I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Kamis, 11 Mei 2006 Waktu : 10.00 WIB
Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaaan Fisik
A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Ny D
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 58 tahun
d. Pendidikan : SLTP
e. Pekerjaan : Wiraswasta
: Perumahan Mirota RT 05 RW 36, Banjeng Maguwoharjo Depok Sleman
2. Susunan Anggota Keluarga
No. Nama Hubungan Sex Umur Pendidikan Agama Ket.
1. Ny D Ibu P 58 th SLTP Islam Janda
2. Ny A Ibu Kandung P 98 th SR Islam Janda
3. Tn M Adik Kandung L 50 th SLTA Islam
3. Genogram
4. Type Keluarga : Keluarga Eksteded
5. Suku / Kebangsaan : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status Sosial Ekonomi
a. Kegiatan Organisasi
Keluarga Ny. D termasuk keluarga yang aktif dalam organisasi di masyarakat. Ny D ikut
dalam kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Adik Kandungnya Tn. M aktif organisasi
juga. Tn M aktif dalam kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Ny. A sudah tidak aktif lagi
karena sudah tua dan badannya tidak kuat lagi.
b. Keadaan Ekonomi
Keluarga Ny D termasuk keluarga sejahtera II karena keluarga sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya dan kebutuhan social psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan,
KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi,
namun belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan menabung dan
memperoleh informasi.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan rekreasi keluar rumah, keluarga biasanya dilakukan individual. Sedangkan rekreasi
di dalam rumah seperti menonton TV bersama-sama. Ny A biasanya untuk rekreasi ke luar
rumah hanya di sekitar lingkungan rumahnya karena sudah tidak kuat lagi untu menempuh
perjalanan jauh.
Tn. M
Tn D mengatakan bahwa di menderita DM sejak 2 tahun terakhir. Waktu itu Tn D mengeluh
badannnya lemas dan sering ngantuk. Tn M merasa banyak minum tapi juga banyak kencing
walaupun pada dasarnya Tn M juga udah sering minum banyak. Setelah di periksakan ke
dokter dan ternyata menderita DM Tn M melakukan banyak cara untuk terhindar dari
penyakit ini. Tn. M melkukan diet terpaksa sehingga berat badannya turun dratis dari 75 kg
menjadi 45 kg. Waktu mengetahui di menderita gula, Tn D membatasi makanan yang dia
komsumsi dan menjalani pantangan makanan yang dia anjurkan. Selainn itu Tn. M juga
melakukan oleh saga dan juga meminum segala macam ramuan tradisonal misalnya minum
biji salak yang telah di sangria dan di tumbuk, minum sari lidah buaya dan sari jipang setiap
hari. Sejak minum daun lidah buaya dan jipanng yang di komsumsi tiap hari Tn. M merasa
sehatan dan DMnya jarang kambuh lagi. Tn. M sering mengecek kadar gulanya sendiri
dengan one-touch setip kali merasakan badannya tidak dalam kondisi optimal.
Ny. A
Pada saat pengkajian mengeluhkan sering pusing TD 210/100 mmHg. Simbah telah
menderita hipertensi sejak lama kurang lebih 10 tahun yang lalu. Simbah biasanya kalau lagi
naik tensinya mengeluh pusing dan pegal-pegal, tidak doyan makan, dan juga marah-marah.
Biasanya simbah kontrol ke ibu Sarjono jika kelihatan tekanan darahnya naik. Simbah kalau
pagi sering jalan-jalan di sekitar rumah
5. Pola Eliminasi
Ny D biasa BAB 1X/hari, BAK tergantung banyaknya air yang Ny D minum kalau
minumnya banyak BAK bisa lebih dari 3 X. Ny. A BAB 3 hari sekali dan untuk BAK 6-7
kali sehari. Tn. M banyak minum sehingga di sering kali kencing terkadang samapi 10 kalil
sedangkan untuk BAB biasanya 1 kali sehari.
6. Pola Aktivitas
Kegiatan yang biasa Ny D lakukan adalah bekerja di perusahaan swasta. Untuk Ny. A
bisanya jalan-jalan sekitar rumah atau misalnya baru segar badanya mencuci baju ataupun
menyapu. Untuk Tn. M bisanya badminton, jalan-jalan, mincing dll. Pola Perilaku Keluarga
Yang Merugikan Kesehatan Keluarga tidak ada yang merokok.
7. Kesehatan Reproduksi
Ny D mempunyai 1 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah. Ny D sudah tidak
pernah melakukan hubungan seksual lagi karena suaminya sudah meninggal dunia. Begitu
juga Ny. A yang mempunyai 3 orang anak, selain sudah lanjut usia juga karena suaminya
sudah meninggal dunia. Untuk Tn. M beranggapan bahwa semua itu kembali pada induvidu,
Tn. M mempunyai 3 orang anak yang berda di luar kota yaitu Purwokerto dan istrinya juga
tinggal bersama ketiga anaknya. Tn. M sebulan sekali mengunjungi istri dan anak-anaknya
yang berada di Purwokarta.
8. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Biasa Digunakan Keluarga
Ny D menggunakan fasilitas kesehatan yang diberikan perusahaan yaitu RS Bethesda sebagai
RS rujukan dari perusahaan begitu pula dengan anggota keluarga lainnya, namun keluarga
Ny. D juag menggunakan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.
C. Pengkajian Lingkungan
1.) Kharakteristik Rumah
Rumah Ny D merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran kurang lebih 100 m 2. Termasuk
rumah permanent, berdinding tembok lantainya dari keramik. Mempunyai 1 ruang tamu, 3
kamar tidur, 1 ruang makan, 1 dapur , 1 kamar mandi dan WC. Ventilasi rumah sudah
mencukupi 10% dari total bangunan dan lingkungannya tampak bersih.
a. Denah Rumah
Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Tempat jemuran
4. Ruang Tengah, ruang kelurga nonton televise
5. Kamar Tidur
6. Ruang Makan
7. Kamar Tidur
8. Dapur
9. kamar madi & WC
b. Pembuangan Air Kotor
Ada septic tank dan resapan sendiri pembuangan air limbah dengan kondisi baik terletak di
depan rumah dan jauh dari sumber air (lebih 10 meter).
c. Pembuangan Sampah
Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri yang di tempatkan di bak sampah
dan keludian di ambil petugas samaph setiap 2 hari sekali apabila tidak di ambil biasanya
keluarga membuang sampahnya di tempat pembuangan sampah (TPS).
d. Sanitasi
Lingkungan rumah Ny D tampak bersih, pekarangan tidak dimanfaatkan secara maksimal
hanya ada beberapa tanaman saja.
e. Jamban Keluarga
Mempunyai jamban keluarga sendiri dengan bentuk leher angsa dan terletak di dalam rumah.
f. Sumber Air Minum
Keluarga memanfaatkan air sumur yang dikelola satu perumahan.
2.) Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga Ny D termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan kegotong royongan
tinggi dan selalu siap membantu keluarga Ny D.
3.) Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Ny D sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah pindah.
4.) Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga selalu mendapat dukungan dari anak-anaknya. Bila ada masalah kesehatan keluarga
Ny D selalu selalu di bawa ke pskesmas ataupun ke RS bethesda.
a. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat
puskesmas : kurang lebih 5 km
puskesmas pembantu : kurang lebih 2 km
rumah sakit : kurang lebih 3 km
posyandu : kurang lebih 50 meter
b. Fasilitas Sosial
masjid/mushola : kurang lebih 1 km
pasar : kurang lebih 1 km
D. Struktur Keluarga
Cara Berkomunikasi Anggota Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga berkomunikasi dengan bahasa jawa. Keluarga Ny D
merupakan keluarga yang terbuka, bila ada masalah selalu dikomunikasikan bersama, siapa
yang mempunyai masalah apabila menyangkut keluarga bisanya di diskusikan bersama-sama
dengan seluruh anggota keluarga, namun apabila masalahnya intern maka kelurga tidak
mencampuri urusan akan lebih kea rah menasehati saja. Biasanya sebagai penengah adalah
Tn. M.
Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur kekuatan keluarga cenderung bersifat afektif, kekuasaan / sifat merubah perilaku
keluarga timbul karena ada perasaan saling menyayangi. Dalam pengambilan keputusan
dimusyawarahkan bersama namun lebih dominan adik Ny D untuk memutuskan karena dia
dianggab yang lebih tahu dan banyak pengalaman.
Struktur Peran
Peran Ny D sebagai tulang punggung keluarga meskipun Tn. M membantu mencari uang
dengan bekerja sambilan.
Nilai dan Norma Keluarga
Dalam keluarga tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota keluarga. Untuk
masalah kesehatanpun dalam keluarga tidak ada praktik yang harus dilakukan semua anggota
keluarga. Semua diserahkan ke masing-masing pribadi, namun masih ada fasilitas yang
diberikan dri perusahan Ny. D. Sistem nilai yang dianut keluarga dipengaruh status sosial,
agama.
E. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Hubungan dalam keluarga Ny D terjalin akrab, antara satu dengan yang lain saling
mendukung, menghormati, membantu bila ada masalah.
Fungsi Perawatan Keluarga
1. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga sudah tahu bahwa Ny Dmenderita penyakit hipertensi, tahu pantangan makanan
yang harus ditaati, tahu tentang ramuan tradisional atau jenis buah atau tumbuhan yang bisa
mengurangi tekanan darah tinggi, namun keluarga belum tahu apa itu penyakit darah tinggi,
pemicu dan akibatnya bila terlalu tinggi. Keluarga tahu bahwa Ny A juga menderita
hipertensi namun belum tahu secara jelas pengertian, factor penyebab, proses terjadinya, cara
pencegahan dan pengobatan hipertensi. Keluarga tahu bahwa Tn M menderita DM namun
belum mengetahui mekanisme terjadinya DM.
2. Kemampuan Keluarga Mengambil keputusan
Masalah yang terjadi dalam keluarga Ny D dimusyawarahkan bersama terutama dengan adik
kandungnya. Dalam pengambilan keputusan yang paling dominan melakukannya adalah adik
Ny D yaitu Tn. M karena dia dianggab yang lebih banyak tahu dan lebih berpengalaman
daripada Ny. D dan yang paling bijaksana.
3. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga belum maksimal bisa merawat Ny A, hal ini dapat dilihat dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah Ny A masih tetap tinggi.
4. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah
Pemanfaatan rumah Ny T belum maksimal. Keluarga menyadari pentingnya kebersihan
lingkungan terhadap kesehatan.
5. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Ny D selalu memeriksakan dirinya ataupun keluarga yang sakit setiap ada yang sakit ke
pelayanan kesehatan.
Fungsi Reproduksi
Ny D mempunyai 2 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah, Tn. M mempunyai 3
orang anak. Sedangkan Ny. A mempunyai 3 orangn anak dan sudah menikah semua.
Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab. Dengan masyarakat juga akrab, saling tolong
menolong bila ada masalah.
Fungsi Ekonomi
Ny D sudah tidak membiayai anak-anaknya, namun masih mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Tn. M mempunyai pekerjaan sambilan sehingga dapat memnuhi
kebutuhan keluarga. Untuk Ny. A sudah tidak bekerja karena sudah tua sehingga sumua
biaya di tanggung oleh anaknya yaitu Ny. D dan Tn. M
F. Stres dan Koping Keluarga
Strategi Koping
Keluarga merasa apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan, Keluarga hanya bisa pasrah.
Bila ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress berusaha berpikir dengan pikiran
dingin dan lebih santai. Tn. M mengatakan hidup ini hanya sekali ibarat musafir hanya
minum setetes air di padang pasir.
Status Emosi
Ny D termasuk orang yang tidak mudah untuk stress Mungkin karena umur dari anggota
keluarga nY. D sudah lansia dan pra lansia maka ibarat padi sudah merunduk sehingga
pemikiran dan pengambilan keputusan memang benar-benar di pikirkan matang-matang.
G. Persepsi Keluarga Terhadap Masalah
Keluarga mengganggap apa yang terjadi pada keluaarga Ny D adalah biasa. Keluarga akan
mencari pelayanan kesehatan ketika ada anggota keluarga Ny D ada keluhan atau mereka
akan mencari perawat/bidan/dokter terdekat untuk berobat. Apabila ada yang sakit jarang
sekali minum obat dari warung atau justru terkadanng minum ramuan tradisional.
II. ANALISA DATA
No. Data Masalah Penyebab Tipology
1. Data Subyektif :
Ny T mengatakan sudah menderita Ketidakefektifan Ketidakmampuan Actual
hipertensi kurang lebih sejak 10 tahun managemen keluarga untuk
yang lalu regimen merawat keluarga
Ny T merasa biasa dengan keadaannya teurapetik yang sakit.
yang sekarang hanya sering mengeluhkan keluarga ketidakmampuan
pusing keluarga
Ny T takut untuk minum obat, bila memanfaatkan fasilitas
tekanan darahnya tinggi hanya memakan kesehatan yang ada
makanan yang bisa menurunkannya
Keluarga belum tahu tentang penyakit
hipertensi, namun keluarga sudah tahu
tentang makanan-makanannya yang
mempengaruhi tekanan darah
Ny T tidak pernah mau untuk berobat ke
pelayanan kesehatan.
Ny T mengeluh kepalanya pusing
Data Obyektif :
KU : Baik, TD 210/100 mmHg
Penglihatan baik, pendengaran baik,
reflek normal
2. Data Subyektif:
Ny T mengatakan ibunya dulu menderita Ketidakefektifan Ketidakmampuan Actual
asma managemen keluarga mengenal
Ny T mengatakan dia juga menderita regimen masalah dan
asma terapeutik ketidakmampuan
Keluarga mengatakan belum tahu tentang keluarga keluarga merawat
penyakit asma, pengertian, penyebab, anggota keluarga yang
pencegahan dan penatalaksanaan sakit,
Keluarga hanya membelikan obat warung ketidakmampuan
ketika Ny T sesak nafas tidak pernah ke keluarga memelihara
pelayanan kesehatan. lingkungan
Data Obyektif
KU: baik composmentis
Pemeriksaan thorax simetris , vesikuler
3. Data subyektif:
Ny T mengatakan keluarga mempunyai Resiko terjadinya Ketidakmampuan Resiko
riwayat penyakit infeksai pada saluran penyakit infeksi keluarga mengenal
pernafasan saluran masalah dan
Ny T mengatakan suaminya dulu pernafasan Ketidakmampuan
meninggal karena terkena flek paru. keluarga untuk
Data Obyektif : memelihara
Lingkungan rumah Ny T tampak kotor lingkungan
Terdapat bekas kandang ternak yang
belum dibersihkan dan menempel dengan
bangunan rumah
b. Diagnosa II
ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga merawat
anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 Ny T mengatakan orang tuanya pernah
menderita asma. Ny T juga menderita
1.
asma. Sesak nafas terjadi ketika berada
di lingkungan yang dingin dan berdebu.
Kemungkinan masalah dapat ½X2 1 Sumber daya keluarga yang mendukung,
diubah: Sebagian perkembagan tehnik pengobatan asma
2.
yang pesat, lingkungan rumah yang
kotor dan berdebu
Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Masalah ini sudah lama, dengan
dicegah: cukup mengolah pikiran yang sehat, lingkungan
3.
yang bersih dan memakai baju
tebal/hangat ketika di lingkungan dingin.
Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Ketika asmanya kambuh keluarga
4. masalah perlu segera merasa masalah harus segera berupaya
ditangani mencari pengobatan
Jumlah 3 2/3
c. Diagnosa III
Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : resiko 2/3 X 1 2/3 Lingkungan rumah yang kotor, berdebu.
1. Riwayat keluarga menderita penyakit
infeksi saluran pernafasan.
Kemungkinan masalah dapat ½X2 1 Sumber daya keluarga yang mendukung.
2.
diubah: sebagian
Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Memelihara lingkungan yang bersih dan
3.
dicegah: cukup memenuhi syarat rumah sehat
Menonjolnya masalah: ada ½X1 1/2 Keluarga mengetahui ada masalah
4. masalah tapi tidak perlu namun keluarga merasa belum perlu
segera ditangani menangani karena belum terjadi.
Jumlah 2 5/6
Diagnosa prioritas :
1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga merawat
anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.
3. Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.
V. IMPLEMENTASI
Diagnosa:Ketidakefektifan managemen regimen terapeytik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
Senin, Mengkaji kemampuan fisik. S Ny St mengatakan sudah mengerti
27-02- Mengkaji kondisi lingkungan. manfaat dari aktifitas untuk
06 Mengukur tanda-tanda vital melatih otot
Ny St mengatakan masih mudah
capek kalau beraktivitas
O Berjalan dengan pelan-pelan, hati-
hati. dengan menggunakan tongkat
TD 140/80 mmHg, Nadi 72 X/mnt,
R 16 X/mnt
Masalah belum teratasi.
A Beri penguatan positif, lanjutkan
P intervensi.
Rabu, Menjelaskan kembali pentingnya S Ny St merasa masih mudah capek
01-03- latihan otot. Tn. P mengatakan selalu berhati-
06 Menganjurkan untuk jalan dengan hati kalau berjalan
hati-hati. Jalan pelan-pelan.
Menganjurkan untuk istirahat kalau O Masalah Belum teratasi
kecapekan A Beri penguatan positif, lanjutkan
P intervensi.
Jum’at, Menganjurkan untuk ikut senam S Ny St mengatakan tidak mau ikut
02-03- lansia senam
06 Menjaga lingkungan aman. O Lantai bersih, tidak licin
Menganjurkan untk berhati-hati ketika Jalan pelan-pelan, hati-hati.
berjalan, naik turun tangga. A Masalah belum teratasi
P Beri penguatan positif, lanjutkan
intervensi.
Senin, Menganjurkan untuk istirahat sewaktu S Ny St merasa rasa capeknya belum
06-03- kecapekan berkurang
06 Menjaga lingkungan aman. O Lantai tidak kotor, tidak licin
Beri reinforcement positif. Jalan pelan-pelan, hati-hati.
Dibimbing temannya yang satu
kamar
A Masalah masih beresiko.
P Lanjutkan intervensi.
Selasa, Menganjurkan untuk rajin ikut senam S Ny St mengatakan lebih baik
07-03- dan melatih gerakan tangan dan kaki tinggal di wisma, tidak mau ikut
06 kanan senam
Menganjurkan untuk istirahat kalau O Berjalan pelan-pelan, hati-hati
kecapekan Lantai tidak licin, hanya saja
Menganjurkan untuk berhati-hati bagian depan wisma sedikit kotor
kalau berjalan atau melakukan aktifitas Masalah masih beresiko
A Lanjutkan intervensi
P
Diagnosa: Ketidakefektifan managemen regimen terapeytik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga merawat anggota
yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
Senin, Mengkaji kondisi klien S Ny St mengatakan malu dengan
27-03- Mengkaji respon klien dengan adanya kondisi kakinya yang tidak
06 luka pada kaki kanannya. sembuh-sembuh
Mendiskusikan tentang apa yang Ny St mengatakan sedikit tahu
membuat gambaran diri klien tentang kondisi kakinya
terganggu O Terdapat luka di kaki kanan
Memberi penjelasan tentang luka yang Tampak wajah Ny St lesu, tidak
terjadi. bersemangat
A Masalah belum teratasi
P Beri penguatan positif, lanjutkan
intervensi.
Rabu Mengkaji respon klien dengan adanya S Ny St mengatakan masih malu bila
01-03- luka pada kaki kanan. berkumpul dengan teman-
06 Mengkaji dampak luka pada gambaran temannya karena kondisi kakinya
diri. Ny St mengatakan tahu tentang
Mendiskusikan respon positif yang luka pada kakinya
bisa diambil Ny St belum mau berkumpul
Menjelaskan tentang luka yang terjadi dengan teman-temannya kecuali
pada klien pada acara pengajian
Menganjurkan untuk menutupi Tampak lesu tidak
kakinya sampai ke bawah agar kakinya O bersemangat,Menutup kakinya
yang sakit tidak kelihatan yang sakit dengan memanjangkan
Menganjurkan untuk mau berkumpul kain yang dipakainya
dengan teman-temannya Masalah belum teratasi
Beri penguatan positif, lanjutkan
A intervensi.
P
Kamis Menganjurkan klien untuk ikut S Ny St mengatakan tidak mau ikut
02-03- permainan agar bisa kumpul dengan permainan
06 teman-temannya O Ny St mengatakan mau ikut
Menganjurkan untuk ikut pengajian kegiatan pengajian saja.
agar bisa berkumpul dengan teman- Ny St ikut pengajian di mushola
temannya A Masalah teratasi sebagian
P Beri penguatan positif, lanjutkan
intervensi
Jumat Menganjurkan klien untuk ikut S Ny St mengatakan masih malu bila
03-03- permainan bersama teman-temannya harus berkumpul dengan orang
06 Mendiskusikan perasaan klien dan banyak
respon klien dengan adanya luka pada Ny st mengatakan luka pada
kakinya kakinya sudah lumayan
Mendiskusikan dengan klien tentang O Tampak luka sudah kering
lukanya Ny St masih sering mengaruk luka
A Masalah teratasi sebagian
P Lanjutkan intervensi
Senin, Mendiskusikan upaya klien agar tidak S Ny St mengatakan masih malu
06-03- malu dengan teman-temannya berkumpul dengan teman-
06 Mendiskusikan tentang perawatan luka temannya
yang baik dan upaya yang sudah Ny St mengatakan merawat luka
dilakukan klien untuk merawat luka dengan bedak atau salep
Modifikasi lingkungan dengan O Luka sudah kering, kondisi luka
menjaga ketenangan bagus, masih sering digaruk
A Masalah teratasi sebagian
P Lanjutkan intervensi
Diagnosa : Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
Senin, Mengkaji kemampuan intelektual dan S Ny St mengatakan tidak betah
27-02- kognitif klien tinggal di panti
06 Mengkaji kondisi klien Ny St mengatakan ingin pulang
mendiskusikan tentang perasaan klien Ny St mengatakan dirinya tidak
selama tinggal di panti berguna selama tinggal di panti
Mendengarkan “unek-unek” yang Ny St mengatakan sudah tidak
klien sampaikan mau lagi melakukan kegiatan
Mengkaji kemampuan klien seperti dulu
menghadapi stressor pada dirinya O Klien tampak lesu, tidak
bersemangat, intelektual, kognitif
klien masih bagus
A Masalah belum teratasi
P Beri penguatan positif, lanjutkan
intervensi