Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bp. S
2. Usia : 52 tahun
3. Pendidikan : STM
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : RT 02/ RW 09 Kel. Leuwigajah
6. Komposisi Anggota Keluarga :
Jenis Hub dgn
No. Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin KK
1. Bp. S L Suami 52 th STM Wiraswasta
2. Ibu S P Isrti 54 th SD IRT
3. An. A L Anak 14 th SMP Pelajar

Genogram :

Keterangan Genogram : : Laki-laki : Garis Pernikahan

: Perempuan : Garis Keturunan

: Meninggal : Tinggal serumah

7. Tipe keluarga
Keluarga dengan anak usia sekolah dengan tugas perkembangan : Membantu
sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas,
Mempertahankan keintiman pasangan, Memenuhi kebutuhan yang meningkat,
termasuk biaya kehidupan, dan kesehatan anggota keluarga.
8. Suku bangsa
Sunda. Ibu S mengatakan keluarga tidak memiliki kebiasaan khusus dalam keluarga
yang mempengaruhi status kesehatan keluarga yang diajarkan turun-temurun dari
orang tua kakek neneknya. Ibu S mengatakan hanya adat kebiasaan saling bantu,
gotong royong masih sangat kental begitu juga ketika ada sanak saudara sakit
seluruh keluarga akan bahu membahu untuk menolongnya.
9. Agama
Islam. Kegiatan keagamaan Ibu. S baik, sholat lima waktu dilakukan dan rajin
mengikuti pengajian di masjid dekat rumahnya begitu juga dengan Bp. S. Adapun
untuk anak-anaknya sejak dini sudah ditanamkan ajaran agama, seperti belajar sholat
lima waktu.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Bp. S bekerja servis elektronik dengan penghasilan tidak menentu rata-rata Rp.
5.00.000 setiap bulan. Ny. S mengatakan pengeluaran tiap bulan kadang cukup
kadang juga tidak, Pengeluaran tersebut diantaranya untuk belanja harian termasuk
di dalamnya jajan anak yang mencapai kurang lebih 5.000 – 10.000. Adapun Ibu. S
menghasilkan uang ketika tetangganya membutuhkan jasa mencuci darinya.
Keluarga tidak memiliki uang simpanan untuk keperluan kesehatan ataupun
kepentingan yang mendadak karena uang selalu berjalan terus untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak pernah ada jadwal rekreasi, hanya kadang-kadang saja kalau Bp. S
sedang tidak sibuk sering main kerumah saudaranya. Pada umumnya keluarga
termasuk Ibu. S mengatakan hanya menikmati hiburan melalui TV dan media
elektronik lainnya yang tersedia di rumahnya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah usia pertengahan yaitu dengan
mempertahankan kesehatan individu dan pasangan, mempertahankan hubungan
yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya ataupun sebaya serta
meningkatkan keakraban pasangan.
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Mempertahankan keintiman pasangan, karena tidak adanya komunikasi antara suami
dan istri sehingga sering terjadi pertengkaran walaupun akhirnya reda dengan
sendirinya.
14. Riwayat keluarga inti
Ibu. S dan Bp. S berasal dari daerah Jawa Barat mereka menikah 33 tahun yang lalu
atas dasar saling mencintai dan dikaruniai 4 orang anak dengan 1 orang perempuan
dan 3 orang laki-laki. Ketiga anaknya sudah menikah dan sudah bekerja serta tidak
tinggal bersama lagi, sedangkan anak terakhir masih duduk di bangku sekolah SMP
dan masih tinggal bersama dalam satu rumah. Ibu. S mengatakan, mempunyai
masalah penyakit darah tinggi serta reumatik. Ibu. S mengatakan, sering
merasakan kesemutan, nyeri pada daerah kaki terutama pada persendian, saat
dikaji skala nyeri dengan penilaian numerik 7 (nyeri sedang). Ibu. S
mengatakan tidak tahu cara untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut. Dan
Ibu. S sering terasa pusing, mudah lelah saat beraktifitas. Riwayat keluarga
Ibu. S sebelumnya diketahui ada yang menderita hipertensi yaitu ibunya dan
menurun pada Ibu. S sendiri. Untuk anggota keluarga yang lain penyakit yang
sering dirasakan hanya pusing, batuk pilek dan itupun jarang terjadi.

III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Rumah terletak didalam perkampungan penduduk dan merupakan milik sendiri dari
Bp. S Luas rumah ± 300 meter, permanen. Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu
yang merangkap sebagai ruang keluarga. Luas masing-masing kamar 2 X 3 meter
dan masing-masing memiliki jendela. Cahaya masuk rumah melalui kaca jendela
rumah , ventilasi udara cukup. Penerangan setiap ruangan memakai lampu listrik
untuk malam hari dan siang hari cukup dengan terangnya sinar matahari dari pintu
yang selalu terbuka. Air limbah rumah tangga disalurkan lewat saluran air belakang
rumah dan akan terhubung secara besar diselokan belakang rumah. Ibu. S memasak
menggunakan kompor gas. Lantai terlihat kering dan bersih dan terbuat dari tegel
keramik, namun dinding tampak kotor. Ibu S mengatakan membersihkan rumah
dengan menyapu dan dipel satu kali sekali sehari. Halaman rumah dimanfaatkan
dengan berbagai tanaman sehingga tampak hidup.
Denah rumah :

WC

Kamar
Tidur
R. Tamu/ R. klg
8m
Dapur

5m

16. Karakteristik tetangga dan komunitas


Rumah Keluarga Bp. S berjarak ± 2 meter tetangga rumahnya yang dibatasi oleh
teras dan pekarangan rumah. Jalan ke rumah Keluarga Bp. S sempit berupa gang
yang cukup dilalui oleh motor saja. Ibu. S dan Ibu. R selaku tetengganya lebih sering
bercengkrama dengan tentangga baik di depan maupun di pinggir rumahnya. Mesjid
yang terletak dekat dengan rumah Bp. S. Jarak rumah dengan Puskesmas sekitar ± 3
Km dengan alat transportasi menggunakan sepeda motor. Tetangga keluarga Bp. P
berprofesi sebagai pedagang, pekerja pabrik, dan karyawan swasta.
17. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bp. S sejak menikah selama 9 tahun yang lalu tinggal bersama mertuanya
dan setelah itu membuat rumah sendiri dan tidak pernah pindah lagi dari rumah yang
sekarang.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Keluarga Bp. S sering berinteraksi dengan tetangga. Bp. S aktif mengikuti
perkumpulan yang diadakan di dekat rumahnya. sedangkan Ibu. S sering
menyempatakan diri untuk ikut pengajian jika pekerjaan rumah sudah selesai.
19. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bp. S berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, tetapi jika mengalami
kesulitan keuangan keluarga meminta pinjaman untuk kebutuhan kepada keluarga
Ibu. S, karena Ibu. S sudah rutin mendapatkan jatah bulanan untuk keperluan
hidupnya dari anak-anaknya yang lain. Ibu. S mengatakan selalu berunding dengan
saudara-saudaranya yang lain kemudian secara patungan mengumpulkan uang sesuai
kemampuan dan patungan paling besar biasanya dari anaknya yang kedua.

IV. Struktur Keluarga


20. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan adalah secara verbal dengan menggunakan bahasa
sunda. Komunikasi keluarga cukup terbuka satu sama lain sehingga jarang terdapat
konflik pada keluarga, adapun konflik dalam keluarga, Ibu. S mengatakan mampu
diselesaikan secara baik-baik dan tidak berkepanjangan.
21. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Bp. S yang mengambil keputusan adalah Bp. S selaku kepala rumah
tangga. Akan tetapi jika ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama dengan anak
pertama yang dianggap sudah dewasa. Tidak jarang pula Bp. S diminta pendapat
oleh anaknya yang sudah berkeluarga.
22. Struktur peran (formal dan informal)
Bp. S mampu menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga (informal) dan
menjadi orang yang memberi nafkah dalam servis elektrinik (formal). Ibu. S mampu
menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dimana tugasnya sebagai ibu
rumah tangga dalam melayani suami dan mengurus anak keempatnya.
23. Nilai dan norma keluarga
Kepala keluarga menanamkan kepada anaknya untuk selalu menghargai orang lain
jika ingin dihargai. Jadilah manusia yang selalu mensyukuri nikmat Allah Swt.

V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi, peduli dan sangat menghargai Ibu S. Ibu S
mengatakan dirinya selalu mencoba selalu dekat dengan anaknya dengan selalu
berada di rumah.
25. Fungsi sosial
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya,
begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya.
26. Fungsi reproduksi
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga rumah tangga yang mencari nafkah untuk
istri dan anaknya dirumah, Bp. S memiliki seorang istri yaitu Ibu. S yang berperan
sebagai istri sekaligus anaknya. Anaknya dalam satu rumah yang sekarang sedang
duduk di bangku SMP berjenis kelamin laki-laki.
27. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga sudah mengetahui kalau ada anggota keluarga yang menderita
Hipertensi. Ibu. S mengetahui kalau dirinya menderita Hipertensi, Reumatik dan
Magh setelah periksa di puskesmas. Keluarga belum mengetahui apa itu
Hipertensi baik pengertiannya, penyebabnya, tanda dan gejala dan cara
perawatannya begitu juga Reumatik. Keluarga hanya mengetahui kalau
Hipertensi itu sama dengan darah tinggi.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
Keluarga belum mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatannya karena belum mengetahui sebelumnya.
c. Kemampuan keluarga merawat
Keluarga sedikit paham cara merawat anggota keluarga yang menderita baik itu
Hipertensi, Reumatik. Selama ini Ibu. S tidak pernah olah raga dengan
alasan malas. Untuk makan Ibu. S masih seperti biasa tidak ada
pantangannya karena sebelumnya tidak mengetahui kalau dirinya
mempunyai masalah kesehatan seperti tersebut. Yang diketahui keluarga
yaitu dengan makan buah ketimun.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman dilihat dari
lantai yang bersih dan tidak licin, penerangan yang cukup, serta ventilasi udara
yang bagus terhadap masuknya cahaya.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah
yang dideritanya ke Puskesmas ataupun RSUD.
28. Fungsi ekonomi
Bp. S bekerja servis elektronik dengan penghasilan tidak menentu rata-rata Rp.
5.00.000 setiap bulan. Ny. S mengatakan pengeluaran tiap bulan kadang cukup
kadang juga tidak, Pengeluaran tersebut diantaranya untuk belanja harian termasuk
di dalamnya jajan anak yang mencapai kurang lebih 5.000 – 10.000. Ibu. S
menghasilkan uang ketika tetangganya membutuhkan jasa mencuci darinya.
VI. Stress dan Koping Keluarga
29. Stressor jangka pendek
Ibu. S merasa terganggu dengan larangan-larangan/pantangan keluarga terhadap
makanan yang menyebabkan kesehatannya terganggu.
30. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Respon keluarga saat ini tetap sabar terus mengingatkan Ibu. S untuk sedikit-sedikit
bisa mengurangi konsumsi makanan yang seharusnya dikurangi/dibatasi.
31. Strategi koping yang digunakan
Menerima semua kondisi dengan sabar.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.

VII. Pemeriksaan fisik

PEMERIKSAAN FISIK Bp. S Ibu. S


UMUM
Penampilan Umum Rapi Rapi
Kesadaran Compos mentis Compos mentis
Kebersihan personal
Bersih Bersih
Tanda-tanda vital TD : 100/70 mmHg TD : 150/90 mmHg
Nadi : 83 x/menit Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36.6OC Suhu : 36.4OC
RR : 20 x/menit RR : 22 x/menit
PEMERIKASAAN KULIT Kulit terlihat bersih, bebas dari bau Kulit terlihat bersih, bebas dari bau
badan , warna sawo matang, elastis, tidak badan, warna sawo matang, elastis,
ada lesi, senstifitas terhadap benda tidak ada lesi, senstifitas terhadap
tumpul, tajam baik benda tumpul, tajam baik
Kuku Terlihat bersih terawat, rata, capilary Terlihat bersih terawat, rata, capilary
refill < 2 detik refill < 2 detik

PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Muka simetris, sensasi normal, klien Muka simetris, sensasi normal, klien
merasakan benda tumpul merasakan benda tumpul

Rambut Rambut dan kulit kepala bersih, warna Rambut terlihat bersih, warna hitam,
hitam bercampur uban Distribusi rata distribusi merata, tebal, tidak mudah
tidak mudah dicabut dicabut
Mata Isokor, bola mata dapat mengikuti arah Isokor, bola mata dapat mengikuti
gerakkan tangan pemeriksa, tidak ada arah gerakkan tangan pemeriksa, tidak
nyeri tekan, reaksi cahaya +/+, ada nyeri tekan, reaksi cahaya +/+,
konjungtiva tidak anemis, kornea tidak konjungtiva tidak anemis, kornea
ikhterik, conjunngitva tidak anemis tidak ikhterik, conjunngtiva tidak
tidak memakai kacamata anemis tidak memakai kacamata

Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama Bentuk simetris, warna kulit sama
dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat
lesi atau cairan, mukosa hidung lembab, lesi atau cairan, mukosa hidung
terdapat bulu hidung lembab, terdapat bulu hidung

Telinga Daun telinga simetris kiri dan Daun telinga simetris kiri dan
kanan,bersih, tidak ada benjolan , tidak kanan,bersih, tidak ada benjolan ,
bengkak, tidak ada nyeri tekan pada tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan
masteudeus, tidak ada serumen. Klien pada masteudeus, tidak ada serumen.
dapat mendengar Klien dapat mendengar

Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dapat bergerak ke kiri dan simetris, dapat bergerak ke kiri dan
kekanan, tidak pucat, lidah dapat kekanan tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan merasakan asam, asin, dan manis
baik dengan baik

Leher Simetris,warna sama dengan kulit, tidak Simetris,warna sama dengan kulit,
terdapat pembesaran JVP, tiroid.Dapat tidak terdapat pembesaran JVP,
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, tiroid.Dapat bergerak proposional ke
dan bawah. kiri, kanan, atas, dan bawah.

Dada (Pernafasan) Simetris, warna sama dengan kulit, tidak Simetris, warna sama dengan kulit,
terdapat tonjolan abnormal dapat tidak terdapat tonjolan abnormal dapat
bergerak seimbang ke atas, nafas 20 bergerak seimbang ke atas, nafas 22
X/menit, tactil fremitus sama kiri dan X/menit, tactil fremitus sama kiri dan
kanan, vesikuler, tidak terdapat suara kanan, vesikuler, tidak terdapat suara
tambahan tambahan

Dada (Cardiovaskuler) Tidak terdapat tonjolan dan massa, Tidak terdapat tonjolan dan massa,
interkostae rata, dulness, BJ 1 dan BJ 2 interkostae rata, dulness, BJ 1 dan BJ
normal, tidak terdapat mur-mur 2 normal, tidak terdapat mur-mur

ABDOMEN Inspeksi : Perut gendut , warna sama Inspeksi : Perut gendut, warna lebih
lebih terang. terang.

Palpasi : Perut teraba lemas, tidak Palpasi : Perut terasa lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, terdapat nyeri tekan, tidak teraba
hepar tidak teraba. massa, hepar tidak teraba.

Auskultasi : Bising usus (+) 7X/menit Auskultasi : Bising usus (+) 6X/menit

Perkusi : suara timpani. Perkusi : suara timpani.


GENETALIA DAN ANUS tidak dikaji tidak dikaji
EKSTREMITAS
Ektremitas Atas dan bawah Bahu simetris, warna sama dengan kulit, Bahu simetris, warna sama dengan
tidak terdapat tonjolan dapat mengangkat kulit, tidak terdapat tonjolan dapat
dan menahan beban dengan baik, refleks mengangkat dan menahan beban
brachioradialis normal kiri dan kanan, dengan baik, refleks brachioradialis
refleks patela normal kiri dan kanan, normal kiri dan kanan, refleks patela
kekuatan otot ; normal kiri dan kanan, kekuatan otot ;

555 555 555 555


555 555 555 555

VIII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada
didalam keluarganya terutama Ibu. S supaya bisa mengontrol makanannya
membantu memberikan jalan keluar bagi penyembuhan masalah kesehatannya.

IX. Analisa Data


Data Etiologi Problem

Data Subjektif :
 Ibu. S mengatakan mempunyai masalah penyakit KMK mengenal masalah Kurangnya pengetahuan pada
kesehatan pada anggota keluarga Bp. S khususnya
darah tinggi
keluarga dengan Hipertensi Ibu. S berhubungan dengan
 Ibu. S mengatakan sering terasa pusing, mudah Ketidak Mampuan Keluarga
mengenal masalah kesehatan
lelah saat beraktifitas pada anggota keluarga dengan
 Ibu. S mengatakan sebelumnya dalam keluarga Hipertensi
Ibu. S diketahui ada yang menderita hipertensi
yaitu ibunya dan menurun pada Ibu. S sendiri.
 Keluarga mengatakan belum mengetahui apa itu
Hipertensi baik pengertiannya, penyebabnya,
tanda dan gejala dan cara perawatannya
 Keluarga mengatakan hanya mengetahui kalau
Hipertensi itu sama dengan darah tinggi.
 Ibu. S mengatakan tidak pernah olah raga dengan
alasan malas.
 Untuk makan Ibu. S masih seperti biasa tidak ada
pantangannya karena sebelumnya tidak
mengetahui kalau dirinya mempunyai masalah
kesehatan seperti tersebut.
Data Objektif :
 TD : 150/90 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu : 36.4OC
 RR : 22 x/menit

Data Subjektif :
 Ibu. S mengatakan mempunyai masalah penyakit KMK mengenal masalah Kurangnya pengetahuan pada
reumatik kesehatan pada anggota keluarga Bp. S khususnya
 Ibu. S mengatakan sering merasakan kesemutan keluarga dengan Rematik Ibu. S berhubungan dengan
Ketidak Mampuan Keluarga
nyeri, pada daerah kaki terutama pada persendian mengenal masalah kesehatan
 Ibu. S mengatakan tidak tahu cara untuk pada anggota keluarga dengan
Rematik
menghilangkan rasa nyeri tersebut.
 Keluarga belum mengetahui apa itu Rematik baik
pengertiannya, penyebabnya, tanda dan gejala
dan cara perawatan Reumatik
 Ibu. S mengatakan tidak pernah olah raga dengan
alasan malas
 Ibu. S mengatakan masih seperti biasa tidak ada
pantangannya karena sebelumnya tidak
mengetahui kalau dirinya mempunyai masalah
kesehatan seperti tersebut

Data Objektif :
 TD : 150/90 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu : 36.4OC
 RR : 22 x/menit
 skala nyeri dengan penilaian numerik 7 (nyeri
sedang).
X. Prioritas masalah
1. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. S khususnya Ibu. S berhubungan dengan
Ketidak Mampuan Keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga
dengan Hipertensi
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : Aktual 3/3 X 1 2 Masalah merupakan ancaman, saat ini Ibu. S mempunyai
Hipertensi dengan TD 150/90 mmHg sehingga Ibu. S sangat
membutuhkan perhatian dalam menangani hal tersebut. Hal
tersebut bisa dilihat dari tanda dan gejala dari Ibu. S yang
sering merasa pusing dan cepat merasa lelah saat beraktifitas.
Kemungkinan masalah 1/2 X 2 1 Ibu. S masih ada minat untuk mau mengenjungi fasilitas
dapat diubah : sebagian kesehatan seperti Puskesmas dan RSUD untuk mengontrol
masalah kesehatannya. Tetapi untuk makan Ibu. S masih
seperti biasa tidak ada pantangannya.
Potensial masalah dapat 3/3 X 1 1 Harapan keluarga bagi perawat dalam menyelesaikan masalah
dicegah : Tinggi kesehatan yang ada didalam keluarganya terutama Ibu. S
supaya bisa mengontrol makanannya membantu memberikan
jalan keluar bagi penyembuhan masalah kesehatannya
Menonjolnya masalah : 2/2 X 1 1 Keluarga Bp. S mengatakan masalah tersebut harus mendapat
Ada masalah tetapi tidak perhatian karena takut kalau dibiarkan takut terjadi Stroke dan
perlu segera ditangani bisa sampai dirawat di RS dan tentu akan mengeluarkan biaya
lebih besar untuk biaya pengobatannya
Total 5

2. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. S khususnya Ibu. S berhubungan dengan


Ketidak Mampuan Keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga
dengan Rematik
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : Resiko 2/3 X 1 2/3 Masalah merupakan resiko, saat ini Ibu. S mempunyai
keluhan sering merasakan kesemutan, nyeri pada daerah kaki
terutama pada persendian. Hal tersebut beresiko mengalami
gangguan mobilitas fisik karena nyeri pada area kaki terutama
persendian dan tentunya akan sakit ketika berjalan.
Kemungkinan masalah 1/2 X 2 1 Ibu. S masih ada minat untuk mau mengenjungi fasilitas
dapat diubah : sebagian kesehatan seperti Puskesmas dan RSUD untuk mengontrol
masalah kesehatannya. Tetapi untuk makan Ibu. S masih
seperti biasa tidak ada pantangannya. Selama ini Ibu. S tidak
pernah olah raga dengan alasan malas.
Potensial masalah dapat 3/3 X 1 1 Harapan keluarga bagi perawat dalam menyelesaikan masalah
dicegah : Tinggi kesehatan yang ada didalam keluarganya terutama Ibu. S agar
membantu memberikan jalan keluar bagi penyembuhan
masalah kesehatannya
Menonjolnya masalah : 1/2 X 1 1/2 Keluarga Bp. S khususnya Ibu. S mengatakan ada masalah
Ada masalah tetapi tidak tetapi tidak perlu segera ditangani karena harus dilakukan
perlu segera ditangani secara perlahan dan bertahap.
Total 3 1/2
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Bp. S adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. S khususnya Ibu. S berhubungan dengan
Ketidak Mampuan Keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga
dengan Hipertensi
2. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. S khususnya Ibu. S berhubungan dengan
Ketidak Mampuan Keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga
dengan Rematik

Anda mungkin juga menyukai