Anda di halaman 1dari 31

PERUBAHAN PARADIGMA

PELAYANANAN KESEHATAN BERFOKUS PADA


PASIEN (PATIENT CENTER CARE)

Djuariah Chanafie, SKp.M.Kep.KMK. FISQua


2024
PENDAHULUAN

PERUBAHAN PARADIGMA
PELAYANAN KESEHATAN STARKES-
2020
PERUBAHAN PRAKTIK ASUHAN
KEPERAWATAN YANG BAIK DAN
BENAR.

HASIL PENELITIAN -PCC


1. PENDAHULUAN
 Peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan
proses harus terus dilakukan oleh RS di Indonesia
 Proses peningkatan mutu pelayanan harus :
1. Dilakukan scr berkesinambungan &berkelanjutan
2. Standar mutunya harus selalu disesuaikan dengan
perkembangan global,
Standar mutu dan pelayanan RS di Indonesia bisa
sejajar dengan standar mutu dan pelayanan RS di
tingkat internasional .

RS wajib dilakukan akreditasi secara berkala


STANDAR AKREDITASI-KEMENKES
DIKELOMPOKKAN

I. MANAJEMEN RUMAH SAKIT


II. PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
IV. PROGRAM NASIONAL
KELOMOK STANDAR AKREDITASI
I. STANDAR MANAJEMEN RS
1.Tata Kelola RS (TKRS)
2.Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
3. Kualitas dan Pendidikan Staf (KPS)
4. Manajemen Rekam Medik dan Informasi Kesehatan
(MRMIK)
5.Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
6.Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien (PMKP).
7.Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan (PPK).
II. STANDAR PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
1. Akses ke RS dan Kontinuitas Pelayanan (ARK),
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK),
3. Pengkajian Pasien (PP),
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP),
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
(PKPO)
7. Komunikasi dan Edukasi (KE).
III. STANDAR SASARAN KESELAMATAN
PASIEN (SKP)
1. Mengidentifikasi Pasien dengan Benar
2. Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
3. Meningkatkan Keamanan Obat2an yang harus diwaspadai
4. Memastikan sii yang Benar,Prosedur yang Benar,Pasien
Yang Benar pada Pembedahan /Tindakan Invasif
5. Mengurang Risiko Infeksi akibat Perawatan Kesehatan
6. Mengurangi Risiko Cedera pasien akibat Jatuh .
IV. STANDAR PROGRAM NASIONAL (PROGNAS).

1. Peningkatan Kesehatan Ibu Dan Bayi.


2. Penurunan Angka Kesakitan
Tuberculosis ? TBC
3. Penurunan Angka Kesakitan HIV / AIDS
4. Penurunan Prevalensi Stunting dan
Wasting
5. Keluarga Berencana RS.
STARKES
 Berdasarkan Standar Akreditasi-STARKES (2020)
Asuhan pasien di RS diberikan dan dilaksanakan
berdasarkan Konsep Pelayanan Berfokus pada
Pasien (Patient / Person Centered Care = PCC)
 Dipayungi oleh konsep WHO dalam (Conceptual
Frame work integrated people-centred health
services.

 Pelayanan berfokus pada pasien merupakan


pelayanan Unggulan, pelayanan inovatif dan
merupakan pelayanan dan Asuhan keperawatan
profesional dan membawa perubahan paradigma
dalam pelayanan kesehatan / keperawatan di RS
TUJUAN DILAKUKAN AKREDITASI RS
 Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
 Melindungi keselamatan pasien,
 Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya di rumah sakit
dan rumah sakit sebagai institusi,
 Mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan meningkatkan
profesionalisme rumah sakit di Indonesia di mata internasional.
 Standar Akreditasi Rumah Sakit yang mengacu pada standar-KEMENKES

Menitik beratkan pada pentingnya seluruh RS di


Indonesia memberikan pelayanan berfokus Pada Pasien
(PCC)
2.PERUBAHAN PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN

Membawa perubahan paradigma


dalam pelayanan kesehatan di RS

STANDAR NASIONAL Perubahan dari asuhan pasien


AKREDITASI RUMAH Rutinitas yang berfokus pada
KEMENKES dokter dan berdasarkan instruksi
dokter .
MENITIK BERATKAN Berubah menjadi pelayanan bermutu
berfokus pada pasien dan bentuk
PADA PELAYANAN asuhan terintegrasi yang bersifat
BERFOKUS PADA integrasi horizontal dan vertikal .
PASIEN. Pasien dikelilingi oleh para
Profesional Pemberi Asuah (PPA),
Manajer Pelayanan Pasien berperan
sebagai koordinator pelayanan
11
KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

1. UNDANG –UNDANG
KESEHATAN No 77 / SYSTEM PEMBAYARAN
2022 ASURANSI KESEHATAN
STANDAR
2. MASA ERA NEW
AKREDITASI
NORMAL
RUMAH SAKIT
KEMENKES-2020

MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN DI RS
SANGAT MUTU Dokter Labor
MEMPENGARUHI PELAYANAN
PELAYANAN DI RUMAH
KESEHATAN HARUS SAKIT Perawat Pasien Gizi
DIBERIKAN SECARA
PROFESIONAL Tenaga
Farmasi
Kes Lain
PELAYANAN KEPERAWATAN DI RS

 Pelayanan Keperawatan
Di Indonesia Berada
PELAYANAN KESEHATAN DI
Pada Level Mana ?
RS MAMPUNYAI 4 TAHAPAN
 Sedang Menuju
Pelayanan Profesional
1.Pelayanan Secara Rutin
Berdsarkan Instruksi Dokter
2.Pelayanan Sesuai Standar
Akreditasi RS
3.Professional Framework Hasil Penelitian di Direktorat Kep (2013)
4. Based On Evidence Base 1.Pelayanan Keperawatan belum Dikelola dg
Baik.
2.Masih didapatkan Pelayanan Belum
Sesuai Standar.
3. Hanya Supervisi, Belum Mentoring
4.Masih Kurang Dukungan dari Pimpinan

13
PERUBAHAN BUDAYA PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

Berubah: Asuhan Profesional


Asuhan Tradisional
l
i ona an
ofes Asuh Doctor
Pr eri
Nurse emb Physiother
P
apist
Nurse
Physiothera Pharmacist
pist
Patient&
radiogra
radiograf Nutritonists fer Family Pharmacist
Doctor
er 24 hour

Nutritoni
Patient Analyst sts
Analyst
Others Others

14
KEPALA RUANGAN

Kemampuan manajerial seorang Kepala Ruangan


Perawatan dalam mengelola ruang keperawatan
mempunyai daya ungkit yang besar untuk
penerapan standar pelayanan dan asuhan
keperawatan memberikan citra dan mutu pelayanan
keperawatan yang berkualitas dan professional
sehingga dapat memberikan kepuasan pada pasien
dan keluarganya.
3.PERUBAHAN PRAKTIK ASUHAN KEPERAWATAN YANG BAIK DAN BENAR

1. PRAKTIK KEPERAWATAN
BERDASARKAN KODE ETIK,
STANDAR PELAYANAN DAN STANDAR PELAYANAN KEP.,
STANDAR ASUHAN STANDAR PROFESI & SPO, EBNP
KEPERAWATAN 2. TERSEDIA STANDAR PROFESI KEP.,
MEMBERIKAN CITRA DAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
MUTU PELAYANAN NASIONAL, PEDOMAN DAN JUKLAK
KEPERAWATAN YANG ASUHAN KEPERAWATAN DI RS
BERKUALITAS DAN 3. PENEGAKKAN ETIKA PROFESI
PROFESSIONAL SEHINGGA 4. STANDAR AUDIT ASUHAN KEP.
DAPAT MEMBERIKAN 5. STANDARISASI FASILITAS-SARANA
KEPUASAN PADA PASIEN PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KELUARGANYA. 6. STANDAR LINGKUNGAN KERJA
KEPERAWATAN YANG AMAN
7. PENGUATAN FUNGSI MANAJEMEN
PELAYANAN KEPERAWATAN
16
KARS
RENUNGKAN PERBEDAAN : PPA DAN PASIEN

Perspektif PPA :
 Pelayanan pasien adalah sesuatu
standar, rutin, homogen, serba jelas.
 Menjalani pendidikan bertahun2, PPA
kompeten, dapat kewenangan : ub
a
 Aktivitas individu PPA @ tidak 24 jam men h para
jadi d
dalam asuhan pasien  hanya 1 shift “be igma “m
rpar
tner elayan
” dg i”
n pa pasien
Perspektif Pasien : si e n
 Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif
semua/banyak yg tidak jelas,
pengalaman baru….
 Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut.
 Pasien tidak “pernah” melalui
“pendidikan untuk menjadi pasien” !!!
(Sering) tidak punya kewenangan ikut
“Hutan”

ambil keputusan, harus ikut “kata”
dokter… PCC : N
othing a
 Individu Pasien @ 24 jam selama asuhan bout me with
out me
KARS
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
MEMBUTUHKAN

1. COMMUNICATION
2. COORDINATION
3. COLLABORATION
4. PARTNERSHIP
5. EDUCATION
6. SHARED DECISION
MAKING

KARS
MODEL PATIENT CENTERED CARE
(Interdisciplinary Team Model – Interprofessional Collaboration)

1. Pasien adalah pusat pelayanan, Pasien adalah


bagian dari Tim

2. Nakes PPA (Profesional Pemberi Asuhan),


merupakan Tim Interdisiplin, diposisikan di
sekitar pasien, tugas mandiri, delegatif,
kolaboratif, kompetensi memadai, sama
penting / setara pd kontribusi profesinya

3. DPJP : sebagai Clinical Leader, melakukan


Koordinasi, Review,
Sintesis, Integrasi asuhan pasien
1. Kompetensi masing2 PPA memadai
2. Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif, Tugas Delegatif
3. Asuhan pasien dgn pola IAR
4. Kolaborasi Interprofesional dan Kompetensinya
5. Profesional Pemberi Asuhan sebagai Tim
PPA Interdisiplin/Klinis
6. DPJP sebagai Clinical Leader
7. Integrasi asuhan pasien : DPJP “motor” pendorong
8. Rekam Medis : CPPT Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
9.PCC juga dgn BPIS : Bila Pasien Itu Saya
MUTU PELAYANAN & ASUHAN KEPERAWATAN
MELAKSANAKAN PRAKTIK KEPERAWATAN YANG BENAR,
SESUAI STANDAR DAN LEGAL

1. Praktik Keperawatan Berdasarkan Kode Etik, Standar


Pelayanan Keperawatan, Standar Profesi & SPO, EBNP
2. Harus tersedia Standar Profesi keperawatan, Standar Asuhan
Keperawatan Nasional, Pedoman dan Juklak asuhan
keperawatan di RS
3. Penegakkan etika profesi
4. Standar audit asuhan keperawatan
5. Standarisasi Fasilitas-Sarana Pelayanan Keperawatan
6. Standar Lingkungan Kerja keperawatan yang aman
7. Penguatan Fungsi Manajemen Pelayanan Keperawatan 22
s o fis
Filo eni
n s e p pas )
Ko uhan t care Pelayanan
As tie
n Manajemen
(Pa Fokus Pasien
Risiko RS
(Patient Centered
Po
la
 Risiko Klinis
Care)
24

“Safety is a fundamental
principle of patient care
and a critical component
Etik of Quality Management.”

• Mutu (World Alliance for Patient


4 Fondasi Kebutuhan • Safety, Forward Programme,
Patient
PPA Asuhan pasien Pasien
Safety
WHO, 2004)

• Asuhan Medis
• Asuhan Keperawatan EBM
• Asuhan Gizi VBM • Evidence Based Medicine
• Asuhan Obat • Value Based Medicine
(NicoKARS Dr.Nico Lumenta
A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)
CASE MANAGER / MANAJER PELAYANAN PASIEN

DPJP
Perawat
Apoteker
Bidan
Clinical/Team Leader
• Koordinasi Penata Dietisi
• Kolaborasi Anestesi Pasien, en
• Interpretasi Keluarga
• Sintesis Terapis
• Integrasi asuhan  Psikologi
Klinis Fisik
komprehensif
Lainnya

Yan Kes Case


Mgr
“Tour
/ RS Lain MPP Guide

Case
Yan Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
KARS Dr.Nico Lumenta
FUNGSI MANAJER PELAYANAN PASIEN
CASE MANAGER
Output :
 Kontinuitas
I. Asesmen utilitas Pelayanan
 Pelayanan dgn
II. Perencanaan Kendali Mutu
dan Biaya
III. Fasilitasi & Advokasi  Pelayanan
memenuhi
IV. Koordinasi Pelayanan kebutuhan
Pasien-Kel pd
V. Evaluasi ranap s/d
dirumah
VI. Tindak Lanjut Pasca  “Liaison”
antara RS, Tim
Discharge. PPA, Pasien-
Kel, Pembayar

Tour Guide KARS Dr.Nico Lumenta


4. HASIL PENELITIAN
PADA PENERAPAN PCC
PENGARUH PENERAPAN
SNARS DALAM BUDAYA
BERFOKUS PADA PASIEN
TERHADAP MUTU
PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KHUSUS
IBUKOTA
JAKARTA-2020
PERMASALAHAN DAN TUJUAN

PERMASALAHAN TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS TUJUAN KHUSUS

 Pelaksanaan mutu  Mengetahui Mengidentifikasi


pelayanan yg pengaruh
berfokus pada pasien penerapan a. Budaya PCC c. Mengetahui Apakah
msh perlu SNARS Dalam b. Mutu ada pengaruh SNARS
ditingkatkan agar Budaya Yan
pelayanan Dalam budaya PCC
sesuai Standar dg Berfokus Pada Terhadap Mutu
SNARS khususnya Paaien terhadap yang berfokus
pada pasien Pelayanan Yang
dlm penerapan mutu pelayanan
budaya PCC di RSUD DKI Jkt Berfokus Pada Pasien
.
POPULASI :
PPA, Dokter dan
Perawat di RSUD
K-C-Ps R-Ps Mg
Penelitian ini telah SAMPEL
lolos kaji etik dengan

nomor: Waktu : Juli 2020
0355_20_344/DPKE-
Insidental
KEP/FINAL-EA/UEU/V Sampel
III/2020. Sebanyak 309
METODE : PPA
• Kuantitatif
Cross
Analisis bivariat
Sectional,
dengan : Uji Regresi • Deskriptif INSTRUMEN
Linier untuk melihat Analitik menggunakan
pengaruh SNAS kuesioner yang
Dalam budaya PCC mengacu pada
ANALISIS DATA .
terhadap mutu SNARS melalui
Univariat -Bivariat
pelayanan yang media elektronik
Analisa Univariat :
berfokus pada pasien gambaran distribusi
frekuensi untuk
mengidentifikasi budaya
PCC dan mutu
DISTRIBUSI FREQUENSI KARAKTERISTIK PROFESI, PENDIDIKAN, USIA DAN
PENGALAMAN KERJA

NO VARIABEL % NO VARIABEL %
1 PROFESI 3 USIA
 Perawat 87.1%  < 30 TAHUN 28.2%
SIL &  Dokter Umum 11.7%  30-40 TAHUN 39.8
A N
H ITIA AN  Ddokter Spesialis 1.3%  > 41 Tahun 32 %

EL AS 2 PENDIDIKAN 4 Pengalaman Kerja


EN AH  S1 97.4%  < 5 Tahun 23 %
P MB  S2/ Spesialis 2.6%  5 – 10 Tahun 26.2%
PE  > 10 Tahun 50.8%

Responden 80,6 % Responden Perempuan

Tabel 2 Tabel 3
Budaya Pelayanan Berfokus pada Pasien di RSU Mutu Pelayanan di RSU DKI Jakarta (n = 309)
DKI Jakarta (n = 309)
Variabel Mean Min – Maks SD 95% CI
Variabel Mean Min – Maks SD 95% CI
Mutu Pelayanan 68.73 20.06 – 80.29 9.31 67.69 – 69.77
Mean pada mutu pelayanan adalah 68.73, yaitu 80.85% dengan skor
51.64 – terendah 20.06, yaitu 23.60% dan skor tertinggi 80.29, yaitu 94.45%.
Budaya PCC 52.41 15.08 – 60.38 6.89 Menunjukkan bahwa budaya pelayanan berfokus pada pasien (PCC) memiliki
53.09
pengaruh bermakna (p < 0.000) dan sangat tinggi terhadap mutu
Hasil penelitian pada tabel 1 di atas menunjukkan pelayanan di RSU DKI Jakarta. Setiap kali implementasi budaya pelayanan
bahwa mean pada budaya pelayanan berfokus pada berfokus pada pasien (PCC) akan mempengaruhi 0.642 kali mutu
pasien (PCC) adalah 52.41, yaitu 80.63% dengan skor pelayanan di RSU DKI Jakarta.
terendah 15.08, yaitu 23.20% dan skor tertinggi 60.38,
yaitu 92.89%.
SIMPULAN DAN SARAN

Perlu
Budaya Peran Manajemen
pengawasan dan Segera tentukan
pelayanan RS sangat
pembinaan terus Kehadiran Mentor
berfokus pada penting Dalam
menerus agar melakukan
pasien (PCC) Penerapan
dapat pendampingan
Terhadap Budaya PCC
dilaksanakan oleh dan pembinaan
mutu khususnya dalam
seluruh PPA dan Pelayanan
pelayanan di membentuk
Nakes lainnya : profesional yg
RSU DKI budaya mutu dan
Perlu Pelatihan Berfokus Pada
Jakarta budaya
1. PCC Pasien
umumnya keselamatan
memahami
sudah 2. Mutu & pasien dan
pencapaian target
dilaksanakan Patient Safety mendorong
pendampingan
dengan baik tercapainya SKP.
3. Komunikasi
LAKUKAN & PASTI BISA

Anda mungkin juga menyukai