OLEH :
KELOMPOK 6 dan 7
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validasi data klien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien.
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2) Mendapat perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
3) Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat
1) Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
2) Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan.
3) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit
1) Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
2) Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar.
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
Informed Concent
Hasil Pengkajian/ Validasi data
TAHAP RONDE DI
BED PASIEN Validasi data
2.1.6 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Persyaratan administrative (alat, informed consent dan lain-lain)
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses :
a. Seluruh anggota tim ronde keperawatan mengikuti kegiatan dari
awal hingga akhir
b. Seluruh anggota tim ronde keperawatan berperan aktif dalam
kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan
3. Evaluasi Hasil :
a. Klien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah klien dapat teratasi.
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validasi data klien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.
4) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana
keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien.
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
BAB III
KASUS RONDE KEPERAWATAN
Kesimpulan dan
Rekomendasi masalah
1) Mengidentifikasi nyeri
2) Mengatur posisi
DI NURSE semifowler atau fowler
STATION
3) Menjelaskan prosedur dan tujuan teknik nafas dalam dan
distraksi
DI BEDuntuk mengurangi nyeri
PASIEN
2) Kolaborasi pemberian PCT 3x1gr dan CT Scan abdomen
b. Intoleransi aktivitas
Implementasi yang di berikan :
1) Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
2) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
3) Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
4) Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
5) Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
6) Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
7) Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
Catatan:
Terapi obat tambahan yang diberikan adalah IVFD NaCl 0,9% 12tpm,
PCT 1 gr, furosemid 2x1 amp, levofloxacin 1x500mg IV, omeprazole
2x40mg, ondansentron 3x4 mg. Tindakan yg diberikan adalah cek DL,
albumin, UL, SGOT SGPT, pasang NGT, pasang DC, kultur darah (T/H),
CT Scan abdomen (T/H), Lavemen tiap hari, dan jenis diet puasa
4. Pengkajian :
Nama : Ny. OW
Tanggal Lahir : 31 Desember 1974
Umur : 45 th
No. Rekam Medis : 245827
Diagnose Medis : Obs ascites e.c susp kista ovarium
Dokter yang merawat :
1. dr, I Gede Widhiyasa P, Sp.PD
a. Kronologi :
Pasien tiba di UDG RSD Mangusada pada tanggal 23 Juli 2019 pukul
12.44 WITA dengan keluhan perut membesar sejak 2 minggu yang lalu
dan terasa kembung,terasa nyeri, sulit BAB, mual, muntah 1x pada pagi
hari. Pasien memiliki riwayat kista ovarium (histerektomi) dan telah
mendapat pengobatan laxadyne dan cefixime. Kesadaran pasien saat tiba
baik dengan GCS 15, T: 120/80 mmHg, N:100x/menit, R: 24x/menit, dan
S: 36 C. Pada pengkajian awal nyeri, pasien mengeluh nyeri dengan
intensitas 8 ( 0-10 ). Pasien dipindahkan ke ruang Oleg dan dirawat oleh
dokter spesialis penyakit dalam dengan diagnosa medis observasi ascites
e.c susp kista ovarium. Saat pengkajian di ruang Oleg pasien dipasangkan
dower cateter dan infus NaCl 0,9% 20 tpm dan mendapat therapi PCT 1
gr, furosemid 2x1 amp, levofloxacin 1x500mg IV, omeprazole 2x40mg,
ondansentron 3x4 mg. Tindakan yg diberikan adalah cek DL, albumin,
UL, SGOT SGPT, pasang NGT, pasang DC, kultur darah (T/H), CT Scan
abdomen (T/H), Lavemen tiap hari serta jenis diet puasa.
Keadaan umum : kesadaran kompos mentis
b. Tanda vital :
Suhu : 36 C
Nadi : 100 x/mt
TD : 120/80 mmHg
RR : 24x/ mnt
c. Therapi :
Terapi yang diberikan adalah IVFD NaCl 0,9% 12tpm, PCT 1 gr,
furosemid 2x1 amp, levofloxacin 1x500mg IV, omeprazole 2x40mg,
ondansentron 3x4 mg.
5. Metode
Diskusi
6. Media
a. Dokumen / status pasien
b. Sarana diskusi : kertas pulpen
c. Materi yang disampaika secara lisan
7. Pengorganisasian
Dr. Dpjp
Ahli Gizi
Penanggung jawab :
Kepala Ruangan : Mahasiswa 1
Perawat PP : Mahasiswa 2
Perawat PA : Mahasiswa 3
Mahasiswa 4
Mahasiswa 5
Mahasiswa 6
Perawat Konselor : Mahasiswa 7
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilakasanakan di ruang Oleg RSD Mangusada
b. Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses.
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan.
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada pemasalah pasien
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam
hal ini pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria
pasien dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan.
Ronde keperawatan akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada
perawat, selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada
pasien berhasil atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan
yang dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat
dinilai.
Pelaksanaan ronde keperawatan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 1
Agustus 2019 terhadap Ny. NW dengan diagnosa medis obs. Ascites e.c. kista
ovarium dapat berjalan dengan lancar. Pada pelaksanaan telah disampaikan
intervensi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang belum teratasi
yaitu nyeri akut dan intoleransi aktivitas.
4.2 Saran
Melalui kegiatan ronde keperawatan yang telah dilakukan diharapkan
masalah keperawatan yang dialami oleh Ny. OW dapat teratasi serta meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan bagi perawat.