RONDE KEPERAWATAN
Disususn Oleh :
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan
pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan
efisien(Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk
membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu
proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat
akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan(Nursalam, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk
menyusun makalah tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam
tentang manajemen ronde keperawatan. Sehingga perawat mampu mengahapi
masalah klien dengan baik dan semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.
Serta adanya role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan
agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja
B. Tujuan Ronde Keperawatan
Tujuan Ronde Keperawatan adalah untuk mengatasi masalah keperawatan
pasien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melakukan asuhan keperawatan dan pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh perawat primer, perawat konselor, kepala ruang, perawat
associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
Meningkatnya usia Immunodeficiency Diabetes Mellitus Cacar, ruam kulit Pembengkaka kronis
Risiko terluka
Mekanisme radang
NyeriAkut Gangguan
mobilitias fisik
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari Selulitis menurut Kimberly
(2012) adalah:
a. Sepsis
Kondisi medis serius dimana terjadi peradangan seluruh tubuh akibat
infeksi
b. Thrombosis Vena Profunda
Peradangan pada dinding vena serta tertariknya trombosit dan leukosit
pada dinding yang mengalami radang.
c. Perburukan Selulitis
d. Abses Lokal
Pengumpulan nanah akibat infeksi bakteri
e. Trombofeblitis
Kondisi dimana terbentuknya bekuan dalam vena sekunder akibat
inflamasi atau trauma dinding vena karena obstruksi vena sebagian
f. Limfangitis
Merupakan infeksi pembuluh limfa
g. Amputasi
Suatu keadaan ketiadaan sebagian atau seluruh anggota gerak karena
prosedur pemotongan
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu berupa
pemeriksaandarah yang akan didapatkan hasil leukositosis, membiarkan
sekret fistel danuji resistensinya, kultur darah dilaksanakan bila infeksi
tergeneralisasi telangmemang di duga, BUN level dan juga creatinin level
(Padila, 2012).
8. Penatalaksanaan
Berikut merupakan penatalaksanaan untuk pasien selulitis.
a. Kolaborasi dalam pemeriksaan laboraturium untuk mengecek apakah
terjadi infeksi
b. Kultur darah, dilaksanakan bila infeksi tergeneralisasi telah diduga
c. Dilakukan insisi drainase/debridemen bila luka terbentuk abses
d. Pemberian antibiotik
BAB III
RENCANA KEGIATAN
H. Asuhan Keperawatan
1. Identitas Pasien
Nama : Swan Ing Al Christina Inggarwati
Usia : 57 tahun
No RM : 00856705
Alamat : Sudagaran, Banyumas
Dx : Anemia, Selulitis Pedis Sinistra
DPJP : dr.Suryo
2. Pengkajian
a. Riwaya Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan 2 hari sebelum masuk rumah
sakit lemas, tidak bertenaga, kadang pusing, mual, keluhan nyeri
kaki kiri bengkak dan kemerahan.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
c. Pengkajian Sistem
1) Sistem Pernafasan
DS :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada pernafasan
DO :
3. Analisa Masalah
Data fokus Etiologi Masalah
4. Diagnosa Keperawatan
- Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan Kadar Hb
- Gangguan Integritas Kulit / Jaringan b.d Selulitis Pedis Sinistra
- Gangguan Mobilitas Fisik b.d Selulitis
- Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik (Selulitis)
- Nausea b.d Iritasi Lambung
5. Rencana Keperawatan
Dx SLKI SIKI
Perfusi Perifer Setelah dilakukan Tindakan Perawatan Sirkulasi (I.02079)
Tidak Efektif b.d keperawatan diharapkan perfusi Observasi :
Penurunan Kadar perifer tidak efektif bisa teratasi - Periksa sirkulasi perifer (nadi
Hb dengan kriteria hasil : perifer, edema, warna, suhu)
Perfusi Perifer (L.02011) - Identifikasi faktor risiko
Indicator A T gangguan sirkulasi (mis.
Warna kulit pucat 2 4 Diabetes, hipertensi, kolestrol
Edema perifer 1 4 tinggi)
Ket : - Monitor kemerahan, nyeri,
1 : meningkat bengkak pada ekstremitas
2 : cukup meningkat Terapeutik :
3 : sedang - Lakukan pencegahan infeksi
4 : cukup menurun - Berikan transfusi darah PRC
5 : menurun Edukasi :
- Ajarkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi (mis.
rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
Kolaborasi :
- Memberikan trranfusi darah
PRC
Konsul jantung dan kulit
Gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit
integritas kulit/ keperawatan diharapkan risiko infeksi (I.11353)
jaringan b.d bisa teratasi dengan kriteria hasil : Observasi :
Selulitas pedis Integritas Kulit dan Jaringan: - Identifikasi penyebab
sinistra (L.14137) gangguan integritas kulit
Indikator A T - Monitor tanda-tanda infeksi
Kemerahan 2 4 Terapeutik :
Bengkak 2 4 - Pertahankan teknik aseptic
Ket : perawatan luka
1 : Meningkat - Berikan perawatan kulit pada
2 : Cukup Meningkat area edema
3 : Sedang Edukasi :
4 : Cukup Menurun - Anjurkan meningkatkan
5 : Menurun asupan nutrisi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat
sesuai anjuran dokter
Ceftriaxone 2 x 2gr
Metronidazole 3 x 500
E:
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik non
farmakologis
K:
- Kolaborasi pemberian obat
sesuai anjuran dokter
Ketorolac 30mg
Paracetamol 3 x 1 P.O
Nausea Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Mual (I.I.03117)
keperawatan diharapkan nausea bisa O :
teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor mual (mis.
Tingkat Nausea L. (0065) Frekuensi, durasi, dan tingkat
Indicator A T keparahan)
Keluhan mual 2 5 T:
Perasaan ingin 2 5 - Kurangi/hilangka keadaan
muntah penyebab mual (mis.kecemasa,
Ket : ketakutan, kelelahan)
1 : Meningkat E :
2 : Cukup meningkat - Anjurkan istirahat dan tidur
3 : Sedang yang cukup
4 : Cukup menurun K :
5 : Menurun - Kolaborasi pemberian terapi
Indicator A T obat
Nafsu makan 2 5 Omeprazole 2 x 1 Amp
Ket : Sucralfate 3 x 1 C
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat