Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Ny D DENGAN HIPERTENSI DAN


DIABETES MELITUS
Des 31

Posted by ApPhy

1. I. PENGKAJIAN

Hari / Tanggal       : Kamis, 11 Mei  2006             Waktu                         : 10.00 WIB

Metode                  : Wawancara, Observasi, Pemeriksaaan Fisik

1. A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
1. Nama KK                    : Ny D
2. Jenis Kelamin              : Perempuan
3. Umur                           : 58 tahun
4. Pendidikan                  : SLTP
5. Pekerjaan                     : Wiraswasta
1. Alamat                        : Perumahan Mirota  RT 05 RW 36,
Banjeng  Maguwoharjo Depok Sleman
6. Susunan Anggota Keluarga

No. Nama Hubungan Sex Umur Pendidikan Agama Ket.


1. Ny D Ibu P 58 th SLTP Islam Janda
2. Ny A Ibu Kandung P 98 th SR Islam Janda
3. Tn M Adik Kandung L 50 th SLTA Islam  

1. Genogram

 
 

Keterangan :

: Riwayat Hipertensi                                 : Laki – laki

: Riwayat DM                                           : Perempuan

: garis perkawinan                                     : garis keturunan

: tinggal dalam satu rumah                       : meninggal

1. Type Keluarga                   : Keluarga Eksteded


2. Suku / Kebangsaan           : Jawa
3. Agama                               : Islam
4. Status Sosial Ekonomi
1. Kegiatan Organisasi

Keluarga Ny. D termasuk keluarga yang aktif dalam organisasi di masyarakat. Ny D ikut dalam
kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Adik Kandungnya Tn. M aktif organisasi juga. Tn M
aktif dalam kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Ny. A sudah tidak aktif lagi karena sudah
tua dan badannya tidak kuat lagi.

1. Keadaan Ekonomi

Keluarga Ny D termasuk keluarga sejahtera II karena keluarga sudah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dan kebutuhan social psikologinya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi
dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi, namun belum dapat
memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan menabung dan memperoleh informasi.

1. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Kegiatan rekreasi keluar rumah, keluarga biasanya dilakukan individual. Sedangkan rekreasi di
dalam rumah seperti menonton TV bersama-sama. Ny A biasanya untuk rekreasi ke luar rumah
hanya di sekitar lingkungan rumahnya karena sudah tidak kuat lagi untu menempuh perjalanan
jauh.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga : Keluarga usia lanjut

10.  Riwayat Keluarga Inti

Ny D
Ny D mengatakan sudah menderita hipertensi sejak kurang lebih 15 tahun yang lalu. Waktu itu
Ny D mengeluh pusing dan stress, karena harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya yang
membutuhkan biaya besar setelah sepeninggal suaminya. Biasanya ketika tekanan darah Ny D
tinggi sering mengeluhkan kepalanya pusing dan pikirannya stres. Ny D secara rutin
mengecekkan tekanan darahnya di tempat Ibu……. Ny D sudah berusaha mengobati tekanan
darah tingginya dengan ramuan tradisional, jamu, dan dengan berpantang terhadap makanan
-makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah. Ibu mengatakan mungkin salah satu
penyebabnya dalah karena dia lelah bekerja di kantor. Ketika dilakukan pengkajian Ny T
mengatakan selain sering pusing juga sering sesak nafas. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan :

KU                        : Baik Compos mentis

Tanda-tanda vital  : TD   140/80  mmHg, mengeluh sakit kepala.

Kepala                   : mata, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, penglihatan masih bagus

Hidung                  : normal, lubang nares simetris

Telinga                  : bersih tidak ada kelainan, pendengaran masih bagus

Leher                     : tidak ada peningkatan JVP

Thorax                   : simetris, pernafasan vesikuler

Abdomen              : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)

Ektremitas             : kedua ekstremitas tidak ada kelainan

Tn. M

Tn D mengatakan bahwa di menderita DM sejak 2 tahun terakhir. Waktu itu Tn D mengeluh


badannnya lemas dan sering ngantuk. Tn M merasa banyak minum tapi juga banyak kencing
walaupun pada dasarnya Tn M juga udah sering minum banyak. Setelah di periksakan ke dokter
dan ternyata menderita DM Tn M melakukan banyak cara untuk terhindar dari penyakit ini. Tn.
M melkukan diet terpaksa sehingga berat badannya turun dratis dari 75 kg menjadi 45 kg. Waktu
mengetahui di menderita gula, Tn D membatasi makanan yang dia komsumsi dan menjalani
pantangan makanan yang dia anjurkan. Selainn itu Tn. M juga melakukan oleh saga dan juga
meminum segala macam ramuan tradisonal misalnya minum biji salak yang telah di sangria dan
di tumbuk, minum sari lidah buaya dan sari jipang setiap hari. Sejak minum daun lidah buaya
dan jipanng yang di komsumsi tiap hari Tn. M merasa sehatan dan DMnya jarang kambuh lagi.
Tn. M sering mengecek kadar gulanya sendiri dengan one-touch setip kali merasakan badannya
tidak dalam kondisi optimal.

Ny. A

Pada saat pengkajian mengeluhkan sering pusing TD 210/100 mmHg. Simbah telah menderita
hipertensi sejak lama kurang lebih 10 tahun yang lalu. Simbah biasanya kalau lagi naik tensinya
mengeluh pusing dan pegal-pegal, tidak doyan makan, dan juga marah-marah. Biasanya simbah
kontrol ke ibu Sarjono jika kelihatan tekanan darahnya naik. Simbah kalau pagi sering jalan-jalan
di sekitar rumah
 

1. B. Pola Kesehatan Keluarga


1. Kebersihan Diri

Kebiasaan personal hygiene keluarga untuk mandi biasanya 2 x sehari dengan sabun dan gosok
gigi. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.

1. Penyakit Yang Pernah Diderita

 Riwayat Penyakit Dahulu

Ny D mengatakan sudah menderita hipertensi sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu. Hal ini
terjadi ketika Ny T banyak pikiran, Ny T mengeluhkan sering merasa pusing – pusing. Selain
ketika kedinginan dan di lingkungan yang berdebu Ny T mengeluhkan sering sesak nafas.

Tn. M mengatakan sudah menderita DM sejak 2 tahun yang lalu. Hal ini terjadi apabila Tn. M
mengkomsumsi makanan yang berlebih ((minum the manis dengan es)

Ny. A mengatakan bahwa dia sudah menderita hipertensi sudah sejak lama.

 Riwayat Penyakit Keturunan

Tn. M mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang menderita DM hanya Tn. M sendiri yang
menderita DM. namunn untuk riwayat hipertensi Tn.M mengakui bahwa keluarganya ada yang
mempunyai riwayat hipertensi.

 Riwayat Penyakit Kronis

Ny. T dan Ny. A sudah lama menderita hipertensi seangkan Tn. M sudah 2 tahun ini menderita
DM.

1. Pola Nutrisi

Kebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota keluarga tidak sama. Ny D
mempunyai kebiasaan makan tidak tentu kadang 2 X atau bisa lebih. Kebiasaan minum
tergantung aktivitas, ketika aktivitasnya berat minumnya bisa lebih dari 2 liter perhari, ketika
aktivitasnya biasa hanya minum 4 – 5 gelas berupa air putih dan air teh. Tn. M apabila makan
seadanya dan kadang tidak tentu berapa kali dalam sehari namun untuk minum Tn, M tergolong
banyak karena aktifitasnya juga banyak. Untuk Ny. A makannya teratur tiga kali sehari
sedangkan untuk minum Ny. A lebih senang ke the yang kental dan nasgitel.

1. Pola Istirahat

Ny D jarang sekali tidur siang, karena kesibukan Ny. D dikantor. Tidur malam dari pukul 22.00
sampai dengan 04.30 WIB atau ketika adzan subuh setelah itu tidak tidur lagi. Tn. M jarang tidur
siang atau hamper tidak pernah tidur siang, untuk malam biasanya tidur diatas pukul 22.00
sampai dengan 05.00 WIB dan setelah itu tidak tidur lagi. Ny. A tidur siang sering dan jamnya
tidak tentu sesuai keadaan untuk malam justru Ny. A jam 8 sudah tidur dan bangun jam 04.30
WIB

1. Pola Eliminasi
Ny D biasa BAB 1X/hari, BAK tergantung banyaknya air yang Ny D minum  kalau minumnya
banyak BAK bisa lebih dari 3 X. Ny. A BAB 3 hari sekali dan untuk BAK 6-7 kali sehari. Tn. M
banyak minum sehingga di sering kali kencing terkadang samapi 10 kalil sedangkan untuk BAB
biasanya 1 kali sehari.

1. Pola Aktivitas

Kegiatan yang biasa Ny D lakukan adalah bekerja di perusahaan swasta. Untuk Ny. A bisanya
jalan-jalan sekitar rumah atau misalnya baru segar badanya mencuci baju ataupun menyapu.
Untuk Tn. M bisanya badminton, jalan-jalan, mincing dll.  Pola Perilaku Keluarga Yang
Merugikan Kesehatan Keluarga tidak ada yang merokok.

1. Kesehatan Reproduksi

Ny D mempunyai 1 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah. Ny D sudah tidak
pernah melakukan hubungan seksual lagi karena suaminya sudah meninggal dunia. Begitu juga
Ny. A yang mempunyai 3 orang anak, selain sudah lanjut usia juga karena suaminya sudah
meninggal dunia. Untuk Tn. M beranggapan bahwa semua itu kembali pada induvidu, Tn. M
mempunyai 3 orang anak yang berda di luar kota yaitu Purwokerto dan istrinya juga tinggal
bersama ketiga anaknya. Tn. M sebulan sekali mengunjungi istri dan anak-anaknya yang berada
di Purwokarta.

1. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Biasa Digunakan Keluarga

Ny D menggunakan fasilitas kesehatan yang diberikan perusahaan yaitu RS Bethesda sebagai RS


rujukan dari perusahaan begitu pula dengan anggota keluarga lainnya, namun keluarga Ny. D
juag menggunakan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.

1. C. Pengkajian Lingkungan

1.)    Kharakteristik Rumah

Rumah Ny D merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran kurang lebih 100 m2. Termasuk
rumah permanent, berdinding tembok lantainya dari keramik. Mempunyai 1 ruang tamu, 3 kamar
tidur, 1 ruang makan, 1 dapur , 1 kamar mandi dan WC. Ventilasi rumah sudah mencukupi 10%
dari total bangunan dan lingkungannya tampak bersih.

1. Denah Rumah

1                      2                     
3
 

3          4                                  5

   

9                      8

Keterangan :

1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Tempat jemuran
4. Ruang Tengah,  ruang kelurga nonton televise
5. Kamar Tidur
6. Ruang Makan
7. Kamar Tidur
8. Dapur
9. kamar madi & WC
10. Pembuangan Air Kotor

Ada septic tank dan resapan sendiri pembuangan air limbah dengan kondisi baik terletak di
depan rumah dan jauh dari sumber air (lebih 10 meter).

1. Pembuangan Sampah

Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri yang di tempatkan di bak sampah dan
keludian di ambil petugas samaph setiap 2  hari sekali apabila tidak di ambil biasanya keluarga
membuang sampahnya di tempat pembuangan sampah (TPS).

1. Sanitasi

Lingkungan rumah Ny D tampak bersih, pekarangan tidak dimanfaatkan secara maksimal hanya
ada beberapa tanaman saja.

1. Jamban Keluarga

Mempunyai jamban keluarga sendiri dengan bentuk leher angsa dan terletak di dalam rumah.

1. Sumber Air Minum

Keluarga memanfaatkan air sumur yang dikelola satu perumahan.

2.)    Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Tetangga Ny D termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan kegotong royongan tinggi
dan selalu siap membantu keluarga Ny D.

3.)    Mobilitas Geografi Keluarga

Keluarga Ny D sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah pindah.

4.)    Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga selalu mendapat dukungan dari anak-anaknya. Bila ada masalah kesehatan keluarga Ny
D selalu selalu di bawa ke pskesmas ataupun ke RS bethesda.

1. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat

 puskesmas                 : kurang lebih 5 km


 puskesmas pembantu            : kurang lebih 2 km
 rumah sakit               : kurang lebih 3 km
 posyandu                  : kurang lebih 50 meter

1. Fasilitas Sosial

 masjid/mushola            : kurang lebih 1 km


 pasar                             : kurang lebih 1 km

1. D. Struktur Keluarga

 Cara Berkomunikasi Anggota Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari keluarga berkomunikasi dengan bahasa jawa. Keluarga Ny D


merupakan keluarga yang terbuka, bila ada masalah selalu dikomunikasikan bersama, siapa yang
mempunyai masalah apabila menyangkut keluarga bisanya di diskusikan bersama-sama dengan
seluruh anggota keluarga, namun apabila masalahnya intern maka kelurga tidak mencampuri
urusan akan lebih kea rah menasehati saja. Biasanya sebagai penengah adalah Tn. M.

 Struktur Kekuatan Keluarga

Struktur kekuatan keluarga cenderung bersifat afektif, kekuasaan / sifat merubah perilaku
keluarga timbul karena ada perasaan saling menyayangi. Dalam pengambilan keputusan
dimusyawarahkan bersama namun lebih dominan adik Ny D untuk memutuskan karena dia
dianggab yang lebih tahu dan banyak pengalaman.

 Struktur Peran

Peran Ny D sebagai tulang punggung keluarga meskipun Tn. M membantu mencari uang dengan
bekerja sambilan.

 Nilai dan Norma Keluarga

Dalam keluarga tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota keluarga. Untuk
masalah kesehatanpun dalam keluarga tidak ada praktik yang harus dilakukan semua anggota
keluarga. Semua diserahkan ke masing-masing pribadi, namun masih ada fasilitas yang diberikan
dri perusahan Ny. D. Sistem nilai yang dianut keluarga dipengaruh status sosial, agama.

1. E. Fungsi Keluarga

 Fungsi Afektif

Hubungan dalam keluarga Ny D terjalin akrab, antara satu dengan yang lain saling mendukung,
menghormati, membantu bila ada masalah.

 Fungsi Perawatan Keluarga

1. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah

Keluarga sudah tahu bahwa Ny Dmenderita penyakit hipertensi, tahu pantangan makanan yang
harus ditaati, tahu tentang ramuan tradisional atau jenis buah atau tumbuhan yang bisa
mengurangi tekanan darah tinggi, namun keluarga belum tahu apa itu penyakit darah tinggi,
pemicu dan akibatnya bila terlalu tinggi. Keluarga tahu bahwa Ny A juga menderita hipertensi
namun belum tahu secara jelas pengertian, factor penyebab, proses terjadinya, cara pencegahan
dan pengobatan hipertensi. Keluarga tahu bahwa Tn M menderita DM namun belum mengetahui
mekanisme terjadinya DM.

1. Kemampuan Keluarga Mengambil keputusan

Masalah yang terjadi dalam keluarga Ny D dimusyawarahkan bersama terutama dengan adik
kandungnya. Dalam pengambilan keputusan yang paling dominan melakukannya adalah adik Ny
D yaitu Tn. M karena dia dianggab yang lebih banyak tahu dan lebih berpengalaman daripada
Ny. D dan yang paling bijaksana.

1. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit

Keluarga belum maksimal bisa merawat Ny A, hal ini dapat dilihat dari pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah Ny A masih tetap tinggi.

1. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah

Pemanfaatan rumah Ny T belum maksimal. Keluarga menyadari pentingnya kebersihan


lingkungan terhadap kesehatan.

1. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Ny D selalu memeriksakan dirinya ataupun keluarga yang sakit setiap ada yang sakit ke
pelayanan kesehatan.

 Fungsi Reproduksi

Ny D mempunyai 2 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah, Tn. M mempunyai 3
orang anak. Sedangkan Ny. A mempunyai 3 orangn anak dan sudah menikah semua.

 Fungsi Sosialisasi

Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab. Dengan masyarakat juga akrab, saling tolong
menolong bila ada masalah.
 

 Fungsi Ekonomi

Ny D sudah tidak membiayai anak-anaknya, namun masih mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Tn. M mempunyai pekerjaan sambilan sehingga dapat memnuhi
kebutuhan keluarga. Untuk Ny. A sudah tidak bekerja karena sudah tua sehingga sumua biaya di
tanggung oleh anaknya yaitu Ny. D dan Tn. M

1. Stres dan Koping Keluarga

 Strategi Koping

Keluarga merasa apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan, Keluarga hanya bisa pasrah. Bila
ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress berusaha berpikir dengan pikiran dingin dan
lebih santai. Tn. M mengatakan hidup ini hanya sekali ibarat musafir hanya minum setetes air di
padang pasir.

 Status Emosi

Ny D termasuk orang yang tidak mudah untuk stress Mungkin karena umur dari anggota
keluarga nY. D sudah lansia dan pra lansia maka ibarat padi sudah merunduk sehingga
pemikiran dan pengambilan keputusan memang benar-benar di pikirkan matang-matang.

1. Persepsi Keluarga Terhadap Masalah

Keluarga mengganggap apa yang terjadi pada keluaarga Ny D adalah biasa. Keluarga akan
mencari pelayanan kesehatan ketika ada anggota keluarga Ny D ada keluhan atau mereka akan
mencari perawat/bidan/dokter terdekat untuk berobat. Apabila ada yang sakit jarang sekali
minum obat dari warung atau justru terkadanng minum ramuan tradisional.

1. II. ANALISA DATA

No. Data Masalah Penyebab Tipology


1. Data Subyektif :      

Ny T mengatakan sudah menderita Ketidakefektifan Ketidakmampuan Actual


hipertensi kurang lebih sejak 10 managemen keluarga untuk
tahun yang lalu regimen merawat keluarga
Ny T merasa biasa dengan teurapetik yang sakit.
keadaannya yang sekarang hanya keluarga ketidakmampuan
sering mengeluhkan pusing keluarga
memanfaatkan
Ny T takut untuk minum obat, bila fasilitas kesehatan
tekanan darahnya tinggi hanya yang ada
memakan makanan yang bisa
menurunkannya

Keluarga belum tahu tentang


penyakit hipertensi, namun keluarga
sudah tahu tentang makanan-
makanannya yang mempengaruhi
tekanan darah

Ny T tidak pernah mau untuk


berobat ke pelayanan kesehatan.

Ny T mengeluh kepalanya pusing

Data Obyektif :

KU : Baik, TD 210/100 mmHg

Penglihatan baik, pendengaran baik,


reflek normal
2. Data Subyektif:      

Ny T mengatakan ibunya dulu Ketidakefektifan Ketidakmampuan Actual


menderita asma managemen keluarga mengenal
regimen masalah dan
Ny T mengatakan dia juga menderita terapeutik ketidakmampuan
asma keluarga keluarga merawat
anggota keluarga
Keluarga mengatakan belum tahu   yang sakit,
tentang penyakit asma, pengertian, ketidakmampuan
penyebab, pencegahan dan keluarga memelihara
penatalaksanaan lingkungan

Keluarga hanya membelikan obat


warung ketika Ny T sesak nafas
tidak pernah ke pelayanan kesehatan.

Data Obyektif

KU: baik composmentis

Pemeriksaan thorax simetris ,


vesikuler
3. Data subyektif:      

Ny T mengatakan keluarga Resiko Ketidakmampuan Resiko


mempunyai riwayat penyakit terjadinya keluarga mengenal
infeksai pada saluran pernafasan penyakit infeksi masalah dan
saluran Ketidakmampuan
Ny T mengatakan suaminya dulu pernafasan keluarga untuk
meninggal karena terkena flek paru. memelihara
lingkungan
Data Obyektif :

Lingkungan rumah Ny T tampak


kotor

Terdapat bekas kandang ternak yang


belum dibersihkan dan menempel
dengan bangunan rumah

III. SKALA PRIORITAS MASALAH

1. Diagnosa I

Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 Ny T menderita hipertensi sejak
kurang lebih 10 tahun yang lalu. Ny
T hanya memakan makanan yang
bisa menurunkan tekanan darah dan
1.
berpantang memakan makanan
yang meningkatkan, Ny T
mengatakan takut ke pelayanan
kesehatan.
Kemungkinan masalah ½X2 1 Tehnologi kesehatan yang
dapat diubah: Sebagian berkembang pesat, sumber daya
dan dana yang ada, pemahaman
2. keluarga tentang penyakit bagus ,
waktu dan tenaga yang terbatas
serta ketidakmauan keluarga ke
pelayanan kesehatan
Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Masalah ini sudah lama terjadi dan
dicegah: cukup keluarga sudah berupaya merawat
3. dan mengobati sendiri anggota yang
sakit meski belum memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada.
Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Keluarga merasa masalah harus
4. masalah perlu segera segera ditangani agar tekanan darah
ditangani tidak semakin tinggi
  Jumlah   3 2/3  
 

1. Diagnosa II

ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit dan
ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 Ny T mengatakan orang tuanya
pernah menderita asma. Ny T juga
1. menderita asma. Sesak nafas terjadi
ketika berada di lingkungan yang
dingin dan berdebu.
Kemungkinan masalah ½X2 1 Sumber daya keluarga yang
dapat diubah: Sebagian mendukung, perkembagan tehnik
2. pengobatan asma yang pesat,
lingkungan rumah yang kotor dan
berdebu
Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Masalah ini sudah lama, dengan
dicegah: cukup mengolah pikiran yang sehat,
3. lingkungan yang bersih dan
memakai baju tebal/hangat ketika di
lingkungan dingin.
Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Ketika asmanya kambuh keluarga
4. masalah perlu segera merasa masalah harus segera
ditangani berupaya mencari pengobatan
  Jumlah   3 2/3  

1. Diagnosa III

Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah : resiko 2/3 X 1 2/3 Lingkungan rumah yang kotor,
berdebu. Riwayat keluarga
1.
menderita penyakit infeksi saluran
pernafasan.
Kemungkinan masalah ½X2 1 Sumber daya keluarga yang
2.
dapat diubah: sebagian mendukung.
Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Memelihara lingkungan yang bersih
3.
dicegah: cukup dan memenuhi syarat rumah sehat
Menonjolnya masalah: ada ½ X 1 1/2 Keluarga mengetahui ada masalah
masalah tapi tidak perlu namun keluarga merasa belum
4.
segera ditangani perlu menangani karena belum
terjadi.
  Jumlah   2 5/6  

 
Diagnosa prioritas :

1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga merawat
anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.
3. Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.

IV. RENCANA KEPERAWATAN

N Kriter
o ia
Tupan Tupen Standar Evaluasi Intervensi
D Evalu
x asi
1 Setela Setelah Verbal Keluarga memahami tentang Jelaskan dan diskusikan
h dilakukan  5 X psikom : tentang hipertensi :
dilaku kunjungan otor
kan keluarga dapat : -                                               -          Pengertian
peraw       Pengertian
atan 1.  Memahami -          Tanda dan gejala
selama tentang penyakit -                                              
1 hipertensi       Tanda dan gejala -          Factor yang
bulan mempengaruhi
keluar 1. Dapat -    Factor yang
ga merawat mempengaruhi -          Cara pencegahan
dapat penderita
melak hipertens -                                               -                                                  
ukan i       Cara pencegahan         Komplikasi
peraw 2. Memerik
atan sakan -                                               Lakukan pengukuran tekanan
terhad secara       Komplikasi darah
ap rutin di
anggot pelayana Membawa keluarga yang Motivasi keluarga untuk
a n sakit ke pelayanan kesehatan memeriksakan secara rutin
keluar kesehata tekanan darahnya ke pelayanan
ga n kesehatan.
yang
sakit
dan
tidak
terjadi
kompli
kasi
2 Setela Setelah Status Keluarga memahami tentang Jelaskan dan diskusikan
h dilakukan  5 X verbal : tentang asma :
dilaku kunjungan psikom
kan keluarga dapat : otor  Pengertian  Pengertian
peraw  Tanda dan gejala o Tanda dan
atan 1. Mengena  Factor yang gejala
selama mempengaruhi o Factor yang
1 l masalah  Cara pencegahan mempengaruhi
bulan kesehata o Cara
keluar n yang Keluarga mengerti tentang pencegahan
ga terjadi senam asma:
dapat 2. Memaha Lakukan pemeriksaan thorax
melak mi  Pengertian
ukan tentang  Tujuan dan manfaat Jelaskan dan demontrasikan
peraw penyakit  Waktu unuk senam asma
atan asma melakukan senam
terhad 3. Memodif o Tehnik
ap ikasi melakukan
anggot lingkung senam asma
a an
keluar 4. Melakuk
ga an senam
yang asma
sakit
dan  
tidak
terjadi  
kompli
kasi  
  Setela Setelah Verbal Keluarga memahami tentang Jelakan dan diskusikan tentang
h dilakukan  5 x Psiko : Infeksi saluran pernafasan
dilaku kunjungan motor
kan keluarga dapat  Pengertian infeksi  Pengertian infeksi
peraw memahami saluran pernafasan saluran pernafasan
atan tentang infeksi  Tanda dan gejala  Tanda dan gejala
selama saluran  Cara pencegahan  Cara pencegahan
1 pernafasan
bulan   Lakukan pemeriksaan fisik
keluar thorax
ga
tidak
terken
a
infeksi
salura
n
pernaf
asan

1. IMPLEMENTASI

Diagnosa:Ketidakefektifan managemen regimen terapeytik keluarga berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
Senin, 27- w  Mengkaji kemampuan fisik. S Ny St mengatakan sudah mengerti
02-06 manfaat dari aktifitas untuk melatih
otot
w  Mengkaji kondisi lingkungan.  
Ny St mengatakan masih mudah capek
w  Mengukur tanda-tanda vital   kalau beraktivitas

w   Berjalan dengan pelan-pelan, hati-hati.


dengan menggunakan tongkat
 
TD 140/80 mmHg, Nadi 72 X/mnt, R
O 16 X/mnt

  Masalah belum teratasi.

  Beri penguatan positif, lanjutkan


intervensi.
 

P
Rabu, 01- ¨       Menjelaskan kembali pentingnya S Ny St merasa masih mudah capek
03-06 latihan otot.
  Tn. P mengatakan selalu berhati-hati
¨       Menganjurkan untuk jalan dengan kalau berjalan
hati-hati.  
Jalan pelan-pelan.
¨       Menganjurkan untuk istirahat kalau  
kecapekan Masalah Belum teratasi
O
  Beri penguatan positif, lanjutkan
A intervensi.

P
Jum’at, ¨       Menganjurkan untuk  ikut senam S Ny St mengatakan tidak mau ikut
02-03-06 lansia senam
 
  ¨       Menjaga lingkungan aman. Lantai bersih, tidak licin
O
¨       Menganjurkan untk berhati-hati Jalan pelan-pelan, hati-hati.
ketika berjalan, naik turun tangga.  
Masalah belum teratasi
  A
Beri penguatan positif, lanjutkan
P intervensi.
Senin, 06- ¨       Menganjurkan untuk istirahat S Ny St merasa rasa capeknya belum
03-06 sewaktu kecapekan berkurang
 
¨       Menjaga lingkungan aman. Lantai tidak kotor, tidak licin
O
¨       Beri reinforcement positif. Jalan pelan-pelan, hati-hati.
  Dibimbing temannya yang satu kamar

  Masalah masih beresiko.

  Lanjutkan intervensi.

P
Selasa, 07- ¨       Menganjurkan untuk rajin ikut S Ny St mengatakan lebih baik tinggal di
03-06 senam dan melatih gerakan tangan dan wisma, tidak mau ikut senam
kaki kanan  
Berjalan pelan-pelan, hati-hati
¨       Menganjurkan untuk istirahat kalau  
kecapekan Lantai tidak licin, hanya saja bagian
O depan wisma sedikit kotor
¨       Menganjurkan untuk berhati-hati
kalau berjalan atau melakukan aktifitas   Masalah masih beresiko

  Lanjutkan intervensi

P
Diagnosa: Ketidakefektifan managemen regimen terapeytik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang
sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
Senin, ¨     Mengkaji kondisi klien S Ny St mengatakan malu dengan
kondisi kakinya yang tidak sembuh-
27-03-06 ¨     Mengkaji respon klien dengan   sembuh
adanya luka pada kaki kanannya.
  Ny St mengatakan sedikit tahu tentang
¨     Mendiskusikan tentang apa yang kondisi kakinya
membuat gambaran diri klien terganggu  
Terdapat luka di kaki kanan
¨     Memberi penjelasan tentang luka  
yang terjadi. Tampak wajah Ny St lesu, tidak
O bersemangat
 
  Masalah belum teratasi

  Beri penguatan positif, lanjutkan


intervensi.
A

P
Rabu ¨   Mengkaji respon klien dengan adanya S Ny St mengatakan masih malu bila
luka pada kaki kanan. berkumpul dengan teman-temannya
01-03-06 karena kondisi kakinya
¨   Mengkaji dampak luka pada   Ny St mengatakan tahu tentang luka
gambaran diri. pada kakinya
 
¨   Mendiskusikan respon positif yang Ny St belum mau berkumpul dengan
bisa diambil   teman-temannya kecuali pada acara
pengajian
¨   Menjelaskan tentang luka yang terjadi  
pada klien Tampak lesu tidak
  bersemangat,Menutup kakinya yang
¨   Menganjurkan untuk menutupi sakit dengan memanjangkan kain yang
kakinya sampai ke bawah agar kakinya   dipakainya
yang sakit tidak kelihatan
  Masalah belum teratasi
¨   Menganjurkan untuk mau berkumpul
dengan teman-temannya   Beri penguatan positif, lanjutkan
intervensi.
  O

P
Kamis ¨   Menganjurkan klien untuk ikut S Ny St mengatakan tidak mau ikut
permainan agar bisa kumpul dengan permainan
02-03-06 teman-temannya  
Ny St mengatakan mau ikut kegiatan
¨   Menganjurkan untuk ikut pengajian O pengajian saja.
agar bisa berkumpul dengan teman-
temannya   Ny St ikut pengajian di mushola

    Masalah teratasi sebagian

A Beri penguatan positif, lanjutkan


intervensi
P
Jumat ¨   Menganjurkan klien untuk ikut S Ny St mengatakan masih malu bila
permainan bersama teman-temannya harus berkumpul dengan orang banyak
03-03-06  
¨   Mendiskusikan perasaan klien dan Ny st mengatakan luka pada kakinya
respon klien dengan adanya luka pada   sudah lumayan
kakinya
  Tampak luka sudah kering
¨   Mendiskusikan dengan klien tentang
lukanya   Ny St masih sering mengaruk luka
  O Masalah teratasi sebagian

  Lanjutkan intervensi

P
Senin, ¨   Mendiskusikan upaya klien agar tidak S Ny St mengatakan masih malu
malu dengan teman-temannya berkumpul dengan teman-temannya
06-03-06  
¨   Mendiskusikan tentang perawatan Ny St mengatakan merawat luka
luka yang baik dan upaya yang sudah   dengan bedak atau salep
dilakukan klien untuk merawat luka
  Luka sudah kering, kondisi luka bagus,
¨   Modifikasi lingkungan dengan masih sering digaruk
menjaga ketenangan  
Masalah teratasi sebagian
O
Lanjutkan intervensi
 
 
A
 
P
 
Diagnosa : Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga memelihara
lingkungan
Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
Senin, 27- ¨   Mengkaji kemampuan intelektual dan S Ny St mengatakan tidak betah tinggal
02-06 kognitif klien di panti
 
¨   Mengkaji kondisi klien Ny St mengatakan ingin pulang
 
¨   mendiskusikan tentang perasaan klien Ny St mengatakan dirinya tidak
selama tinggal di panti   berguna selama tinggal di panti

¨   Mendengarkan “unek-unek” yang   Ny St mengatakan sudah tidak mau


klien sampaikan lagi melakukan kegiatan seperti dulu
 
¨   Mengkaji kemampuan klien Klien tampak lesu, tidak bersemangat,
menghadapi stressor pada dirinya   intelektual, kognitif klien masih bagus

    Masalah belum teratasi

O Beri penguatan positif, lanjutkan


intervensi
 
 
 
A

P
Rabu, 01- ¨   Mengkaji perasaan klien S Ny St mengatakan dia tidak pernah
03-06 merasa bahagia dn gembira tinggal di
¨   Mendengarkan klien mengekspresikan   panti
perasaannya
  Ny St mengatakan hidupnya terasa
¨   Mengkaji kemampuan adaptasi yang hampa tidak bisa bebas tinggal di panti
klien gunakan  
Ny St mengatakan teman-temannya di
¨   Mengkaji kemampuan koping yang   wisma tidak bisa rukun
digunakan untuk menghadapi stressor
  Ny St mengatakan lebih suka tinggal di
¨   Mendiskusikan tentang respon positif rumah daripada ikut kegiatan panti.
yang pernah klien gunakan dulu.  
Tampak lesu, tidak bersemangat
 
Masalah belum teratasi
 
Beri penguatan positif, lanjutkan
  intervensi

AP
Jumat, 03- ¨   Menganjurkan klien untuk berkumpul S Ny St mengatakan tidak mau ikut
03-06 dengan teman-temannya permainan dan berkumpul bersama
  teman-temannya
¨   Menganjurkan klien untuk ikut
permainan agar bisa bergembira dan   Ny St mengatakan dirinya tidak
melupakan kesedihannya bahagia
 
Tampak lesu, tidak bersemangat.
 
Masalah belum teratasi
O
Beri penguatan positif, lanjutkan
  intervensi

P
Senin, 06- ¨   Membantu klien mengidentifikasi apa S Ny St mengatakan yang tidak
03-06 yang membuatnya tidak bahagia membuatnya bahagia adalah karena dia
  tidak betah tinggal di panti, hidup di
¨   Membantu klien mengidentifikasi panti tidak bebas, membuat ny St tidak
respon yang baik dan yang buruk. bisa melakukan kegiatan seperti dulu.
¨   Mendengarkan klien mengekspresikan   Ny St mengatakan teman-temannya di
perasaannya wisma tidak bisa hidup rukun-rukun
 
Ny st mengatakan lebih suka tinggal di
  wisma daripada kumpul bersama
teman-temannya
 
Ny st mengatakan mau berkumpul
  dengan teman-temannya ketika
pengajian saja.
 
Ny St ikut pengajian, Ny St tampak
  mengerutu dengan temannya di wisma,
Ny st sudah bisa tersenyum
 
Masalah teratasi sebagian
 
Lanjutkan intervensi
 

Anda mungkin juga menyukai