Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN KASUS (DM)

DIABETES MILITUS

DISUSUN OLEH
ST. FATIMAH
144 2019 1006

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MILITUS

A. Pengkajian
1. Pengumpulan data
a. Identitas
Ny.S berumur 60 tahun, jenis kelamin perempuan, sudah kawin,
beragama islam, suku jawa dan berkebangsaan Indonesia.
b. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
Tn.Z mengatakan semenjak sakit diabetes tidak bekerja lagi hanya
Tn.Z menjaga warung disamping rumahnya, pekerjaan
sebelumnya Tn.Z sebagai nelayan dan menjual ikan hasil
tangkapannya ke pasar sedangkan Ny.S bekerja sebagai petani
dan membantu suaminya untuk bertani disawah. Pendapatan Ny.S
tidak menentu dalam 1 bulan, yaitu ± 350.000/bulan. Dan anak
satu-satunya terkadang mau memberi uang tambahan pada orang
tuanya.
c. Lingkungan tempat tinggal kebersihan dan kerapihan
Rumah Tn.Z merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran
kurang lebih 100 m2. Termasuk rumah permanent, berdinding
tembok lantainya dari semen. Mempunyai 1 ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 ruang makan, 1 dapur , 1 kamar mandi dan WC. Saat
dilakukan pengkajian ventilasi rumah sudah mencukupi 10% dari
total bangunan dan lingkungannya tampak kurang bersih, banyak
lawa-lawa diventilasi dan jendela.
Penerangan dalam ruangan dirumah Tn.Z kurang terang pada
siang hari dikarenakan jendela rumah jarang dibuka sehingga
sirkulasi dalam ruangan tidak nyaman, keadaan kamar tidur kurang
rapi, dapur terlihat berantakan karena alat-alat dapur tidak disusun
dengan rapi, kamar mandi tampak kotor dan berlumut.
Keluarga memperoleh air minum dari sumur pompa yang ada
dirumahnya. Kualitas air jernih dan tidak berbau. Keluarga selalu
memasak air sumur sampai mendidih.Persediaan air mencukupi
kebutuhan keluarga, apabila pompa rusak keluarga berusaha untuk
membeli air minum.
Keluarga mempunyai jamban sendiri, pembuangan tinja
melalui septik tank. Kebiasaan keluarga Tn.Z memelihara jamban
tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga jamban menjadi
tumpukan sampah, tidak terpelihara dan berbau.
Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah dan biasanya
keluarga membakar sampah dibelakang rumahnya. Pengolahan air
limbah keluarga kurang baik, dibuang ke selokan dan tersumbat
akibat sampah yang dibuang sembarangan.
Lingkungan rumah Ny.S tampak bersih, pekarangan tidak
dimanfaatkan secara maksimal hanya ada beberapa tanaman saja.

d. Riwayat kesehatan
1) Status kesehatan saat ini
Keadaan Ny.S saat ini kurang membaik. Klien mengeluh
dengan penyakitnya, klien mengatakan menderita penyakit
diabetes, ada luka pada ibu jari kaki sebelah kanan berwarna
merah sekitar 2 cm dan tidak sembuh sejak 3 bulan yang lalu.
Luka sudah diobati, namun belum bisa sembuh sampai
sekarang. Ny.S merasa banyak minum tapi juga banyak kencing
walaupun pada dasarnya Ny.S juga udah sering minum banyak.
Klien tampak lemas, sering ngantuk, berat badan menurun dari
75 kg menjadi 60 kg, mukosa mulut dan bibir klien kering,
pandangan kabur dan klien cemas dengan kondisinya saat ini.
Keluarga mengatakan Ny.S dibawa berobat ke puskesmas
namun penyakitnya tidak bisa sembuh karena jarang kontrol ke
puskesmas.
2) Riwayat kesehatan masa lalu
Tn.Z mengatakan tidak ada penyakit masa lalu dan tidak ada
alergi terhadap makanan, obat-obatan dan tidak pernah anggota
keluarga yang mengalami kecelakaan. Ny.S mengatakan jika
ada anggota keluarga yang sakit, Ny.S hanya meminum obat
yang ada diwarungnya dan jika tidak sembuh juga Ny.S
berusaha membawa berobat ke klinik maupun puskesmas.
Keluarga juga mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit.

e. Pola fungsional
1) Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Keluarga mengatakan selalu menjaga kesehatannya dengan
makan teratur. Klien tidak ada riwayat merokok maupun
minum-minuman keras. Jika anggota keluarga sakit, keluarga
meminum obat yang ada diwarungnya maupun obat yang
telah diresepkan oleh dokter.

2) Nutrisi metabolik
Kebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota
keluarga tidak sama. Ny.S mempunyai kebiasaan makan tidak
tentu kadang 2x atau bisa lebih, suka makan-makanan yang
manis dan kadang tidak tentu berapa kali dalam sehari namun
untuk minum klien lebih senang minum teh yang kental dan
manis. Klien mengatakan setelah mengetahui menderita
diabetes, klien mengurangi makan-makanan yang manis.
Klien mengatakan setiap makan hanya menghabiskan ½ porsi
karena takut gula darah semakin naik. Sedangkan Tn.Z dan
anaknya makan seadanya 3x sehari, kebiasaan minum
tergantung aktivitas, ketika aktivitasnya berat minumnya bisa
lebih dari 2 liter perhari, ketika aktivitasnya biasa hanya
minum 4-5 gelas berupa air putih dan air teh.
3) Eliminasi
Ny. S biasa BAB 1x/hari, BAK tergantung banyaknya air
yang Tn.Z minum  kalau minumnya banyak BAK bisa lebih
dari 3x. Ny.S banyak minum sehingga di sering kali kencing
terkadang sampai 10 kali sedangkan untuk BAB biasanya 1
kali sehari.

4) Aktivitas pola latihan rutinitas


Keluarga mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari,
keramas sekali 2 hari, dan ganti pakaian tiap kali selesai
mandi.
Kegiatan yang biasa dilakukan Ny.S dan Tn.Z adalah jalan-
jalan disekitar rumah sambil berbincang-bincang dengan
tetangga dekat rumah mereka. Tn.Z mengatakan kadang-
kadang kakinya kesemutan.

5) Pola istirahat dan tidur


Tn.Z jarang sekali tidur siang, karena tiap hari pergi kesawah.
Tidur siang jamnya tidak tentu dan tidur malam dari pukul
22.00 sampai dengan 04.30 WIB atau ketika adzan subuh
setelah itu tidak tidur lagi sedangkan Ny. S jarang tidur siang
atau hampir tidak pernah tidur siang, untuk malam biasanya
tidur diatas pukul 21.00 sampai dengan 05.00 WIB dan
setelah itu tidak tidur lagi.

6) Pola kognitif-persepsi
Ny.S mengatakan mata sebelah kiri tidak bisa melihat dengan
jelas, pangangan kabur terutama menjelang malam hari. Klien
mengatakan apabila keluar ruangan atau jalan-jalan di sekitar
rumah harus memegang dinding terlebih dahulu sebagai
sokongan. Klien tampak berjalan sambil memegang dinding
atau pakai tongkat. Klien tampak tidak tahu dan tidak melihat
dengan jelas pada saat seseorang datang kerumah dan
menanyakan kepada perawat siapa yang datang. Klien
mengatakan tidak tahu komplikasi dari diabetes mellitus,
penyebab dan perawatan diabetes terutama pada luka yang
ada dijari kaki sebelah kanannya.

7) Persepsi diri-pola konsepsi diri


Ny. S beranggapan bahwa ia mampu membiayai kebutuhan
hidup. Ny. S masih tetap semangat meskipun sudah tua dan
suami tak dapat bekerja lagi. Ny.S mengatakan tetangga-
tetangganya sangat baik kepada mereka dan mau saling
membantu dengan sesama.

8) Pola peran-hubungan
Tn. Z mengatakan perannya sebagai ayah dan suami
dikeluarga sangat penting dan berharga meskipun istri saat ini
sedang mengalami penyakit diabetes. Dan Ny. S sebagai istri
hanya bisa membantu untuk menjaga warung dirumah dan
mendapat penghasilan secukupnya, sedangkan An.A yang
berperan sebagai anak dan bekerja mengajar anak SMP dan
mau membantu kedua orang tuanya untuk melakukan
aktivitas sehari-hari.

9) Sexualitas
Ny.S mempunyai 1 orang anak yang sudah dewasa dan belum
menikah. Ny.S sudah tidak pernah melakukan hubungan
seksual lagi karena menderita penyakit diabetes.
10) Koping-pola toleransi stress
Tn.Z mengatakan jika ada kesulitan dalam keluarga, masih
mampu untuk mengatasinya dengan cara bermusyawarah
dengan anggota keluarga dirumah.

11) Nilai keyakinan


Ny.S menganut agama Islam dan percaya terhadap agam yang
dianutnya. Ny.S mengatakan selalu berdoa kepada Tuhan jika
keluarga ada masalah.

f. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : compos mentis
TTV :
TD : 130/80 mmhg
T/P : 36,2o C/82 x/i
RR : 20 x/i
BB/TB : 60 kg/155 cm
1) Kepala :
- Rambut : pendek, lurus dan hitam dan mulai
memutih
- Mata : konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterik
- Telinga : bersih, tidak ada serumen
- Mulut : kotor dan terdapat karang gigi
- Gigi : tidak lengkap, sudah ada yang berlubang
dan ompong
- Bibir : tampak lembab
- Dada : simetris dan tidak ada pembengkakan
- Abdomen : simetris, tidak terdapat nyeri tekan
- Kulit : berwarna sawo matang, dan tidak pucat
- Ekstremitas : simetris, dan kekuatan otot baik.
2. Analisa data

N
o Sign sympton Etiologi Problem
.
1 Ds : Gangguan Kerusakan
. - Klien mengatakan ada luka metabolisme integritas kulit
pada ibu jari kaki sebelah
kanan yang tidak sembuh
sejak 3 bulan yang lalu. Luka
sudah diobati, namun sampai
sekarang luka tersebut tidak
sembuh-sembuh.
- Klien mengatakan setelah
mengetahui menderita
diabetes, klien mengurangi
makan-makanan yang manis.
- Klien mengatakan setiap
makan hanya menghabiskan ½
porsi karena takut gula darah
semakin naik.

Do :
- Ditemukan adanya luka pada
ibu jari kaki sebelah kanan
berwarna merah sekitar 2 cm.
- Klien tampak lemas dan sering
ngantuk.
- Berat badan klien menurun
dari 75 kg menjadi 60 kg.
- Mukosa mulut dan bibir klien
kering.
2 Ds : Penurunan Resiko
. - Klien mengatakan mata ketajaman terjadi
sebelah kiri tidak bisa melihat penglihatan cedera
dengan jelas, pandangan kabur
terutama menjelang malam
hari.
- Klien mengatakan apabila
keluar ruangan atau jalan-jalan
di sekitar rumah harus
memegang dinding terlebih
dahulu sebagai sokongan.

Do :
- Klien tampak tidak tahu dan
tidak melihat dengan jelas
pada saat seseorang datang
kerumah dan menanyakan
kepada perawat siapa yang
datang.
- Klien tampak berjalan sambil
memegang dinding atau pakai
tongkat.
- Penerangan dalam ruangan
dirumah Tn. Z kurang terang
pada siang hari dikarenakan
jendela rumah jarang dibuka.
3 Ds : Ketidakmampuan Kurang
. - Klien mengatakan mata keluarga pengetahuan
sebelah kiri tidak bisa melihat merawat anggota mengenai
dengan jelas, pandangan kabur keluarga yang penyakit
terutama menjelang malam sakit diabetes mellitus
hari.
- Klien mengatakan tidak tahu
komplikasi dari diabetes
mellitus, penyebab dan
perawatan diabetes terutama
pada luka yang ada dijari kaki
sebelah kanannya.

Do :
- Terdapat luka pada ibu jari
kaki sebelah kanan berwarna
merah sekitar 2 cm dan tidak
sembuh sejak 3 bulan yang
lalu. Luka sudah diobati,
namun belum bisa sembuh
sampai sekarang.
- Klien tampak cemas dengan
kondisinya.
3. Diagnosa keperawatan

N Tanggal
Par
o Diagnosa keperawatan
Ditemukan Teratasi af
.
1 Kerusakan integritas kulit 20-April-2020
. berhubungan dengan gangguan
metabolik yang ditandai dengan
klien mengatakan ada luka pada ibu
jari kaki sebelah kanan yang tidak
sembuh sejak 3 bulan yang lalu.
Luka sudah diobati, namun sampai
sekarang luka tersebut tidak sembuh-
sembuh. Klien mengatakan setelah
mengetahui menderita diabetes, klien
mengurangi makan-makanan yang
manis. Klien mengatakan setiap
makan hanya menghabiskan ½ porsi
karena takut gula darah semakin
naik. Ditemukan adanya luka pada
ibu jari kaki sebelah kanan berwarna
merah sekitar 2 cm, klien tampak
lemas dan sering ngantuk, berat
badan klien menurun dari 75 kg
menjadi 60 kg, mukosa mulut dan
bibir klien kering.
2 Resiko terjadi cedera berhubungan 20-April-2020
. dengan penurunan ketajaman
penglihatan yang ditandai dengan
klien mengatakan mata sebelah kiri
tidak bisa melihat dengan jelas,
pandangan kabur terutama menjelang
malam hari. Klien mengatakan
apabila keluar ruangan atau jalan-
jalan di sekitar rumah harus
memegang dinding terlebih dahulu
sebagai sokongan. Klien tampak
tidak tahu dan tidak melihat dengan
jelas pada saat seseorang datang
kerumah dan menanyakan kepada
perawat siapa yang datang. Klien
tampak berjalan sambil memegang
dinding atau pakai tongkat.
Penerangan dalam ruangan dirumah
Tn.Z kurang terang pada siang hari
dikarenakan jendela rumah jarang
dibuka.
3 Kurang pengetahuan mengenai 20-April-2020
. penyakit diabetes mellitus
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit yang
ditandai dengan klien mengatakan
mata sebelah kiri tidak bisa melihat
dengan jelas, pandangan kabur
terutama menjelang malam hari.
Klien mengatakan tidak tahu
komplikasi dari diabetes mellitus,
penyebab dan perawatan diabetes
terutama pada luka yang ada dijari
kaki sebelah kanannya. Terdapat
luka pada ibu jari kaki sebelah kanan
berwarna merah sekitar 2 cm dan
tidak sembuh sejak 3 bulan yang
lalu. Luka sudah diobati, namun
belum bisa sembuh sampai sekarang.
Klien tampak cemas dengan
kondisinya.
4. Intervensi keperawatan

N
Diagnosa Par
o NOC NIC
keperawatan af
.
1 Kerusakan integritas Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan
. kulit berhubungan tindakan keperawatan klien mengenai
dengan gangguan 3x30 menit klien mampu adanya faktor resiko
metabolik. mempertahankan yang dapat
keutuhan kulit dan menyebabkan
mengatur pola makan kerusakan kulit.
secara adekuat dengan 2. Pantau warna, suhu,
kriteria: dan kelembapan kulit
- Mukosa mulut dan pada klien.
bibir tidak kering. 3. Identifikasi makanan
- Berat badan dalam yang disenangi oleh
batas normal. klien. I
4. Libatkan keluarga
dalam perencanaan
makan sesuai
indikasi.
5. Kolaborasi
melakukan
pemeriksaan gula
darah.
2 Resiko terjadi cedera Setelah dilakukan 1. Ajarkan kepada
. berhubungan dengan tindakan keperawatan keluarga untuk
penurunan ketajaman selama 3x30 menit, menyediakan
penglihatan. cedera tidak terjadi pada lingkungan yang
klien dengan kriteria: aman untuk pasien.
- Klien terbebas dari 2. Identifikasi kebutuhan
cedera keamanan pasien,
- Klien mampu sesuai dengan kondisi
menjelaskan cara fisik dan fungsi
untuk mencegah kognitif pasien dan
cedera riwayat penyakit
- Klien mampu terdahulu pasien.
menjelaskan manfaat 3. Ajarkan kepada
senam mata keluarga dan klien
- Klien mampu untuk menghindarkan
mendemonstrasikan lingkungan yang
senam mata berbahaya (misalnya
memindahkan
perabotan berbahaya,
kebersihan lantai
rumah dan kamar
mandi).
4. Ajarkan kepada
keluarga untuk
memberikan
penerangan yang
cukup di dalam
rumah.
5. Jelaskan manfaat
senam mata.
6. Ajarkan gerakan
senam mata
3 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada klien
. mengenai penyakit tindakan keperawatan penyebab diabetes
diabetes mellitus 1x30 menit keluarga mellitus.
berhubungan dengan dapat mengenal masalah 2. Jelaskan pada klien
ketidakmampuan kesehatan dengan tanda dan gejala
keluarga merawat kriteria: diabetes mellitus
anggota keluarga yang - Klien dapat 3. Jelaskan pada klien
sakit. menyebutkan komplikasi diabetes
penyebab diabetes mellitus yang dapat
mellitus. terjadi.
- Klien dapat 4. Jelaskan pada
menyebutkan tanda keluarga cara
dan gejala diabetes perawatan pada
mellitus. diabetes mellitus.
- Klien dapat
menyebutkan
komplikasi diabetes
mellitus.
- Keluarga dapat
merawat anggota
keluarga yang sakit
diabetes mellitus.
5. Implementasi dan evaluasi keperawatan

Tanggal Diagnosa keperawatan Jam Implementasi


21-April- Kerusakan integritas kulit 1. Mengucapkan salam kepada S : - K
2020 berhubungan dengan pasien dan keluarga. m
gangguan metabolik. 2. Salam dijawab oleh pasien dan k
keluarga. O : - K
3. Menjelaskan tujuan yang akan d
disampaikan pada klien.
4. Mengkaji pengetahuan klien se
tentang keadaan kulit yang se
tampak pada klien (lanjut A : Ma
usia). P : Lan
5. Mendiskusikan pada klien cara
untuk mencegah kulit yang
pecah-pecah atau ada luka,
(klien mengatakan tidak
mampu melakukannya karena
tidaknya).
6. Memberi kesempatan pada
klien untuk bertanya apabila
ada materi yang belum jelas
(klien mengatakan sudah lupa
tentang cara mencegah kulit
pecah-pecah atau mengobati
luka yang sudah ada).
7. Menjelaskan kembali kepada
klien klien cara untuk
mencegah kulit yang sudah
kering.
8. Memberi kesempatan klien
untuk bertanya.
9. Menanyakan kembali kepada
klien tentang pengobatan luka
pada kulit-kulitnya (klien
menjawab dengan baik tetapi
tidak sempurna).
10. Memberi pujian atas
kemampuan klien
mendengar ,dan menjawab
sebagian pertanyaan dari
perawat.
11. Kontrak waktu kembali
dengan klien.
22-April 1. Menyampaikan salam, pasien S : - K
2020 menjawab. m
2. Membicarakan dengan p
keluarga tentang ruangan dan O : - K
lingkungan yang aman te
terhadap resiko cedera ru
berhubungan dengan keadaan A : - M
pasien. P : - L
3. Memotivasi keluarga untuk ti
menuntun pasien dorongan dan
lingkungan.
4. Membicarakan
penatalaksanaan kenyamanan
rumah baik dari segi fasilitas
dan kondisi ruangan.
5. Mengidentifikasi tingkat
ketajaman penglihatan pasien
dengan uji lapangan pandang.
6. Merapikan ruangan dan
membantu keluarga untuk
penataan ruangan yang aman
dari kondisi pasien.
7. Memotivasi pasien untuk
makan siang. Makanan habis 1
porsi.
8. Menganjurkan pasien untuk
istirahat siang. Pasien dapat
tidur dengan nyenyak.
9. Menganjurkan pasien dan
keluarga untuk perawatan diri.
23-April- 1. Salam pembuka, S : - K
2020 mengingatkan dengan kontrak lu
yang disepakati. m
2. Menjelaskan tujuan pertemuan p
dilakukan. d
3. Mengakaji pengetahuan klien O : - K
tentang kejadian-kejadian k
dimasa lampau. p
4. Membantu mengembalikan A : - M
daya ingat klien dengan P : - L
menunjukan gambar-gambar k
atau album foto yang ada pada
keluarga.
5. Memberi kesempatan pada
klien untuk menanyakan atau
tehnik yang belum jelas (klien
mengatakan lebih ingat dengan
kejadian dulu daripada yang
sekarang, klien mudah lupa).
6. Menjelaskan pada klien bahwa
kejadian atau hal yang dialami
pada klien itu karena pengaruh
dari usia yang semakin
bertambah tua, dimana organ
tubuh sudah mulai menurun
fungsinya misalnya otak,
(klien mendengar dengan
antusias).
7. Menganjurkan klien agar tetap
melatih daya ingat.
8. Memberi motivasi kepada
keluarga dan klien.
9. Mengevaluasi tingkat
pengetahuan keluarga dan
klien tentang apa yang yang
sudah diberikan.
21-April Resiko terjadi cedera 1. Mengucapkan salam kepada S : Klien
2020 berhubungan dengan pasien dan keluarga. tenta
penurunan ketajaman 2. Salam dijawab oleh pasien dan O : Klie
penglihatan. keluarga. disa
3. Menjelaskan tujuan yang akan A :M
disampaikan pada klien. P :
4. Memberi kesempatan pada kepera
klien untuk bertanya apabila
ada materi yang belum jelas
(klien mengatakan sudah lupa
tentang cara mencegah kulit
pecah-pecah atau mengobati
luka yang sudah ada).
5. Menjelaskan kembali kepada
klien klien cara untuk
mencegah kulit yang sudah
kering.
6. Memberi kesempatan klien
untuk bertanya.
7. Memberi pujian atas
kemampuan klien
mendengar ,dan menjawab
sebagian pertanyaan dari
perawat.
8. Kontrak waktu kembali
dengan klien.
22-April 1. Menyampaikan salam. S : - K
2020 2. Pasien menjawab salam. m
3. Membicarakan dengan m
keluarga tentang ruangan dan d
lingkungan yang aman O : - K
terhadap resiko cedera d
berhubungan dengan keadaan la
pasien. A : Ma
4. Menganjurkan pasien untuk P : Per
istirahat siang. tind
5. Pasien dapat tidur dengan
nyenyak.
6. Menganjurkan pasien dan
keluarga untuk perawatan diri.
23-April 1. Salam pembuka, S : - K
2020 mengingatkan dengan kontrak se
yang disepakati. d
2. Menjelaskan tujuan pertemuan O : - K
dilakukan. m
3. Mengkaji pengetahuan klien p
tentang kejadian-kejadian A : Ma
dimasa lampau . P : Lan
4. Memberi kesempatan pada kep
klien untuk menanyakan atau -
tehknik yang belum jelas
(klien mengatakan lebih ingat
dengan kejadian dulu daripada
yang sekarang,klien mudah
lupa)
5. Memberi motivasi kepada
keluarga dan klien.
6. Mengevaluasi tingkat
pengetahuan keluarga dan
klien tentang apa yang yang
sudah diberikan.
21-April Kurang pengetahuan 1. Mengucapkan salam dan S : K
2020 mengenai penyakit diabetes menjelaskan kegiatan hari ini dapat
mellitus berhubungan akan melakukan penyuluhan gejala
dengan ketidakmampuan tentang diabetes mellitus. sering
keluarga merawat anggota 2. Menjelaskan pada keluarga minum
keluarga yang sakit. dengan leaflet pengertian O : K
diabetes mellitus. memp
3. Menjelaskan pada keluarga penyu
dengan leaflet tanda dan gejala mende
diabetes mellitus. pende
4. Menjelaskan pada keluarga A : m
dengan leaflet penyebab klien
diabetes mellitus tampa
5. Mendemontrasikan diityang penjel
tepat untuk penderita diabetes P : 
mellitus - An
6. Mendemontrasikan testurine un
dengan menggunakan cu
glukotest. - An
da
ma
pe
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2011. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dinkes Kota Semarang. 2015. Profil Kesehatan Kota Semarang. Semarang : Dinkes
Kota Semarang.

Fatmah. 2015. Gizi Usia Lanjut. Erlangga : Jakarta.

NANDA, 2015, Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, Alih Bahasa Budi Santosa,
Prima Medika, NANDA.

Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik, Edisi 2., Jakarta: EGC.

Tandra. (2011). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

WHO., 2012. Integrated Chronic Disease Prevention and Control. www.who.int.

Anda mungkin juga menyukai