Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

“Tn.R” DENGAN GOUT ARTRITIS

DI DESA CANGGU KECAMATAN JETIS

KAB. MOJOKERTO

Disusun oleh :

HANIFA RACHMAWATI

201903054

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan keluarga dengan “Tn.R” dengan Asam Urat.
Telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik di Dusun
Mlaten Desa Mojotamping.

Hari :

Tanggal :

Mojokerto, April 2020


Mahasiswa

(HANIFA RACHMAWATI )

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

( ) ( )

Mengetahui,

Kepala Desa Mojotamping


( )

A. Pengkajian

Tanggal Pengkajian

19 – 3 – 2020 jam 15.00


Data Umum
1. Nama KK : Tn.R
2. Umur : 57 Tahun
3. Alamat : Puri Mojobaru Blok CP-5
4. Pendidikan Terakhir : SMP
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Agama : Islam
7. Komposisis Keluarga

No Nama Sex Umur Hub. Pend. Agama Pekerjaan Status


Dg Terakhir kesehatan
KK

1. Tn.R L 57 Th Suami SMA Islam Wiraswasta


Asam Urat
2.
Ny.H P 55 Th Istri SMA Islam Ibu Rumah Sehat
Tangga

Sehat
An.A
3. L 31 Th Anak SMA Islam Wiraswasta
Sehat
P 23 Th Anak SMA Islam Mahasiswa
An.Z
4.
GENOGRAM :

Tn.T Tn.I
Ny. Ny.
P B

Tn.R
Ny.
H

An.A
An.
Z

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Garis Keturunan

: Pernikahan

: Tinggal satu rumah

: Meninggal

1. Tipe Keluarga
Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu rumah terdapat Ayah,
Ibu dan anak. Keluarga ini berbudaya suku jawa . Keluarga ini menganut Agama
Islam, Kepala Keluarga bekerja sebagai buruh angkut di stasiun.
2. Kewarganegaraan atau suku bangsa
Keluarga ini berkewanegaraan Indonesia dan suku bangsa Jawa.
3. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga adalah antara Rp1.000.000,00 Sampai Rp3.000.000,00 perbulan
yang diperoleh dari hasil menjadi buruh angkut di stasiun.
4. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi atau liburan keluarga biasanya dihabiskan di dalam rumah berkumpul
dengan anak dan istri, keluarga tidak pernah pergi ke luar kota untuk mencari tempat
wisata berkumpul keluarga.

B. Riwayat perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan saat ini
 Tn.R mengatakan selama ini mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki,
pergelangan kaki, lutut. Klien mengatakan menderita asam urat sudah satu
tahun dan sering kambuh apalagi ketika cuaca dingin. Keluarga mengatakan
klien senangnya makan makanan yang berlemak dan mengandung kolestrol
seperti jeroan. Saat dilakukan pengkajian tekanan darah didapatkan TD =
130/70 mmHg, Suhu = 36C.
 Ny.H mengatakan selama ini tidak pernah mengalami penyakit yang kronis
maupun menluar lainnya.
 An.A mengatakan selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang
sering dideritanya adalah batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat
diwarung dan apabila tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.
 An.Z mengatakan selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang
sering dideritanya adalah batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat
diwarung dan apabila tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Keluarga belum mampu memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga baru melalui perkawinan anak-anak karena anak-anaknya belum ada yang
menikah.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan di keluarganya tidak pernah mengalami penyakit turunan
seperti Hipertensi, jantung koroner maupun penyakit menular lainnya seperti TBC.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)
- Riwayat keluarga dari pihak suami : orang tua dari pihak “Tn.R” yaitu ibu telah
meninggal namun bukan karena menderita suatu penyakit melainkan karena
faktor umur yang sudah tua.
- Riwayat keluarga dari pihak istri : orang tua dari pihak “Ny.H” dua-duanya sudah
meninggal. Bapak “Ny.H” meninggal karena kecelakaan lalu lintas, dan ibu
“Ny.H” meninggal karena faktor umur yang sudah tua.
C. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tipe rumah “Tn.R” adalah bangunan permanen dengan status kepemilikan sendiri.
Rumah “Tn.R” memiliki 7 ruangan, yaitu 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar
mandi, 1 ruang santai keluarga, dan 1 dapur. Keluarga tidak memiliki ruangan makan
sendiri. Dan kamar mandi keluarga menggunakan model toilet jongkok. Rumah
“Tn.R” juga memiliki teras di bagian depan rumah. Namun, kondisi rumah sedikit
berantakan dan kurang terawatt. Lantai rumah terbuat dari keramik. Ventilasi udara
dan sinar matahari masuk melalui pintu depan dan jendela depan. Sumber air yang
digunakan sehari-hari adalah air PDAM letak rumahnya masih berdekatan dengan
beberapa saudaranya. Alat-alat elektronik yang dimiliki keluarga “Tn.R” antara lain
televisi, setrika, HP, Magic com, Laptop.
Denah Rumah :

1 3

Denah Rumah Tn.R


Keterangan :
1. Kamar Tidur
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Dapur
5. Kamar mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga yang ada di dekat rumah “Tn.R” sebagian besar juga merupakan warga asli.
Ada yang sudah lama menetap da nada juga yang baru menetap. Hubungan keluarga
“Tn.R” dengan keluarga dengan tetangga terlihat cukup baik dan dekat. Sebagian
besar dari tetangga “Tn.R” merupakan pekerja di pabrik dan buruh.
Ibu-ibu dari tetangga “Ny.H” tampak sering berkumpul saat waktu luang pagi
maupun siang hari. Lingkungan tetangga sekitar keluarga “Tn.R” tampak harmonis.
Lingkungan RT setempat tinggal keluarga “Tn.R” merupakan lingkungan yang cukup
padat.
3. Mobilitas keluarga
Pola komunikasi didalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota
keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana semestinya. Menurut “Tn.R” didalam
keluarganya menganut norma yang berlaku didalam masyarakat dan adat Jawa.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga “Tn.R” jarang merencanakan waktu khusus untuk berkumpul bersama
dengan keluarga besar. “Tn.R” biasanya berkumpul saat hari libur dan hari raya idul
fitri. Dan “Tn.R” biasanya mengikuti pengajian setiap hari jum’at di lingkungan RW.
Apabila ada acara dilingkungan, “Tn. R” kadang mengikutinya namun lebih banyak
tidak mengikuti karena harus bekerja. Begitu pula dengan “Ny.H” yang mengikuti
pengajian rutin di lingkungan RW setiap hari kamis.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat sedang anggota keluarga “Tn.R” dalam keadaan sehat. Jika ada anggota keluarga
yang sakit dan memerlukan biaya yang dirasakan berat bagi keluarga, maka biasanya
di bicarakan secara kekeluargaan untuk mencari jalan keluar dan biasanya keluarga
meminta bantuan dari keluarganya terlebih dahulu dan mengajukan keringanan
dengan Jamkesmas. Beberapa tetangga juga akan membantu untuk memberikan
bantuan baik itu berupa informasi mengenai cara untuk mengurus jaminan kesehatan,
maupun pengobatan alternatif.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap hari
adalah bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup baik, dan
begitu juga anak-anak “Ny.H” berkomunikasi dengan orang tua menggunakan bahasa
jawa, tetapi anak-anak jarang berkomunikasi dengan “Tn.R” karena “Tn.R” sering
bekerja dan jarang berada di rumah.
2. Struktur peran keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga biasanya adalah secara bermusyawarah namun
“Ny.H” lebih mendominasi terutama dalam pengambilan keputusan yang harus
segera diputuskan apabila “Tn.R” sedang tidak ada dirumah “Ny.H” yang akan
mengambil keputusan terutama bila terkait urusan anak, apalagi tentang kondisi yang
mendadak dan penting.
3. Nilai dan norma keluarga
Nilai yang dianut oleh keluarga “Tn.R” adalah kalau dekat dengan Tuhan dan
menjalankan perintahNya. Tuhan akan membantu dalam setiap masalah. Keyakinan
agama yang dianut keluarga “Tn.R” adalah Islam dimana di dalamnya terdapat
berbagai cara beribadah. “Tn.R” mengatakan nilai norma yang biasanya diajarkan
kepada anak-anaknya yaitu untuk selalu memperhatikan nilai norma agama dan
kesopanan. Mengenai nilai budaya yang dianut keluarga, “Ny.H” mengatakan
keluarganya tidak terlalu terkekang budaya Jawa. Namun, “Ny.H” tetap mengajarkan
tata karma terutama terkait bila akan berinteraksi dengan orang yang lebih tua.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
“Ny.H” merupakan bahwa sebenarnya keluarganya saling menyayangi suatu sama
lain. Anak-anaknya sama dekatnya dengan “Tn.R” pula. Bukti bahwa anggota
keluarga saling menyayangi adalah saling memperhatikan dan kepedulian terhadap
keadaan masing-masing. “Ny.H” mengatakan terkadang ketidaksesuaian anatara
anak-anaknya muncul tetapi “Ny.H” mengatakan hal tersebut wajar terjadi antara
saudara apalagi karena perbedaan usia yang cukup jauh.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas di dalam
keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar
rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk
berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
3. Fungsi perawatan keluarga
“Tn.R” mengeluhkan nyeri sendi jari kaki, pergelangan kaki dan lutut. Klien
mengatakan menderita asam urat sudah satu tahun dan sering kambuh apalagi ketika
cuaca dingin. Keluarga mengatakan klien suka mengonsumsi makan-makanan yang
berlemak dan mengandung kolestrol seperti jeroan, juga klien sangat menyukai
kedelai yang direbus. Saat ini, BB 63 kg, TB 175 cm. Klien bekerja sebagai
wiraswasta dengan pola istirahat yang tergolong cukup dari pukul 22.00 sampai
04.00. Namun, “Ny.H” mengatakan bahwa akhir-akhir ini “Tn.R” tidak nafsu makan,
dan apabila cuaca sangat dingin biasanya. “Tn.R” mengeluhkan nyeri pada kakinya
sangat sakit dan tidak bisa berjalan sendiri.
4. Fungsi religious
Keluarga biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah selesai
menjalankan ibadah shalat.

F. Stres dan koping keluarga


1. Stressor yang dimiliki
“Ny.H” mengatakan sering kepikiran biaya untuk kuliah “An.Z” dan “Tn.R” dan
“Ny.H” takut tidak bisa membiayai “An.Z” sampai dengan lulus kuliah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan menabung setiap gaji dari “Tn.R”, dan “Ny.H”
menjual makanan kecil di depan rumah.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah di dalam keluarga adalah mencoba membicarakan masalah yang
dihadapi dan saling mengerti “Ny.H” mengatakan dirinya mencoba lebih bersabar.
“Ny.H” juga mengatakan hanya bisa berharap dan berdoa kepada Allah agar
keluarganya selalu diberikan kesehatan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila ada suatu masalah seperti masalah kesehatan atau keluarga yang sedang sakit
keluarga “Tn.R” segera membawa ke Puskesmas. Dan apabila ada permasalahan
ekonomi “Tn.R” akan menyelesaikan secara bermusyawarah dengan keluarga.

G. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan dari penyakitnya yang sedang dideritanya.
H. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi
sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.

Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


No.
Fisik Tn.R Ny.H An.A An.Z

1. Keadaan Lemah Baik Baik Baik


Umum
BB :
TB : 63 Kg 58 Kg 55 Kg 57 Kg

TD : 175 cm 155 cm 160 cm 163 cm

130/70 100/80 120/90 110/80


mmHg mmHg mmHg mmHg

2. Kepala :
Rambut Rambut Rambut Rambut Rambut
bersih, bersih, bersih, bersih,

Mata Mata
Mata Mata Mata
simetris, simetris,
simetris, simetris,

Hidung Hidung Hidung

simetris simetris Hidung Hidung

dan bersih, dan bersih, simetris simetris

tidak ada tidak ada dan bersih dan bersih

Mulut pernafasan pernafasan tidak ada tidak ada

cuping cuping pernafasan pernafasan

hidung hidung cuping cuping

Mulut hidung hidung

Telinga (lidah,gigi) Mulut Mulut Mulut

bersih (lidah,gigi) (lidah,gigi) (lidah,gigi)


bersih bersih bersih

Telinga Telinga
bersih dan bersih dan
simetris simetris Telinga Telinga
bersih dan bersih dan
simetris simetris

3. Leher
JVP Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
pada vena pada vena pada vena pada vena
jugularis jugularis jugularis jugularis
Kelenjar Tiroid

Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada pembesaran
pembesaran pembesaran pembesaran pada
pada pada pada kelenjar
kelenjar kelenjar kelenjar tiroid
tiroid tiroid tiroid

4. Dada
Inspeksi Pernafasan Pernafasan Pernafasan Pernafasan
dada dada dada dada
simetris simetris simetris simetris

Jantung
Perkusi

Auskultasi Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat


suara pekak suara pekak suara pekak suara pekak
Terdengar Terdengar Terdengar Terdengar
suara S1 S2 suara S1 S2 suara S1 S2 suara S1 S2
tunggal tunggal tunggal tunggal

5.
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Abdomen lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
Inspeksi oedem oedem oedem oedem

Peristaltik Peristaltik Peristaltik Peristaltik


Auskultasi usus usus usus
usus
12x/menit 11x/menit 10x/menit 12x/menit
Perkusi
Terdengar
suara Terdengar Terdengar Terdengar
timpani suara suara suara
timpani timpani timpani
Palpasi

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
pada hepar pada hepar pada hepar pada hepar

6. Ekstremitas
atas dan
bawah
Inspeksi
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
sedikit oedem oedem oedem
oedem,
nyeri
kesemutan
saat
berjalan 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5
Palpasi 4 4

Tidak ada Tidak ada Tidak ada


nyeri nyeri nyeri
Adanya
nyeri tekan CRT CRT CRT
pada kaki >2detik >2detik >2detik

CRT
>2detik

Kesimpulan :

Keluarga “Tn.R” merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan. Dimana
penghasil keluarga dari “Tn.R” dan “Ny.H”. keadaan rumah permanen, penerangan cukup,
ventilasi cukup baik dengan lantai bersih. “Tn.R” mengeluhkan nyeri kesemutan pada sendi jari
kaki, pergelangan kaki, lutut. Klien mengatakan menderita asam urat sudah satu tahun dan sering
kambuh apalagi ketika cuaca dingin. Keluarga mengatakan klien senangnya makan makanan
yang berlemak dan mengandung kolestrol seperti jeroan. Dari hasil pemeriksaan TTV : TD =
130/70 mmHg, suhu = 35C, kadar asam urat 8mg/dL, jempol kaki, persendian jari, sendi lutut
dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak, dan teraba hangat).

“Ny.H” mengatakan bahwa akhir-akhir ini “Tn.R” tidak nafsu makan, dan apabila cuaca
dingin biasanya “Tn.R” mengeluhkan kakinya sangat sakit dan tidak bisa berjalan sendiri,
biasanya dibantu dengan anak-anaknya.
ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan Kemungkinan Penyebab

1. DS : Nyeri akut Ketidakmampuan keluarga


-Tn.R mengatakan (ekstremitas) didalam merawat anggota
mengeluhkan nyeri kesemutan keluarga yang sakit
pada sendi jari kaki, (asam urat)
pergelangan kaki, lutut.
- Tn.R mengatakan menderita
asam urat sudah satu tahun dan
sering kambuh apalagi ketika
cuaca dingin
-Tn.R mengatakan suka makan
jeroan.
Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk

DO:
- Keadaan umum baik, terlihat
sering meringis kesakitan dan
nyeri pada kaki, Tn.R sering
memegangi kaki dan
pergelangan kaki.
P= Nyeri disebabkan saat Tn.R
makan jeroan dan cuaca dingin
R = Lokasi nyeri pada sendi
jari kaki, pergelangan kaki,
lutut
S= Skala nyeri 4
T = Nyeri hilang timbul kurang
lebih >2 detik saat beraktivitas
-Tn.R juga kadang
mengonsumsi bebek goreng
untuk membangkitkan nafsu
makannya.
- Kadar Asam Urat Tn.R 8
mg/dL
2. DS : Ketidakmampuan klien Gangguan mobilitas fisik
-Tn.R mengatakan akibat dari dalam memodifikasi
kesemutan pergelangan kaki, lingkungan
sendi jari kaki dan lutut juga
bengkak yang dialaminya
menjadi sulit untuk berdiri
apabila dari posisi duduk.
-Tn.R mengatakan jika terjadi
bengkak saat berjalan harus
dengan bantuan, merambat di
dinding atau berpegangan pada
kursi.
DO:
-Kaki kiri Tn.R terlihat sedikit
begerak
-Kaki kiri Tn.R terlihat dapat
berjalan tetapi agak lemah
3. DS : Ketidakmampuan keluarga Defisit Pengetahuan
-Tn.R mengatakan suka mengenal masalah terkait Keluarga
mengonsumsi kedelai rebus asam urat
dan jeroan.
-Keluarga Tn.R tidak
mengetahui bahwa kedelai
rebus tidak baik untuk penyakit
asam urat.
-Ny.H mengatakan memasak
sendiri makanan untuk
keluarganya, namun terkadang
juga memakan makanan dari
luar.
DO:
-Tn.R mengonsumsi kedelai
rebus terkadang setiap hari
-Tn.R juga kadang
mengonsumsi bebek goreng
untuk membangkitkan nafasu
makannya.
- Kadar Asam Urat Tn.R 8
mg/dL
Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang sakit
(asam urat) ditandai dengan nyeri kesemutan pada sendi jari kaki, pergelangan kaki dan
lutut.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam memodifikasi
lingkungan ditandai dengan kesemutan pergelangan kaki, sendi jari kaki dan lutut juga
bengkak yang dialaminya menjadi sulit untuk berdiri apabila dari posisi duduk.
3. Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah asam urat ditandai dengan keluarga sering memasak atau mengonsumsi
seperti jeroan dan kedelai rebus
Skoring prioritas masalah
1. Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat keluarga
yang sakit (asam urat) ditandai dengan nyeri kesemutan pada sendi jari kaki, pergelangan
kaki dan lutut.

No Kriteria Bobot Scoring Pembenaran

1. a. Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah ada selanjutnya


tidak sehat intervensi dan implementasi.

b. Kemungkinan Masalah mudah untuk dicegah


masalah dapat 2 2/2 x 2 = 2 karena tidak banyak
diubah dengan memerlukan biaya

mudah

c. Potensial
Masalah mudah untuk dicegah
masalah untuk
dengan memperbaiki perilaku
dicegah tinggi 1 3/3 x 1 = 1 hidup sehat

d. Menonjolnya
masalah. Ada
masalah tetapi Adanya masalah tetapi tidak
tidak perlu perlu segera ditangani.
1 ½ x1=½
ditangani
Total 4½

Skoring prioritas masalah


2. Diagnosa : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam
memodifikasi lingkungan ditandai dengan kesemutan pergelangan kaki, sendi jari kaki dan
lutut juga bengkak yang dialaminya menjadi sulit untuk berdiri apabila dari posisi duduk.

No Kriteria Bobot Scoring Pembenaran

2. a. Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah gangguan berjalan yang


Krisis atau dialami Tn.R, asam urat
menyebabkan Tn.R sulit berjalan
keadaan sejahtera
dan terasa berat ketika berdiri
apabila dari posisi duduk, dan
menghambat aktivitas Tn.R, sulit
berkendara apabila ingin ingin
pergi bekerja, dan bila tidak
segera di tangani akan
b. Kemungkinan menimbulkan resiko cedera
masalah dapat
diubah dengan
Keluhan Tn.R yang sulit berjalan
mudah 2 ½ x2=1 menyebabkan sulit untuk
bergerak dan beraktivitas Tn.R
memiliki keinginan besar untuk
mencegah masalah dapat segera
c. Potensial masalah diatasi.
untuk dicegah
rendah
Beberapa metode dan
1 3/3 x 1 = 1 pengobatan dapat di terapkan,
untuk mengatasi keterbatasan
gerak Tn.R namun perlu waktu
yang cukup lama untuk
memmulihkan keadaan Tn.R
d. Menonjolnya
masalah. Ada
masalah tetapi
tidak perlu
ditangani
1 ½x1=½
Tn.R dan keluarganya
merasakan keluhan tersebut
sangat mengganggu aktivitas dan
pekerjaan menjadi terbengkelai,
sehingga bagi mereka sangat
diperlukan tindakan serius untuk
mengatasi masalah gangguan
berjalan Tn.R

Total 3½
Skoring prioritas masalah
3. Diagnosa : Defisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah asam urat ditandai dengan keluarga sering memasak atau
mengonsumsi seperti jeroan dan kedelai rebus.

No Kriteria Bobot Scoring Pembenaran

3. a. Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga belum mengetahui


tidak sehat tentang makanan yang dilarang
pada psien asam urat.

b. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Tn.R terkadang masih suka


masalah dapat 2 mengkonsumsi bebek goreng
untuk membangkitkan selera
diubah dengan
makan.
mudah

c. Potensial masalah 3/3 x 1 = 1 Tn.R bertanya mengapa


badannya terasa sakit semua,
untuk dicegah, 1
dan Tn.R bertanya mengenai
cukup rendah penyakit yang dideritanya.

d. Menonjolnya
½ x1=½ Kurangnya pengetahuan Tn.R
masalah. Ada
terhadap makanan penyebab
masalah tetapi 1 Asam Urat dapat memperparah
tidak perlu kondisi Tn.R jika tidak segera
diberikan edukasi terkait Asam
ditangani
Urat dan penanganannya.

Total 3 1/2
Rencana Keperawatan :

NO STNDAR TUJUAN STANDAR LUARAN STANDAR INTERVENSI


DIAGNOSIS KEPERAWATAN KEPERAWATAN INDONESIA
Umum Khusus
KEPERAWATAN INDONESIA
INDONESIA (SIKI)
(SLKI)
(SDKI)

1. Nyeri akut Setelah Setelah Tingkat Nyeri : Manajemen Nyeri


berhubungan dengan dilakukan dilakukan
ketidakmampuan perawatan/kunju kunjungan, Memenuhi Kriteria Observasi :
keluarga merawat ngan selama 4x keluarga Hasil :
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
keluarga yang sakit kunjungan mampu : 1) Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
(asam urat). diharapkan (5)
keluarga mampu a) Merawat 2) Identifikasi skala nyeri
mengetahui anggota 2) Meringis menurun (5)
keluarga 3) Identifikasi faktor yang memperberat
bagaimana cara
yang sakit. 3) Gelisah Menurun (5) dan memperingan nyeri.
merawat dan
mengatasi b) Keluhan 4) Kesulitan tidur Terapeutik :
anggota yang menurun (5)
keluarga yang 4) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
dirasakan
sakit dalam 5) Perasaan takut mengurangi rasa nyeri (missal: TENS,
Tn.R
keluarga. mengalami cedera hypnosis, kompret hangat/dingin, terapi
berkurang
berulang menurun (5) bermain).
atau
menghilang. 5) Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (missal: suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)

Edukasi :
c) Mengambil 6) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
keputusan nyeri.
untuk
merawat Kolaborasi :
keluarga 7) Kolaborasi pemberian analgetik untuk
yang sakit. mengatasi nyeri berulang.

2. Gangguan mobilitas Setelah Setelah Mobilitas Fisik : Dukungan Mobilisasi


fisik berhubungan dilakukan 2x dilakukan
kunjungan, kunjungan, Memenuhi Kriteria Observasi :
dengan Hasil :
keluarga dan keluarga 1) Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
ketidakmampuan klien diharapkan mampu : 1) Pergerakan fisik lainnya
klien dalam mampu ekstremitas
memahami atau a) Mengenal 2) Identifikasi toleransi fisik melakukan
memodifikasi masalah meningkat (5)
mengerti pergerakan
lingkungan masalah untuk 2) Kekuatan otot
mengetahui meningkat (5) Terapeutik :
gangguan
mobilitas fisik penyebab
3) Rentang gerak 3) Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
gangguan
(ROM) meningkat (5) alat bantu (misalnya: dinding, kursi)
mobilitas
fisik. 4) Libatkan keluarga untuk membatu
4) Kaku sendi menurun
(5) klien dalam meningkatkan pergerakan
b) Melakukan
pelatihan Edukasi :
5) Kelemahan fisik
pergerakan
menurun (5) 5) Jelaskan tujuan prosedur mobilisasi
sendi (ROM)
6) Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (missal: duduk
ditempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)

3. Defisit pengetahuanSetelah Setelah Tingkat Pengetahuan : Edukasi Kesehatan


keluarga dilakukan dilakukan
perawatan/kunju kunjungan, Memenuhi Kriteria Observasi :
berhubungan dengan Hasil :
ngan selama 4x keluarga 1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan
ketidakmampuan kunjungan mampu : 1) Kemampuan menerima informasi
keluarga dalam diharapkan menjelaskan
keluarga mampu a) Mengenal Terapeutik :
mengenal masalah masalah pengetahuan tentang
mengenal sebuah topik meningkat 2) Sediakan materi dan media pendidikan
asam urat. penyakit yang di bahaya gout
artitis (asam (5) kesehatan.
derita oleh
anggota urat) 2) Kemampuan 3) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
keluarga (asam Mengambil menggambarkan kesepakatan.
urat) keputusan pengalaman
sebelumnya yang 4) Berikan kesempatan untuk bertanya.
yang tepat
untuk sesuai dengan topik
Edukasi :
memberikan meningkat (5)
pola makan 3) Perilaku sesuai dengan 5) Jelaskan faktor risiko yang dapat
yang baik mempenagaruhi kesehatan.
pengetahuan meningkat
dan menu (5)
sehat.

4) Pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi
meningkat (5)

5) Perilaku sesuai anjuran


verbalisasi minat dalam
informasi meningkat
(5)
IMPLEMENTASI :

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI PARAF

DX KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan 1) Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, Hanifa
dengan ketidakmampuan intensitas nyeri.
keluarga merawat keluarga
yang sakit (asam urat). Hasil : Tn.R mengeluh nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki dan
lutut

2) Mengidentifikasi skala nyeri


Hanifa
Hasil : Skala nyeri yang dirasakan Tn.R adalah 4

3) Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.


Hanifa
Hasil : Nyeri yang dirasakan Tn.R saat terjadi cuaca dingin dan setelah
makan makanan yang berlemak seperti jeroan dan kacang-
kacangan.

4) Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Hanifa


(missal: TENS, hypnosis, kompret hangat/dingin, terapi bermain).

Hasil : Tn.R merasa nyeri dan Tn.R biasanya mengompres air hangat
untuk melemahkan otot kakinya.
5) Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (missal: suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Hanifa
Hasil : Rumah Tn.R cukup baik dan bersih, ventilasi rumah ada, cahaya
masuk di dalam rumah melalui jendela dan pintu depan rumah.

6) Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.

Hasil : Penyebab nyeri muncul apabila Tn.R pada musim dingin/hujan


dan setelah makan jeroan dan kacang-kacangan. Hanifa
7) Mengkolaborasi pemberian analgetik untuk mengatasi nyeri berulang

Hasil : Memberika terapi relaksasi nafas dalam untuk mengatasi nyeri


berulang, atau disaran kan untuk pemberian obat asam
mefenamat 1 x apabila terjadi nyeri. Hanifa

2. Gangguan mobilitas fisik 1) Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya Hanifa
berhubungan dengan Hasil : Tn.R mengalami kesemutan pada pergelangan tangan dan jari kaki
ketidakmampuan klien dalam dan kesemutan.
memodifikasi lingkungan 2) Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Hanifa
Hasil : Tn.R melakukan berjalan dengan jarak 5 meter dan latihan
mundur 5 meter, Tn.R tidak merasa kesemutan, tetapi pada cuaca dingin
Tn.R mengalami kesemutan.

3) Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (misalnya: dinding, Hanifa


kursi)

Hasil : Tn.R biasanya dibantu istri dan anak nya dan merayap di dinding
untuk berjalan.

4) Melibatkan keluarga untuk membatu klien dalam meningkatkan Hanifa


pergerakan

Hasil : Tn.R sering dibantu oleh anak dan istri saat tidak bisa berjalan
atau terjadi kesemutan.

5) Menjelaskan tujuan prosedur mobilisasi Hanifa

Hasil : Keluarga mampu memahami tentang penjelasan dan teknik secara


langsung, semisal berjalan dengan jarak 5 meter untuk mengetahui
kekuatan otot yang dirasakan oleh Tn.R

6) Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (missal: duduk


ditempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)

Hasil : Tn.R pernah mengalami sampai tidak bisa digerakkan pada kedua
Hanifa
kaki dan Tn.R hanya bisa duduk di tempat tidur.

3. Defisit pengetahuan keluarga 1) Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Hanifa
berhubungan dengan Hasil : Keluarga senang dan mau menerima informasi tentang asam urat,
ketidakmampuan keluarga dan menu makan yang sehat untuk keluarga.
dalam mengenal masalah 2) Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
asam urat. Hanifa
Hasil : Memberikan edukasi tentang asam urat melalui akses internet dan
menjelaskan materi tersebut kepada keluarga.

3) Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

Hasil : Saya dan keluarga merencanakan waktu bertemu untuk membahas


tentang edukasi dan perkembangan klien tentang penyakit yang di Hanifa
deritanya.

4) Memberikan kesempatan untuk bertanya

Hasil : Keluarga memahami penjelasan yang sudah dijelaskan oleh saya


dan ingin merubah pola hidup yang lebih sehat.

5) Menjelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan Hanifa

Hasil : Keluarga mengetahui tentang makanan yang selama ini tidak sehat
dikonsumsi dan mempengaruhi kesehatan anggota keluarga. Hanifa
EVALUASI :

NO DIAGNOSA Tanggal/Jam EVALUASI

DX KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan 19 Maret 2020 S=


ketidakmampuan keluarga merawat
keluarga yang sakit (asam urat). 15.30 - Tn.R dan Ny.H mengatakan bersedia menjadi keluarga
binaan, dan bersedia menerima perawatan.

- Tn.R mengeluh nyeri pada sendi kaki dn pergelangan tangan.


Nyeri seperti ditusuk-tusuk.

- Ny.H mengatakan bahwa Tn.R sudah memiliki asam urat dari


setahun yang lalu

O=

-Tn.R dan Ny.H terlihat kooperatif saat melakukan kontrak


dengan perawat

-Keadaan umum klien baik, terlihat sering meringis kesakitan


dan sering memegangi kakinya terutama di bagian sendi.

-Terdapat nyeri tekan pada daerah sendi kaki dan tangan.

P= Nyeri disebabkan saat Tn.R makan jeroan dan cuaca dingin


R = Lokasi nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut
S= Skala nyeri 4
T = Nyeri hilang timbul kurang lebih >2 detik saat beraktivitas
-Pada saat dilakukan pengukuran kadar asam urat nilai asam
urat Tn.R adalah 8 mg/dL

-TTV :

TD = 130/80 mmHg

Suhu = 36C

Nadi = 80x/menit

A= Masalah Keperawatan Nyeri belum teratasi

P=

-Tn.R sudah diberikan catatan kecil tentang cara mengatasi


nyeri yang dirasakan, dan mengurangi makanan yang memicu
timbulnya nyeri.

-Menganjurkan keluarga untuk mengontrolkan Tn.R ke


puskesmas terdekat apabila terjadi permasalahan yang gawat.

S=

-Keluarga Tn.R mengatakan sekarang tambah mengerti tentang


pengertian penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dari asam
urat.
20 Maret 2020
-Tn.R mengurangi makanan yang memicu asam urat nya
09.00
kambuh, seperti mengurangi makan jeroan dan kacang-
kacangan.

- Tn.R mengatakan tidak nyeri lagi pada kaki


O=

-Tidak terdapat nyeri pada kaki dan pergelangan kaki oleh Tn.R

A = Masalah Keperawatan Nyeri teratasi.

P = Intervensi dihentikan

Gangguan mobilitas fisik S=


berhubungan dengan 21 Maret 2020 - Tn.R mengeluh kakinya tidak bisa berjalan hanya duduk di
ketidakmampuan klien dalam tempat tidur
09.00
memodifikasi lingkungan O=

- Keadaan umum lemah

TTV :

TD = 120/80 mmHg

Nadi = 80x/menit

Suhu = 35C

-Tn.R hanya bisa duduk di temapat tidur dan dibantu berjalan


oleh anaknya ke kamar mandi.

A = Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P=

-Keluarga diberitahu oleh perawat tentang cara membantu Tn.R


berjalan dan memodifikasi lingkungan sekitar.

S=

22 Maret 2020 - Tn.R mengeluh kakinya tidak bisa berjalan hanya duduk di
tempat tidur
09.00
O=

- Keadaan umum baik

TTV :

TD = 120/80 mmHg

Nadi = 80x/menit

Suhu = 35C

-Tn.R bisa duduk di temapat tidur dan jalan seperti biasanya


dan makan sayur dan buah

A = Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi

P=

-Keluarga diberitahu oleh perawat tentang cara membantu Tn.R


berjalan dan memodifikasi lingkungan sekitar.

Defisit pengetahuan keluarga 23 Maret 2020 S= Keluarga Tn.R kooperatif dan mengatakan masih ingat,
namun juga ada yang lupa mengenai apa yang sudah dijelaskan
berhubungan dengan 12.00 tentang penyakit asam urat.
ketidakmampuan keluarga dalam O= - TD = 130/70 mmHg
mengenal masalah asam urat.
- Terjadi Tanya jawab dan diskusi aktif dengan keluarga
Tn.R tentang menu sehat untuk mengatasi mengenai
penyakit asam urat.

A = Masalah defisit pengetahuan teratasi

P=

- Keluarga Tn.R diberikan catatan kecil untuk menangani


penyakit yang dideritanya.

- Keluarga dianjurkan untuk mencari informasi terdekat seputar


masalah kesehatan oleh petugas kesehatan di
puskesmas, yang mengenai kesehatan keluarganya.
Catatan Kecil :

1) Mengurangi makanan yang berlemak seprti jeroan dan bebek goreng, dan mengurangi
makan-makanan kacang-kacangan.

2) Istirahat yang cukup.

3) Sering makan buah dan sayur hijau.

4) Olahraga yang teratur.

Anda mungkin juga menyukai