Disusun Oleh :
Rista Sulistiani
200300759
Di Susun Oleh :
Rista Sulistiani
200300759
( ) ( )
Format Pengkajian Keperawatan
Penjajakan I
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. J
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 49 Tahun
4. Alamat : Jalan Tegal Wangi RT 04 Kasihan Bantul
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : PNS
6. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
7. Agama : Islam
8. Suku Bangsa : Jawa
9. Tanggal Pengkajian : 10/11/2020
10. Komposisi Keluarga :
No Nama Jenis Umur Hubungan Dengan Pendidikan Pekerjaan
Kelamin Keluarga Terakhir
1. Tn. J Laki-laki 49 th Kepala SMA PNS
Keluarga/Suami/Ayah
2. Ny. I Perempuan 45 th Istri/Ibu SMA Ibu
Rumah
Tangga
3. An.R Laki-laki 18 th Anak Pertama SMP Pelajar
4. An.M Perempuan 15 th Anak Kedua SD Pelajar
b. Bangunan Rumah
Kepemilikan rumah Tn.M adalah milik sendiri, tipe rumah adalah permanen dan
bangunan terbuat dari semen, ubin keramik dan atap genteng.
c. Karakteristik Dalam Rumah
Kamar mandi terdapat didalam rumah, penampungan air menggunakan tandon,
air bersih dan tidak berasa, dapur terdapat di bagian belakang dengan
menggunakan kompor gas dan kompor minyak, jenis jamban adalah leher angsa.
d. Ventilasi dan Pencahayaan
Ventilasi dalam rumah cukup baik, jendela dan pintu selalu terbuka agar
pertukaran udara dan rumah terasa sejuk dan pencahyaan dalam rumah terang.
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal
Rumah keluarga Tn.J terletak diantara rumah tetangga dan kos-kosan. Disamping
kanan rumah Tn.J terdapat kos-kosan. Disamping kiri rumah Tn.J rumah tetangga.
Didepan rumah Tn.J terdapat warung makan dan angkringan.
3. Mobilisasi Geografis Keluarga
Keluarga Tn.J sudah tinggal dan menetap di Jogja sudah lama dan tidak pernah
berpindah-pindah.
4. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas Kesehatan Dalam Komunitas
Ketika terdapat anggota keluarganya yang sakit keluarga membawanya ke klinik
terdekat.
5. Sarana Pendukung Keluarga
Keluarga memiliki sepeda motor untuk keperluan mobilitas keluarga untuk
berpergian, keluarga memiliki televisi untuk mendapatkan informasi baru dan
menggunakan handphone sebagai untuk mendapatkan informasi baru juga.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Sehari-hari keluarga dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa dan bahasa
indonesia.
2. Struktur Kekuasaan
Tn.J adalah suami Tn.J sekaligus pemegang kekuasaan dalam keluarga , Tn.J adalah
orang yang tegas dan keras.
3. Struktur Peran
Tn. J adalah suami Tn. J sekaligus sebagai sumber penghasilan keluarga adalah
kepala keluarga yang biasanya berperan mengambil keputusan setiap ada masalah di
keluarga.
4. Struktur nilai-nilai keluarga
Keluarga menganggap kesehatan adalah hal penting dan keluarga percaya bahwa
setiap kehidupan baik buruknya sudah ada yang mengatur.
E. Fungsi Efektif
1. Fungsi Afektif
a. Keadaan Kesehatan
Tn.J mengatakan jika hipertensinya kambuh kepalanya akan merasa pusing, berat
dan sakit.
b. Kebersihan Perorangan
Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2x dalam sehari dan
menggosok gigi 2x sehari.
c. Penyakit Yang Diderita
Untuk saat ini didalam keluarga yang menderita penyakit hanya Tn.J yaitu
hipertensi
d. Penyakit Keturunan dan Penyakit Kronis Tidak Menular
Penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn.J merupakan penyakit keturunan dari
ayahnya Tn.J
e. Kecacatan Keluarga
Tidak ada kecacatan didalam keluarga Tn.J
f. Pola Makan
Pola makan di dalam keluarga Tn.J yaitu 3x dalam sehari dengan menu yang
bemacam-macam disetiap harinya seperti nasi, ayam, ikan, sayur.
g. Pola Istirahat
Tn.J menetapkan peraturan untuk tidur malam dimulai jam 22.00 dan tidak ada
boleh kegiatan lain lagi.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Keadaan Emosi
Keadaan emosi keluarga Tn.J pada saat pengkajian cukup baik dan cukup stabil,
keluarga tampak kurang harmonis.
b. Kebiasaan Buruk
Keluarga Tn.J memiliki pola tidur yang teratur dikarenakan Tn.J membuat aturan
untuk tidur malam dimulai jam 22.00 dan bangun 04.30
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dilakukan oleh Tn.J selaku kepala keluarga
dan sebisa mungkin jika ada permasalahan akan diselesaikan dengan cara
bermusyawarah
d. Ketergantungan Obat/Bahan
Keluarga Tn.J tidak ada yang memiliki ketergantungan obat
e. Mencari Pelayanan Kesehatan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit jika tidak parah seperti flu, batuk, pilek
hanya akan dibelikan obat diapotek saja dan dibawa ke klinik atau puskesmas
jika sakit tersebut lumayan cukup parah
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
a. Tingkat Pendidikan
- Pendidikan Tn.J adalah SMA
- Pendidikan Ny.I adalah SMA
b. Hubungan Antar Keluarga
Hubungan antara anggota keluarga cukup baik.
c. Kegiatan Organisasi Sosial
Tn.T dan Ny.I mengikuti kegiatan sosial dimasyarakat seperti arisan RT,
pengajian dan kegiatan lainnya.
d. Keadaan Ekonomi
Pendapatan keluarga perbulan ± Rp.2.300.000,00.
4. Fungsi Reproduksi
Ny.I mengatakan masih mengalami menstruasi
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek (< 6 bulan) yang dirasakan keluarga
- Ny.I mengatakan jika khawatir dengan kesehatan suaminya Tn.J.
- Ny.I mengatakan khawatir dengan anak-anaknya yang tidak mau lagi terbuka
dengan dirinya maupun ayahnya.
- Ny.I mengatakan sering merasa khawatir dengan kondisi keluarganya seperti ini.
2. Stressor jangka panjang (> 6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga
- Ny.I mengatakan sering merasa khawatir dengan kondisi kesehatan suaminya,
walaupun sering kontrol mengenai hipertensi Tn.J
- Ny.I mengatakan sering merasa cemas jika anaknya tidak mau terbuka dengan
orang tuanya.
3. Cara keluarga dalam mengahadapi stressor
- Ny. I mengatakan jika ada masalah sebisa mungkin untuk berkumpul bersama
untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
- Ny.I mengatakan sebisa mungkin tetap menjaga komunikasi yang baik kepada
kedua anaknya untuk membuat anaknya lebih terbuka.
4. Strategi koping yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi stressor
- Ny.I selalu mengajak Tn.J dan kedua anaknya untuk berkumpul bersama jika ada
waktu senggang.
- Ny.I mengatakan keluarga sering melakukan musyawarah untuk memecahkan
masalah.
5. Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-masalah
mereka sekarang
-Ny.I mengatakan pada saat ini Tn.J dan An.M tidak memiliki selisih saat jika
menyelesaikan masalah
- Ny.I mengatakan kurang mengetahui untuk sekarang jika An.R menyelesaikan
masalah.
G. Harapan Keluarga
Ny.I dan Tn.J berharap keluarganya bisa saling terbuka dalam masalah yang dialami.
H. Pemeriksaan Fisik (Kepada Semua Anggota Keluarga)
1) Ny.I
a) Jenis Kelamin : Perempuan
b) Kesadaran : Composmentis
c) Kondisi Umum : Baik
d) Kebersihan Personal : Mandi 2x dalam sehari
e) Tanda-tanda vital :
(1) Tekanan Darah : 130/90 mmHg
(2) Suhu : 36,50
(3) Nadi : 86x/menit
(4) RR : 21x/menit
f) Berat Badan : 55 kg
g) Tinggi Badan : 158 cm
h) IMT = 55/(158/100)2
= 55/(1,58)2
= 55/2,4964
= 18,55 (Status Gizi Normal)
i) Pemeriksaan Fisik :
(1) Kepala : Tidak ada benjolan, bentuk kepala simetris, tidak ada
nyeri tekan, Ny.I menggunakan kerudung pada saat pengkajian.
(2) Mata : Konjungtiva ananemis dan sklera non-ikterik, tidak
ada kotoran.
(3) Hidung : tidak ada nyeri tekan, tidak secret, bentuk hidung
simetris
(4) Mulut dan tenggorokan : bibir berwarna pink, gigi masih lengkap, lidah
bersih, tidak ada bau mulut, tidak ada gangguan menelan
(5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
(6) Thoraks :
(a) Inspeksi : Tidak ada lesi, dada kanan dan kiri terlihat simetris
(b) Palpasi : Tidak ada ketinggalan gerak antara dada kiri dan kanan
(c) Perkusi : Suara paru sonor
(d) Auskultasi : Suara paru vesikuler dan tidak ada suara tambahan
(7) Abdomen :
(a) Auskultasi : Peristaltik 15x/menit
(b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian abdomen, tidak ada
penumpukan cairan
(c) Perkusi : Suara timpani
(9) Genitalia : Ny.I mengatakan tidak ada kelainan pada genitalia dan tidak
mengalami keputihan
(10) Anus dan Rektum : Ny.I mengatakan tidak ada gangguan pada anus dan
tidak ada hemoroid
2) Tn.J
a) Jenis Kelamin : Laki-laki
b) Kesadaran : Composmentis
c) Kondisi Umum : Baik
d) Kebersihan Personal : Mandi 2x dalam sehari
e) Tanda-tanda vital :
(1) Tekanan Darah : 180/100 mmHg
(2) Suhu : 36,60
(3) Nadi : 83x/menit
(4) RR : 22x/menit
f) Berat Badan : 60 kg
g) Tinggi Badan : 161 cm
h) IMT = 60/(161/100)2
= 60/(1,61)2
= 60/2,5921
= 20 (Status Gizi Normal)
i) Pemeriksaan Fisik :
(1) Kepala : Tidak ada benjolan, bentuk kepala simetris, tidak ada
nyeri tekan, Ny.I menggunakan kerudung pada saat pengkajian.
(2) Mata : Konjungtiva ananemis dan sklera non-ikterik, tidak
ada kotoran.
(3) Hidung : tidak ada nyeri tekan, tidak secret, bentuk hidung
simetris
(4) Mulut dan tenggorokan : bibir berwarna pink, gigi masih lengkap, lidah
bersih, tidak ada bau mulut, tidak ada gangguan menelan
(5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
(6) Thoraks :
(a) Inspeksi : Tidak ada lesi, dada kanan dan kiri terlihat simetris
(b) Palpasi : Tidak ada ketinggalan gerak antara dada kiri dan kanan
(c) Perkusi : Suara paru sonor
(d) Auskultasi : Suara paru vesikuler dan tidak ada suara tambahan
(7) Abdomen :
(a) Auskultasi : Peristaltik 15x/menit
(b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian abdomen, tidak ada
penumpukan cairan
(c) Perkusi : Suara timpani
(8) Ekstremitas : kulit kuning langsat, tidak ada lesi
5 5
5 5
(9) Genitalia : Ny.I mengatakan tidak ada kelainan pada genitalia dan tidak
mengalami keputihan
(10) Anus dan Rektum : Ny.I mengatakan tidak ada gangguan pada anus dan
tidak ada hemoroid
3) An.M
a) Jenis Kelamin : Laki-laki
b) Kesadaran : Composmentis
c) Kondisi Umum : Baik
d) Kebersihan Personal : Mandi 2x dalam sehari
e) Tanda-tanda vital :
(1) Tekanan Darah : 160/100 mmHg
(2) Suhu : 36,60
(5) Nadi : 83x/menit
(6) RR : 22x/menit
f) Berat Badan : 60 kg
g) Tinggi Badan : 161 cm
h) IMT = 60/(161/100)2
= 60/(1,61)2
= 60/2,5921
= 20 (Status Gizi Normal)
i) Pemeriksaan Fisik :
(1) Kepala : Tidak ada benjolan, bentuk kepala simetris, tidak ada
nyeri tekan, Ny.I menggunakan kerudung pada saat pengkajian.
(2) Mata : Konjungtiva ananemis dan sklera non-ikterik, tidak
ada kotoran.
(3) Hidung : tidak ada nyeri tekan, tidak secret, bentuk hidung
simetris
(4) Mulut dan tenggorokan : bibir berwarna pink, gigi masih lengkap, lidah
bersih, tidak ada bau mulut, tidak ada gangguan menelan
(5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
(6) Thoraks :
(a) Inspeksi : Tidak ada lesi, dada kanan dan kiri terlihat simetris
(b) Palpasi : Tidak ada ketinggalan gerak antara dada kiri dan kanan
(c) Perkusi : Suara paru sonor
(e) Auskultasi : Suara paru vesikuler dan tidak ada suara tambahan
(7) Abdomen :
(a) Auskultasi : Peristaltik 15x/menit
(b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian abdomen, tidak ada
penumpukan cairan
(c) Perkusi : Suara timpani
(8) Ekstremitas : kulit kuning langsat, tidak ada lesi
5 5
5 5
(9) Genitalia : Ny.I mengatakan tidak ada kelainan pada genitalia dan tidak
mengalami keputihan
(10) Anus dan Rektum : Ny.I mengatakan tidak ada gangguan pada anus dan
tidak ada hemoroid
Penjajakan II
Penjajakan tahap II mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga :
A. Mengenal masalah
1. Pengertian
Tn.J adalah seorang kepala rumah tangga yang memiliki istri bernama Ny.I dan
memiliki 2 orang anak yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, anak laki-
laki Tn.J bernama An.R dan yang peremupuan bernama An.M, An.R berumur 22
tahun dan An.M berumur 17 tahun. Permasalahan yang dialami oleh keluarga
adalah tidak terbukanya sifat anak dengan orang tua dikarenakan sifat Tn.J yang
terlalu keras dan tegas membuat anak-anaknya menjadi takut jika berhadapan
dengan Tn.J. Anak-anak Tn.J dan Ny.I menjadi memiliki sifat tertutup dan jarang
untuk menceritakan masalah yang dihadapi oleh mereka sendiri
2. Penyebab (contoh dari social, ekonomi, fisik, psikologis)
Ny.I mengatakan sifat Tn.J yang keras dan tegas karena didikan oleh orang tua
Tn.J, karena menurut Tn.J jika dia juga menerapkan sifat dari orangtuanya akan
membuat anaknya menjadi lebih baik dan lebih tegar jika menghadapi masalah
hidup akan tetapi Tn.J tidak tau jika sifat keras dan tegasnya akan membuat anak
menjadi tertutup.
3. Tanda dan gejala
Ny.I mengatakan anaknya mulai menjadi tertutup pada saat Tn.J mulai keras
dengan kehidupan anaknya pada saat An.R mulai memasuki SMA, An.R hanya
berdiam diri dikamar setelah pulang sekolah dan keluar jika ada keperluan saja
sedangkan An.M menunjukkan sifat tertutupnya semenjak kakaknya mulai
berdiam diri dikamar.
A. Mengambil Keputusan, identifikasi adakah hal-hal di bawah ini dalam keluarga:
1. Rasa takut dan menyerah
Tn.J mengatakan ada rasa takut dengan sifatnya yang seperti ini karena
membuat anak-anaknya menjadi tertutup, Tn.J mengatakan mungkin akan
mengurangi sifat tegas dan kerasnya untuk membuat anak-anaknya kembali
terbuka. Tn.J mengatakan sifat tegas dan kerasnya dikarenakan ingin membuat
anaknya menjadi lebih baik.
2. Identifikasi tingkat keseriusan masalah dalam keluarga
Masalah yang dialami oleh keluarga Tn.J bisa anggap serius karenakan sifat
anak yang tidak mau lagi terbuka kepada orangtua.
3. Kurang pengetahuan mengenai macam – macam jalan keluar yang terbuka
bagi keluarga
Ny.I dan Tn.J sudah mencoba untuk mengajak anak-anaknya berkumpul
bersama untuk mengembalikan sifat anaknya menjadi terbuka dan mencari
solusi bersama untuk memecahkan masalah tersebut.
4. Ketidaksanggupan memilih tindakan – tindakan di antara beberapa pilihan
Tn.J mengatakan tidak pernah merasa tidak sanggup dalam hal yang telah
dipilihnya karena hal itu menurutnya suatu kebaikan untuk masa depan
anaknya.
5. Ketidakcocokan pendapat dari anggota keluarga
Tn.J mengatakan pernah beberapa kali ada ketidakcocokan pendapat dengan
anaknya.
6. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan yang dimaksud
Tn.J dan Ny.I tidak pernah mengeluh jika diberikan cobaan dari Allah SWT
7. Fasilitas kesehatan yang sulit terjangkau
Tempat tinggal Tn.J dekat dengan fasilitas kesehatan dan mudah untuk diakses
jika ingin pergi ke klinik kesehatan atau puskesmas.
8. Rasa kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
Tn.J dan Ny.I yakin dengan petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang
telah ada.
B. Melakukan perawatan sederhana, dikaji meliputi :
1. Cara – cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga
Tn.J sering mengkonsumsi mentimun untuk menstabilkan tekanan darah dan sedia
obat hipertensi di rumah
2. Cara – cara pencegahan
Tn.S mengatakan pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengurangi
konsumsi garam dan sering berolahraga
3. Penggunaan fasilitas kesehatan yang ada
Tn.J mengatakan jika kepalanya mulai terasa pusing akan segera ke puskesmas
untuk memeriksakan dirinya
4. Pengetahuan mengenai perkembangan penyakit yang diderita atau isu kesehatan
terkini beserta perawatannya.
Tn.J sering mengulas berita kesehatan melalui internet atau sering melihat
informasi di televisi.
Diagnosa Keperawatan Keluarga
A. Analisa Data
No. Hari/Tanggal Analisa Data Diagnosa Keperawatan
Keluarga
1. Selasa, 10/11/2020 DS : Ketegangan Peran Pemberi
Jam 10.00 - Ny.I mengatakan bahwa suami sangat tegas dan sifatnya Asuhan (00061)
keras terhadap anak, sehingga anak-anak susah untuk
terbuka jika terjadi masalah
- Ny.I mengatakan anak-anaknya jarang berkomunikasi,
berkomunikasi hanya seperlunya saja.
- Ny.I mengatakan An.R sering bertengkar dengan Tn.J
walaupun hanya hal sepele
- Ny.I mengatakan sering merasa cemas jika anaknya tidak
mau terbuka dengan orang tuanya
DO :
- Pada saat berbincang-bincang Ny.I dan Tn.J tampak sedih
- An.M tampak hanya diam pada saat berbincang-bincang
2. Selasa, 10/11/2020 DS : Kesiapan Meningkatkan
Jam 10.00 - Ny.I mengatakan Tn.J memiliki riwayat keturunan Manajemen Kesehatan
penyakit hipertensi dari ayahnya. (00162)
- Ny. I mengatakan Tn. J memiliki riwayat penyakit
hipertensi terdiagnosa sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu
dan memiliki riwayat hospitalisasi 3 tahun yang lalu
karena penyakit hipertensi yang dialami.
- Ny.I mengatakan Tn.J jika hipertensinya kambuh
kepalanya akan merasa pusing, berat dan sakit.
- Tn.J sudah menyediakan obat hipertensi jika tiba-tiba
hipertensinya kambuh, Tn.J mendapatkan obat dari
fasilitas kesehatan.
- Tn.S mengatakan pencegahan yang dilakukan adalah
dengan mengurangi konsumsi garam, sering berolahraga
dan meminum minuman hangat setiap pagi.
DO :
- Tekanan Darah : 180/100 mmHg
3 : kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
2. Selasa/10-11- Kesiapan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x Pengajaran Proses Penyakit (5602)
2020/Jam 13.00 Meningkatkan kunjungan diharapkan masalah keperawatan 1. Identifikasi penyebab timbulnya
Manajemen kesiapan meningkatkan manajemen penyakit
Kesehatan kesehatan dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Motivasi pasien dan keluarga
(00162) Perilaku Patuh (1600) mengenai tindakan untuk
Indikator Outcam Outcame meminimalkan gejala
e Awal Akhir Peningkatan Efikasi Diri (5395)
Menanyakan 3 4 1. Identifikasi persepsi atau tindakan
pertanyaan terkait individu yang memungkinkan gejala
kesehatan (160001) timbul
Menggunakan jasa 3 4 2. Bantu individu untuk untuk
pelayanan kesehatan berkomitmen terhadap rencana
sesuai dengan tindakan untuk mengubah perilaku
kebutuhan (160010) 3. Berikan penguatan kepercayaan diri
Melakukan aktivitas 3 4 dalam membuat perubahan perilaku
hidup harian sesuai dan mengambil tindakan
dengan energi dan
toleransi (16011)
Melakukan monitor 3 4
sendiri mengenai
status kesehatan
3 : kadang-kadang dilakukan
4 : sering dilakukan
E. Implementasi Keperawatan Diagnosa Keperawatan 1 Hari Ke-1
No. Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Keperawatan Respon Klien
Keperawatan
1. Ketegangan Rabu/11-10-2020 Peningkatan Integritas Keluarga (7100) S : Ny.I mengatakan hubungan
Peran Pemberi 10.00 1. Monitor hubungan keluarga saat ini keluarga ini cukup baik
Asuhan (00061) O : Hubungan keluarga Tn.J tampak
cukup baik
3 : kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
G. Implementasi Keperawatan Diagnosa Keperawatan 2 Hari Ke-1
No. Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Keperawatan Respon Klien
Keperawatan
2. Kesiapan Rabu/11-10-2020 Pengajaran Proses Penyakit (5602) S : Tn.J mengatakan akan berusaha
Meningkatkan 15.00 1. Mengidentifikasi penyebab timbulnya mengontrol emosinya agar
Manajemen penyakit seperti emosi yang berlebih hipertensinya tidak kambuh
Kesehatan O : Tn.J tampak bersungguh-sungguh
(00162) 15.10 2. Memotivasi pasien dan keluarga S : Keluarga mengatakan akan
mengenai tindakan untuk meminimalkan hal-hal yang akan
meminimalkan gejala menyebabkan penyakit timbul
O : Keluarga tampak kooperatif
3 : kadang-kadang dilakukan
4 : sering dilakukan
10.25 4. Menjadikan orang tua pendengar yang S : Ny.I mengatakan sebisa mungkin
baik bagi anggota keluarga mengajak anak-anak untuk berbagi
cerita bersama
O : Pasien tampak berharap jika
anaknya bisa terbuka kembali
S : Ny.I dan Tn.J mengatakan akan
10.45 5. Mendukung keluarga untuk
selalu berusaha membangun hubungan
meningkatkan hubungan yang positif
positif dengan anak-anak
O : Tn.J dan Ny.I tampak berharap
dengan yakin
3 : kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
K. Implementasi Keperawatan Diagnosa Keperawatan 2 Hari Ke-2
No. Diagnosa Hari/Tanggal/Jam Implementasi Keperawatan Respon Klien
Keperawatan
2. Kesiapan Kamis/12-10-2020 Pengajaran Proses Penyakit (5602) S : Tn.J mengatakan akan berusaha
Meningkatkan 15.00 3. Mengidentifikasi penyebab timbulnya mengontrol emosinya agar
Manajemen penyakit seperti emosi yang berlebih hipertensinya tidak kambuh
Kesehatan O : Tn.J tampak bersungguh-sungguh
15.10
(00162) S : Keluarga mengatakan akan
4. Memotivasi pasien dan keluarga
mengenai tindakan untuk meminimalkan hal-hal yang akan
meminimalkan gejala menyebabkan penyakit timbul
O : Keluarga tampak kooperatif
3 : kadang-kadang dilakukan
4 : sering dilakukan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah
seseorang diatas normal yang dapat mengakibatkan peningkatan angka
kesakitan (mordibitas) dan angka kematian (mortalitas) (Sumartini,
Zulkifli & Adhitya, 2019). Hipertensi merupakan salah satu penyakit
tidak menular yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang 7 kali
lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena penyakit jantung
kongestif dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung. Pada lanjut
usia hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang
sering terjadi pada lanjut usia, dengan kenaikan tekanan darah sistolik
lebih dari 150 mmHg dan tekanan darah diastolik 150-155 mmHg
dianggap masih normal pada lansia.
2. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik dan tekanan
darah diastolik terbagi menjadi empat klasifikasi , klasifikasi tersebut
yaitu :
Klasifikasi berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik
3. Patofisiologi Hipertensi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor medulla otak. Rangsangan pusat vasomotor
yang dihantarkan dalam bentuk impuls bergerak menuju ganglia
simpatis melalui saraf simpatis. Saraf simpatis bergerak melanjutkan
ke neuron preganglion untuk melepaskan asetilkolin sehingga
merangsang saraf preganglion bergerak ke pembukuh darah untuk
melepaskan nonepineprin yang mengakibatkan kontriksi pembuluh
darah. Mekanisme hormonal sama halnya dengan mekanisme saraf
yang juga ikut bekerja mengatur tekanan pembuluh darah. Mekanisme
tersebut yaitu :
a. Mekanisme vasokonstriktor norepineprin-epineprin
Perangsangan susunan saraf simpatis selain menyebabkan eksitasi
pembuluh darah juga menyebabakan pelepasan norepineprin dan
epineprin oleh medulla adrenal ke dalam darah. Hormon
norepineprin dan epineprin yang berada dalam pembuluh darah
untuk vasokontriksi. Faktor seperti kecemasan dan kekuatan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan
vasokonstiktor.
b. Mekanisme vasokonstriktor renin-angiotensin
Renin yang dilepaskan oleh ginjal akan memecah plasma manjadi
substrat renin untuk melepaskan angiotensin I, kemudian dirubah
menjadi angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat.
Peningkatan tekanan darah terjadi selama hormon ini masih
menetap didalam darah.
Brunner & Suddarth. 2007. Keperawatan Medical Bedah Edisi ke 8. Jakarta: EGC
Waspadji. A, Soeparman, (2008), Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Jakarta, Balai
Penerbit FKUI.
Hipertensi
Vasokontriksi Resistensi
After load pembuluh darah ginjal pembuluh
darah ke
Pingsan Gangguan otak
perfusi
Aliran darah jaringan
COP
Resiko tinggi Tekanan
injuri pembuluh
Respon renin angiotensin darah otak
dan aldosteron
Nyeri
Aldosteron tekan
Nyeri
Retensi Na
Edema
Kelebihan volume
cairan
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
Jl. Brawijaya 99, Tamantirto, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tlp. (0274)434 2288, 434 2277. Fax. (0274)4342269. Web: www.almaata.ac.id
NIM : 200300759
1. Judul Artikel : Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir yang Mempersepsi Pola
Asuh Orang Tua Authoritarian, Permissive dan Authoritative
2. Sumber artikel : diakses melalui pada tanggal 10 November 2020
3. Analisa PICO
Tabel 1. Analisa PICO
4. Analisa Kritis
Jawablah sesuai dengan yang ditemukan dalam artikel dan berikan penjelasan.
a. Bagaimana level pembuktian artikel/evidence based dalam hirarki evidence
based?
Jawab: penelitian ini reliabel dan dapat dibuktikan karena alat dari penelitian ini
adalah menggunakan Berg Balance Scale dan Time Up and Go Test dengan
intrument yang berisi 14 instruksi yang terdiri dari posisi duduk, berdiri tanpa
bantuan, duduk dengan punggung tidak disangga, duduk dari posisi berdiri,
berpindah tempa, berdiri dengan mata tertutup, berdiri dengan kaki dirapatkan,
menjangkau kedepan, memungut barang dari lantai, melihat kebelakang, berputar
360 derajat, menempatkan kaki bergantian dibangku kecil,berdiri dengan satu kaki
didepan kaki lain dan berdiri diatas satu kaki. Penelitian ini dilakukan selama 8
minggu dibantu oleh petugas di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Penelitian ini
menggunakan purposive sampling untuk pengambilan sampel dengan menggunakan
uji Paired t-test untuk mengetahui perbedan skor rata-rata keseimbangan tubuh
lansia sebelum dan sesudah dilakukan latihan jalan tendem.
b. Apakah jenis metodologi penelitian yang digunakan dalam artikel?
Jawab: metode pre-eksperiment only one group pretest adn posttest design yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan jalan tendem terhadap
keseimbangan tubuh lansia untuk mengurangi resiko jatuh.
c. Apakah hasil penelitian ini reliable dan relevan dengan kondisi di lapangan?
Ya, hasil penelitian ini relevan dengan responden kami, yaitu pasien lansia
dengan resiko jatuh
Lampiran