Anda di halaman 1dari 24

RONDE KEPERAWATAN

PADA TN. D DENGAN VERTIGO + CELFAGIA + DM TIPE II


DI RUANGAN BERNADETH III RUMAH SAKIT STELLA MARIS

DISUSUN OLEH :

1. TITINPATRIANTI SALIDING 6. VENNIY SULU


2. TRESIA PARUNTUNG 7.VENNY FLORENCE
3. TRESYA TANDI PAU 8. VENSKA TRIYANA
4. TRYSNA LEVIA K 9. VERONIKA TUMARUK
5. VALERIANA SILITUBUN

PROGRAM PROFESI NERS


STIK STELLA MARIS MAKASSAR
TAHUN 2021/2022

i|Ronde Keperawatan
TINJAUAN PUSTAKA

A. Ronde Keperawatan
1. Pengertian Ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien, dilakukan dengan melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada
kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dengan konselor,
kepala ruangan, perawat assosiate serta melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan (Nursalam, 2011)
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh
perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat assosciate,
dan perlu juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien.
Ronde keperawatan merupakan rosedur dimana dua atau lebih perawat
mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu
dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan
kesempatan kepada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya
serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.
Dari Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde
keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di
samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien.

2|Ronde Keperawatan
2. Manfaat Ronde keperawatan
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
d. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
e. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan
tepat dan benar.

3. Kriteria Ronde Keperawatan


Klien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah klien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
b. Klien dengan kasus baru atau langka.

4. Peran Masing-masing Anggota Tim


a. Perawat Primer (PP) dan Perawat Associate (PA)
1) Menjelaskan data klien yang mendukung masalah klien
2) Menjelaskan diagnosis keperawatan
3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan
4) Menjelaskan hasil yang didapat
5) Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
6) Menggali masalah-masalah klien yang belum terkaji
b. Perawat Konselor
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan
serta rasional tindakan
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

3|Ronde Keperawatan
5. Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan

TAHAP PRA RONDE PP

Penetapan Pasien Pasien

Persiapan Pasien :

 Informed Concent
 Hasil Pengkajian/
Validasi data

 Apa masalah & diagnosis


TAHAP PELAKSANAAN
Penyajian keperawatan?
DI NURSE STATION  Data apa yang mendukung?
Masalah  Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan?
 Apa hambatan yang ditemukan?

1 TAHAP RONDE DI BED Validasi data


KLIEN

Diskusi PP, Konselor, KARU,


Dokter, Gizi,FisioThe

TAHAP PASCA RONDE


Lanjutan diskusi di
Nurse Station

Simpulan dan
rekomendasi solusi
masalah

Masalah teratasi Aplikasi Hasil


analisis

4|Ronde Keperawatan
6. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
1) Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang BIIIB (369) Rumah Sakit
Stella Maris Makassar (Informed consent, alat, dan lainnya)
2) Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi Proses :
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan
c. Evaluasi Hasil :
1) Klien puas dengan hasil kegiatan.
2) Masalah klien dapat teratasi.
3) Perawat dapat :
a) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
b) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
c) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
d) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
e) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
f) Meningkatkan kemampuan justifikasi
g) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
h) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan

5|Ronde Keperawatan
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN
RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :
Adalah suami/istri/orang tua/ anak dari pasien:
Nama :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No RM :
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan

Makassar, 27 Mei 2022

Mengetahui
Dosen pembimbing Kepala Ruangan BIII

………………………………. ………………………….

Pasien/istri/anak/orang terdekat

…………………………………

6|Ronde Keperawatan
SKENARIO KASUS

Tn. D umur 52 tahun dirawat diruang perawatan santa bernadet III A Rumah
Sakit Stella Maris Makassar tanggal 16 mei 2022 diantarkan keluarganya dikarenakan
pasien merasa nyeri kepala yang berputar-putar, demam 2 hari dan muntah lebih dari
10 kali dan mual.

Pada saat pengkajian didapatkan GCS pasien M=6, V=5, E=4 = 15


(composmentis), TD: 109/76 mmhg, Nadi: 87x/i, pernapasan: 18x/i, GDS 284 mg/dl.
pasien mengatakan iya merasa pusing, mual dan munta serta cekukan,

7|Ronde Keperawatan
Analisa data

Data Masalah Penyebab


DS: Nausea Distensi lambung
- pasien mengeluh mual
yang dirasakan sejak
sebelum masuk Rs
- Pasien mengatakan
merasa ingin muntah
- Pasien mengatakan
mengeluh tidak nafsu
makan
- Pasien mengatakan
perutnya terasa tidak
nyaman
- pasien mengatakan
sebelumnya pasien
tidak bisa mengontrol
pola makannya
DO:
 Tampak pasien pucat
 Tampak pasien lemas
 Tampak pasien
meringis
 TTV
TD : 109/78 mmhg
N: 87 x/mnt
P: 18 x/mnt
S: 36,7 C
DS: Ketidakstabilan kadar Disfungsi pankreas
- Pasien mengatakan glukosa darah
mengeluh pusing
- Pasien mengatakan
memiliki riwayat DM

8|Ronde Keperawatan
- Pasien mengatakan
sangat jarang
memeriksakan
kesehatannya
- Pasien mengatakan
mengontrol
penyakitnya (DM)
dengan mengurangi
gula dan diet makan

DO:
- Tampak pasien lesu
- Tampak pasien
mengantuk
- GDS :
-

9|Ronde Keperawatan
A. Diagnosa Keperawatan

1. Nausea b/d distensi lambung d.d mengeluh mual, merasa ingin muntah,
tidak berminat makan

2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d Disfungsi pankreas d.d


mengeluh pusing, lesu, mengantuk

B. Rencana Keperawatan
No Diagnosis SLKI SIKI

Keperawatan
(SDKI)

1 Nausea b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Mual (1.0311)


distensi lambung keperawatan 2x 7 jam
diharapkan Tingkat Nausea Observasi
(D.0076) menurun dengan kriteria hasil : - Identifikasi
pengalaman mual
1. Nafsu makan cukup
- Identifikasi dampak
meningkat (4)
mual terhadap kualitas
2. Keluhan mual cukup
hidup (mis. Nafsu
menurun (4)
makann, aktivitas)
3. Perasaan ingin muntah
- Identifikasi faktor
cukup menurun (4)
penyebab mual (mis.
4. Perasaan asam di mulut
Pengobatan dan
cukup menurun (4)
prosedur)
Pucat cukup membaik (4)
- Monitor mual (mis.
Frekuensi, durasi, dan
tingkat keparahan )
- Monitor asupan nutrisi
dan kalori
Terapeutik

- Kendalikan faktor
lingkungan penyebab
mual (mis. Bau tak
sedap, suara, dan
rangsangan visual yang
tidak menyenangkan )
- Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab
mual (mis, kecemasan,

10 | R o n d e K e p e r a w a t a n
ketakutan, kelelahan)
- Berikan makanan
dalam jumlah kecil dan
menarik
- Berikan makanan
dingn, cairan bening,
tidak berbau dan tidak
berwarna, jika perlu
Edukasi

- Anjurkan istirahat dan


tidur yang cukup
- Anjurkan serig
membersihkan mulut,
kecuali jika
merangsang mual
- Anjurkan penggunaan
teknik nonfarmakologis
untuk mengatasi mual
(mis. Biofeedback,
hypnosis, relaksasi,
terapi music,
akupresur)
Kolaborasi

Kolaborasi pemberian
antlemetik, jika perlu
2 Ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hiperglikemia
kadar gula darah keperawatan 2x 7 jam (1.03115)
diharapkan Kestabilan Kadar
b.d hiperglikemia Observasi
Glukosa Darah (L.03022)
(disfungsi meningkat dengan kriteria hasil : - Identifikasi
pangkreas) kemungkinan penyebab
1. Mengantuk cukup menurun
hipeglikemia
(4)
- Monitor kadar gula
2. Pusing cukup menurun (4)
darah, jika perlu
3. Lelah/lesu cukup menurun
- Monitor tanda dan
(4)
gejala hiperglikemia
4. Kadar glukosa dalam darah
(mis. Polyuria,
cukup membaik (4)
polydipsia, polifagia,
Kadar glukosa dalam
kelemahan, sakit
urine cukup membaik (4) kepala)

11 | R o n d e K e p e r a w a t a n
- Monitor intake dan
output cairan
Terapeutik

- Berikan asupan cairan


oral
- Konsultasi dengan
medis jika tanda dan
gejala hiperglikemia
tetap ada atau
memburuk
Edukasi

- Anjurkan monitor kadar


gula darah secara
mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan pengelolaah
diabetes (mis.
Penggunaan insulin,
obat oral, monitor
asupan cairan
penggantian
karbohidrat, dan
bantuan professional
kesehatan)
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan insulin, jika perlu

12 | R o n d e K e p e r a w a t a n
JURNAL KEPERAWATAN

1. Menurut Utara, (2018) “Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Luka Dengan


Metode Moist Wound Healing di RSUD H. Adam Malik Medan”
Perawatan luka merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk merawat
luka dengan tujuan meningkatkan re-epitelisasi jaringan baru dan mengembalikan
fungsi fisiologis kulit yang rusak. Moist wound healing merupakan metode
perawatan luka terkini yang efektif menyembuhkan luka. Teknik ini dapat
memperthanakan kelembapan luka dengan balutan penahan kelembapan agar
dapat penyembuhan luka dan petumbuhan jaringan kulit dapat terjadi secara
alami.

2. Menurut Maria Imaculata et al., (2018) “Efektivitas Perawatan Luka Teknik Balutan
Wetdry Dan Moist Wound Healing Pada Penyembuhan Ulkus Diabetik”

13 | R o n d e K e p e r a w a t a n
Moist Wound Healing adalah mempertahankan isolasi lingkungan luka yang
tetap lembab dengan menggunakan balutan penahan-kelembaban, oklusive dan
semi oklusive sehingga penyembuhan luka dan pertumbuhan jaringan dapat
terjadi secara alami, dapat mempercepat penyembuhan 45 % dan mengurangi
komplikasi infeksi dan pertumbuhan jaringan parut residual. perawatan luka ulkus
diabetik dengan teknik balutan kasa Basah-Kering (Wet-dry, dan teknik lembab
(Moist Wound Healing) dengan menggunakan metode hydrocoloid dreesing
terhadap percepatan penyembuhan luka.
perbedaan efektifitas hasil untuk perawatan luka dengan menggunakan metode
Wet-dry dan Moist Wound Healing. Perawatan luka dengan menggunakan teknik
Wet-dry sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitar, menyebabkan luka
menjadi terlalu basah apabila balutan terlalu basah sehingga menyebabkan
vaskularisasi pada luka menjadi terganggu dan menyebabkan malserasi. Apabila
balutan terlalu kering maka menjadi sulit untuk mengganti balutan luka.
Sedangkan untuk teknik balutan modern dressing tidak dipengaruhi oleh suhu
lingkungan sekitar karena lapisan balutan tertutup rapat.
3. Menurut Sri Angriani et al., (2019) “Efektifitas Perawatan Luka Modern Dressing
Dengan Metode Moist Wound Healing Pada Ulkus Diabetik Di Klinik Perawatan
Luka Etn Centre Makassar”
Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah menggunakan prinsip
moisture balance, yang disebutkan lebih efektif dibandingkan metode
konvensional. Perawatan luka menggunakan prinsip moisture balance ini dikenal
sebagai metode modern dressing, sehingga luka akan cepat sembuh jika luka
tersebut telah mongering.
4. Menurut Budiawan et al., (2021) “Studi Kasus: Observasi Perbaikan Luka Pada
Pasienwounddehiscence Dengan Negative Pressure Wound
Therapy(Npwt)Diruang Kemuning V Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung”

14 | R o n d e K e p e r a w a t a n
PELAKSAAN KEGIATAN

Ronde Keperawatan Pada Tn. M Dengan Selulitis + Luka Ganggren Di Ruangan


Bernadeth III Rumah Sakit Stella Maris
A. Pelaksanaan Kegiatan
Topik :

Sasaran : Pasien Tn. M/52tahun

Hari/Tanggal : jumat,06 Mei 2022

Waktu : 60 menit (09:00-10:00)

B. Struktur Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan: Marian Enjel Tuku
2. PP 1 : Lely Carolin Latulola

15 | R o n d e K e p e r a w a t a n
3. PP 2 : Lusia Reresi
4. PP 3 : Laraswaty Djailani
5. PP 4 : Lina Malaihollo
6. KATIM 1 : Ludovika Lamatokan
7. KATIM 2 : Lisa Indriani Rombe
8. Dokter : Litwina Marampa
9. Ahli Gizi : Kristina Arruan

C. Metode
Diskusi ,Tanya jawab dan intervensi perawatan luka dengan metode Moist Wound
Healing

D. Media
1. Dokumen/status pasien

16 | R o n d e K e p e r a w a t a n
E. Pelaksanaa

Tahap Kegiatan Tempat Pelaksanaan Kegiatan klien Waktu

Pra Pra Ronde Bernadeth PP 1, PP2 - Dua hari


Ronde 1. Menetapkan kasus dan topik IIIB sebelum
2. Menentukan tim ronde. pelaksanaan
3. Mencari sumber dan literatur. ronde
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan klien
6. Informed consent kepada keluarga
Ronde Ronde Nurse Station Kepala Mendengarkan 5 Menit
1. Pembukaan:
Ruangan
a. Salam pembukaan
b. Memperkenalkan klien dan tim ronde
c. Menjelaskan tujuan kegiatan ronde
d. Mempersilahkan PP1 menyampaikan kasusnya
2. Penyajian data/masalah Nurse Station
a. Menyampaikan dasar pertimbangan dilakukan
PP1 dan PP2 Memberi respon 20 Menit
ronde
dan menjawab
b. Menjelaskan riwayat penyakit
pertanyaan
c. Menjelaskan masalah klien yang belum
terselesaikan dan tindakan yang telah dilaksanakan
d. Menyampaikan evaluasi keberhasilan intervensi Nurse Station

17 | R o n d e K e p e r a w a t a n
Klarifikasi data yang telah disampaikan Karu, PP1, PP2 20 Menit

3. Validasi Data Ti
a. Memberi salam dan memperkenalkan tim ronde
kepada klien dan keluarga.
b. Memvalidasi data yang telah disampaikan dengan
melibatkan keluarga .
c. Karu membuka dan memimpin diskusi.
d. Diskusi antar anggota tim dan klien tentang
masalah keperawatan yang belum terselesaikan
dari validasi data antar tim ronde
e. Pemberian justifikasi oleh konselor tentang masalah
pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan
Pasca Pasca Ronde Nurse Ti - 10 menit
Ronde 1. Menyimpulkan hasil diskusi dan merekomendasikan Station
solusi yang dilakukan dalam mengatasi masalah.
2. Reward dan Salam penutup
Karu

18 | R o n d e K e p e r a w a t a n
F. Hambatan dan Dukungan
1. Hambatan
Dalam pelaksanaan ronde keperawatan pada pasien kelolaan mahasiswa
praktik di Ruang Bernadeth IIIB, mahasiswa tidak menemukan hambatan
dalam pelaksanaan
2. Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play ronde
keperawatan di Ruang Be yaitu berrnadeth IIIB berupa partisipasi dokter
yang mau ikut terlibat dalam ronde keperawatan. Selain itu, keluarga
pasien sangat kooperatif saat dilibatkan dalam ronde keperawatan.
G. Evaluasi
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Bernadeth IIIB
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien dan keluarga puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menetukan diagnosis keperawatan.
Menentukan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
19 | R o n d e K e p e r a w a t a n
Skenario Role Play Ronde Keperawatan

Pra Ronde

Pp mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien Ruang


Bernadeth IIIB Kamar 369 bad 3.

Pp : selamat pagi bu…

Karu : selamat pagi, silahkan masuk dan silahkan dududk.

Pp : terimakasih bu, saya menghadap ibu ingin mengkonsultasikan masalah


pasien Tn. M dan meminta saran dari ibu.

Karu : ya silahkan.. apakah ada masalah dengan pasien tersebut

Pp : iya buk, pasien Tn. M masuk dengan keluhan luka pada daerah dorsal pedis
sinistra dan nyeri pada daerah luka tersebut, terdapat kemerahan pada
sekitar luka, pus dan nekrotik padan luka.

Karu : lalu apakah kamu sudah menyiapkan Tim Ronde dan siapakah yang akan
kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan
pelaksanaannya??

Pp : sudah Bu, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan kemudian


saya mengajak dokter, PP, ahli gizi, konsultan, Bu…

Karu : baiklah kalau memang sudah siap, silahkan kamu lanjutkan dan persiapkan
yang perlu dipersiapkan.

Pp : terimakasih Pak, saya permisi dahulu

Setelah masalah perijinan sudah selesai, kemudian pp mengunjungi pp


kekemar pasien Tn. M untuk melakukan infomconsent dan meminta
persetujuan untuk dilakukan ronde keperawatan.

Pp :permisi, selamat pagi pak…,. Bagaiman kondisi bapak hari ini??

Tn. M : selamat pagi sr.. saya masih merasa nyeri pada daerah luka kaki saya

Pp : begini pak. untuk menindak lanjuti masalah yang masih dirasakan Tn. M
maka kami berencana untuk mengadakan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan ini adalah suatau pemecahan masalah keperawatan yang
belum terselesaikan yang nantinya masalah ini akan diberikan solusi oleh
dokter ahli, Perawat Konsultan dan tim medis lainnya. Tujuan tindakan ronde
keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang masih
dirasakan Tn. M saat ini. Untuk itu saya meminta ijin kepada pak/Ibu untuk
mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon Bapak untuk
mengisi formulir persetujuan tindakan ronde keperawtan.

20 | R o n d e K e p e r a w a t a n
Tn.M : saya setuju asal luka di kaki bisa sembuh

Pp Kalau begitu silakan ibu megisi formulir ini (sambal memyerahkan formulir)

Pp : baiklah terimakasih atas persetujuan anda dan saya permisi pak

RONDE

Karu, pp dan tim ronde keperawatan di Nurse station

Karu : selamat pagi... terimasih atas kehadirannyan dan hari ini kita akan
mengadakan ronde keperawatan dan saya akan memperkenalkan tim ronde
kali ini.

PP : Lely Carolin Latulola dan Lusia Reresi

PA : Laraswaty Djailani

Dokter : Litwina Marampa

Perawat Konsultan : Lina Malaihollo

Ahli gizi : Kristina Arruan

Baiklah masalah akan d jelaskan oleh PP

Pp :Permasalahannya adalah Tn.“M” sudah dirawat selama 2 hari dengan


diagnosa Selulitis dan luka ganggren. Pasien datang dengan keluhan luka
pada kaki sudah 2 minggu, Tn ”M” juga mengalami nyeri dan demam sejak
tadi malam. Maka dari itu kami mengadakan ronde keperawatan yang
bertujuan untuk meminta saran kepada semuanya untuk menyelesaikan
masalah Tn “M”. Baiklah saya akan melihat pasien bernama Tn “M” untuk
menyamakan data yang sudah ada bersama PA

PP dan PA mendatangi pasien untuk memvalidasi data

Pp :selamat pagi pak, kami dari TIM ronde keperawatan bermaksud untuk
menanyakan perihal yang masih Tn “M” rasakan saat ini.

Tn. M : slamat pagi sr,,, silahkan sr

Pp :Melakukan pemeriksaan didapatkan luka kedalaman 3cm, terdapat


kemerahan, pus, dan adanya nekrotik pada daerah luka. GDP 244 mg/dl,
GDS 282 mg/dl. Apakah bapak masih merasakn nyeri pada luka?

Tn. M : masih sr, apalagi pada malam hari saya merasan nyeri seperti tertusuk-tusuk
dengan skala nyeri 5. Dan biasa perbannya basah.

21 | R o n d e K e p e r a w a t a n
Pp : iya pak, kami akan berusaha semampu kami agar luka bisa sembuh, kami
akan membicarakan kondisi lukanya dengan tim ronde agar menemukan
solusi untuk bapak…

Tn. M : baik sr, trimakasih banyak

Pp : Baiklah pak, kami permisi dulu.

Setelah Validasi data dan dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk
menindaklanjuti dan membahas masalah yang ada.

Karu : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan PP,PA dan konselor untuk
memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan di berikan kepada
Tn“M”

Pp : Setelah saya validasi data kepada pasien langsung, saya mendapatkan


bahwa pasien belum ada perubahan. Menurut dokter bagaimana mengatasi
mesalah pasien.

Perawat Konselor : Dilihat dari riwayat Tn “M” setelah wwancara pasien saat kerja
diluar kota pasien tidak pernah menjaga pola makanannya sehingga
makanan apa saja pasien makan dan tidak terkontrol, pasien juga
memiliki riwayat DM dan hipertensi. Bagaimana menurut Tim yang lain?

Pp ; jadi apa solusi yang bisa kita berikan?

Dokter: saya akan berikan insulin untuk mengatasi gula darahnya, ada antibiotic
untuk infeksinya dan untuk demam Paracetamol sirup 4x 1 sendok teh

Karu : untuk dari Tim Gizi bagaimana?

Tim Gizi : untuk makanan nanti kami siapkan makanan diet gula seperti rendah
karbohidrat,

Karu : bagaimana dari Perawat apakah masi ada masukan

Pp: kami akan memberikan pelayanan sebaik mungkin agar Tn “M” boleh
memperoleh kesembuhan, kami akan memberikan perawatan luka
dengan metode Moist Wound Healing setiap pagi dan sore tergantung
kondisi luka.

Karu : Baiklah saya rasa Ronde kali ini sudah cukup dan terima kasih atas
partisipasinya. Saya ucapkan terima kasih.

Selamat pagi….

22 | R o n d e K e p e r a w a t a n
Standar Operasional Prosedur Moist Wound Healing

Standart operasional prosedur dalam proses perawatan


luka post gangren ataupun luka post operasi dengan prinsip
moist yaitu dengan menggunakan alat dan bahan yang bersifat
melembabkan daerah sekitar luka (Merdekawati & Rasyidah,
2017). Dalam persiapan alat dan bahan perawatan luka gangren
atau luka diabetes melitus menurut standar operasional prosedur
yaitu berupa medikasi set steril dalam bak instrumen steril,
menyiapkan pinset anatomis, pinset cirurgis, 2 buah kom steril,
gunting jaringan, hipavik luka, kassa steril secukupnya, NaCl
0,9% dan bengkok/kantong plastik.

Prosedur dalam perawatan luka dengan prinsip Moist


Wound Care tetap memperhatikan tiga tahap yakni mencuci luka,
membuang jaringan mati dan memilih balutan. Mencuci luka
bertujuan menurunkan jumlah bakteri dan membersihkan sisa
balutan lama. Cairan yang digunakan dalam prosedur perawatan
luka Moist Wound Healing pada hal ini ialah dengan
menggunakan cairan Normal Saline 0,9 %. Kemudian membuang
jaringan yang mati yang bertujuan untuk membuang jaringan
nekrotik atau sel mati dari permukaan luka. Dan yang terakhir
memilih balutan luka seperti op site post op yang biasa
digunakan dalam perawatan luka post operasi Sectio Caesarea.
Perawatan luka konvensional harus sering mengganti kain kassa
pembalut luka, sedangkan perawatan luka modern seperti Moist
Wound Care memiliki prinsip menjaga kelembapan luka.
Sehingga penggantian balutan pada Moist Wound Care tidak
memerlukan waktu satu hingga dua hari melainkan tiga hingga
lima hari supaya menciptakan lingkungan luka tetap lembab,
melunakkan serta menghancurkan jaringan nekrotik tanpa
merusak jaringan sehat yang kemudian terserap ke dalam
struktur balutan dan terbuang bersama balutan, hal tersebut juga
dapat engurangi trauma dari nyeri pada saat penggantian balutan
(Kartika, 2015).

23 | R o n d e K e p e r a w a t a n
DAFTAR PUSTAKA

Budiawan, H., Nugroho, C., Inriyana, R., Rahayu, U., & Ibrahim, K. (2021). STUDI
KASUS : OBSERVASI PERBAIKAN LUKA PADA PASIEN WOUND
DEHISCENCE DENGAN NEGATIVE PRESSURE WOUND THERAPY
( NPWT ) DI RUANG KEMUNING V RSUP Dr . HASAN SADIKIN BANDUNG.
5(1), 515–526.
Diabetik, U., Ose, M. I., Utami, P. A., Damayanti, A., Keperawatan, J., Ilmu, F.,
Universitas, K., & Tarakan, B. (2018). EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA
TEKNIK BALUTAN WET- DRY DAN MOIST WOUND HEALING PADA
PENYEMBUHAN Pendahuluan Diabetes beberapa faktor yaitu neuropati ,
trauma , abrasi. 1(1), 101–112.
Keperawatan, J. M., Kesehatan, P., & Vol, M. (2019). View metadata, citation and
similar papers at core.ac.uk. 19–24.
Utara, U. S. (2018). Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Luka Dengan
Metode Moist Wound Healing di RSUD H . Adam Malik Medan TALENTA
Conference Series Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Luka Dengan
Metode Moist Wound Healing di RSUD H . Adam Malik Medan. 1(1), 75–79.

24 | R o n d e K e p e r a w a t a n

Anda mungkin juga menyukai