karena tidak
dapat melanjutkan sekolah.
Masalah Keperawatan :
5. Afek
Ekpresi wajah klien saat berbicara datar.
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Saat berinteraksi dengan perawat kontak mata kurang. Klien cukup bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan perawat.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Saat ini klien tidak mengalami halusinasi.
Masalah keperawatan: -
8. Proses pikir
Pembicaraan klien dapat dimengerti perawat dan tidak berbelit-belit.
Dalam pembicaraan klien perlahan intonasi menurun kadang berhenti.
Masalah keperawatan : -
9. Isi pikir
Saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami gangguan isi pikir
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik.
Klien mengetahui sekarang berada di Puskesmas Antang Perumnas,
klien mengetahui hari, tanggal klien dapat membedakan pagi, siang dan
malam, klien dapat mengenali orang lain. (klien mengatakan saat ini
adalah pagi hari, tanggal 11 Januari 2021. Klien juga mengatakan yang
berbaju putih adalah perawat, sedangkan yang memakai seragam seperti
klien adalah pasien. )
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik, klien dapat mengingat tanggal,
bulan dan tahun kelahirannya. Daya ingat jangka pendek dan daya ingat
saat ini baik klien ingat alasan dibawa ke Puskesmas serta kegiatan yang
dilakukan klien hari ini.
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien cukup baik, klien dapat menjawab pertanyaan
perawat walaupun keadaan ruangan cukup ramai oleh pasien yang lain.
Klien dapat melakukan perhitungan sederhana.
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan menilai
Pasien tidak dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan,
misalnya klien harus dibantu untuk memenuhi kebutuhan sehai-hari.
Masalah Keperawatan : -
14. Daya Tilik Diri
Klien mengatakan alasannya ia dibawa ke Puskesmas karena klien suka
menyendiri dan susah tidur.
Masalah Keperawatan : -

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (Puskesmas)


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di sediakan dari Rumah,
saat makan klien habis 1 porsi, klien makan dengan menggunakan
tangan. Klien mampu menyiapkan dan membersihkan peralatan makan
sendiri.
Masalah Keperawatan : -
2. BAB/BAK
Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri, klien juga dapat
membersihkan diri setelah BAB dan BAK.
Masalah Keperawatan : -
3. Mandi
Tubuh klien bersih, tidak bau. Selama di Rumah, klien mandi 2 kali
sehari tanpa bantuan, ganti baju 2 kali sehari, menggosok gigi 2 kali
sehari, kuku klien tidak panjang, rambut pendek
Masalah Keperawatan : -
4. Berpakaian/berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, pakaian sesuai
dengan pasangannya. Klien mengenakan sandal sebagai alas kakinya.
Setiap klien mandi klien mengganti bajunya, Dandanan klien rapi.
Masalah Keperawatan : -
5. Istirahat tidur
Menurut klien, biasanya tidur mulai jam 14.00 – jam 15.00 dan tidur
malam 7 jam mulai jam 22.00 – 05.00. Klien akan tidur jika merasa
ngantuk, sebelum tidur klien akan mencuci kaki , berdoa dahulu dan
klien belum bisa menyiapkan tempat tidur sendiri.
Masalah Keperawatan : -
6. Penggunaan obat
Di Puskesmas klien mendapat obat oral Chlorpromazie 2 x 100 mg,
Trihexyphenidil 2 x 2 mg, Zofredal 2x2mg, obat diminum 2 kali sehari
pagi dan sore setelah makan. Obat yang didapatkan oleh klien
merupakan obat penenang, efek dari obat tersebut adalah klien tidak
mudah marah, berpikir tenang, Efek sampingnya klien jadi agak
mengantuk. Setelah diberi obat oleh perawat klien dapat meminum obat
sendiri.
Masalah Keperawatan : -
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan dan pengobatan lanjut setelah ini dengan kontrol rutin di poli
klinik Puskesmas Antang Perumnas dan meminum obat secara teratur
.Sistem pendukung yang dimiliki klien saat ini adalah keluarga yang
selalu memberikan dukungan kepada klien supaya cepat sembuh.
Masalah Keperawatan : -
8. Kegiatan di dalam rumah
Klien mengatakan setelah pulang, klien akan kembali membantu orang
tuanya .
Masalah Keperawatan : -
9. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan setelah pulang, klien akan lebih banyak bergaul
dengan teman – temannya, tidak menyendiri, tidak melamun, terbuka
dengan orang lain
Masalah Keperawatan : -

VIII. MEKANISME KOPING


Menurut klien, klien merupakan seorang yang pemalu, tidak percaya diri,
pemikir, tertutup, dan suka menyendiri. Jika ada masalah klien tidak pernah
menceritakan kepada keluarga namun lebih sering memikirkannya sendiri.
Masalah Keperawatan :isolasi sosial

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Keluarga Tn.K sangat mendukung untuk kesembuhan Tn.K, keluarga siap
menerima Tn.K kembali, keluarga akan berusaha untuk memberikan
dukungan kepada Tn.K dengan cara lebih memperhatikan Tn.K, keluarga
Tn.K akan membantu klien untuk teratur minum obat.
Masalah Keperawatan : -

X. PENGETAHUAN
Klien merasa tidak mampu dan terbatas pengetahuannya dengan masalah
yang dihadapi.
Masalah Keperawatan :defisiensi pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Skizofrenia Ketatonic
Terapi medik :
 Clorpromazine 2 x 100 mg
 Trihexyphenidil 2 x 2 mg
 Zofredal 2x2mg

XII. DAFTAR MASALAH


1. Gangguan harga diri rendah
2. Isolasi sosial
3. Defisiensi pengetahuan

XIII. POHON MASALAH

AKIBAT Isolasi sosial: menarik


diri.

CORE PROBLEM Gangguan konsep


diri : harga diri

SEBAB Gangguan ideal diri


XIV. ANALISA DATA
Data subjektif Data objektif Masalah
 klien mengatakan malu  TTV Gangguan
dengan dirinya, kien konsep diri :
TD : 110/80 mmHg
harga diri
merasa tidak berguna lagi rendah
Nadi : 80 X/Menit
dan kurang percaya diri
S : 36,5 ° C
 Keluarga klien
RR : 20 X/Menit
mengatakan tidak ada
 Cara bicara klien
anggota keluarganya
lambat intonasi rendah
yang mengalami
gangguan jiwa seperti  Klien tidak bisa untuk
memulai pembicaraan.
klien.
 Klien sering menunduk
 klien mengatakan malu saat berbicara
dengan dirinya semenjak
 Klien tidak ada kontak
klien lulus SMP.
mata
 klien mengatakan tidak
melanjutkan sekolah
karena merasa tidak
berguna lagi dan kurang
percaya diri.
 Klien mengatakan malu
bila dirinya diejek orang-
orang disekitarnya.
 klien mengatakan dia
merupakan seorang yang
pemalu, tidak percaya
diri, pemikir, tertutup,
dan suka menyendiri.
XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah
 Isolasi sosial; Menarik diri
 Defisiensi pengetahuan
XVI. INTERVENSI KEPERAWATAN

PERENCANAAN
Dx
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) UNTUK STRATEGI PELAKSANAAN
Keperawatan TUJUAN
PASIEN (SP) UNTUK KELUARGA
Gangguan TUM : SP 1 SP 1
konsep diri ; Klien memiliki 1. Membina hubungan saling percaya 1. Mendiskusikan
harga diri konsep diri yang 2. Membantu klien mengidentifikasi situasi masalah yang dirasakan keluarga
rendah positif. penyebab harga diri rendah. dalam merawat pasien
  3. Membantu pasien mengidentifikasi strategi 2. Menjelaskan
TUK : pemecahan yang lalu, kekuatan dan pengertian, tanda dan gejala
Klien dapat keterbatasan serta potensi yang dimiliki harga diri rendah yang dialami
membina hubungan 4. Mengajarkan klien cara mengurangi rasa pasien beserta proses terjadinya
saling percaya harga diri rendah 3. Menjelaskan cara-cara
dengan perawat 5. Menyarankan klien mendemontrasikan cara merawat pasien harga diri rendah
mengurangi harga diri rendah: cara den pasien dengan kekambuhan
bersosialisasi dan mengasah kompetensi yang SP 2
dimiliki klien 1. Melatih
6. Menganjurkan klien memasukkan dalam keluarga mempraktekkan cara
jadwal kegiatan harian merawat pasien dengan harga
7. Mendiskusikan aspek positif dan kemampuan diri rendah
diri sendiri, keluarga dan lingkungan. SP 3
SP 2 1. Memba
1. Pertahankan rasa percaya pasien ntu keluarga membuat jadwal
2. Membuat kontrak ulang : cara mengatasi aktivitas di rumah termasuk
harga diri rendah mminum obat (discharge
3. Latih satu kemampuan positif ke 2 planning)
4. Evaluasi efektifitas melakukan kegiatan 2. Menjel
positif untuk meningkatkan harga diri askan follow up pasien setelah
5. Tekankan kembali bahwa kegiatan pulang.
melakukan kemampuan positif berguna untuk
menumbuhkan harga diri.
SP 3
1. Pertahankan rasa percaya pasien
2. Membuat kontrak ulang : cara mengatasi
harga diri rendah
3. Latih satu kemampuan positif ke 3
4. Evaluasi efektifitas melakukan kegiatan
positif untuk meningkatkan harga diri
5. Tekankan kembali bahwa kegiatan
melakukan kemampuan positif berguna untuk
menumbuhkan harga diri
XVII. LEMBAR KEGIATAN KLIEN

Jam Kegiatan Evaluasi


12-1-2021 13-1-2021 14-1-2021
07.00 Menyapu lantai kamar   M M
08.00 Menyapu lantai R.makan M M
 
08.30 Mengepel lantai R.makan   B
09.00        
10.00      
 
11.00      
 
12.00      
13.00 Menyapu ruang makan M M
 

13.30 Mengepel lantai ruang B B


 B
14.00 makan

Keterangan:
M : mandiri
B : bantuan
T : total care (tergantung)
XVIII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal
Implementasi Evaluasi
dan Jam
12 Januari Data pasien: S:
2021 DS: - klien mengatakan
 klien mengatakan malu dengan masih merasa malu
dirinya, klien merasa tidak dengan dirinya yang
berguna lagi dan kurang percaya sekarang
diri - klien merasa tidak
 klien mengatakan malu dengan berguna lagi dan
dirinya semenjak klien lulus SMP. kurang percaya diri
 klien mengatakan tidak - Klien mengatakan
melanjutkan sekolah karena malu bila dirinya
merasa tidak berguna lagi dan diejek orang-orang
kurang percaya diri. disekitarnya.

 Klien mengatakan malu bila O:


dirinya diejek orang-orang - TTV:
disekitarnya. TD : 120/80 mmHg

 klien mengatakan dia merupakan Nadi : 82 X/Menit

seorang yang pemalu, tidak S : 36 ° C

percaya diri, pemikir, tertutup, RR : 20 X/Menit

dan suka menyendiri. - Klien mau bercerita

DO: tapi masih terlihat

 TTV: sedikit malu

TD : 110/80 mmHg - Klien sering menunduk

Nadi : 80 X/Menit saat berbicara

S : 36,5 ° C - Kontak mata kurang

RR : 20 X/Menit - Klien mulai mampu


mengenali pencetus
 Cara bicara klien lambat intonasi
harga diri rendah
rendah
A:
 Klien tidak bisa untuk memulai
SP 1 poin 3-7 belum
pembicaraan. teratasi
 Klien sering menunduk saat P:
berbicara
Ulangi intervensi SP 1
 Klien tidak ada kontak mata
poin 3-7 lanjut SP 2
Diagnosa keperawatan:
Harga diri rendah
Tindakan keperawatan (sesuai SP):
09.00 SP 1
1. Membina hubungan saling
percaya
Hasil:
- Hubungan saling percaya
sudah terbina dengan baik
- Klien masih terlihat malu
- Kontak mata kurang
- Klien menceritakan bahwa
klien merasa malu bila dirinya
diejek orang-orang
disekitarnya.
- klien merasa tidak berguna lagi
09.30 dan kurang percaya diri
2. Membantu klien mengidentifikasi
situasi penyebab harga diri rendah.
Hasil:
- Klien mulai mampu mengenali
10.00 pencetus harga diri rendah
3. Membantu pasien
mengidentifikasi strategi
pemecahan yang lalu, kekuatan
dan keterbatasan serta potensi
yang dimiliki
Hasil:
- Klien tidak tahu strategi
pemecahan masalahnya
- Klien mau mengikuti saran
perawat untuk melakukan
strategi pemecahan masalah
tersebut
10.35 4. Mengajarkan klien cara
mengurangi rasa harga diri rendah
Hasil:
- Mengajarkan kegiatan positif
yang disukai yang berguna
untuk menumbuhkan harga diri
11.20 5. Menyarankan klien
mendemontrasikan cara
mengurangi harga diri rendah:
cara bersosialisasi dan mengasah
kompetensi yang dimiliki klien
Hasil:
- Klien kooperatif
- Klien masih merasa malu
melakukan kegiatan cara
mengurangi harga diri rendah
11.45 6. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
Hasil:
- Klien bersedia memasukkan
kegiatan yang dimaksud ke
dalam jadwal kegiatan harian
12.00 7. Mendiskusikan aspek positif dan
kemampuan diri sendiri, keluarga
dan lingkungan.
Hasil:
- Klien setuju memasukkan
kegiatan menyapu dan mengepel
lantai rumah sebagai kegiatan
harianya
13 Januari Data pasien: S:
2021 DS: - klien mengatakan
 klien mengatakan masih merasa merasa sedikit percaya
malu dengan dirinya yang diri
sekarang - Klien mau bercerita
 klien merasa tidak berguna lagi mengenai kegiatanya
dan kurang percaya diri yang telah di
 Klien mengatakan malu bila jadwalkan dalam
dirinya diejek orang-orang kegiatan hariannya
disekitarnya. - Klien mengatakan
DO: senang melakukan

 TTV: kegiatan hariannya

TD : 120/80 mmHg - Klien menyapu lantai

Nadi : 82 X/Menit kamar, menyapu ruang

S : 36 ° C makan pada pagi dan

RR : 20 X/Menit siang hari secara

 Klien mau bercerita tapi masih mandiri serta

terlihat sedikit malu melakukan kegiatan

 Klien sering menunduk saat mengepel lantai ruang

berbicara makan dengan bantuan


di siang hari
 Kontak mata kurang
- Keluarga klien
 Klien mulai mampu mengenali
mengatakan klien
pencetus harga diri rendah
melakukan
Diagnosa keperawatan:
kegiatannya hariannya
Harga diri rendah
Tindakan keperawatan (sesuai SP): secara mandiri kecuali
SP 2 mengepel lantai ruang
09.30 1. Pertahankan rasa percaya pasien makan masih dibantu
Hasil: O:
- klien mengatakan merasa - TTV:
sedikit percaya diri TD : 110/70 mmHg
- Klien mau bercerita mengenai N : 80 X/Menit
kegiatanya yang telah di S : 37 ° C
jadwalkan dalam kegiatan RR : 22 X/Menit
hariannya - Klien mau bercerita
09.35 2. Membuat kontrak ulang : cara mengenai kegiatan
mengatasi harga diri rendah hariannya
Hasil: - Kontak mata masih
- Klien bersedia melakukan kurang
kegiatan selanjutnya yang - Klien nampak senang
telah dijadwalkan dengan kegiatan harian
09.45 3. Latih satu kemampuan positif ke 2 yang telah dijadwalkan
Hasil: A:
- Klien menyapu lantai kamar, SP 2 teratasi
menyapu ruang makan pada P:
pagi dan siang hari secara lanjutkan SP 3
mandiri serta melakukan
kegiatan mengepel lantai ruang
makan dengan bantuan di
siang hari.
10.05 4. Evaluasi efektifitas melakukan
kegiatan positif untuk
meningkatkan harga diri
Hasil:
- Klien mengatakan senang
melakukan kegiatan hariannya
- Keluarga klien mengatakan
klien melakukan kegiatannya
hariannya secara mandiri
kecuali mengepel lantai ruang
makan masih dibantu
10.10 5. Tekankan kembali bahwa
kegiatan melakukan kemampuan
positif berguna untuk
menumbuhkan harga diri
Hasil:
- Klien mengagguk saat
diberikan penjelasan mengenai
tujuan dan manfaat positif dari
kegiatan hariannya
14 Januari Data pasien: S:
2021 DS: - klien mengatakan
 klien mengatakan merasa sedikit merasa percaya diri
percaya diri - Klien mengucapkan
 Klien mau bercerita mengenai terima kasih kepada
kegiatanya yang telah di perawat
jadwalkan dalam kegiatan - Klien menyapu lantai
hariannya kamar, menyapu ruang
 Klien mengatakan senang makan 2x sehari secara
melakukan kegiatan hariannya mandiri serta

 Klien menyapu lantai kamar, melakukan kegiatan

menyapu ruang makan pada mengepel lantai ruang

pagi dan siang hari secara makan 2x sehari

mandiri serta melakukan dengan bantuan.

kegiatan mengepel lantai ruang - Klien mengatakan

makan dengan bantuan di siang senang melakukan

hari kegiatan hariannya


 Keluarga klien mengatakan - Klien mengatakan
klien melakukan kegiatannya sudah merasa percaya
hariannya secara mandiri diri
kecuali mengepel lantai ruang - Klien mengatakan
makan masih dibantu ternyata ada yang bisa
DO: diandalakn dari dirinya
 TTV: - Klien mengatakan
TD : 110/70 mmHg sangat senang dengan
N : 80 X/Menit kegiatan hariannya dan
S : 37 ° C akan melakukannya
RR : 22 X/Menit terus menerus
 Klien mau bercerita mengenai O:
kegiatan hariannya - TTV:

 Kontak mata masih kurang TD : 110/80 mmH

 Klien nampak senang dengan Nadi : 82 X/Menit

kegiatan harian yang telah S : 36,5 ° C

dijadwalkan RR : 20 X/Menit
- Klien saat diajak
 Klien mau bercerita mengenai
bercerita klien mulai
kegiatan hariannya
seeskali memandang
 Kontak mata masih kurang
wajah lawan bicara
 Klien nampak senag dengan
- Kontak mata kuat
kegiatan harian yang telah
09.00 - Klien nampak senang
dijadwalkan
dan percaya diri
Diagnosa keperawatan:
A:
Harga diri rendah
SP 3 teratasi
Tindakan keperawatan (sesuai SP):
P:
SP 3
Pertahankan SP 3
1. Pertahankan rasa percaya pasien
09.15
Hasil:
- klien mengatakan merasa
percaya diri
- Klien mengucapkan terima
kasih kepada perawat
2. Latih satu kemampuan positif ke 3
Hasil:
09.30 - Klien menyapu lantai kamar,
menyapu ruang makan 2x
sehari secara mandiri serta
melakukan kegiatan mengepel
lantai ruang makan 2x sehari
dengan bantuan.
3. Evaluasi efektifitas melakukan
kegiatan positif untuk
meningkatkan harga diri
Hasil:
- Klien mengatakan senang
melakukan kegiatan hariannya
- Klien mengatakan sudah
merasa percaya diri
- Klien mengatakan ternyata ada
yang bisa diandalakn dari
dirinya
- Klien saat diajak bercerita
09.40 klien mulai seeskali
memandang wajah lawan
bicara
- Kontak mata kuat
- Klien nampak senang dan
percaya diri
4. Tekankan kembali bahwa kegiatan
melakukan kemampuan positif
berguna untuk menumbuhkan
harga diri
Hasil:
- Klien mengatakan sangat
senang dengan kegiatan
hariannya dan akan
melakukannya terus menerus
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai