Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN

JIWA DENGAN RPK

Dosen Pengampu : Ns.Arena Lestari, M.Kep,Sp.Kep.J

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3:

1. A’TINI NISA’ATUL KHAMIDAH (2019206203038)


2. ANNISA FITRI (2019206203043)
3. ALDI SETIADI (2019206203051)
4. DAHLIA ANGGRAINI (2019206203045)
5. DETALIA APRIANI (2019206203047)
6. DIVA MAHARANI (2019206203050)
7. TIARA VANESSA (2019206203072)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI)
LAMPUNG
2021/2022

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. Si


DENGAN GANGGUAN JIWA

A. DATA UMUM
1. Nama keluarga (KK) : Tn. I
2. Usia : 63 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Petani
5. Alamat : Jl. Tamin Gg.abdurahman, Sukajawa N0.23
RT.01 RW 01

6. Perincian anggota keluarga


Hub dg
No Nama umur Sex Pendd Pekerjaan Ket
KK
1. Ny. Y 59 th P Istri SD Petani Sehat
Gangguan
2. Tn. J 30 th L Anak ke-1 SLTA -
jiwa
Anak Ke-
3. Nn. L 18 th P SLTA Pelajar Sehat
2
Ibu Rumah
4. Ny. A 28 th P Menantu SLTA Sehat
Tangga
5. An. N 14 bln L Cucu - - Sehat

7. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: meninggal
: Klien Sdr.B
: Tinggal serumah

8. Tipe Keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga besar (extended family) yang terdiri dari
ayah,Ibu, anak-anak ditambah dengan menantu dan cucu.
9. Budaya
Keluarga Tn. I berasal dari suku Jawa. Budaya keluarga Tn I mengikuti
kebiasaan serta budaya Jawa.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn I beragama Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
Pekerjaan Tn I adalah petani, sedangkan Ny Y adalah ibu rumah tangga.
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Waktu luang yang mereka miliki di isi dengan kegiatan menonton TV

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga
Keluarga Tn I saat ini termasuk dalam Keluarga dengan anak dewasa
(pelepasan)
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan penyebab belum
terpenuhi.
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Sedangkan
tugas keluarga yang belum dapat dicapai adalah dalam merawat kesehatan
keluarga, dimana terdapat anak yang mengalami gangguan jiwa dan
dipasung.
3. Riwayat keluarga inti
Pasangan ini menikah dan dikarunia dua anak. Anak pertama dipasung
karena marah-marah, melukai setiap orang yang didekatnya, membanting
barang dan sering memaki orang-orang di sekitarnya.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn I mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati + 55 m2 (5 m x 11 m), terdiri dari 1 ruang tamu,
2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi dan
didepan ada teras rumah. Bangunan rumah berbentuk rumah jawa yang
dimodifikasi. Lantai rumah terbuat dari tegel dengan keadaan kurang bersih
dan penataan alat / probot rumah tangga yang kurang rapi, penerangan dan
ventilasi kurang Sumber air minum menggunakan sumur, sedangkan untuk
keperluan cuci dan mandi diambil dari sumur tetangga. WC menggunakan
septic tank yang terletak disamping rumah.

Kmr.mandi Dapur U

Kmr. tidur

Kmr. makan

Kmr. tidur R. keluarga

Ruang tamu

Teras Rumah

Gb. Denah Rumah Keluarga binaan


2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga sebelah kanan kiri rumah adalah saudara sendiri sehingga mereka
selalu berkumpul dalam waktu luang maupun membicarakan keperluan
masalah keluarga yang ringan-ringan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Setiap hari Tn I pergi ke sawah, Ny Y menyusul setelah selesai pekerjaan
di rumah. Tn. J dipasung di rumah, di rawat oleh Ny A, istrinya. Nn L
pergi ke sekolah karena masih sebagai pelajar.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga termasuk anggota masyarakat yang bersedia mengikuti kegiatan
masyarakat, misalnya kerja bakti, pengajian.
5. Sistem pendukung keluarga
Yang merupakan sistem pendukung keluarga adalah saudara-saudara Tn.I,
sehingga dapat memberikan semangat.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah secara verbal dengan
menggunakan bahasa Jawa. Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu
sama lain
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga dari pihak suami/isteri keduanya saling menghargai dan
mendukung. Anak-anak cukup peduli pada orang tua. Pengambilan
keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. I.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn I mau mengikuti kegiatan kemasyarakatan, misalnya
pengajian, kerja bakti, musyawarah desa
4. Sistem pendukung keluarga
5. Yang merupakan sistem pendukung keluarga adalah saudara-saudara Tn. I,
sehingga dapat memberikan semangat.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi efektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan
dalam keluarga kadang dibicarakan bersama sehingga tidak memicu
terjadinya masalah komunikasi.

2. Fungsi sosialisasi
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang
lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya.
3. Fungsi keperawatan kesehatan
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan.
Keluarga sudah mengetahui kalau anaknya mengalami gangguan jiwa
tapi belum mengetahui bahwa anaknya mengalami perilaku
kekerasan.
b. Kemampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan.
Keluarga belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan, karena keluarga malah memasung Tn.J
c. Kemampuan melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit.
Keluarga belum mampu melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit
d. Kemampuan menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan.
Keluarga belum mampu menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan keluarga
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Keluarga belum mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
karena belum membawa Tn.J ke puskesmas atau rumah sakit.
4. Fungsi reproduksi
Tn.I mempunyai dua orang anak, laki-laki dan perempuan
5. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, mengandalkan
penghasilan Tn.I sebagai petani, karena Ny Y cuma sebagai ibu rumah
tangga

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek dan jangka panjang adalah memikirkan nasib atau
masa depan anaknya yaitu Tn J yang mengalami gangguan jiwa
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi
koping yang digunakan.
Respon keluarga baik terhadap stressor dengan mendekatkan diri pada
Tuhan, dan pasrah dengan keadaan yang menimpa anaknya.

G. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT BERHUBUNGAN


DENGAN MASALAH YANG DIHADAPI
Keluarga Tn I berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing
tanpa ada yang mengalami gangguan kesehatannya. Sehingga semua bisa
berjalan lancar tanpa hambatan.

H. PEMERIKSAAN FISIK
Head to toe untuk seluruh anggota keluarga

I. PENGKAJIAN MASALAH PSIKIATRIK


Ny. Y mengatakan dirinya sering stress saat anak pertamanya mengalami
perilaku kekerasan, dan sedih anaknya mengalami seperti itu.
J. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI ANGGOTA KELUARGA
 Nutrisi
Keluarga Tn. J biasa makan 3x/ sehari dengan menu yang dimask
sendiri terkadangjuga beli dari warung,
 Eliminasi
Tn J memiliki kebiasaan buang air besar 1x dalam sehari, sedangkan
BAK tidak mengalami kelainan atau masalah, sehari 6-7 kali
 Intake cairan
Tn J biasa minum air putih ± 5-7 gelas/ hari
 Mobilisasi
Tn J beraktifitas di kamar tempat dia dipasung, dibantu istri dan ibunya
 Personal hygiene
Tn J mau mandi dan gosok gigi kalau tidak sedang kumat

ANALISA DATA

No Tgl Data Problem Etiologi


1 25 Mei DS :
2022 - klien mengatakan bingung saat Defisit kurangnya
anaknya mengamuk. Pengetahuan pengetahuan
- klien mengatakan tidak tahu cara keluarga
mengatasi kalau anaknya sedang tentang perilaku
mengamuk (penanggulangan) kekerasan
DO :
- Klien tampak gelisah saat
anaknya mengalami perilaku
kekerasan

2 25 Mei DS :
2022 - Klien mengatakan Tn J saat Resiko cidera kurangnya
mengamuk sering membanting pengetahuan
benda yang ada didekatnya keluarga
- Klien mengatakan Tn J saat tentang perilaku
mengamuk terkadang menyerang kekerasan
adiknya

Do :
- Klien tampak mencemaskan
anaknya
PENAPISAN MASALAH

Masalah
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
keperawatan
Defisit a. Sifat masalah : 1 2 Ny Y. Bingung saat Tn J
Pengetahuan Actual mengamuk. Dia bingung
harus bagaimana

b. Kemungkinan 1 1 Ny Y. Mengetahui kalau


masalah dapat sebenernya ada cara untuk
diubah : mengatasi Tn Sa saat
Sebagian mengamuk tetapi belum tau

c. Potensial masalah 1 2 Masalah dapat diubah karena


dapat dicegah : perilaku kekerasan ada
Sebagian penyebab nya dan cara
penanggulangan dengan
komunikasi yang baik
d. Menonjolnya 1 1 Ny Y sangat menyadari
masalah : bahwaperilaku kekerasan
Segera ditangani harus ditangani jangan
dibiarkan
Jumlah 6
Masalah
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
keperawatan
Resiko cidera e. Sifat masalah : 1 1 Saat Tn J mengamuk. Dia
Actual merusak barang dan kadang
menciderai adiknya

f. Kemungkinan 1 1 Menghindarkan dari benda-


masalah dapat benda dan orang disekitar
diubah :
Sebagian

g. Potensial masalah 1 2 Masalah dapat diubah karena


dapat dicegah : perilaku kekerasan ada
Sebagian penyebab nya dan cara
penanggulangan dengan
komunikasi yang baik
h. Menonjolnya 1 1 Ny Y sangat menyadari
masalah : bahwa perilaku kekerasan
Segera ditangani harus ditangani jangan
dibiarkan
Jumlah 5
INTERVENSI KEPERAWATANKELUARGA
Nama KK : Tn. I
Alamat : Jl. Tamin Gg.abdurahman, Sukajawa N0.23 RT.01 RW 01
Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi
Tgl keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga
25 Mei Defisit Setelah di lakukan Setelah dilakukan
2022 Pengetahuan pera- watan/ kun- pertemuan, keluarga
jungan 3x mampu mengatasi
diharapkan perilaku kekerasan Perilaku kekerasan
keluarga mampu dengan benar, dengan adalah suatu keadaan
mengatasi mampu : dimana seseorang
perilaku melakukan tindakan
1. Menyebutkan Respon
kekerasan dengan yang dapat
kembali tentang verbal
benar. membahayakan secara
pengertian perilaku
fisik baik terhadap diri
kekerasan
sendiri, orang lain
maupun lingkungan.
Hal tersebut dilakukan
untuk
mengungkapkan
perasaan kesal atau
marah yang tidak
konstruktif

Perilaku kekerasan
2. Menyebutkan bisa disebabkan
Respon
kembali penyebab adanya gangguan
verbal
perilaku kekerasan konsep diri: harga diri
rendah.

3. Menyebutkan Respon
kembali tanda dan verbal
muka merah,
gejala perilaku
kekerasan pandangan tajam, otot
tegang, nada suara
tinggi, berdebat,
memaksakan
kehendak, memukul
dan mengamuk.
4. Dapat mengatasi
jika terjadi perilaku
kekerasan Respon
verbal Bina hubungan saling
percaya, Bicara
dengan sikap tenang,
rileks dan tidak
menantang.

25 Mei Resiko cidera Stelah di lakukan Setelah dilakukan


2022 pera- watan/ kun- pertemuan, keluarga
jungan diharapkan mampu
keluarga mam pu menghindarkan dari
mengatasi atau resiko cidera, dengan
menghindarkan mampu:
dari resiko cidera. 1. Menyebutkan Respon Perilaku kekerasan
kembali tentang verbal adalah suatu keadaan
pengertian perilaku dimana seseorang
kekerasan melakukan tindakan
yang dapat
membahayakan secara
fisik baik terhadap diri
sendiri, orang lain
maupun lingkungan.
Hal tersebut dilakukan
untuk
mengungkapkan
perasaan kesal atau
marah yang tidak
konstruktif
2. Menyebutkan
Respon Perilaku kekerasan
kembali penyebab
verbal bisa disebabkan
perilaku kekerasan
adanya gangguan
konsep diri: harga diri
3. Menyebutkan Respon
kembali tanda dan verbal rendah.
gejala perilaku
kekerasan muka merah,
pandangan tajam, otot
tegang, nada suara
tinggi, berdebat,
memaksakan
kehendak, memukul
4. Dapat mengatasi Respon dan mengamuk.
jika terjadi perilaku verbal
kekerasan dan dan
menghindarkan dari tindakan Bina hubungan saling
cidera
percaya, Bicara
dengan sikap tenang,
rileks dan tidak
menantang.

Anda mungkin juga menyukai