Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

KEGIATAN PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN


KELUARGA
OLEH

ANGGA JIWA K

NIM . 200511004

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019- 2020

==================================================

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Kampus: Jl. Kubah Putih No.7 Rt.001/014 Kel,Jatibening Kec.Pondok Gede Kota
Bekasi

 : 021-8690.1352

email: stikes_abdinusantara@yahoo.com
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN.U KHUSUSNYA DENGAN TN.U DENGAN
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARAGEMBONG,
BEKASI, JAWA BARAT

Disusun Oleh :
ANGGA JIWA KUSUMA
200511004
Profesi Ners

STIKES ABDI NUSANTARA


JAKARTA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.U
KHUSUSNYA Tn.U DENGAN HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
a. Nama Keluarga (KK) : Tn. U
b. Alamat dan Telpon : Jl. Bugis RT 003/001 Desa Jayasakti Kecamatan
Muaragembong
c. Komposisi Keluarga
No Nama JK Hubungan dg Umur Pendidikan Pekerjaan
KK terakhir

1. Ny. N P Istri 46 th Tamat SD Ibu rumah tangga

2. Nn. Y P Anak 30 th Tamat SMP Wiraswasta

3. An.R L Anak 26 th Tamat SMK Wiraswasta

4. An.D P Anak 22 th Tamat SMK wiraswasta

5. An.R P Anak 11 th Tamat SD Pelajar

Genogram :

Tn. U 50 Th
hipertensi

keterangan : : Laki –laki : Tinggal satu rumah


: Perempuan : Menikah
: Penderita
: Laki-laki meninggal : Perempuan meninggal
d. Tipe keluarga :
Keluarga Tn.U merupakan tipe keluarga inti (Nuclear Family), yang terdiri
dari ayah, ibu dan seorang 4 orang anak.
e. Latar Belakang Budaya :
Suku keluarga Tn. U adalah betawi. Keluarga berkomunikasi sehari-hari
dengan menggunakan bahasa indonesia. Keluarga jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan. Tn. U mengatakan bahwa jika tidak
sakit parah tidak mau periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Identifikasi Agama:
Agama yang dianut keluarga Tn.U adalah Islam, didalam keluarga tidak ada
perbedaan agama, anggota keluarga terlihat taat dalam menjalankan ibadahnya
dan dalam keluarga, agama dijadikan sebagai dasar keyakinan dalam kehidupan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Status sosial ekonomi keluarga Tn.U merupakan ekonomi yang dapat
dikatakan baik, Tn. U mengatakan bahwa ia bekerja sebagai petani, , sehingga
kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Dalam keluarga Tn.U jarang melaksanakan rekreasi ke tempat wisata,
keluarga Tn.U pergi ke tempat wisata disaat ada libur panjang. Namun setiap hari
libur jika tidak ada kesibukan masing-masing anggota keluarga, maka keluarga
Tn.U menyempatkan untuk berkumpul bersama dirumah untuk menonton TV
bersama atau menjenguk ke rumah kerabat terdekat.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.U saat ini adalah tahap keluarga dewasa.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut keluarga, selama ini tugas perkembangan dapat terpenuhi dengan
baik, namun ada tugas-tugas perkembangan yang belum terpenuhi, yaitu
mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang keluarga dan mempertahankan
komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga, keluarga
Tn.U mengatasinya dengan bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada dalam keluarga, dan yang berperan dalam mengambil keputusan adalah
kepala keluarga. Keluarga Tn.U mengatakan mampu menyelesaikan masalah
keluarganya sendiri, namun untuk masalah kesehatan kesadarannya masih
tergolong rendah.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.U mengatakan memiliki darah tinggi (hipertensi) sudah sekitar ±6tahun,
sering haus, mudah lelah, dan banyak BAK dan saat dilakukan pengkajian
Tn.JUmengatakan kepalanya pusing, dan hasil dari pengukuran tekanan darah
yaitu 170/100mmHg S 26.7’c RR.21x/mnt N.90x/mnt.
Setelah mengetahui tekanan darahnya tinggi, Tn.U mengatakan ingin
mengetahui bagaimana caranya agar darahnya tidak tinggi terus menerus, dan
menanyakan makanan apa saja yang bisa dikonsumsi agar darahnya kembali
normal.
e. Riwayat keluarga asal kedua orangtua
Tn.U mengatakan bahwa orangtuanya ada yang mengidap penyakit hipertensi
yaitu ibunya.

III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri, tipe rumah permanen dengan
lantai keramik dan dinding tembok, jumlah ruangan terdiri dari 3 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi, di bagian ruang
tamu dan kamar terdapat jendela. Perabot rumah tangga diletakkan sesuai pada
tempatnya. Jenis WC yang digunakan adalah WC jongkok leher angsa, Sumber air
minum aitu dengan menggunakan air yang diisi ulang. Bagian depan rumah
digunakan untuk tempat memarkir kendaraan, dan sampah di letakkan di bagian
depan rumah yang akan diambil oleh tukang sampah yang keliling.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn.U tinggal didaerah semi perkotaan, hubungan anggota keluarga
dengan tetangganya disekitar sangat baik, mayoritas penduduk bekerja sebagai
wiraswasta dan pegawai swasta, aturan atau norma dalam lingkungan tempat
tinggal Tn.U ditentukan bersama-sama dengan jalan musyawarah bersama warga.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.U mengatakan tinggal disana sudah sejak orangtuanya menikah
dan tidak pernah pindah-pindah rumah, untuk aktivitas sehari-hari menggunakan
sepeda motor saat bekerja, dan Tn.U berjalan kaki, karena jarak rumah dan
warung makannya tidak terlalu jauh.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.U melakukan sosialisasi dengan masyarakat baik. Tn.U
mengikuti kegiatan karang taruna dan aktif bila terdapat kegiatan di RW bersama
dengan adiknya. Ny. N setiap sebulan sekali mengikuti kegiatan PKK yang
diadakan dan Tn.U juga aktif bila terkadang ada pekumpulan bapak-bapak di
lingkungannya.
5. Sistem pendukung keluarga
Tn.U mengatakan keluarga dalam menjaga dirinya tidak dibantu olah siapa pu,
tetapi masih ada kerabat terdekat yang menjenguk dan memberi dukukan terhadap
keluarga.

IV. Struktur keluarga


1. Pola kemunikasi keluarga
Pola komunikasu yang diterapkan di dalam keluarga
Tn.U,Ny.N,An.Y,An.R,An.D dan An.R, tidak ada masalah dlam berkomunikasi
di keluarga Tn.J.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan, biasanya diambil oleh Tn.U sebagai kepala
keluarga dalam keluarga tersebut, dengan pertimbangan Ny.N sebagai istri,
dengan jalan musyawarah.
3. Struktur peran
Keluarga tidak pernah mengeluh tentang peran masing-masing. Tn.U sebagai
pencari nafkah dengan bekerja sebagai petani, dibantu dengan Ny.N sebagai
penjual di tempat makan, mereka mengatakan tidak terbebabni dengan peran
masing-masing anggota keluarga.
4. Nilai keluarga
Dalam keluarga tida ada kesepakatan yang mempengaruhi kesehatan, jika ada
keluarga yang sakit, keluarga selalu membawa ke pelayanan kesehatan, namun
Tn.U mengatakan jika tidak benar-benar sakit maka tidak mau periksa ke dokter.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Hubungan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa nyaman dengan
keadaan saat ini, antar keluarga saling menghargai, mengasihi, menghormati, dan
tidak saling memaksakan kehendak.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Tn.U dengan tetangga sekitar sangat baik, tidak pernah
ada pertengkaran dengan tetangganya, kegiatan kemasyarakatan yang diikuti oleh
anggota keluarga adalah perkumpulan bapak-bapak (Tn.J), PKK (Ny.N), dan
kegiatan karang taruna (An.Y,An.R,An.D dan An.R).
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga menganggap kesehatan merupakan hal yang sangat penting
karena berkaitan dengan kegiatan sehari-hari yang mempengaruhi kehidupan
dan apabila salah satu anggota keluarganya sakit, keluarga segera
mengatasinya.
b. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.U mengatakan bila timbul gejala pusing maka Tn.U hanya
berbaring di tempat tidur untuk mengurangi pusing dan lemasnya. Ketika ada
anggota kelurga yang sakit, keluarga selalu merawat sampai sembuh.
c. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
Keluarga sudah mengerti tentang manfaat dan pemeliharaan
kebersihan lingkungan, terlihat dari rumah dan halaman rumah yang bersih,
karena rumah selalu dibersihkan setiap hari yaitu setiap pagi dan waktu sore
hari.
d. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan yang ada dan juga
mengetahui manfaat yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, yaitu tempat
untuk mendapatkan pelayanan yang efisien. Keluarga percaya terhadap
petugas kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dengan sarana
fasilitas yang ada, keluarga tidak pernah mengalami pengalaman kurang baik
terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh
keluarga.
VI. Stress dan koping keluarga
1. Stressor, kekuatan dan persepsi keluarga
Dalam waktu 6 bulan terakhir, tidak terdapat permasalahan di dalam anggota
kelurga, kecuali Tn.U yang menderita tekanan darah tinggi yang sering pusing,
sering haus dan cepat lelah.
2. Strategi koping yang digunakan
Dalam keluarga Tn.U apabila ada permasalah diselesaikan secara bersama-
sama. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan atau
masalah lain, keluarga selalu memberi dukungan dan motivasi, serta membantu
mencari penyelesaian dari permasalahan tersebut.
3. Adaptasi keluarga
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam
menghadapi masalah

VII.Harapan Keluarga
Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yaitu dapat memberikan ilmu
seperti tanda gejala, pengertian, serta tindakan-tindakan mandiri yang berguna dalam
mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga seperti kelapa pusung ,sering
BAK, lemas.

B. Pemeriksaan Fisik
N Nama Keluhan Utama Riwayat Px Tanda Vital Px Head To Toe
o Penyakit
Sebelumnya
1 Tn. U  Sering merasa Hipertensi sejak  Td.170/90mmHg Kepala :
pusing 5th  S 36.7’c Mesocepal, distribusi rambut
 Td.170/100mmHg  RR.21x/mnt merata, rambut berwarna hitam,

 N.90x/mnt. tidak ada lesi pada kulit, kulit


kepala bersih,
Mata :
Konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada
kotoran/ secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak
ada kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada
simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak
ada luka bekas operasi, tidak
ada nyeri tekan, ada memar
berwarna ungu dibagian lutut
dan tidak ada fraktur.

2 Ny.N Tidak ada Tidak ada  Td.120/90mmHg Kepala :


 S 36.7’c Mesocepal, distribusi rambut

 RR.21x/mnt merata, rambut berwarna hitam,

N.90x/mnt. tidak ada lesi pada kulit, kulit


kepala bersih
Mata :
Konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada
kotoran/ secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak
ada kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada
simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak
ada luka bekas operasi, tidak
ada nyeri tekan, ada memar
berwarna ungu dibagian lutut
dan tidak ada fraktur.

2 An.Y Tidak ada Tidak ada  Td.120/80 Kepala :


mmHg Mesocepal, distribusi rambut
 S 36’c merata, rambut berwarna hitam,
 RR.21x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit

N.90x/mnt. kepala bersih


Mata :
Konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada
kotoran/ secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak
ada kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada
simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak
ada luka bekas operasi, tidak
ada nyeri tekan, ada memar
berwarna ungu dibagian lutut
dan tidak ada fraktur.

3 An.R Tidak ada Tidak ada  Td.120/80 Kepala :


mmHg Mesocepal, distribusi rambut
 S 36’c merata, rambut berwarna hitam,
 RR.21x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit

N.90x/mnt. kepala bersih


Mata :
Konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada
kotoran/ secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak
ada kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada
simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak
ada luka bekas operasi, tidak
ada nyeri tekan, ada memar
berwarna ungu dibagian lutut
dan tidak ada fraktur.

4 An.D Tidak ada Tidak ada  Td.120/80 Kepala :


mmHg Mesocepal, distribusi rambut
 S 36’c merata, rambut berwarna hitam,
 RR.21x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit

N.90x/mnt. kepala bersih


Mata :
Konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada
kotoran/ secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak
ada kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada
simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak
ada luka bekas operasi, tidak
ada nyeri tekan, ada memar
berwarna ungu dibagian lutut
dan tidak ada fraktur.

3 An.R Tidak ada Tidak ada  Td.120/80 Kepala :


mmHg Mesocepal, distribusi rambut
 S 36’c merata, rambut berwarna hitam,
 RR.21x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit
N.90x/mnt. kepala bersih
Mata :
Konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada
kotoran/ secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak
ada kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada
simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak
ada luka bekas operasi, tidak
ada nyeri tekan, ada memar
berwarna ungu dibagian lutut
dan tidak ada fraktur.

5 An.R Tidak ada Tidak ada  Td.120/80 Kepala :


mmHg Mesocepal, distribusi rambut
 S 36’c merata, rambut berwarna hitam,
 RR.21x/mnt tidak ada lesi pada kulit, kulit

N.90x/mnt. kepala bersih


Mata :
Konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik, pupil isokor
Hidung :
Hidung simetris, tidak ada
kotoran/ secret, tidak ada luka
Telinga :
Kedua telinga simetris, tidak
ada kotoran pada telinga.
Mulut :
Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada sianosis.
Leher :
Tidak ada lesi/ luka, tidak ada
peningkatan Jugularis Vena
Pressure, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Thorax:
I : pengembangan dada
simetris.
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : Suara sonor
A : Suara nafas vesikuler.
Abdomen :
I : bentuk simetris, sedikit
membesar, tidak ada luka bekas
operasi.
A : peristaltic usus 12 x/mnt
P : tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan.
P : suara timpani pada usus, dan
redup pada hati dan ginjal.
Genitalia :
Tidak ada keluhan, tidak ada
hemoroid.
Ekstremitas :
Anggota gerak lengkap, tidak
ada luka bekas operasi, tidak
ada nyeri tekan, ada memar
berwarna ungu dibagian lutut
dan tidak ada fraktur.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah (Problem)
1 Ds: Kurangnya Defisit merawat keluarga yang
 Sering merasa pusing pengetahuan Tn.J menderita hipertensi
 Td.170/100mmHg dan keluarga
DO; mengenai merawat
anggota keluarga
 Td.160/90mmHg
yang menderita
 S 26.7’c
tekanan darah tinggi
 RR.21x/mnt
(hipertensi)
 N.90x/mnt.

C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


Dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Umum Khusus kriteria Standar
Kurangnya Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga dan Diskusikan dengan
informasi b.d tindakan, keluarga kunjungan 3x60 pasien dapat keluarga :
merawat mampu merawat menit keluarga dan menyebutkan 1. Pengertian
anggota anggota yang pasien dapat pengertian hipertensi
keluarga mengalami tekanan mencapai : hipertensi 2. Penyebab
yang sakit darah tinggi Keluarga mampu 2. Keluarga dan hipertensi
(hipertensi) mengenal masalah pasien dapat 3. Tanda dan gejala
hipotensi dengan menyebutkan hipertensi
menyebutkan : penyebab 4. Pencegahan
1. Menyebutkan hipertensi hipertensi
pengertian 3. Keluarga dan 5. Komplikasi
hipertensi pasien dapat hipertensi
2. Menyebutkan menyebutkan
penyebab tentang tanda
hipertensi dan gejala
3. Menjelaskan
tentang tanda hipertensi
dan gejala 4. Keluarga dan
hipertensi pasien dapat
4. Menjelaskan menjelaskan
tentang pencegahan
pencegahan hipertensi
hipertensi 5. Keluarga dan
Menjelaskan tentang pasien dapat
komplikasi hipotensi menjelaskan
tentang
komplikasi
hipertensi

D. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga


Diagnosa Tanggal dan Implementasi Evaluasi Nama
wamtu
Merawat anggota keluarga Jumat,5 Melakukan S: Angga
yang sakit November tindakan - Pasien
2020 penyuluhan mengatakan
mengenai cara tidak tau
merawat, penyebab
menyediakan penyakitnya
makanan bagi - Pasien
penderita mengatakan
hipertensi jarang untuk
mengecek
tekanan
darahnya
- Pasien
mengatakan
ketika
kepalanya
pusing dan
lemas, pasien
akan tidur dan
beristirahat
sebentar untuk
menghilangka
n pusingnya
- Pasien
mengatakan
tidak tau
bagaimana
agar tekanan
darahnya
kembali
normal
O:

- Saat dilakukan
pengkajian
didapatkan
hasil TTV
pasien:
TD : 160/100
mmHg
N : 88 x/mt
RR : 20 x/m
S : 36 o C
- Klien bertanya
mengenai
penyakitnya
A : masalah teratasi

P : Lanjutkan
intervensi

- Kontrak waktu
tindakan
selanjutnya
(promkes DM)
- Mengobservasi
TTV
- Tentukan
pengetahuan
kesehatan dan
gaya hidup
perilaku saat
ini pada
individu,
keluarga
- Gunakan
edukasi dan
pendidikan
kesehatan
mengenai
Hipotensi
Kurangnya pengetahuan Kamis, 17 Meakukan S: Nadih
tentang gejala dan September penyuluha - Pasien
komplikasi penyakit 2020 tentang mengatakan
hipertensi komplikasi tidak tahu
hipertensi tentang dm
- Pasien
mengatakan
jarang untuk
mengecek
tanda dan
gejala yg di
alami
- Pasien
mengatakan
ketika haus
minum sesuai
kebutuhannya,
juka lelah
lebih baik tidur
- Pasien
mengatakan
tidak mau
sampai
mempunyai
DM
O:

- Saat dilakukan
pengkajian
didapatkan
hasil TTV
pasien:
TD : 140/100
mmHg
N : 85 x/mt
RR : 20 x/m
S : 36 o C

A : Masalah belum
teratasi

P : intervensi di
hentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, pengobatan, akibat lanjut jika hipertensi tidak diobati

Sasaran : Tn.U dan Keluarga

Hari / Tanggal : 5 November 2020

Waktu : 45 Menit

Tempat : Rumah Tn.U

Penyuluh : Angga Jiwa K

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan warga memahami dan
dapat menerapkan pola hidup sehat bagi anggota keluarganya yang menderita hipertensi

II.Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang hipertensi pada warga diharapkan warga mampu :

A. Menyebutkan pengertian hipertensi


B. Menyebutkan faktor penyebab hipertensi
C. Menyebutkan minimal 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
D. Menyebutkan cara pencegahan hipertensi
E. Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya hipertensi
F. Menyebutkan 3 dari 7 cara merawat anggota keluarga
dengan hipertensi

III. Materi Penyuluhan


A. Pengertian hipertensi
B. Penyebab hipertensi
C. Tanda dan gejala hipertensi
D. Pencegahan hipertensi
E. Bahaya hipertensi
F. Cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi

IV. Metode
A. Ceramah
B. Pemeriksaan Tekanan Darah
C. Konseling

V. Media
Leaflet, Flip Chart

VI. Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience

Pembukaan :

1. Salam pembukaan - Menjawab Ceramah - 5 menit


2. Apersepsi salam
3. Tujuan - Menyimak
4. Kontrak waktu - Mendengar
kan
Isi :

A. Menjelaskan tentang pengertian Menyimak Ceramah Leaflet 10 menit


hipertensi
B. Menjelaskan tentang penyebab
hipertensi
C. Menjelaskan tanda dan gejala
dari hipertensi Menyimak Ceramah

D. Menjelaskan pencegahan dan


pengobatan hipertensi
E. Menjelaskan akibat tidak
diobatinya hipertensi Menyimak Ceramah

Menyimak Ceramah

Menyimak Ceramah

Evaluasi

Peserta peyuluhan dapat: Warga dapat Diskusi 20 menit


menjawab
1. Mengetahui tanda dan gejala semua
hipertensi
pertanyaan.
2. Memeriksakan Tekanan Darah
secara rutin
3. Menjelaskan akibat tidak
diobatinya hipertensi
4. Memutuskan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
5. Memodifikasi perilaku yang
dapat menyebabkan hipertensi

Penutup :

1. Evaluasi Warga Ceramah 10 menit


2. Menyimpulkan membalas
3. Salam penutup salam dan
terima kasih.

VII. Media Alat Sumber


1. Media : Leaflet
2. Sumber :
a. Citra Agus Skep, NS. Tuntutan praktis Asuhan keperawatan keluarga. 2004. Jakarta ; EGC
b. Friendman M Marilyn, Kep Keluarga Teori dan Praktek. 1998. Jakarta: EGC
c. Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi Konsep Klinis proses Penyakit Buku 2 Edisi 6,2002.
Jakarta ; EGC
d. Soegondo S. Petunjuk Praktek Pengelolaan DM Tipe 2. 2002. Jakarta : PB Perkemi
e. Soeparman, Waspadji Sarewono, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, 1990, Jakarta : Balai
Penerbit FKUI
f. Willem’s L. Jenice, Diagnosis Fisik, 2005, EGC, Jakarta
g. Suddart & Brunner. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2, 2001, EGC, Jakarta
h. Sustrani. dkk. 2006.Hipertensi.jakarta:gramedia
i. http://lifestyle.okezone.com/makanan-terbaik-untuk-penderita hipertensi/diakses
tanggal 13 Oktober 2011

VIII. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 3 butir
Butir:

a. Apakah warga dapat menjelaskan kembali tentang pengertian hipertensi


b. Apakah warga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertensi
c. Apakah warga dapat menyebutkan kembali akibat apabila hipertensi tidak ditangani
MATERI HIPERTENSI

A Konsep Dasar
1. Pengertian
Hipertensi didefinisikan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik yang abnormal (Price and Wilson, 2000).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg (Corwin, 2001).

2. Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi


Type Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dibagi menjadi 2, diantaranya Hipertensi Primary
dan Hipertensi Secondary :

a. Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai
akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola
makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu
pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin
terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun
bisa mengalami tekanan darah tinggi.
b. Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah
tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/ menderita penyakit lainnya seperti gagal
jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil,
tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama
pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut)

3. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa


Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik

Normal Dibawah 130 mmhg Dibawah 85 mmhg


Normal tinggi 130-139 mmhg 85-89 mmhg
Stadium1
140-159 mmhg 90-99 mmhg
(hipertensi ringan)
Stadium2
160-179 mmhg 100-109 mmhg
(hipertensi sedang)
Stadium3
180-209 mmhg 110-119 mmhg
(hipertensi berat)
Stadium4
210 mmhg atau lebih 120 mmhg atau lebi
(hipertensi maligna)

Sumber : sustrani, lany, syamsir alam, iwan hadibroto. 2006. Hipertensi. jakarta:
gramedia

4. Penyebab
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada
faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang
dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor
tersebut antara lain:
a. Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau
saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita
tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah
tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar
tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang
diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.

b. Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa
tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat
mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.

c. Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang
dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

d. Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan
kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel
berikut: kolesterol.

e. Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.

f. Stress
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stress dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.

g. Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan jantung dan darah.

h. Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola
bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

i. Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi.
j. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan
darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi
Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah
tinggi.

5. Tanda dan Gejala


Hipertensi memiliki tanda dan gejala seperti :

a. Sakit kepala atau pusing


b. Mudah marah
c. Susah tidur
d. Berat di tengkuk
e. Sesak napas
f. Mual dan muntah
g. Pandangan kabur
h. Telinga berdenging
i. Perdarahan dari hidung

6. Pencegahan
a. Jaga berat badan
b. Kurangi makan makanan berlemak dan garam
c. Berhenti merokok dan alkohol
d. Kurangi atau tidak minum kopi
e. Cukup istirahat dan tidur
f. Hindari stress
g. Olahraga secara teratur
h. Banyak makan sayur dan buah

7. Bahaya hipertensi/ komplikasi


Hipertensi harus dicegah karena :

a. Dapat menyebabkan gangguan penglihatan


b. Stroke atau kelumpuhan
c. Serangan jantung
d. Gagal ginjal.

8. Pengobatan
a. Medis
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;

1) Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan


obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena
potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi
potasium harus dilakukan.
2) Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai
dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung
dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
3) Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}.
Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau
Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh
darah.

b. Dengan obat tradisional


Contoh obat tradisional

1) Jus mentimun & nanas


Bahan:

 Mentimun 1 buah
 Nanas matang 2 juring
 Madu secukupnya
 Air putih 1 gelas
Cara membuat: Potong-potong mentimun dan nanas, masukkan kedalam blender
atau masing-masing diparut lalu peras. Campurkan dengan madu dan air putih
kedalam blender atau perasan tadi kemudian haluskan atau aduk. minum selagi
segar.

2) Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas, diminum pagi dan sore.
3) Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas, diminum pagi dan sore.

9. Pengaturan pola dan jenis makanan pada hipertensi


Ahli kesehatan Dr Maoshing Ni (Dr Mao) mengungkapkan, pola diet ala Barat berdampak
terhadap tingginya angka kejadian hipertensi di kalangan penduduk perkotaan Eropa dan
Ameerika. Terbukti, kasus hipertensi jauh lebih sedikit ditemui pada orang-orang di pedesaan
seperti Cina, Brazil, dan Afrika.
Pengaturan pola dan jenis makan yang tepat adalah kunci penting mencegah hipertensi. Berikut
beberapa makanan yang baik bagi penyandang hipertensi.
(http://lifestyle.okezone.com/makanan-terbaik-untuk-penderita hipertensi/diakses tanggal 20
oktober 2009 )

a. Ikan
Di antara semua produk hewan, ikan paling menyehatkan, tinggi protein dan rendah lemak.
Kandungan asam lemak omega-3 membantu mencegah pembentukan plak pada dinding
pembuluh darah, mengurangi peradangan dan mencegah tekanan darah tinggi. Minyak
flaxseed, semisal minyak ikan. Kaya akan asam lemak omega-3 untuk mencegah plak pada
pembuluh darah. 

b. Jus seledri
Orang China sudah lama menggunakan jus seledri untuk tekanan darah tinggi. Minum jus
seledri 2-3 gelas perhari dapat mencegah tekanan darah tinggi atau mengembalikan tekanan
darah ke level normal. Sebagai tambahan, seledri juga bagus untuk orang dengan penyakit
asam urat.

c. Minyak Zaitun
Sejak lama digunakan dalam diet ala Mediterania dan menunjukkan manfaat terhadap
lemak darah dan menurunkan tekanan dalam masakan maupun salad. 

d. Buah dan sayuran aneka warna


Dua item ini "wajib" dikonsumsi oleh orang hipertensi setiap hari. 

e. Ketimun
Buah berair banyak ini membantu hidrasi tubuh dan menurunkan tekanan pada
pembuluh nadi. Makanlah dua buah timun setiap hari selama 2 minggu dan lihat hasi
f. Cuka apel
Selama puluhan tahun, cuka apel yang di dapat dari fermentasi buah apel diklaim mampu
mengobati berbagai penyakit, diantaranya mengencerkan darah dan menurunkan tekanan
darah.

Pada pagi hari saat perut masih kosong, minumlah segelas air hangat yang dicampur 1
sendok makan cuka apel dan 1 sendok madu secara teratur. Ini bertujuan melancarkan
pencernaan agar tidak kesulitan buang air besar (bab). Pasalnya, susah bab bisa membuat
jengkel dan emosi sehingga memicu tekanan darah tinggi.

Anda mungkin juga menyukai