Disusun oleh :
Sanny (1803089)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
TINJAUAN TEORI
A.Ronde Keperawatan
1. Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh perawat
disamping melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan /atau perawat konselor,
kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan (Nursalam, 2002).
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari rondekeperawatan. Chambliss
(1996), ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan
pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang
telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam
kerangka kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem
untuk menangani masalah medis.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan
perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde
keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien
untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan
keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima
pasien.
2. Karakteristik
Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :
1. Klien dilibatkan secara langsung.
2. Klien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate, perawat pri
mer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah.
3. Tujuan
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :
1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal darimasalah
klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar
5. Tipe- Tipe Ronde Keperawatan
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya
adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons’ rounds, nurse
management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse.
1) Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke
ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang
dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan
kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan
pelayanan pada pasien.
2) Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah
ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada
sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta
melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi
proses pembelajaran antara perawat dan head nurse.
3) Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus
pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat
dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde
dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
6. Tahapan Ronde Keperawatan
Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
1) Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientation
(orientasi).
2) Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi), observation
(pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing (kesimpulan).
3) Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback (saran), reflection
(refleksi), preparation (persiapan).
Langkah –Langkah Ronde Keperawatan
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
b. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
b. Proses
- Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
c. Hasil
- Perawat dapat :
Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan
sebagai berikut:
• Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
• Membuat proposal.
B. DELEGASI
1. Pengertian Pendelegasian
3. Alasan Pendelegasian
4. Cara Pendelegasian
a. Seleksi dan susun tugas Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar
tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan
oleh staf. Kemudian menyiapkan laporan yang kontinyu, menjawab setiap
pertanyaan, pertanyaan, menyiapkan menyiapkan jadual berurutan berurutan
dengan kriteria kriteria waktu yang diperlukan dan pentingnya bagi institusi.
b. Seleksi orang yang tepat Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas
limpah tersebut berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnya.
c. Berikan arahan dan motivasi kepada staf Salah satu kesalahan dalam
pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas
d. Lakukan supervisi yang tepat. Anda harus bisa menentukan kapan dan apa
yang perlu dilakukan supervisi dan bantuan. Sepanjang kontrol penting,
tergantung bagaimana staf melihatnya.
5. Teknik Pendelegasian
Perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit
sampai Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-
tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat/bidan klinis. Delegasi
mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan.
Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu.
3) “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah
pikiran yang keliru.
13) Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.
1) Kurangnya pengalaman
2) Kurangnya kompetensi
5) Kekacauan (disorganization)
3) Kekritisan keputusan
6) Kekurangan tenaga
1. Pengertian Negosiasi
2. Langkah-langkah
c. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi dan
efektivitas penggunaan waktu, anggaran, dan pegawai yang terlibat perlu
juga diperhatikan oleh manajer.
3. Strategi Negosiasi
Negosiasi Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam
menciptakan kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka selama
negosiasi berjalan :
g. Jujur.
j. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi
berlangsung, istirahatlah sebentar.
k. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu Anda pahami.
Adapun kunci sukses dalam Adapun kunci sukses dalam melakukan negosiasi
yang melakukan negosiasi yang dikemukakan oleh dikemukakan oleh Nursalam
Nursalam (2015), yaitu :
a. Lakukan
4) Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak. Perhatikan
gerakan tubuhnya.
6) Antisipasi penolakan.
12) Pergunakan gerakan tubuh, jika Anda menyetujui atau tidak terhadap
suatu pendapat.
b. Hindari
3) Distorsi.
4) Tergesa-gesa dalam proses negosiasi.
5) Tidak berurutan.
7) Memaksakan kehendak
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA