I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 1 Oktober 2020 sampai dengan hari
Sabtu tanggal 5 Oktober 2020 di rumah keluarga Tn. W
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. W
2. Alamat : Kp Bulak temu desa sukabudi kec sukawangi
3. Pekerjaan : wiraswasta
4. Pendidikan : SD
5. Komposisi Keluarga
6. Genogram
Keluarga dari pihak Ayah Keluarga daripihak Ibu
Keterangan :
: Perempuan : Pasien
7. Tipe Keluarga
Nuclear Family (keluarga inti) karena dalam satu rumah terdiri dari bapak ibu dan
anak.
8. Latar Belakang Budaya (suku)
a. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. W berasal dari suku betawi dan merupakan penduduk asli di
kp. Bulak temu desa sukabudi kec. Sukawangi bekasi
b. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan Keluarga Bpk.W adalah bahasa betawi
c. Pantangan
Dalam keluarga tidak ada pantangan apapun yang berkaitan dengan masalah
kesehatan, menurut ajaran agama yang keluarga anut, ada jenis makanan
pantangan yaitu daging anjing, babi, dan kodok. Keluarga juga tidak ada yang
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
d. Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan
Keluarga Bpk. W adalah penduduk bekasi asli, dan tidak ada adat istiadat yang
berpengaruh negatif terhadap masalah kesehatan didalam keluarganya
e. Kesimpulan : Tidak ada masalah yang bertentangan dengan kesehatan
9. Agama
Keluarga memeluk agama islam dan ikut terlibat dalam kegiatan keagamaan di
lingkungan sekitarnya, terutama Ibu S. Ibu S mengikuti kegiatan pengajian di RT
yang diadakan setiap seminggu dua kali.
10. Status Sosial ekonomi Keluarga
Bpk. W sebagai wiraswasta , sedangkan Ibu S, IRT sedangkan Anak nya sudah
ada yang bekerja, dan kuliah rata – rata penghasilan Bpk. W adalah tidak tetap
perbulannya. Sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan hidup
sehari - harinya. Dan keluarga mengatakan jaminan untuk kesehatan keluarga Ibu.
S memiliki dana seperti dari arisan RT.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
Ket.
1 – 4 : ruang kamar
5 : kamar mandi
6 : ruang tv
7 : ruang tamu
8 : dapur
2. Karakteristik tetangga dan lingkungan RW
a. Adat dan Istiadat Komunitas Sekitar
Selama ini tetangga – tetangganya mempunyai kebiasaan mengikuti arisan RT,
PKK dan Tahlilan, apabila ada salah satu tetangganya yang sakit mereka
saling menjenguk dan apabila ada tetangga yang punya kerja atau hajat
mereka saling bantu – membantu. Keluarga mengatakan bahwa
dilingkungannya tidak ada adat istiadat yang mengganggu terhadap kesehatan.
b. Pola pergaulan keluarga
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis, tampak
keluarga menyapa tetangga yang kebetulan lewat depan rumahnya. Anak-anak
sering berkumpul dengan tetanggnya yang ada disamping rumah.
c. Persepsi Keluarga terhadap komunitas
Keluarga merasa nyaman hidup ditengah – tengah masyarakat karena
keluarga merasa mereka saling bantu – membantu dan tidak merugikan dalam
berbagai hal.
d. Pengetahuan Keluarga mengenai Masalah kesehatan Yang berkaitan Dengan
Komunitas
Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam kehidupan
ditengah masyarakat secara khusus saat ini rhematik dan tekanan darah tinggi
3. Mobilitas geografi keluarga
Sejak menikah, mereka sudah tinggal di lingkungan yang saat ini mereka tempati
dan tidak pernah pindah rumah. Alat transportasi yang ada di daerah adalah
angkutan kota namun untuk masuk sampai rumahnya biasanya jalan kaki, atau
naik sepeda. Alat transportasi yang biasa digunakan oleh keluarga selama ini
keluarga mengatakan biasa menggunakan kendaraan sepeda motor sebagai sarana
transportasi keluarga khususnya Ibu S.
4. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, Ibu S selalu ramah dengan
orang-orang yang belanja di warungnya. Bpk. W sering ikut kegiatan masyarakat.
Sedangkan anak-anaknya mengikuti kegiatan anak-anak lain di lingkungan
tersebut.
5. Sistem pendukung sosial keluarga
Dukungan keluarga besar tidak begitu membantu Bpk. W dan Ibu S. Apabila ada
anak yang sakit, maka mereka membawa ke puskesmas.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat
perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga adalah
komunikasi dua arah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap
anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika
ada masalah yang dirasakan.
3. Struktur Peran
Dalam keluarga, Ibu S berperan sebagai ibu rumah tangga Sekaligus Pedagang di
rumah, sedangkan An. F, dan An. F, berperan sebagai anak. Didalam keluarga
Bpk. W sebagai wiraswasta .
4. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya dimana Ibu. S Dan Bpk. W
bertindak sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus anggota keluarganya,
Ibu S juga mengatakan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya
dan tata tertib dilingkungannnya seperti kegiatan Tahlilan dan PKK RT. Keluarga
mengatakan tidak ada nilai dan norma budaya yang bertentangan dengan
Kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ibu S sangat menyayangi keluarga, saling menjaga antara anggota keluarga satu
dengan anggota keluarga yang lain. Ibu S Berusaha mendidik anaknya agar selalu
menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota keluarga dan teman
sebaya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya.
2. Fungsi Sosial
Keluarga Ibu S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial
pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya
bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa
orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti ketika perawat berkunjung
ke rumah keluarga Ibu. S para tetangga juga ikut menyambut dengan baik.
F. Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek
Ibu S mengatakan merasa khawatir dengan masalah lingkungannya, karena akhir
– akhir ini dikampungnya masih banyak yang terkena demam berdarah. Dan
ditambah dengan sering terjadi banjir
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan
memecahkannya secara bersama-sama dengan jalan musyawarah keluarga sampai
ketemu jalan pemecahannya dengan tidak saling memaksakan dan menyakiti yang
lain.
3. Strategi Koping Yang digunakan
Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan
orang yang lebih tahu
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila keluarga sedang mengalami masalah kesehatan mereka cenderung
megesampingkan sebelum masalah tersebut parah.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
No Tn. W Ny. S An. F An. F
Fisik
x x
N : 80 x/menit N : 75 x/menit
RR : 20 /menit RR : 20 /menit
2 TTV
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
S : 36,5°C S : 36,5 °C
S : 36 °C S : 36 °C
Asam urat : 8
mg/dl
10 Abdomen Bulat datar, Bulat datar, bising Bulat datar, Bulat datar,
x
bising usus 12 usus 12 /menit , bising usus 12 bising usus 12
x x x
/menit , hepar dan hepar dan lien tak /menit , hepar /menit , hepar dan
lien tak teraba, teraba, suara perut dan lien tak lien tak teraba,
suara perut timpani teraba, suara suara perut
timpani perut timpani timpani
11 Ekstremitas Tidak ada odema Adanya nyeri di Tidak ada Tidak ada
pada ekstremitas kaki. terlihat odema pada odema pada
baik ekstremitas bengkak dan teraba ekstremitas ekstremitas baik
atas maupun hangat baik ekstremitas atas
ekstremitas ekstremitas maupun
Kekuatan otot :
bagian bawah. atas maupun ekstremitas
5 5 ekstremitas bagian bawah.
bagian bawah.
4 3
Nyeri (PQRST)
P : nyeri terasa
terutama pada pagi
hari bangun tidur.
Nyeri bertambah
jika digunakan
bergerak
Q : nyeri “nyut-
nyutan” seperti
tertusuk dan
“cekot-cekot”
R : nyeri terasa di
area kaki
S : skala nyeri 3
T : nyeri dirasakan
pagi saat bangun
tidur.
H. Harapan Keluarga
Keluarga sangat mengharapkan bantuan dari perawat dalam mengatasi masalah Ibu S
dan masalah lainnya. Sehingga Ibu S dapat melakukan aktivitas sehari—harinya tanpa
ada gangguan.
Data Obyektif :
- Ibu S tampak meringis
menahan nyeri
- Terlihat bengkak dibagian kaki,
teraba hangat.
- Adanya kemerahan pada kaki
- TD: 130/100mmhg
- Nadi : 80x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36,5C
- Kekuatan otot : 5 5
4 3
2 2 2 2/2x2 = 2
Kemungkinan Tingkat pendidikan
masalah dikeluarga cukup
untuk baik, bisa dengan
diubah : mudah untuk
mudah berkomunikasi dan
menerima
informasi. Sumber
ekonomi keluarga
cukup untuk
kehidupan sehari-
hari,namun
keluarga sedikit
berat jika
pengobatan terlalu
mahal. Disekitar
rumah keluarga
pun terdapat
fasilatas layanan
kesehatan
(puskesmas)
2 3 1 2/3x1 = 2/3
Masalah sudah
Potensi terjadi Ny. S
masalah mengalami
untuk dicegah kesemutan dan
: cukup linu, nyeri pada
saat bangun pagi,
nyeri pada sendi
jari kaki, dan kaki
bengkak. Sudah 5
bulan keluhan Ny.
S
Keluarga sudah
melakukan
perawatan kepada
Ny. S dengan
membawanya ke
dokter. Namun
tidak ada
perubahan.
2 2 1 2/2x1 = 1
Menonjolnya Keluarga
mengatakan
masalah :
berharap masalah
segera pada Ny. S bisa
ditangani dan
ditangani
sembuh
0 2 1 0/2x1 = 0 Keluarga
Menonjolnya kurang
masalah : memperhatikan
Masalah tidak keamanan Ny.
dirasakan S dirumah
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri kronis pada keluarga Tn. W khusunya Ny. S
2. Risiko jatuh pada keluarga Tn. W khususnya Ny. S
1. Motivasi
b. Memutuskan Respon keluarga untuk
untuk merawat verbal mengatasi
Keputusan keluarga masalah yang
untuk merawat dan dihadapi.
mengatasi asam urat 2. Beri
pada anggota reinforcement
keluarga. positif atas
keputusan
keluarga untuk
merawat anggota
kelurga yang
mengalami asam
urat
1.Diskusikan
dengan keluarga
3. Setelah 1x30 Respon cara perawatan
menit kunjungan verbal asam urat dengan
rumah, keluarga Menyebutkan 3 dari menggunakan
mampu merawat 5 perawatan asam lembar balik.
anggota keluarga urat : 2. Motivasi
dengan asam 1) Kompres hangat keluarga untuk
urat 2) Sendi menyebutkan
diistirahatkan
a. Menyebutkan kembali
(imobilisasi pasien)
cara perawatan perawatan asam
3) Terapi
asam urat farmakologi urat.
b. sakala nyeri (Analgesic dan 3.Beri
antipiretik)
berkurang reinforcement
menjadi skala 1 4) Kompres jahe positif atas usaha
5) Istirahat yang
yang dilakukan
cukup
keluarga
1.Diskusikan
bersama keluarga
c. Menyebutkan tentang jenis
jenis makanan Respon makanan/diit
untuk asam urat verbal untuk asam urat.
2. Motivasi
Menyebutkan 2 dari keluarga untuk
masing masing jenis menyebutkan
makanan makanan kembali diit asam
yang di perbolehkan urat.
a. Penuhi 3. Beri
kebutuhan reinforcement
Karbohidrat: Nasi, positif atas
Roti, Jagung, jawaban
Kentang, keluarga.
singkong/ubi
b. Batasi konsumsi
purin : Ikan sarden,
bebek, kerrang,
kepiting, lobster.
Daging, dan
makanan kaleng
c. menghindari
alkohol
O : Tn. W dan
Ny. S tampak
memperhatikan
penjelasan dari
perawat
A : Tn. W dan
Ny. S mampu
mengenal
masalah asam
urat
P : Intervensi
dilanjutkan ke
TUK II
Setelah 3 TUK II
dilakukan Oktobe a. Menjelaskan pada
Tindakan, r 2020 keluarga akibat
keluarga Jam lanjut apabila S:
mampu 10.00 asam urat tidak - Ny. S
mengamb WIB diobati dangan mengatakan
il menggunakan akibat dari
keputusan lembar balik. asam urat bila
untuk b. Memotivasi tidak diobati
merawat keluarga untuk yaitu
anggota menyebutkan deformitas
keluarga kembali akibat sendi,Gagal
yang lanjut dari asam ginjal,
menderita urat yang tidak Jantung
asam urat diobati. - Tn. W
c. Memotivasi mengatakan
keluarga untuk akan merawat
mengatasi istrinya
masalah yang O : keluarga
dihadapi. tampak
d. Memberi memperhatikan
reinforcement
positif atas perawat Ketika
keputusan menjelaskan
keluarga untuk A : keluarga
merawat anggota mampu
kelurga yang mengambil
mengalami asam keputusan untuk
urat merawat Ny.S
P : Intervensi
dilanjutkan ke
TUK III
d. Memotivasi
- Tn. W dan
keluarga untuk
Ny. S
menyebutkan
menyebutkan
kembali diit asam
diit seperti
urat
e. Memberi . Penuhi
reinforcement kebutuhan
positif atas Karbohidrat:
jawaban keluarga. Nasi, Roti,
Jagung, Kentang,
singkong/ubi
b. Batasi
konsumsi purin :
Ikan sarden,
bebek, kerang,
kepiting, lobster.
Daging, dan
makanan kaleng
c. menghindari
alkohol
O:
- Tn. W dan
Ny. S tampak
memperhatik
an penjelasan
perawat
- Tn. W dan
Ny. S terlihat
tampak
lancar dalam
menjawab
pertanyaan
perawat.
A : keluarga
mampu merawat
anggota
keluarga dengan
asam urat
P : Intervensi
dihentikan