Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH

Oleh :

Pebie Yenanda, S.Kep


2114901047

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING AKADEMIK

(Ns. Irma Liza Susanti, S.Kep) (Ns. Cory Febrina, S.Kep, M.Kes)

PROGAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. S
2. Alamat : Desa Larik Kemahan
3. Pekerjaan : Pedagang
4. Pendidikan : SMA
5. Komposisi Keluarga :

Hub. Status Imunisasi


J
No Nama
K
dg Umur Pddk
BCG
Polio DPT Hepatitis
Campak
Ket
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Tn.S L KK 37 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tahun

2. Ny.A P Istri 31 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


tahun

3. An. N L Anak 4 Belum √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


tahun sekolah

Genogram :
6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.S ini adalah tipe keluarga dyad (Inti), dimana didalam suatu
keluarga terdiri dari ayah, ibu (Ny.A) dan anak (An.N)

7. Suku Bangsa
Semua anggota keluarga Tn. S bersuku Kerinci

8. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama islam, Keluarga Tn. S selalu
menunaikan ibadah sholat 5 waktu kecuali An.N

9. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn. S adalah seorang pedagang salah satu toko di pasar sungai penuh.
Penghasilan rata-rata Tn.S dalam 1 bulan sebanyak ± Rp.3.000.000 – Rp.
3.500.000. Istri Tn. S yaitu Ny. A membantu suaminya saat berjualan.
Pengeluaran dalam 1 bulan mencapai ± Rp.2.500.000 dan terkadang keluarga
Tn. S menabung di bank. Secara umum pengelolaan keuangan dalam keluarga
adalah Ny. A

10. Akrivitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Tn. S tidak memiliki jadwal rekreasi yang teratur, karena Tn. S sibuk
bekerja dari pagi hingga sore hari dari senin-sabtu. Dan Ny. A terkadang
membantu suaminya berjualan. An. N selalu dititipkan di rumah neneknya saat
kedua orang tuanya bekerja. Jika ada waktu luang kadang-kadang mereka pergi
ketempat wisata untuk rekreasi.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. S saat ini masuk pada tahap perkembagan keluarga dengan anak
usia prasekolah
2. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

 Di dalam keluarga Tn. S perkembangan yang belum terpenuhi yaitu


pembagian waktu individu, pasangan (Tn. S & Ny. A) dan anak yang belum
maksimal, dikarenakan Tn. S sibuk bekerja di toko sebagai pedagang dan
Ny. A terkadang sering membantu suaminya saat berjualan dari pagi hingga
sore hari, yang mana sehabis bekerja Tn. S dan Ny. A dan sedikit waktu
untuk saling mengobrol bersama anak dirumah.
 Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak yang masih
kurang, berdasarkan hasil wawancara Ny. A mengatakan bahwa ia belum
memberikan stimulasi yang optimal pada An. N dan Ny. A mengatakan
ingin sekali menegetahui cara-cara stimulasi tumbuh kembang pada
anaknya.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


 Tn. S
Pada saat pengkajian keadaan umum Tn. S baik, klien mengatakan tidak
mempunyai keluhan sakit apapun hanya saja kelelahan saat bekerja. hasil
pemeriksaan S : 36,5°C, TD : 120/80 mmHg, N : 82x/i, RR : 22x/i.
 Ny. A
Pada saat pengkajian keadaan umum Ny. A baik, klien mengatakan belum
pernah mengalami sakit yang berat dan klien juga mengatakan tidak ada
keluhan sakit apapun. S : 37°C, TD : 110/80 mmHg, N : 80 x/i, RR : 23x/i
 An. N
Pada saat pengkajian keadaan umum An. A baik , An. A dikeluhkan batuk
pilek sejak 2 hari yang lalu. S : 36,5°C, N : 122x/i, RR : 24x/i, BB : 11 kg,
TB : 93 cm. Imunisasi lengkap.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya


Tn. S mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwaya
penyakit yang kronis atau menular. Ny. A merupakan ibu yang peka terhadap
keseahatan keluarganya
III. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Perumahan yang digunakan adalah permanen dan miliknya sendiri. Luas


bangunan rumah 8x13 m. Rumah keluarga Tn. S ini memiliki ruang/kamar
sebanyak 5, lantai rumah semen dan hanya sebagian menggunakan keramik ,
atap dari seng. Ventilasi rumah cukup memadai, hanya saja tidak semua kamar
dan ruang dapur memiliki lubang ventilasi. Penerangan dirumah menggunakan
listrik dan cukup terang. Keluarga menggunakan air PDAM yang digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci atau memasak. Keadaan air
bersih tidak berbau dan tidak berasa dan tidak ada jentik-jentik. Biasanya
limbah langsung mengalir ke aliran sungai. Dan keluarga Tn. S biasanya
membuang sampah di depan rumah yang nantinya ada petugas yang
mengantarkan ke tempat penampungan, biasanya sampah jarang diolah dan
langsung dibuang ataupun dibakar

PINTU MASUK

DAPUR RUANG TAMU

K. MANDI
KAMAR 2 KAMAR 1

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Keluarga Tn. S berada disekitaran masyarakat yang masih tergolong erat ikatan

silaturahmi antar keluarga. Keluarga Tn. S selalu ikut serta dalam kegiatan
masyarakat seperti gotong royong, mengikuti kegiatan rutin pengajian di sore

hari di mesjid larik kemahan. Keluarga Tn. S merupakan keluarga yang hidup

rukun dengan masyarakat sekitar.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn. S sudah lama tinggal dirumah yang sekarang ia tempati sekitar 8

tahun yang lalu. Tn. S dan Ny. A merupakan warga asli desa larik kemahan.

Setelah melanjutkan ke jenjang pernikahan keluarga Tn. S memutuskan tinggal

di rumah peninggalan nenek dari Tn. S yang mana diturunkan kepada keluarga

Tn. S. Pada umumnya saudara Tn. S dan Ny. A hanya beberapa saja yang

tinggal dekat dengan mereka

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Komunitas

Tn. S biasanya sering ikut perkumpulan kelompok nelayan di hari minggu sore,

dan perkumpulan itu diadakan 1x1 bulan sedangkan Ny. A ketika waktu luang

sering ikut arisan keluarga yang diadakan 1x bulan dan pengajian dengan ibu-

ibu warga desa larik kemahan di sore hari yang diadakan setiap 1x minggu di

mesjid desa larik kemahan.

An. N jarang bermain di luar rumah bersama sebayanya, dimana An. N lebih

sering bermain dirumah dan jika kedua orang tuanya tidak berada dirumah An.

N dititipakn dengan neneknya yang jarang sekali di pantau stimulasi nya.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Tn. S saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.

S memiliki fasilitas dirumah seperti : TV, Kamar mandi, tempat tidur yang
nyaman, sumber air bersih dan motor atau mobil pick up sebagai alat bantu

transportasi keluarga Tn. S. Keluarga Tn. S memiliki bpjs untuk membantu

biaya pengobat jika sakit.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga Tn. S dalam sehari-hari menggunakan bahasa daerah rawang desa larik

kemahan. Ny. A selalu berusaha membangun komunikasi yang baik kepada An.

N karena dia diakrenakan anak satu-satunya dan paling disayang

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Saudara ataupun kerabat Tn. S maupun Ny. A selalu dapat diandalkan ketika ada

masalah atau ketika membutuhkan pertolongan yang terjadi terhadap Tn. S dan

Ny. A, mereka siap membantu dalam keadaan apapun dalam suka maupun duka.

3. Struktur Peran (formal dan informal)

Tn. S :

 Peran formal : Tn. S ebagai Kepala Keluarga dan ayah, melindungi ,

bertanggung jawab, pemberi nafkah, mangayomi dan memberikan

kehangatan dalam keluaranya dan juga Tn. S sebagai masyarakat desa larik

kemahan

 Peran informal : Tn. S adalah seorang pengmabilan keputusan tertinggi di

rumah

Ny. A
 Peran formal : Ny. A sebagai istri istri dan ibu, sebagai masyarakat desa

larik kemahan

 Peran informal : Ny. A adalah seorang pendamai , memberikan rasa aman

dan nyaman, mendidikan anak

An. N

 Peran formal : An. N sebagai anak satu-satunya, sebagai masyarakat desa

larik kemahan

 Peran informal : An. N adalah anak yang periang, penghibur dan

4. Nilai atau Norma Keluarga

Semua anggota keluarga Tn. S menganut agama islam dan norma yang berlaku

di masyarakat serta adat istiadat desa larik kemahan. Keluarga Tn. S sangat

mematuhi peraturan dirumah seperti saah contoh An. N tidak boleh bermain

gadget terlalu lama. Tn. S dan Ny. A juga mengajarkan pentingnya bersikap

sopan santun dan ramah kepada setiap orang

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Efektif

Keluarga Tn. S dan Ny. A selalu memberikan dukungan satu sama lain, saling

kasih dan menyayangi satu sama lain, pusat perhatian penuh selalu tertuju

kepada An. N. Tn. S dan Ny. A tidak pernah mengekan An. A selagi masih baik

dan positif yang dilakukan sesuai usia nya

2. Fungsi Sosialisasi
Antara Tn. S, Ny. A dan An. N terjalin komunikasi dengan baik , saling

mendukung dan menguatkan satu sama lain, Tn. S memiliki pekerjaan yang

berat dalam keluarganya selain menjadi kepala keluarga, peran ia adalah peran

yang penting dan semua keputusan, kesepakatan, dan suatu masalah atau

musibah -dapat diselesaikan dengan cara yang baik

3. Fungsi Perawatan Keluarga

 Kemampuan keluarga mengenal kesehatan

Tn. S dan Ny. A mengerti dengan penyakit yang diderita oleh keluarga ketika

sakit dan saat ini dan paham sekali tanda gejala serta hal yang harus

dihindari.

 Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

yang tepat.

Tn. S dan Ny. A jika sakit sakit mereka mengetahui tentang penyakit yang

diderita seperti An. N yang menderita batuk pilek kemudian Tn. S dan Ny. A

langsung membawanya ke dokter untuk ditindak lanjuti.

 Kemampuan keluarga merawat keluarga yang sakit.

Tn. S jika ia mengalami demam atau batuk pilek biasanya dibiarkan dulu 1

hari untuk melihat reaksi imun tubuhnya, namun di hari berikutnya Tn. S

akan mengkonsumsi obat yang biasa selalu ada dirumah. Dan begitu pula

sebaliknya Ny. A jika sakit selalu meminum obat, terkadang keluarga

menggunakan kompres daun jarak untuk menurunkan panas tubuh saat

demam.

 Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang sehat


Tn. S dan Ny. A hanya sedikit memeilik pekarangan rumah dekat denga jalan

raya, biasnya Ny. A sering menanam bunga jika waktu luang dan selalu

menjaga kebersihan rumah seperti menyiram air ke jalan yang berdebu,

membuang sampah pada tempat pembuangan sampah sementara

 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

Tn. S dan Ny. A selalu menggunakan fasilitas kesehatan puskesmas yang

jarak tempu sekitar 6-7 menit. Keluarga juga percaya dengan apa yang

disampaikan di informasi kesehatan di puskesmas.

VI. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Pada jangka panjang, Tn. S sering memikirkan untuk masa depan kehidupan

keluarganya, Tn. S dan Ny. A cemas dan takut jika tidak bisa menyekolahkan

anaknya setinggi-tinggi mungkin. Keluarga Tn. S juga sering memikirkan

bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik lagi untuk anaknya, kemudian

pada jangka pendek Ny. A juga sering memikirkan bagaimana memberikan

stimulasi tumbuh kembang anaknya yang sesuai pada umurnya dan terlepasa

dari memainkn gadget.

2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/Stresor

Keluarga Tn. S berusaha untuk mencukupi kebutuhan untuk An. N seperti biaya

untuk kesiapan sekolah di masa yang akan datang dengan bekerja keras dan

sering menabung, sedangkan Ny. S berusaha membantu Tn. S mencarii uang

untuk memenuhi keperluan lain yang datang tiba-tiba


3. Strategi Koping Konstruktif yang digunakan

Didalam keluarga Tn. S jika terjadi suatu masalah didalam keluarga, Tn. S dan

Ny. A berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan baik secara

bermusyawarah. Namun, keputusan tertinggii tetap berada di tangan Tn. S

sebagai kepala rumah tangga

4. Strategi Adaptasi Disfungsional

Ketika ada masalah keluarga Tn. S biasanya mengkonsentrasikan pada

bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Keluarga tidak pernah

menggunakan bentuk kekerasan, perlakuan kejam kepada anaknya ataupun

istrinya Ny. A semata-mata ingin menyelesaikannya masalah dengan perbuatan

seperti itu

VII. Pemeriksaan Fisik

Inisial
Pemeriksaan Fisik
Anggota
(Head to Toe)
Keluarga
Tn. S a. Kepala, dan leher (inspeksi Dan Palpasi)
1) Rambut
Inspeksi : tampak rambut merata, bewarna hitam dan lurus
Palpasi : terasa kasar dan berminyak
2) Mata
Inspeksi : mata simetri kanan dan kiri, konjungtiva anemis
Palpasi : teraba tidak ada pembengkakan
3) Hidung
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, bersih dan tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan ataupun massa
4) Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, gigi rata dan bersih
5) Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, sedikit serumen
b. Thorak (IPPA)
1) Jantung
Inspeksi : tidak tampak pembengkan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : reguler, tidak terdengar suara tambahan
2) Paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri sama
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
c. Abdomen (IPPA)
1) Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : simetris
Auskultasi : bising usus 12x/i
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan pembesaran hati
Perkusi : tympani
2) Sistem Renal Urinaria
Inspeksi : tidak ada pembesaran dan vesika urinaria
Perkusi : pekak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Sistem Reproduksi Wanita/pria
Tidak ada nyeri tekan ataupun pembesaran pada genetilia
e. Integumen dan neuro musculoskeletal
1) Sistem Integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tampak lembab
Palpasi : tidak terdaat lesi atau luka dan turgor kulit normal
2) Sistem Neurologis
a) Fungsi penglihatan.
Penglihatan Tn. S masih baik, tidak ada gangguan penglihatan seperti
rabun ataupun katarak
b) Fungsi pendengaran
Pendengaran Tn. S masih baik
c) Fungsi perasa
Tn. S masih bisa merasakan ras pahit, manis , asin di lidah
d) Fungsi perabaan.
Sensasi perabaan Tn. S masih baik
e) Fungsi penciuman
Tn. S tidak ada gangguan pada penciuman, masih bisa membedakan
bau
3) Sistem Moskuloskeletal
Kekuatan otot pada ekstremitas atas dan bawah masoh normal
Ny. A a. Kepala, dan leher (inspeksi Dan Palpasi)
1) Rambut
Inspeksi : tampak rambut merata, bewarna hitam dan
keriting
Palpasi : terasa halus dan tebal
2) Mata
Inspeksi : mata simetri kanan dan kiri, konjungtiva anemis
Palpasi : teraba tidak ada pembengkakan
3) Hidung
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, bersih dan tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan ataupun massa
4) Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab, gigi rata dan bersih
5) Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, sedikit serumen

b. Thorak (IPPA)
1) Jantung
Inspeksi : tidak tampak pembengkan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : reguler, tidak terdengar suara tambahan
2) Paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri sama
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
c. Abdomen (IPPA)
1) Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : simetris
Auskultasi : bising usus 12x/i
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan pembesaran hati
Perkusi : tympani
2) Sistem Renal Urinaria
Inspeksi : tidak ada pembesaran dan vesika urinaria
Perkusi : pekak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Sistem Reproduksi Wanita/pria
Tidak ada nyeri tekan ataupun pembesaran pada genetilia
e. Integumen dan neuro musculoskeletal
1) Sistem Integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tampak lembab
Palpasi : tidak terdaat lesi atau luka dan turgor kulit normal
2) Sistem Neurologis
a) Fungsi penglihatan.
Penglihatan Ny.A masih baik, tidak ada gangguan penglihatan
seperti rabun ataupun katarak
b) Fungsi pendengaran
Pendengaran Tn. S masih baik
c) Fungsi perasa
Tn. S masih bisa merasakan ras pahit, manis , asin di lidah
d) Fungsi perabaan.
Sensasi perabaan Tn. S masih baik
e) Fungsi penciuman
Ny. A tidak ada gangguan pada penciuman, masih bisa
membedakan bau
3) Sistem Moskuloskeletal
Kekuatan otot pada ekstremitas atas dan bawah masoh normal
An. N a. Kepala, dan leher (inspeksi Dan Palpasi)
1) Rambut
Inspeksi :
Palpasi :
2) Mata
Inspeksi :
Palpasi :
3) Hidung
Inspeksi :
Palpasi :
4) Mulut
Inspeksi :
5) Telinga
Inspeksi :
b. Thorak (IPPA)
1) Jantung
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
2) Paru
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
c. Abdomen (IPPA)
1) Sistem Gastrointestinal
Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
4) Sistem Renal Urinaria
Inspeksi :
Perkusi :
Palpasi :
d. Sistem Reproduksi Wanita/pria

e. Integumen dan neuro musculoskeletal


1) Sistem Integumen
Inspeksi :
Palpasi :
2) Sistem Neurologis
a) Fungsi penglihatan.

b) Fungsi pendengaran

c) Fungsi perasa

d) Fungsi perabaan.

e) Fungsi penciuman

3) Sistem Moskuloskeletal

VIII. Harapan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai