Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN

1. Penjajakan Tahap I
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. M
2. Alamat dan Telepon : Nganten RT 003/ RW 008 Ngawen Muntilan
Magelang Jawa Tengah
3. Komposisi Keluarga

No Nama Jenis Hub dengan KK TTL/Umur Pendidikan


Kelamin Terakhir

1. Tn. M L KK 56 th SLTA
2. Ny. A P Istri 45 th SMK
3. Nn. R P Anak 17 th SMP
4. An. K P Anak 7 th TK

4. Genogram

vvv
Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Hubungan Pernikahan

: laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

5. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M merupakan tipe keluarga (Nuclear family) yang terdiri
Ayah, ibu, dan anak. Dimana ayah dan ibu bekerja sebagai petani.
6. Suku
Keluarga Tn.M bersuku Jawa.
7. Agama
Keluarga Tn. M penganut agama islam.
8. Status Sosek Keluarga
Tn M bekerja sebagai petani, dan Ny A sebagai ibu rumah tangga dan
membuka warung lontong dirumah.
9. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. A mengatakan jarang berekreasi karena jarang ada waktu luang. Jika
hari libur biasanya hanya berkumpul dirumah.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah Family With Teenagers
atau keluarga dengan anak remaja. Dimana tahap ini berawal pada anak
usia 13-18 tahun dimana orang tua harus mulai memberikan tanggung
jawab serta pendidikan yang lebih baik untuk mempersiapkan anak
mencapai kedewasaan baik secara biologis maupun psikologis sesuai
dengan tahap perkembangan remaja.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Dari semua tugas perkembangan keluarga masih terdapat tugas yang
belum terlaksana yaitu mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh anak
karena kesibukan orang tua.
3. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga Tn M tinggal di Nganten, setelah berhasil membangun rumah
dengan uang tabungan sebelum menikah, dan begitu mereka pindah ke
rumah tersebut, mereka langsung dikaruniai anak kemudian setelah 10
tahun dikaruniai anak lagi.
4. Riwayat Keluarga sebelumnya
Orangtua dari Tn. M sudah meninggal, dan orang tua Ny A masih ada
dan tinggal terpisah dengan keluarga Tn M.

III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Tn. M merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang 16
meter dan lebar 8 meter. Rumah tersebut memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang
keluarga, 1 ruang tamu, dapur, serta 1 kamar mandi dan 1 WC.
Lantai rumah terbuat dari keramik, berdinding tembok, dan beratap
genting. Rumah ini memiliki 7 buah jendela dan 5 buah pintu. Di rumah
ini dapur masih menggunakan tungku. Kebersihan rumah dan lingkungan
sekitar kurang baik. Keluarga mengatakan pengelolaan sampah masih
dibakar dibelakang rumah.
Sumber air yang digunakan keluarga berasal dari air sumur, kualitas air
yang digunakan keluarga Tn. M bersih, tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Jenis jamban yang digunakan adalah leher angsa, jarak
septiktank dengan sumber air > 2 meter. Untuk sarana penerangan dalam
rumah sehari-hari keluarga Tn. M menggunakan listrik.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rumah di sekitar rumah Tn M berdekatan, halaman masih ada. Antar
anggota saling toleransi dan mengenal satu sama lain. Kebanyakan di
sekitar Tn. M bekerja sebagai petani dan pedagang.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. M jarang berpergian jauh. Kegiatan rutin sehari hari adalah
Tn M bekerja sebagai petani, istri Tn. M ibu rumah tangga sambil
membuka warung lontong, anak Tn. M yang pertama sekolah SMA, anak
yang ke 2 sekolah SD. Keluarga Tn. M tinggal didaerah tersebut sejak 19
tahun yang lalu, rumah milik sendiri.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn M selalu ikut kegiatan masyarakat seperti bersih-bersih desa,
kumpulan RT, Ny. A selalu ikut kegitan masyarakat seperti kumpulan Ibu
PKK, senam minggu pagi, dan Nn. R selalu ikut kegiatan remaja seperti
karang taruna. Interaksi keluarga Tn M dengan masyarakat baik, jika ada
hajatan atau lelayu Ny A selalu datang dan ikut membantu jika
diperlukan
5. Sistem pendukung keluarga
Apabila salah satu dari anggota keluarga ada yang sakit keluarga
membawa ke puskesmas, yang berjarak ± 5 km dari rumah Tn.M.
Kelurga Tn M menggunakan kartu jamkesmas untuk berobat.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga Tn.M menggunakan bahasa jawa. Komunikasi
berlangsung setiap hari karena mereka selalu ada di rumah. Jika salah
satu tidak berada di rumah komunikasi dilakukan melalui handphone.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny A mengatakan dalam memecahkan masalah yang dihadapi
pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. S sebagai kepala keluarga,
setelah itu didiskusikan bersama.
3. Struktur Peran
Keluarga tidak mempunyai peran formal dalam masyarakat, hanya
sebagai masyarakat biasa. Tn. M berperan sebagai kepala rumah tangga
yang berkewajiban memenuhi kebutuhan keluarga, Tn M bekerja sebagai
petani. Sedangkan istrinya Ny. A berperan sebagai ibu rumah tangga
sambil berdagang untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, dan
mengurus Anak.
4. Nilai dan norma budaya
Ny A mengatakan bahwa dalam keluarganya terbiasa menanamkan sikap
saling menghormati, saling menghargai, dan saling menyayangi antar
anggota keluarga maupun dengan orang lain. Keluarga Tn M menerapkan
sikap sopan terhadap setiap tamu yang datang berkunjung ke rumah.
Keluarga Tn. M juga menerapkan norma atau adat yang ada di
lingkungan sekitar misalnya takziah, menjenguk tetangga yang sakit,
kerja bakti dan membantu tentangga yang memiliki hajat.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny A mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga
yang membutuhkan maka anggota keluarga yang lain akan berusaha
membantunya.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. M mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan
dengan baik. Hal ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha
untuk memenuhi aturan yang ada misalnya, saling menghormati dan
menghargai. Keluarga berusaha untuk mengikuti aturan atau norma yang
ada di masyarakat sehingga dapat menyesuaikan dengan masyarakat di
sekitarnya.
3. Fungsi reproduksi
Ny A mengatakan bahwa saat ini menggunakan KB suntik mulai
kelahiran anak keduanya. Tn. A dikaruniai 2 orang anak, dan semuanya
belum menikah. Selama ini Tn. M dan Ny. A tidak pernah ada keluhan
pada alat seksualnya.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. M berpendapatan cukup. Setiap bulan pendapatannya
<1.000.000. Pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai kebutuhan
sehari-hari.
5. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga menyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat penting
dan mahal, oleh karena itu dalam keadaan bagaimanapun keluarga tetap
berusaha mencari pengobatan untuk kesembuhan keluarganya yang sakit
meskipun harus mencari pinjaman uang untuk membayar pengobatan.
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ny A mengatakan takut tekanan darahnya semakin tinggi.
2. Stressor jangka panjang
Ny A mengatakan takut hipertensi yang diderita bisa menimbulkan
masalah yang lebih serius contohnya stroke.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga memberikan dorongan dan semangat pada anggota keluarga
yang memiliki masalah kesehatan. Keluarga juga ikut membantu
memecahkan masalah yang ada di keluarga dengan cara bermusyawarah.
Selain itu, keluarga berusaha untuk membawa anggota keluarga yang
sakit ke pelayanan kesehatan kesembuhan bagi anggota keluarga yang
sakit.

VII. Harapan Keluarga


Harapan Tn. M dan Ny. A, bagi keluarganya yaitu ingin keluarganya
terbebas dari segala penyakit. Anak-anak tumbuh dengan baik sesuai dengan
perkembangannya dan semua kebutuhan keluarga tercukupi.

VIII. Pemeriksaan Fisik


1. Tn. M
TD : 130/80 mmHg, BB : 70 kg, TB : -
Kepala : bentuk mesochepal, konjungtiva merah muda
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
Dada : ekspansi dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Perut : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas : tidak ada kelainan anggota gerak, tidak ada kelemahan otot
2. Ny. A
TD : 170/100 mmHg, BB: 60 kg, TB : - cm
Kepala : bentuk mesochepal, konjungtiva merah muda
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
Dada : ekspansi dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Perut : bentuk simetris : tidak ada nyeri tekan
Ny A mengatakan kepala terasa pusing dan nyeri tengkuk
Ny A tampak sering meringis kesakitan menahan sakit diarea tengkuk.
Ny A mengatakan kepalanya sering pusing jika sedang banyak
menghadapai masalah terutama persolaan rumah tangga yang tidak
kunjung selesai.
3. Nn R
TD : 120/80 mmHg, BB: 40 kg, TB : 153 cm
Kepala : bentuk mesochepal, konjungtiva merah muda
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
Dada : ekspansi dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Perut : bentuk simetris : tidak ada nyeri tekan
4. An K
TD : - mmHg, BB: 20kg, TB : 128 cm terdapat gigi berlubang atau caries
gigi
Kepala : bentuk mesochepal, konjungtiva merah muda
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
Dada : ekspansi dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada
Perut : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas : tidak ada kelainan anggota gerak, tidak ada kelemahan otot

2. Penjajakan Tahap 2
A. Mengenal Masalah
Ny A mengatakan sebelumnya tidak mengatahui bahwa ternyata dirinya
mengalami hipertensi. Ny A menceritakan sebelum di bawa ke puskesmas untuk
periksa Ny A mengatakan sering pusing dan sakit tengkuk tapi hanya dianggap
sepele
B. Mengambil Keputusan
Ny A mengatakan karena sering pusing dan sakit tengkuk yang tak kunjung
sembuh kemudian suaminya memutuskan untuk mengantar Ny A periksa ke
puskesmas karena takut keluhan yang dirasakan oleh istrinya menjadi cukup
serius.
C. Melakukan Perawatan Sederhana
Ny A mengatakan hanya meminum obat yang diberikan oleh dokter dan jika obat
sudah habis belum ada rencana untuk kontrol ulang. Ny A mengatakan belum
mengikuti saran yang di berikan oleh dokter untuk menurunkan tekanan darah,
seperti diet rendah garam, cukup istirahat, mengurangi jeroan-jeroan, dan tidak
terlalu stress. Karena Ny A mengatakan bahwa kurang afdol jika makanan hanya
menggunakan garam sedikit, tidak bisa cukup istirahat karena banyak pekerjaan
rumah yang harus dilakukan dan menjaga warung kelontong.
D. Modifikasi Lingkungan
Keluarga Tn M harus memahami pentingnya menjaga kesehatan terutama fisik
dan psikologis. Ny A harus mulai membiasakan makan diet rendah garam,
istirahat yang cukup, tidak stress untuk mengurangi tekanan darah yang tinggi.
E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik. Bila ada anggota
keluarga yang sakit biasanya datang ke puskesmas guna periksa ataupun minta
surat rujukan untuk ke rumah sakit.

ANALISA DATA

A. Hasil Pengkajian

NO DATA
1. Data Subyektif
 Ny A mengatakan sebelumnya tidak mengatahui bahwa ternyata dirinya
mengalami hipertensi. Ny A menceritakan sebelum di bawa ke puskesmas
untuk periksa Ny A mengatakan sering pusing dan sakit tengkuk tapi hanya
dianggap sepele
 Ny A mengatakan hanya meminum obat yang diberikan oleh dokter dan
jika obat sudah habis belum ada rencana untuk kontrol ulang.
 Ny A mengatakan belum mengikuti saran yang di berikan oleh dokter untuk
menurunkan tekanan darah, seperti diet rendah garam, cukup istirahat,
mengurangi jeroan-jeroan, dan tidak terlalu stress. Karena Ny A
mengatakan bahwa kurang afdol jika makanan hanya menggunakan garam
sedikit, tidak bisa cukup istirahat karena banyak pekerjaan rumah yang
harus dilakukan dan menjaga warung kelontong.
 Ny A mengatakan kepala terasa pusing dan nyeri tengkuk
 Ny A mengatakan kepalanya sering pusing jika sedang banyak
menghadapai masalah terutama persolaan rumah tangga yang tidak kunjung
selesai.

2. Data Obyektif
 TD : 170/100 mmHg, BB: 60 kg, TB : - cm
 Ny A tampak sering meringis kesakitan menahan sakit diarea tengkuk.

B. Analisa Data

NO Data Diagnosa Keperawatan


1 Data subyektif : Defisiensi pengetahuan keluarga Tn.
Ny A mengatakan sebelumnya tidak M pada Ny A
mengatahui bahwa ternyata dirinya
mengalami hipertensi. Ny A menceritakan
sebelum di bawa ke puskesmas untuk
periksa Ny A mengatakan sering pusing dan
sakit tengkuk tapi hanya dianggap sepele
Data Obyektif : -

2 Data Subyektif :
 Ny A mengatakan hanya meminum Ketidakefektifan manajemen
obat yang diberikan oleh dokter dan keluarga Tn. M pada Ny A
jika obat sudah habis belum ada
rencana untuk kontrol ulang.
 Ny A mengatakan belum mengikuti
saran yang di berikan oleh dokter untuk
menurunkan tekanan darah, seperti diet
rendah garam, cukup istirahat,
mengurangi jeroan-jeroan, dan tidak
terlalu stress. Karena Ny A mengatakan
bahwa kurang afdol jika makanan
hanya menggunakan garam sedikit,
tidak bisa cukup istirahat karena banyak
pekerjaan rumah yang harus dilakukan
dan menjaga warung kelontong.
 Ny A mengatakan kepala terasa pusing
dan nyeri tengkuk
 Ny A mengatakan kepalanya sering
pusing jika sedang banyak
menghadapai masalah terutama
persolaan rumah tangga yang tidak
kunjung selesai.

Data Obyektif :
 TD : 170/100 mmHg, BB: 60 kg, TB : -
cm
 Ny A tampak sering meringis kesakitan
menahan sakit diarea tengkuk

SKORING DAN PRIORITAS DIAGNOSA

1. Defisiensi Pengetahuan Keluarga Tn M pada Ny A

NO. DIAGNOSA DAN KRITERIA NILAI BOBOT TOTAL

1. Diagnosa :

Defisiensi pengetahuan keluarga


Tn M pada Ny A
1 1 1/3 x 1 = 1/3
Sifat Masalah : aktual
Skala
Aktual :3
Risiko :2
Potensial :1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah: Sebagian
Skala 1 2 1/2 x 2 = 1
Mudah :2
Sebagian :1
Tidak Dapat : 0
3. Potensial masalah untuk dicegah:
Cukup
Skala 2 1 2/3x 1 = 2/3
Tinggi :3
Cukup :2
Rendah :1
4. Menonjolnya masalah: masalah
perlu segera ditangani
Skala
Segera :2 2 2 2/2 x 1 = 1
Tidak perlu segera : 1
Tidak dirasakan :0
JUMLAH 3

2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan keluarga Tn M pada Ny A

NO. DIAGNOSA DAN KRITERIA NILAI BOBOT TOTAL

1. Diagnosa :

Ketidak efektifan manajemen


keluarga Tn. M pada Ny A
3 1 3/3 x 1 = 1
Sifat Masalah : aktual
Skala
Aktual :3
Risiko :2
Potensial :1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah: Sebagian
Skala 2 2 2/2 x 2 = 2
Mudah :2
Sebagian :1
Tidak Dapat : 0
3. Potensial masalah untuk dicegah:
Cukup
Skala 3 1 3/3 x 1 = 1
Tinggi :3
Cukup :2
Rendah :1
4. Menonjolnya masalah: masalah
perlu segera ditangani
Skala
Segera :2 2 1 2/2 x 1 = 1
Tidak perlu segera : 1
Tidak dirasakan :0
JUMLAH 5
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan untuk prioritas keluarga sebagai
adalah :
1. Ketidakefektifan manajemen keluarga Tn M pada Ny A
2. Defisiensi Pengetahuan keluarga Tn M pada Ny A

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


Keperawatan
1 Ketidakefetifan Setelah dilakukan Mobilisasi Keluarga
Manajemen kunjungan rumah selama 1. Bantu pengembangan
Kesehatan Keluarga 3x45 menit diharapkan pengambilan keputusan
Tn M pada Ny A keluarga mampu mutual dengan anggota
meningkatkan kesehatan keluarga, terkait rencana
dengan kriteria hasil : perawatan pasien
Pengetahuan : promosi 2. Kolaborasi dengan anggota
kesehatan keluarga dalam perencanaan
a. Perilaku yang dan pelaksanaan terapi
meningkatkan pasien dan perubahan gaya
kesehatan (skala 2
hidup
pengetahuan terbatas
ke skala 4 3. Bantu anggota keluarga
pengetahuan banyak) untuk mengidentifikasi
b. Pemeriksaan layanan kesehatan dan
kesehatan yang sumber daya masyarakat
direkomendasikan
yang dapat digunakan untuk
(skala 2 pengetahuan
terbatas ke skala 4 meningkatkan status
pengetahuan banyak) kesehatan pasien

Peningkatan peran :
1. Fasilitasi diskusi mengenai
bagaimana adaptasi peran
keluarga untuk dapat
mengkompensasi peran
anggota keluarga yang sakit.
2. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi perubahan
peran khusus yang
diperlukan terkait dengan
sakit.
2 Defisiensi Setelah di lakukan Pendidikan Kesehatan :
Pengetahuan kunjungan rumah selama a. Tentukan pengetahuan
keluarga Tn M pada 3 x 45 menit keluarga kesehatan dan gaya hidup
Ny A mampu mengetahui perilaku saat ini pada
masalah faktor terjadinya individu, keluarga, atau
hipertensi, dengan kelompok sasaran
kriteria hasil: b. Memanfaatkan sistem
dukungan sosial dan
Pengetahuan proses keluarga untuk menigkatkan
penyakit : efektifitas gaya hidup atau
a. Faktor-faktor modifikasi perilaku
penyebab dan faktor kesehatan.
yang berkontribusi
(dari skala 2 Peningkatan keterlibatan
pengetahuan keluarga :
terbatas ke skala 4 1. Identifikasi kemampuan
pengetahuan anggota keluarga untuk
banyak) terlibat dalam perawatan
b. Tanda dan gejala pasien.
komplikasi penyakit 2. Dorong anggota keluarga
(dari skala 2 pasien untuk membantu
pengetahuan dalam mengembangkan
terbatas ke skala 4 rencana keperawatan,
pengetahuan termasuk hasil yang
banyak) diharapkan dan pelaksanaan
rencana perawatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1 Ketidakefektifan 1. Membantu S:
manajemen pengembangan - Pasien mengatakan
kesehatan keluarga pengambilan keputusan pusing dan sakit tengkuk
Tn M pada Ny A mutual dengan anggota sudah berkurang
keluarga, terkait rencana - Pasien mengatakan sudah
perawatan pasien mulai belajar mengikuti
2. Mengkolaborasin dengan saran yang diberikan oleh
anggota keluarga dalam dokter seperti diet rendah
perencanaan dan garam, istirahat yang
pelaksanaan terapi cukup, dan tidak stress
pasien dan perubahan atau banyak pikiran
gaya hidup - Pasien bersedia
3. Membantu anggota melakukan kontrol ulang
keluarga untuk setelah obat yang
mengidentifikasi layanan diberikan oleh dokter
kesehatan dan sumber habis
daya masyarakat yang
dapat digunakan untuk O :
meningkatkan status TD : 150/90 mmhg, BB : 60
kesehatan pasien Kg, Tb : -
4. Memfasilitasi diskusi
mengenai bagaimana A :
adaptasi peran keluarga Masalah belum teratasi
untuk dapat
mengkompensasi peran P :
anggota keluarga yang Lanjutkan intervensi :
sakit. 1. Bantu anggota keluarga
5. Membantu pasien untuk untuk mengidentifikasi
mengidentifikasi layanan kesehatan dan
perubahan peran khusus sumber daya masyarakat
yang diperlukan terkait yang dapat digunakan
dengan sakit. untuk meningkatkan
status kesehatan pasien

I: berikan edukasi kepada


keluarga

E: tingkatkan terus dalam


dukungan keluarga

R: bisa diberikan edukasi dan


pantaulah kesehatan anak
tersebut.

2 Defisiensi a. Menentukan S:
Pengetahuan pengetahuan kesehatan Pasien mengatakan sudah
Keluarga Tn M pada dan gaya hidup perilaku mengerti tentang penyakitnya
Ny A saat ini pada individu, dari mulai tanda, gejala,
keluarga, atau kelompok pengobatan hingga komplikasi
sasaran
b. Memanfaatkan sistem O : tidak terkaji
dukungan sosial dan
keluarga untuk A :
menigkatkan efektifitas Masalah teratasi
gaya hidup atau
modifikasi perilaku P :
kesehatan. Hentikan intervensi
c. Mengidentifikasi
kemampuan anggota I: berikan edukasi kepada
keluarga untuk terlibat keluarga
dalam perawatan pasien.
d. Mendorong anggota E: tingkatkan terus dalam
keluarga pasien untuk dukungan keluarga
membantu dalam
mengembangkan R: bisa diberikan edukasi dan
rencana keperawatan, pantaulah kesehatan anak
termasuk hasil yang tersebut.
diharapkan dan
pelaksanaan rencana
perawatan
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
KELUARGA TN. M DENGAN HIPERTENSI
DI DUSUN NGANTEN NGAWEN

Disusun Oleh :

Sri Ajeng Rossalia Putri

1610201177

PSIK 6C / C2

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2019

Anda mungkin juga menyukai