PERKEMBANGAN KASUS
ternyata kehamilan Ny. D sudah aterm dan sudah ada pembukaan. Dari
hasil pemeriksaan didapatkan bahwa tekanan darah ibu 110/80 mmHg dan
hamil aterm inpartu kala I fase laten. Pada pukul 20.15 di lakukan
posisi UUK kanan depan, penurunan H II, molase tidak ada. Pukul 23.30
ibu merasakan mulas semakin sering dan merasa ingin buang air besar,
mulai di pimpin mengejan. Pukul 01.15 WIB tanggal 02 April 2013 ibu
merasa mulas dan merasa ingin buang air besar tapi ibu sudah lelah untuk
terjadi masalah. Setelah 1 jam 30 menit ibu dipimpin meneran tetapi bayi
belum juga lahir. Pukul 01.30 WIB tanggal 02 April 2013 Bd.N
kala II lama dan keluarga Ny.D bersedia dan menerima keputusan Bd.N
75
76
pukul 02.00 WIB. Hamil pertama dengan usia kehamilan 41 minggu > 1
hari di rujuk oleh Bd.N atas indikasi partus kala II lama. Ibu mengatakan
mules-mules sejak jam 14.00 wib tanggal 01-04-2013 dan sudah pimpin
meneran sejak pukul 23.30 wib tapi saat ini bayi belum juga lahir dan ibu
karena sudah meneran 1 jam 30 menit dan bayi belum juga lahir.
dalam 12 jam terakhir ± 10 kali, makan dan minum terakhir pukul 19.00
WIB, jenis makanan nasi, sayur lauk pauk dan buah. BAB terakhir pukul
18.00 WIB, BAK terakhir pukul 20.30 WIB, aktifitas sehari-hari mencuci,
KB.
berat badan 65 kg, berat badan sebelum hamil 55 kg, tinggi badan 156 cm.
77
kelopak mata tidak oedema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.
Mulut tidak stomatitis, bibir tidak pucat, lidah tidak kotor, gusi tidak
epulis, gigi tidak karies. Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak
ada pembesaran kelenjar getah bening. Dada dan aksila, jantung normal,
bunyi lup dup, paru-paru normal tidak ada bunyi whezing. Pada mammae
pembesaran kiri dan kanan, puting susu menonjol, simetris kanan dan kiri,
tidak ada benjolan, sudah ada pengeluaran dan tidak ada rasa nyeri. Pada
posisi tulang belakang lordosis gravidarum, dan tidak ada nyeri tekuk.
Pada abdomen tidak ada bekas luka operasi, konsistensi keras, tidak ada
Palpasi TFU (MD) 36 cm, leopold I TFU 3 jari di bawah PX, pada FU
punggung, kiri teraba bagian janin ekstremitas, leopold III teraba bagian
jelas 3 jari dibawah pusat sebelah kanan ibu, DJJ dengan frekuensi 138
sendi, tidak kemerahan, tidak ada varises dan refleks patella kiri dan kanan
UUK kanan depan, molase tidak ada, imbang feto felvik baik.
darah A, leukosit 17750, trombosit 204000, reduksi (-) dan HbsAg (-),
Ibu G1P0A0 hamil 41 minggu > 1 hari inpartu kala II lama. Janin,
menghadapi persalinannya.
Kebutuhan ibu yaitu dukungan emosional agar ibu lebih siap dalam
menghadapi persalinannya.
bahwa keadaan ibu saat ini dalam keadaan kurang baik. Keadaan
nadi 77x/menit, suhu 36,5oc, keadaan fisik ibu baik, keadaan janin sehat,
Denyut jantung Janin 135x/menit dan teratur, TBJ 3720 gr. Dari hasil
tentang kondisi ibu dan komplikasi yang mungkin akan terjadi pada saat
keluarga bahwa ibu akan dipasangkan dan kateter (selang kencing) dan
CTG sert mengobservasi TTV dan monitor DJJ. Ibu dan keluarga bersedia.
yang dibutuhkan pada saat persalinan : Partus set, alat vakum, obat-obatan,
APD, resusitasi set, hecting set, perlengkapan ibu dan bayi. Alat, obat dan
persalinan diantaranya his, nadi, DJJ tiap 30 menit, suhu dan tekanan
darah tiap 2 jam, PD tiap 4 jam atau bila ada indikasi. Hasil terlampir.
Mengajarkan tekhnik relaksasi yang benar yaitu saat ibu merasa mulas ibu
his, DJJ, nadi, respirasi tiap 30 menit, TD dan suhu tiap 2 jam, PD tiap 4
Semua tindakan telah dilakukan dan ibu mengerti semua yang telah
dijelaskan.
posisi UUK kanan depan, penurunan Hodge III+, molase tidak ada.
Memakai APD dan mengecek kelengkapan partus set dan alat-alat lainnya,
semua alat sudah siap. Memberikan dukungan kepada ibu agar lebih
dengan satu atau dua jari tangan, periksa sekitar mangkuk apakah ada
atmosfer, tunggu selama 2 menit, turunkan sampai 0,5 atm lalu 2 menit
kemudian turunkan lagi sampai 0,7 atm (biarkan selama 5 menit) agar
caput terbentuk dengan baik. Pasang pengait dan tarik dengan tangan
kanan. Jari tangan kiri dimasukan ke dalam jalan lahir untuk mengarahkan
tarikan. Jari telunjuk dan tengah diletakkan pada pinggiran cup, ibu jari
timbulnya his, ibu diminta mengejan. Tarik mangkuk sesuai arah sumbu
panggul dan mengikuti putaran paksi dalam. Ibu jari dan jari telunjuk
tangan kiri menahan mangkuk agar selalu dalam posisi yang benar, sedang
bersamaan dengan his. Jika his berhenti traksi juga dihentikan, Lahirkan
lalu mangkuk dilepas. Bayi lahir dengan ekstraksi vacum pada pukul 03.10
WIB tidak segera menangis dengan a/s 4/6 dan segera dilakukan JAIKAN,
warna kulit kemerahan, tonus otot baik dengan BB 3300 gr, PB 48 cm,
terasa mulas.
palpasi tinggi fundus uteri sepusat, tidak teraba bagian janin kedua,
Ibu P1A0 Partus kala III dengan riwayat partus kala II memanjang.
keadaan kurang baik dan plasenta akan segera lahir ibu mengetahui
dengan tangan kiri melakukan tekanan dorso knanial, pukul 03.30 wib
plasenta lahir lengkap dari sisi maternal jumlah kotiledon 20, selaput
83
khorion dan amnion ada, tidak ada pengkapuran dan sisi fetal insersi tali
pusat di sisi centralis, tebal plasenta 1,5 cm dan diameter plasenta 20 cm.
empat.
Ibu merasa lelah akan tetapi ia merasa senang dan bahagia atas
kelahiran bayinya.
kandung kemih kosong, Ruptur perineum grade IV, pendarahan 150 cc.
keluarga dan memberitahukan bahwa bayi sudah lahir dengan selamat, ibu
dan jam kedua setiap 30 menit sekali yaitu TTV, kontraksi, TFU, kandung
Tabel 4.1
Pemantauan Kala IV
fisik: muka pucat, tidak oedema, mata: conjungtiva anemis, sklera tidak
ikterik, telinga: tidak ada kotoran, hidung : tidak ada polip, tidak ada
kotoran, mulut: bibir pucat, gigi tidak ada caries, gusi tidak epulis, leher:
tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, extremitas tidak ada
uterus baik, TFU: 2 jari di bawah pusat, kandung kemih kosong karena
masih terpasang DC, extremitas bawah: tidak ada kemerahan, tidak ada
kehitaman, bau khas lochea, konsistensi cair, terdapat luka jahitan grade
Ibu P1A0 post partum 2 jam dengan riwayat partus kala II memanjang.
ibu sudah mengerti. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum dengan
dari miring ke kiri/kanan, ibu akan mencoba belajar miring kiri dan kanan.
karena ada luka jahitan, ibu mengatakan ASI nya sudah keluar meskipun
sedikit.
kontraksi uterus baik, TFU: 2 jari di bawah pusat, kandung kemih kosong
karena masih tersapang DC, luka jahitan tidak ada tanda REEDA,
seimbang dan tidak ada pantrangan, ibu mau makan telur rebus.
Meningatkan ibu untuk istirahat cukup dan boleh tidur siang, Ibu bersedia
dimulai dari miring ke kiri/kana. Ibu sudah bisa miring kiri dan kanan.
Ibu mengaku tidak ada keluhan yang dirasakan dan sudah merasa
lebih baik karena ibu sudah bisa berjalan sendiri ke kamar mandi. Ibu
menonjol dan tidak lecet, TFU: 2 Jari di bawah pusat, kandung kemih
bau khas lochea, konsistensi: cair, luka jahitan tidak ada tanda REEDA,
ibu dalam keadaan baik dengan Tekanan darah: 100/70 mmHg, Suhu:
Memberi ibu makan sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh Rumah
sakit yaitu nasi, sayur, telur dan buah pepaya. Ibu mau makan meskipun
jahitannya dengan air mengalir karena kalau tidak dibersihkan akan mudah
ibu untuk sering mengganti pembalut maksimal setiap kali ibu BAK. Ibu
istirahat dan boleh tidur siang, ibu bersedia beristirahat. Mengingatkan ibu
untuk belajar mobilisasi seperti duduk, belajar jalan, ibu sudah bisa
berjalan-jalan.
Ibu mengaku sudah merasa sehat, ibu merasa senang karena sudah
diperbolehkan pulang.
menonjol dan tidak lecet, TFU: 2 Jari di bawah pusat, kandung kemih
kosong, kontraksi: baik, pengeluaran: lochea rubra, warna merah, bau khas
memanjang.
ibu dalam keadaan baik dengan Tekanan darah: 110/80 mmHg, suhu:
Melepas infusan yang terpasang pada ibu karena ibu akan sudah
seimbang yaitu makanan yang terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah-
buahan dan susu dengan penambahan porsi karena ibu sedang menyusui,
ibu bersedia makan lebih banyak dari porsi biasanya. Menganjurkan ibu
benar yaitu seluruh areola ibu masuk kedalam mulut bayi, mulut bayi
terbuka lebar dan dagu menyentuh pada payudara ibu. Ibu mengerti posisi
usapkan secara melingkar dari puting susu sampai seluruh areola terusap.
dengan tangan menggunakan air mengalir setelah BAK atau BAB. Ibu
CFO 34 cm, CMO 35 cm, CSOB 32 cm, mata: ada kelopak mata, seklera
tidak ikterik, conjungtiva tidak pucat, tidak ada kotoran, telinga: daun
telinga lentur, simetris, lubang telinga ada, tidak ada pengeluaran cairan,
hidung: ada lubang hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung, mulut :
bibir tidak sianosis, warna kemerahan, tidak ada labio skhizis, genato
skhiziz, pallatoskhiziz, tidak ada labio genato pallato skhizis, ada reflek
sindakteli, tidak ada undakteli, ada reflek grapsing, ada reflek moro, dada:
lingkar dada 34 cm, tidak terlihat tulang sternum, tidak ada retraksi
dinding dada, abdominal bising usus ada, tidak ada perdarahan tali pusat,
tidak ada hernia umbilical, tidak ada hernia inguinalis, anogenital jenis
kelamin perempuan, ada lubang uretra, labia mayor sudah menutupi labia
minor, anus: ada lubang anus, mekonium sudah keluar, punggung tidak
ada spinabifida dan tidak ada lanugo, ekstremitas bawah simetris, tidak
91
ada sindakteli, tidak ada polidaktekli, tidak ada undakteli, jari-jari tidak
ada pelvarus dan pelvagus, kulit tidak ada verniks, tidak ada bercak-bercak
babynski (+).
Caput succedaneum.
membungkus tali pusat dengan kasa bersih kering dan steril, tali pusat
kehangatan bayi dengan memakaikan bayi pakaian yang bersih dan kering,
terlentang.
92
kemerahan, tidak ada luka dan benjolan masih melampaui garis sutura,
tidak ada luka, tidak ada tanda-tanda infeksi. Gerakan aktif, warna kulit
kemerahan, Ikterus tidak ada, tidak ada perdarahan tali pusat, BAB/BAK
sudah.
Caput succedaneum.
berih dan kering, memakaikan selimut, memakaikan topi bayi, bayi terlihat
tidak ada tanda-tanda infeksi. Mengatur posisi tidur bayi dengan posisi
susu sesuai dengan kebutuhan bayi secara oral, bayi sudah minum susu
agak mengecil, gerakan aktif dan sudah dapat menyusu dengan baik dan
kemerahan, tidak ada luka dan benjolan masih melampaui garis sutura,
tidak ada luka, tidak ada tanda-tanda infeksi. Ikterus tidak ada, tali pusat
bersih dan tidak ada tanda- tanda infeksi. BAB sudah BAK sudah.
dengan cara tali pusat di bungkus dengan kassa kering dan steril. Menjaga
kehangatan bayi dengan memakaikan bayi pakaian yang berih dan kering,
tidak ada tanda-tanda infeksi. Mengatur posisi tidur bayi dengan posisi
susu sesuai dengan kebutuhan bayi. Bayi sudah minum susu formula
Bayi Ny.D terlihat menangis kuat, gerakan aktif dan sudah dapat
menyusu dengan baik, sudah BAB dan BAK dan Caput succedaneum
tampak mengecil.
kemerahan, tidak ada luka dan benjolan masih melampaui garis sutura.
Ikterus tidak ada, tali pusat bersih, BAB warna kuning, BAK sudah.
Caput succedaneum.
sudah siap. Memandikan bayi. bayi sudah di mandikan. Merawat tali pusat
dengan cara tali pusat di bungkus dengan kassa kering dan steril. Menjaga
kehangatan bayi dengan memakaikan bayi pakaian yang berih dan kering,
tidak sering di angkat-angkat agar benjolan tidak meluas, ibu dan keluarga
95
sudah tahu dan tidak akan terlalu sering mengangkat bayinya. Mengganti