PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Definisi
II.2 Karakteristik
II.3 Tujuan
II.4 Manfaat
Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
II.6 Peran
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki peran
masing-masing diantaranya :
1. Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Perawat primer lain atau konsuler
1. Memberikan justifikasi.
2. Memberikan reinforcement.
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
4. Mengarahkan dan koreksi.
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
II.7 Langkah-langkah
Tahap Pra
PP
Penepatan pasien
2. Persiapan pasien :
Informed concent
Hasil pengkajian/ validasi data
Diskusi PP-PP,
konselor, KARU
Pascaronde
6. Kesimpulan dan
(nurse station) 5. Lanjutan diskusi di
rekomendasi solusi
nurse station
masalah
Keterangan :
1. Persiapan
1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2) Menentukan tim ronde.
3) Mencari sumber atau literature.
4) Membuat proposal.
5) Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
6) Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?, Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
2. Pelaksanaan ronde
1) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan
dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan tentang
masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
3. Pasca ronde
1) Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
2) Evaluasi, revisi dan perbaikan.
3) Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
III.1 Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalahh
keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini pasien
dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien dengan kasus
baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde keperawatan akan meninhkatkan
keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan
yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan
keperawatan dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching rounds.
Sedangkan untuk langkah-langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra ronde,
pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang efektif
dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat perencanaan apa yg
akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai, memprekenalkan diri
pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan evaluasi pelaksnaan
yang telah dilakukan..
III.2 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah agar
dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan dengan
penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalam makalah ini
pelaksanaan masih banyak kekurangan.
7
8
DAFTAR PUSTAKA