MANAJEMEN KEPERAWATAN
“RONDE KEPERAWATAN”
Disusun Oleh :
Kelompok 9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi dari ronde keperawatan?
2. Bagaimana langkah-langkah dari ronde keperawatan?
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
B. Karakteristik
C. Tujuan
3
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
D. Manfaat
E. Kriteria Pasien
Menurut Nursalam 2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
F. Peran
4
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
G. Langkah-langkah
Penepatan pasien
2. Persiapan pasien :
Informed concent
Hasil pengkajian/ validasi data
Tahap Pelaksanaan
Apa diagnosis keperawatan?
di Nurse Station
3. Penyajian Masalah Apa data yang mendukung?
Diskusi PP-PP,
konselor, KARU
Pascaronde
Keterangan : 6. Kesimpulan dan
5. Lanjutan diskusi di
(nurse
1. station)
Persiapan rekomendasi solusi
nurse station
masalah
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?, Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?.
5
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan
tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca ronde
1. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
2. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
3. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.
H. Kriteria Evaluasi
6
BAB III
RENCANA KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NN. H
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMI, DEFISIT NUTRISI DAN
INTOLERANSI AKTIVITAS8 PADA DIAGNOSIS
MEDIS DEMAM TYPHOID (DI RUANG INTERNA RS Y)
A. Pengorganisasian
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu hipertermi
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dan intoleransi aktivitas.
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan
lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
7
8
C. Sasaran
Pasien Nn. H umur 18 tahun yang dirawat di kelas II no. tempat tidur 4
Ruang Interna RS Y.
D. Materi
1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
G. Kegiatan Ronde Keperawatan
H. Kriteria Evaluasi
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Interna RS Y.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalahh
keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini
pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien
dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan
yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde
keperawatan akan meninhkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain
perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau
tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh
perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching
rounds. Sedangkan untuklangkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra
11
ronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang
efektif dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat
perencanaan apa yg akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin
dicapai, memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta
melakukan evaluasi pelaksnaan yang telah dilakukan..
B. Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah
agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan
dengan penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalam
makalah ini pelaksanaan masih banyak kekurangan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Universitas
Indonesia, 1-180
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
13
C. Lampiran
Nama : …………………………..
Umur : ……………………..........
Alamat : ……………………..........
Nama : ……………………………
Umur : ……………………………
Alamat : ……………………………
Ruang : …………………………..
No RM : …………………………..
Lamongan …..,…..,….
………………………………… ……………………………………
1. ……………………. 1. …………………………
2. …………………………
2. …………………….
14
RONDE KEPERAWATAN
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR RONDE KEPERAWATAN
Definisi Ronde keperawatan adalah prosedur di mana dua atau lebih perawat
mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan
memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah
diterima pasien.
Prosedur Pelaksanaan 1. Mementukan topic karena Kasus yang akan dibahas dalam ronde
keperawatan harus ditetapkan paling lambat satu hari sebelum
pelaksanaan
2. Menentukan tugas dan peran
a. Peran ketua tim dan perawat pelaksana
Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
Menjelaskan masalah keperawatan utama
Menjelaskan intervensi yang dilakukan
Menjelaskan hasil yang didapat
Menentukan tindakan selanjutnya
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
b. Peran Kepala Ruangan
3. Memberikan justifikasi.
4. Memberikan reinforcement
5. Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
6. Mengarahkan dan koreksi.
7. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
8. Langkah-langkah kegiatan
a. Tahap prainteraksi
Cek catatan keperawatan dan medis pasien
Tetapkankasus minimal satu hari sebelum waktu
pelaksanaan ronde keperawatan
Berikan inform consent pada keluarga dan pasien
16