PENGKAJIAN
1. Penjajakan Tahap I
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. M
2. Alamat dan Telepon : Nganten RT 003/ RW 008 Ngawen Muntilan
Magelang Jawa Tengah
3. Komposisi Keluarga
1. Tn. M L KK 56 th SLTA
2. Ny. A P Istri 45 th SMK
3. Nn. R P Anak 17 th SMP
4. An. K P Anak 7 th TK
4. Genogram
vvv
Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah
: laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
5. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M merupakan tipe keluarga (Nuclear family) yang terdiri
Ayah, ibu, dan anak. Dimana ayah dan ibu bekerja sebagai petani.
6. Suku
Keluarga Tn.M bersuku Jawa.
7. Agama
Keluarga Tn. M penganut agama islam.
8. Status Sosek Keluarga
Tn M bekerja sebagai petani, dan Ny A sebagai ibu rumah tangga dan
membuka warung lontong dirumah.
9. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. A mengatakan jarang berekreasi karena jarang ada waktu luang. Jika
hari libur biasanya hanya berkumpul dirumah.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Tn. M merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang 16
meter dan lebar 8 meter. Rumah tersebut memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang
keluarga, 1 ruang tamu, dapur, serta 1 kamar mandi dan 1 WC.
Lantai rumah terbuat dari keramik, berdinding tembok, dan beratap
genting. Rumah ini memiliki 7 buah jendela dan 5 buah pintu. Di rumah
ini dapur masih menggunakan tungku. Kebersihan rumah dan lingkungan
sekitar kurang baik. Keluarga mengatakan pengelolaan sampah masih
dibakar dibelakang rumah.
Sumber air yang digunakan keluarga berasal dari air sumur, kualitas air
yang digunakan keluarga Tn. M bersih, tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Jenis jamban yang digunakan adalah leher angsa, jarak
septiktank dengan sumber air > 2 meter. Untuk sarana penerangan dalam
rumah sehari-hari keluarga Tn. M menggunakan listrik.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rumah di sekitar rumah Tn M berdekatan, halaman masih ada. Antar
anggota saling toleransi dan mengenal satu sama lain. Kebanyakan di
sekitar Tn. M bekerja sebagai petani dan pedagang.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. M jarang berpergian jauh. Kegiatan rutin sehari hari adalah
Tn M bekerja sebagai petani, istri Tn. M ibu rumah tangga sambil
membuka warung lontong, anak Tn. M yang pertama sekolah SMA, anak
yang ke 2 sekolah SD. Keluarga Tn. M tinggal didaerah tersebut sejak 19
tahun yang lalu, rumah milik sendiri.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn M selalu ikut kegiatan masyarakat seperti bersih-bersih desa,
kumpulan RT, Ny. A selalu ikut kegitan masyarakat seperti kumpulan Ibu
PKK, senam minggu pagi, dan Nn. R selalu ikut kegiatan remaja seperti
karang taruna. Interaksi keluarga Tn M dengan masyarakat baik, jika ada
hajatan atau lelayu Ny A selalu datang dan ikut membantu jika
diperlukan
5. Sistem pendukung keluarga
Apabila salah satu dari anggota keluarga ada yang sakit keluarga
membawa ke puskesmas, yang berjarak ± 5 km dari rumah Tn.M.
Kelurga Tn M menggunakan kartu jamkesmas untuk berobat.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny A mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga
yang membutuhkan maka anggota keluarga yang lain akan berusaha
membantunya.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. M mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan
dengan baik. Hal ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha
untuk memenuhi aturan yang ada misalnya, saling menghormati dan
menghargai. Keluarga berusaha untuk mengikuti aturan atau norma yang
ada di masyarakat sehingga dapat menyesuaikan dengan masyarakat di
sekitarnya.
3. Fungsi reproduksi
Ny A mengatakan bahwa saat ini menggunakan KB suntik mulai
kelahiran anak keduanya. Tn. A dikaruniai 2 orang anak, dan semuanya
belum menikah. Selama ini Tn. M dan Ny. A tidak pernah ada keluhan
pada alat seksualnya.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. M berpendapatan cukup. Setiap bulan pendapatannya
<1.000.000. Pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai kebutuhan
sehari-hari.
5. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga menyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat penting
dan mahal, oleh karena itu dalam keadaan bagaimanapun keluarga tetap
berusaha mencari pengobatan untuk kesembuhan keluarganya yang sakit
meskipun harus mencari pinjaman uang untuk membayar pengobatan.
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ny A mengatakan takut tekanan darahnya semakin tinggi.
2. Stressor jangka panjang
Ny A mengatakan takut hipertensi yang diderita bisa menimbulkan
masalah yang lebih serius contohnya stroke.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga memberikan dorongan dan semangat pada anggota keluarga
yang memiliki masalah kesehatan. Keluarga juga ikut membantu
memecahkan masalah yang ada di keluarga dengan cara bermusyawarah.
Selain itu, keluarga berusaha untuk membawa anggota keluarga yang
sakit ke pelayanan kesehatan kesembuhan bagi anggota keluarga yang
sakit.
2. Penjajakan Tahap 2
A. Mengenal Masalah
Ny A mengatakan sebelumnya tidak mengatahui bahwa ternyata dirinya
mengalami hipertensi. Ny A menceritakan sebelum di bawa ke puskesmas untuk
periksa Ny A mengatakan sering pusing dan sakit tengkuk tapi hanya dianggap
sepele
B. Mengambil Keputusan
Ny A mengatakan karena sering pusing dan sakit tengkuk yang tak kunjung
sembuh kemudian suaminya memutuskan untuk mengantar Ny A periksa ke
puskesmas karena takut keluhan yang dirasakan oleh istrinya menjadi cukup
serius.
C. Melakukan Perawatan Sederhana
Ny A mengatakan hanya meminum obat yang diberikan oleh dokter dan jika obat
sudah habis belum ada rencana untuk kontrol ulang. Ny A mengatakan belum
mengikuti saran yang di berikan oleh dokter untuk menurunkan tekanan darah,
seperti diet rendah garam, cukup istirahat, mengurangi jeroan-jeroan, dan tidak
terlalu stress. Karena Ny A mengatakan bahwa kurang afdol jika makanan hanya
menggunakan garam sedikit, tidak bisa cukup istirahat karena banyak pekerjaan
rumah yang harus dilakukan dan menjaga warung kelontong.
D. Modifikasi Lingkungan
Keluarga Tn M harus memahami pentingnya menjaga kesehatan terutama fisik
dan psikologis. Ny A harus mulai membiasakan makan diet rendah garam,
istirahat yang cukup, tidak stress untuk mengurangi tekanan darah yang tinggi.
E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik. Bila ada anggota
keluarga yang sakit biasanya datang ke puskesmas guna periksa ataupun minta
surat rujukan untuk ke rumah sakit.
ANALISA DATA
A. Hasil Pengkajian
NO DATA
1. Data Subyektif
Ny A mengatakan sebelumnya tidak mengatahui bahwa ternyata dirinya
mengalami hipertensi. Ny A menceritakan sebelum di bawa ke puskesmas
untuk periksa Ny A mengatakan sering pusing dan sakit tengkuk tapi hanya
dianggap sepele
Ny A mengatakan hanya meminum obat yang diberikan oleh dokter dan
jika obat sudah habis belum ada rencana untuk kontrol ulang.
Ny A mengatakan belum mengikuti saran yang di berikan oleh dokter untuk
menurunkan tekanan darah, seperti diet rendah garam, cukup istirahat,
mengurangi jeroan-jeroan, dan tidak terlalu stress. Karena Ny A
mengatakan bahwa kurang afdol jika makanan hanya menggunakan garam
sedikit, tidak bisa cukup istirahat karena banyak pekerjaan rumah yang
harus dilakukan dan menjaga warung kelontong.
Ny A mengatakan kepala terasa pusing dan nyeri tengkuk
Ny A mengatakan kepalanya sering pusing jika sedang banyak
menghadapai masalah terutama persolaan rumah tangga yang tidak kunjung
selesai.
2. Data Obyektif
TD : 170/100 mmHg, BB: 60 kg, TB : - cm
Ny A tampak sering meringis kesakitan menahan sakit diarea tengkuk.
B. Analisa Data
2 Data Subyektif :
Ny A mengatakan hanya meminum Ketidakefektifan manajemen
obat yang diberikan oleh dokter dan keluarga Tn. M pada Ny A
jika obat sudah habis belum ada
rencana untuk kontrol ulang.
Ny A mengatakan belum mengikuti
saran yang di berikan oleh dokter untuk
menurunkan tekanan darah, seperti diet
rendah garam, cukup istirahat,
mengurangi jeroan-jeroan, dan tidak
terlalu stress. Karena Ny A mengatakan
bahwa kurang afdol jika makanan
hanya menggunakan garam sedikit,
tidak bisa cukup istirahat karena banyak
pekerjaan rumah yang harus dilakukan
dan menjaga warung kelontong.
Ny A mengatakan kepala terasa pusing
dan nyeri tengkuk
Ny A mengatakan kepalanya sering
pusing jika sedang banyak
menghadapai masalah terutama
persolaan rumah tangga yang tidak
kunjung selesai.
Data Obyektif :
TD : 170/100 mmHg, BB: 60 kg, TB : -
cm
Ny A tampak sering meringis kesakitan
menahan sakit diarea tengkuk
1. Diagnosa :
1. Diagnosa :
Peningkatan peran :
1. Fasilitasi diskusi mengenai
bagaimana adaptasi peran
keluarga untuk dapat
mengkompensasi peran
anggota keluarga yang sakit.
2. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi perubahan
peran khusus yang
diperlukan terkait dengan
sakit.
2 Defisiensi Setelah di lakukan Pendidikan Kesehatan :
Pengetahuan kunjungan rumah selama a. Tentukan pengetahuan
keluarga Tn M pada 3 x 45 menit keluarga kesehatan dan gaya hidup
Ny A mampu mengetahui perilaku saat ini pada
masalah faktor terjadinya individu, keluarga, atau
hipertensi, dengan kelompok sasaran
kriteria hasil: b. Memanfaatkan sistem
dukungan sosial dan
Pengetahuan proses keluarga untuk menigkatkan
penyakit : efektifitas gaya hidup atau
a. Faktor-faktor modifikasi perilaku
penyebab dan faktor kesehatan.
yang berkontribusi
(dari skala 2 Peningkatan keterlibatan
pengetahuan keluarga :
terbatas ke skala 4 1. Identifikasi kemampuan
pengetahuan anggota keluarga untuk
banyak) terlibat dalam perawatan
b. Tanda dan gejala pasien.
komplikasi penyakit 2. Dorong anggota keluarga
(dari skala 2 pasien untuk membantu
pengetahuan dalam mengembangkan
terbatas ke skala 4 rencana keperawatan,
pengetahuan termasuk hasil yang
banyak) diharapkan dan pelaksanaan
rencana perawatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
2 Defisiensi a. Menentukan S:
Pengetahuan pengetahuan kesehatan Pasien mengatakan sudah
Keluarga Tn M pada dan gaya hidup perilaku mengerti tentang penyakitnya
Ny A saat ini pada individu, dari mulai tanda, gejala,
keluarga, atau kelompok pengobatan hingga komplikasi
sasaran
b. Memanfaatkan sistem O : tidak terkaji
dukungan sosial dan
keluarga untuk A :
menigkatkan efektifitas Masalah teratasi
gaya hidup atau
modifikasi perilaku P :
kesehatan. Hentikan intervensi
c. Mengidentifikasi
kemampuan anggota I: berikan edukasi kepada
keluarga untuk terlibat keluarga
dalam perawatan pasien.
d. Mendorong anggota E: tingkatkan terus dalam
keluarga pasien untuk dukungan keluarga
membantu dalam
mengembangkan R: bisa diberikan edukasi dan
rencana keperawatan, pantaulah kesehatan anak
termasuk hasil yang tersebut.
diharapkan dan
pelaksanaan rencana
perawatan
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
KELUARGA TN. M DENGAN HIPERTENSI
DI DUSUN NGANTEN NGAWEN
Disusun Oleh :
1610201177
PSIK 6C / C2
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019