(Staffing) Dalam
Keperawatan
SRI KOMBONG
Key features of good people
management practice
• Attracting the right people
• Developing people
• Participating in decision making
– teamwork
– sharing information
• Managing performance
(Isouard et al 2005)
2
Komposisi SDM dalam
Keperawatan
•Latar belakang pendidikan keperawatan
beragam:
– SPK/SPR Telah ditutup SMK Jur Kep???
– D III/D IV pendidikan min. saat ini dikonversi ke
S1
– S.Kep + Ners pendidikan profesi UU No.20 Thn
2003 ttg SISDIKNAS.
– S.2 Kep/Spesialisasi (Jiwa, Kep.Medikal Bedah,
Komunitas, Maternitas, Anak);
– S.3 Kep
– Professor dlm bid. Kep. 7 org
3
Kondisi SDM Keperawatan Saat
Ini di Rumah Sakit
• Pelayanan Keperawatan bagian integral
dalam pelayanan kesehatan di RS tulang
punggung pelayanan di RS
• Mutu pelayanan keperawatan ditentukan oleh
perawat yang kompeten di bidangnya
• Kebijakan manajemen RS terhadap
pengembangan pelayanan keperawatan pada
umumnya tidak prioritas
• SDM keperawatan yang kompeten sulit di dapat
ukuran kompetensi tidak jelas
4
Kondisi SDM Keperawatan Saat Ini di
Rumah Sakit (lanjutan)
• RS belum menyiapkan sistem jenjang karir yang memadai
berdasarkan kaidah profesionalisme keperawatan yang
sudah lebih dulu digulirkan dalam sistem pendidikan
keperawatan ketimpangan dalam struktur SDM
Keperawatan di RS saat ini.
• RS masih memegang teguh tradisi “senioritas” dalam
penetapan jabatan struktural maupun fungsional
menghalangi daya kompetisi SDM untuk berprestasi.
• RS masih menganggap perawat cukup saja untuk
melaksanakan tugas-tugas “vocasional” tidak perlu
perawat yang profesional terlalu mahal.
• Keterbatasan SDM Keperawatan yang mampu berfikir
kritis mengembangkan konsep profesionalisme dalam
pengelolaan pelayanan keperawatan.
5
Kondisi SDM Keperawatan Saat Ini
di Rumah Sakit (lanjutan)
• Kebijakan pemerintah terkait sistem
pendidikan keperawatan saat ini (minimal
D.3 Keperawatan Sekolah Tinggi
Keperawatan).
• Organisasi Profesi ( PPNI ) perawat
profesional = lulusan S.1 Keperawatan
(Ners).
• Akreditasi RS mempersyaratkan
kompetensi-kompetensi tertentu untuk
setiap unit pelayanan (keperawatan).
6
Pengembangan jenjang karir berbasis kompetensi
sebagai salah satu upaya menyiapkan perawat
untuk mampu melaksanakan asuhan keperawatan
profesional dalam mengantisipasi tuntutan
profesionalisme keperawatan di masa yang akan
datang
RS harus siap !
7
PERAN DAN WEWENANG PERAWAT DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Profesialisme keperawatan
•Mempunyai tubuh pengetahuan
•Mencapai kompetensi dengan landasan teoritik
•Menyusun & menspesifikasi keterampilan &
kompetensi sebagai batas dari keahlian
Otonomi
Pengaturan bersama/shared
governance
Praktik
Profession
al 1. Kebebasan
untuk
berfungsi
secara efektif
2. Dukungan
dari sejawat &
pimpinan
Perawat
harus
mempunyai
5. Iklim 3. Kejelasan
organisasi Yg ekspektasi ttg
terbuka lingkungan kerja
4. Sumber yg
tepat untuk
praktik scr
efektif
SISTEM JENJANG KARIR
PERAWAT
JENJANG KARIR PERAWAT
KLINIK
DEFINISI
(1)
Jenjang perawat klinik dengan
PERAWAT kemampuan melakukan
KLINIK I keperawatan dasar dengan penekanan pada
asuhan
keterampilan teknis keperawatan dibawah
bimbingan.
PK V PP V
PM V PR V
PK IV PM IV PP IV PR IV
PK II PM II PP II PR II
PK I PM I PP I PR I
PENDIDIKAN FORMAL PK V
• Ners Spesialis I
PK IV dengan pengalaman
kerja ≥ 4
PK III • Ners dengan mempunyai
tahun sertifikat
pengalaman kerja PK IV
D-III Keperawatan ≥ 13 tahun •Ners Spesialis
PK II dengan pengalaman • Ners Spesialis I II(Konsultan) dengan
kerja ≥ 10 tahun dengan pengalaman kerja
D-III Keperawatan dan mempunyai pengalaman kerja t0ahun.
PK I dengan pengalaman sertifikat PK II ≥ 2 tahun
kerja ≥ 4 tahun Ners dengan • mempunyai
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
Ners dengan pengalaman kerja sertifikat PK III
pengalaman ≥ 7 tahun dan
D-III pengalaman kerja kerja ≥ 3 tahun mempunyai sertifikat
Keperawatan atau ≥1 mempunyai sertifikat PK II
Ners pengalaman tahun PK I Ners Spesialis I
kerja 0 tahun mempunyai sertifikat
dengan pengalaman
mempunyai pra klinik.
kerja 0 tahun
sertifikat BHD
• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • Ners : 9-12 thn • Hingga masa
• Ners : 6-9 thn • Ners Sp I : 6-9 thn pensiun
• Ners : 0-1 t • Ners : 2-4 t • Ners : 4-7 t • Ners Sp I : 2-4 thn
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (2)
PENDIDIKAN PK V
BERKELANJUTAN
(SERTIFIKASI) • Ners dengan
PK IV pengalaman
22 tahun
kerja ≥
PK III • D-III Keperawatan • mempunyai sertifikat
dengan PK IV serta
D-III Keperawatan pengalaman kerja sertifikasi teknikal II
PK II dengan pengalaman ≥ 19 tahun
kerja ≥ 10 tahun • Ners dengan
D-III Keperawatan Ners dengan pengalaman kerja
PK I dengan pengalaman pengalaman kerja ≥ 13 tahun
kerja ≥ 4 tahun ≥ 7 tahun • mempunyai
D-III Keperawatan
Pra PK atau Ners
Ners dengan mempunyai sertifikat sertifikat PK III
pengalaman PK II dan sertifikasi dan sertifikasi
D-III pengalaman kerja kerja ≥ 3 tahun teknikal II
teknikal
Keperawatan atau ≥ 1 tahun mempunyai sertifikat
Ners pengalaman mempunyai sertifikat PK I
kerja 0 tahun pra klinik.
mempunyai
sertifikat BHD
• D-III : 0-1 thn • D-III : 3-6 thn • D-III : 6-9 thn • D-III : 9-12 thn • D-III : hingga
• Hingga masa
• Ners : 0-1 t • Ners : 2-4 t • Ners : 4-7 t • Ners : 6-9 t pensiun pensiun
• Ners : 9-12 t
Skema Jenjang Karir Perawat
Klinik Baru
Skema Jenjang
Karir Perawat
Klinik Lama
CPD DALAM JENJANG KARIR
PERAWAT
GAP
Kompe
tensi
Ases Kompeten
men si yang
perlu
Kenaika dilatih
n Program CPD
Penjenj (unit Diklat)
angan
(challen
ge) Kompetensi Baru
dgn
Metode Modifikasi Keperawatan Primer
(RSCM – FIK UI)
KEPALA RUANGAN
CCM
PP 1 PP 2 PP 3
PAGI PA PA PA
PA PA PA
SORE PA PA PA
MALAM PA PA PA
PA PA PA
LIBUR/CUTI
PA PA PA
RiniRachmawaty/201
9-10 klien 7
9-10 klien 9-10 klien21
Tingkat Praktik Metode Ketenagaan Dokumentasi Aspek Riset
Keperawatan Pemberian
Berb gai Askep
kat MPKP dan pesifikasiny
MPKP
Pemula a
Mampu
Ting
Modifikasi
memberikan askep keperawatan S1. Jumlah sesuai
kebutuhan
Standar Renpra
(masalah aktual) a
professional primer 2. SKp/Ners (1:25-30 klien)
tingkat pemula sebagai CCM
3. D III Kep sebagai PP
pemula
4. DIII/SPK sebagai PA
MPKP II Mampu Manajemen 1. Jumlah sesuai Clinical Pathway atau 1. Riset eksperimen
memberikan kasus dan kebutuhan Standar Renpra oleh spesialis
Askep Professional Modifikasi 2. Ners spesialis (masalah actual dan 2.Riset
Tingkat II keperawatan Keperawatan (1:10 masalah risiko) deskriptif
primer klien) sebagai CCM and korelasi
3. SKp/Ners sebagai PP 3.Identifikasi
(1:9-10 klien) masalah riset
4. DIII Kep sebagai PA 4.Pemanfaatan
masalah riset
MPKP III Mampu Manajemen 1. Jumlah sesuai Clinical Pathways 1. Riset eksprimen
memberikan Kasus kebutuhan lebih banyak
Askep Professional 2. Doktor Kep. Klinik 2.Riset
Tingkat III (konsultan) deskriptif dan
3. Ners spesialis kep korelasi
sebagai CCM 3.Identifikasi
RiniRachmawaty/201
4. PP adalah SKp/Ners
22
masalah riset
7 (1:10 klien) 4.Pemanfaatan
masalah riset
Penetapan Jumlah Tenaga
Keperawatan
1. Berdasarkan Derajat Ketergantungan Klien
dengan menggunakan Rumus Douglas (1984)
2. Berdasarkan Pedoman Cara Perhitungan
Kebutuhan Tenaga Keperawatan (Direktorat
Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002)
23
1. Berdasarkan Derajat
Ketergantungan Klien dengan
menggunakan Rumus Douglas
(1984)
24
Clasification Categories in
Medical-Surgical Units
(K.Joohnson, 1984)
Kategori I- Self Care
1. ADL
A. Makan Sendiri atau butuh sedikit bantuan
B. Berpakaian sendiri
C. eliminasi Ke Toilet sendiri
D. Comfort terpenuhi sendiri
2. Keadaan umum baik, msk RS untuk pemeriksaan diagnostic, tindakan
sederhana atau bedah kecil
3. kebutuhan Pendidikan dan dukungan emosi penjelasan yang bersifat
tindakan rutin. Pasien tidak mengalami disorientasi
4. Tindakan pengobatan tindakan sederhanan/pengobatan sederhana
Kategori II minimal
care
1. ADL :
a. Makan dibantu dlm persiapan makan,
pengaturan posisi, atau butuh dorongan untuk
makan. Dapat makan sendiri.
b. Berpakaian bantuan minimal.
c. Eliminasi Dibantu ke toilet
d. Kenyamanan bergerak dg perlu bantuan
a. Keadaan umum Gejala ringan/peny.ringan
b. Pendidikan dan dukungan emosibutuh 5-10
menit/shift.Pasien nampak agak bingung,gelisah tetapi
sadar akan pengobatannya.
c. Tindakan/pengobatan 20-30 menit/shift. Observasi
status mental setiap 2 jam
RiniRachmawaty/2017 26
Kategori IIIModerate
care
1. ADL
a.Makanperlu bantuan, tetapi dapat
mengunyah/menelan
b.Berpakaian Tidak mampu melakukan
sendiri
c.Eliminasi butuh bedpan dan urinal
inkontinen 2 kali/shift
1.Kenyamanan sangat tergantung dan butuh
bantuan, perubahan posisi dg satu orang
a. Keadaan.umum Gejala akut. Butuh
monitoring dan evaluasi fisik dan emosi 2-4
kali/jam RiniRachmawaty/2017 27
3. Pendidikan dan dukungan emosi 10-30
menit/jam. Pasien mengalami
kebingungan. Dipasang WSD/ infus dan
perlu dimonitor 1 kali/jam. Pasien
mengalami confusio, gelisah.
4. Tindakan/pengobatan30-60 menit /shift
Memerlukan observasi yg sering thd side
effect/reaksi alergi. Observasi status
mental setiap jam.
RiniRachmawaty/2017
28
Kategori IV Extensive
Care
1. ADL
a.Makan tidak dapat melakukan sendiri.
Kesulitan menguyah dan menelan. Dipasang
NGT.
b.Berpakaian Dimandikan/pwt rambut dan
mulut, tidak seluruhnya dibantu.
c.Eliminasi Inkontinen lebih dari 2 kali/shift
d.Kenyamanan tidak bisa merubah posisi
sendiri, dibantu oleh dua orang
a. Keadaan umum peny.serius.menunjukkan
adanya gelaja akut perdarahan dan atau
kehilangan cairan
RiniRachmawaty/2017
29
3. Pendidikan dan dukungan emosi--. Butuh
lebih 30 menit/shift.Pasien confusion,
gelisah tidak mampu mengontrol
pengobatannya/tindakan
4. Tindakan/pengobatan lebih dari 60
menit/shift. Observasi status mental
sesering mungkin, minimal setiap jam.
RiniRachmawaty/2017
30
Kategori V Intensive
Care
RiniRachmawaty/2017
31
Perhitungan
Tenaga
Keperawatan
Jmlh KLASIFIKASI
Klien Minimal PASIENParsial Tota
Pagi Siang Mlm Pagi Siang Mlm Pagi l
Siang Mlm
Dst
Jumlah 23 93.0
Ket. :
Jadi jlm tenaga kep. Yg diperlukan adalah Jlm jam perawatan
------------------------- = 93/7 13 perawat
Jam kerja efektif per shift
RiniRachmawaty/2017 34
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah
(faktor koreksi):
Hari libur/cuti/hari besar (loss
day) :
Jlm hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar x jlm perawat tersedia
jumlah hari kerja efektif
= 52 + 12 + 14 = 78 hari x 13 = 3.5
286
Jlm tenaga kep. yg mengerjakan tugas2 non kep.
(non-nursing jobs) seperti contoh :
membuat perincian pasien pulang, kebersihan
ruangan, kebersihan alat2 makan pasien, dll
diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep.
RiniRachmawaty/2017
36
Jlm tenaga kep. yg mengerjakan tugas2 non kep.
(non-nursing jobs) =
= 13 + 3.5 x 25 = 4.1
100
RiniRachmawaty/2017
37
2.1.2. Berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Pasien
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa
katagori yg didasarkan pada kebutuhan thd
asuhan keperawatan, meliputi :
Askep minimal (minimal care)
Askep sedang
Askep maksimal
RiniRachmawaty/2017
38
Kategori asuhan keperawatan pasien : Askep
minimal, kriteria :
1.Kebersihan dir, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
2.Makan dan minum dilakukan sendiri
3.Ambulasi dg pengawasan
4.Observasi ttv dilakukan setiap shift
5.Pengobatan minimal, status psikologis stabil
jumlah 26 87.37
RiniRachmawaty/201 40
7
Jlm perawat yg dibutuhkan adalah
Jlm jam pwt diruangan /hari
Jam efektif perawat
= 87.37 = 12.5
7
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu
ditambah (faktor koreksi) dg :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
Jml hari Minggu 1 thn 1xcuti + hari besar x jml pwt yg diperlukan
Jumlah hari kerja efektif
42
= 52 + 12 + 14 = 78 hari x 12.5 = 3.4 orang
286
Tenaga kep. yg mengerjakan pekerjaan non kep. (non-
nursing jobs) seperti contohnya : membuat perincian
pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat2
makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan
kep.
Jlm tenaga perawat + loss day x 25
100
= 12.5 + 3.4 x 25 = 3.9
100
Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 15.9 + 3.9 =
19.8 (dibulatkan 20 perawat)
Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan dalam contoh kasus di atas
adalah sebanyak 20 orang.
43
2.2 Kamar Operasi
1. Di kamar Operasi
Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam
perhari) pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi:
instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang
/tim)
5. Ketergantungan pasien :
- Operasi besar : 5 jam/1 operasi
- Operasi sedang : 2 jam/1 operasi
- Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi
44
Contoh kasus
[Jml jam pwt/hari :
x jml operasi] x jml pwt dlm tim
45
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di kamar
operasi untuk contoh kasus di atas 20 orang.
2.2.2 Di ruang penerimaan dan RR
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15
menit
ketergantungan pasien di RR : 1 jam 1.25 x 30 =
5.3 orang (dibulatkan 5 orang)
7
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di ruangan
penerimaan dan RR adalah 5 orang
Perhitungan di atas dg kondisi : alat tenun dan
set operasi dipersiapkan oleh CSSD.
46
2.2.3. Gawat Darurat
Dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah:
a.Rata-rata jlm pasien per hari
b.jumlah jam perawatan per hari
c.Jam efektif perawat/hari
Contoh ;
-Rata-rata jlm pasien/hari = 50
-Jlm jam perawatan = 4 jam
-Jam efektif/hari = 7 jam
Jadi kebuth. Tenaga perawat di IGD :
47
2.2.4 Critical Care
Loss day: Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar
Jumlah hari kerja efektif (365-78)
52 + 12 + 14 + = 78 hari
286
2.2.5. Rawat Jalan
Rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100
Gillies
(1999):
AxBx365
Tenaga Perawat(TP)
(365 C)x jam Kerja /
hari
A = Jam Perawatan/24 Jam (Waktu yang dibutuhkan
pasien) B = Sensus Harian (BOR x Jumlah Tempat
Tidur)
C = Jumlah Hari Libur
365 = Jumlah hari kerja selama setahun
CONTOH KASUS
RS dengan tempat tidur 100, BOR 70%
•Waktu perawatan 6 jam/hari
•Jam kerja 6 jam/hari
•Libur per tahun = 76 hari
Hitung: Tenaga perawat menurut formula
Gillies.
CONTOH KASUS (FORMULA
TP GILLIES)
= A x B x 365 = 6 x (0,7 x 100) x
365
(365 – C) x jam kerja/hari (365 – 76) x 6
= 6 x 70 x 365
289 x 6
= 153.300
1734
= 88 Orang
CONTOH
41 (Mg) x 40 Jam / Mg
TP = Tenaga perawat
A = Jumlah jam perawatan / 24 jam
41 Mg = 365 - 52 (Hr Ming.) - 12 hr libur - 12 hr cuti
= 289 / 7