Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN

ALDOSTERONISME
KELOMPOK I
1. ANI BARUS 2. M. AWALUDIN 3. NANI
4.NURAINI 5. SANTI

PENGERTIAN
Aldosteronisme atau Hiperaldosteron disebut juga Sindroma Conn,
adalah keadaan klinis yang diakibatkan oleh produksi aldosteron suatu
hormon steroid mineralkortikoid korteks adrenal secara berlebih. Efek
metabolik aldosteron berkaitan dengan keseimbangan elektrolit dan cairan.
Fungsi utama aldosteron adalah untuk mengamankan natrium tubuh. Di
bawah pengaruh hormon ini, ginjal akan mengekskresikan natrium dalam
jumlah sedikit, dan kalium serta hidrogen dalam jumlah banyak.
Sindrom ini ditemukan untuk pertama kali oleh Conn pada tahun 1956.
Menurut beliau sindrom ini disebabkan oleh suatu aldosterone producing
adrenal adenoma.

ETIOLOGI
Aldosteronisme Primer (Sindrom Conn)
Aldosteronisme primer terjadi ketika satu atau lebih kelenjar adrenal mensekresi
kelebihan hormon aldosteron ke dalam aliran darah, hal ini menyebabkan hipertensi
akibat retensi natrium. Penderita aldosteronisme primer memiliki risiko 12 kali lebih
besar terserang fibrilasi atrial, 4 kali lebih berisiko terkena serangan jantung non fatal,
dan 6 kali berisiko lebih tinggi terkena stroke bila dibandingkan dengan penderita
hipertensi esensial.

Aldosteronisme Sekunder
Timbul pada kondisi ketika terdapat penurunan tekanan arteriola aferen glomerulus
ginjal, sehingga menyebabkan perangsangan sistem renin angiotensin. Aldosteronisme
sekunder terlihat pada gagal jantung kongestif, sirosis hati dan sindrom nefrotik.
Aldoteronisme sekunder juga dapat berkembang pada keadaan saat terjadi
penyumbatan sebagian arteria renalis, menimbulkan hipertensi vaskular ginjal. (Price &

FAKTOR RESIKO
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena aldosteronisme :
Seorang pecandu alcohol
Berusia lebih dari 45 tahun
Memiliki diet yang tinggi kadar garam
Memiliki sejarah keluarga yang menderita hipertensi
Mengunyah tembakau
Menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Sedang menderita obesitas

EPIDEMIOLOGI
Kasus hiperaldosteronisme primer merupakan kasus yang jarang
terjadi, dengan estimasi prevalensi kira-kira < 10 % dari semua kasus
hipertensi, dimana terjadi pada 5-15% dari total pasien dengan
hipertensi sekunder. Prevalensinya lebih tinggi (10-23%) pada pasien
dengan terapi hipertensi resisten atau berat. (Hall, dkk : 1984)
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa aldosteronoma adalah
kasus tersering pada kasus hiperaldosteronisme primer (70-80% kasus).
Kemudian studi epidemiologi berikutnya menunjukkan bahwa
prevalensi hiperaldosteronisme primer lebih besar daripada yang
diperkirakan sebelumnya (75%). (Hall, dkk : 1984)

MANIFESTASI KLINIS
Hipertensi
Hipertensi terjadi karena adanya peningkatan Ca dalam darah (influx potassium) yang
mempengaruhi kerja aktin-miosin maka kerja kontraksi otot jantung semakin cepat dan
menyebabkan tekanan darah meningkat.

Hipokalemia
Mendominasi dan meliputi kelemahan otot, kram otot, mati rasa bahkan jika pada tingkat
lebih lanjut dapat mengakibatkan kelumpuhan.

Alkalosis Metabolik
Efek alkalosis metabolik aldosteron berkaitan dengan keseimbangan elektrolit dan cairan.
Aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium tubulus proksimal ginjal dan menyebabkan
ekskresi kalium dan ion hidrogen. Konsekuensinya adalah terjadi peningkatan volume cairan

PATOFISIOLOGI
Aldosteron meningkat
Reabsorpsi natrium meningkat
Hiperpolemia
Tumor kelenjar hipofisis
ACTH korteks adrenal
Peningkatan eksresi kalium
Reaktifitas simpatis penurunan kalium
Peningkatan volume cairan

Hipertensi arteri

DIAGNOSIS
Diagnosis aldosteronisme didasarkan pada pengukuran
peningkatan kadar aldosteron dalam plasma dan urine dan
pengukuran renin plasma (ARR). Renin plasma akan rendah pada
aldosteronisme primer, tetapi tinggi pada aldosteronisme
sekunder.
CT scan dan photo scanning inti dapat juga membantu
menemukan dan melokalisasi lesi adrenal pada pasien dengan
aldosteronisme primer. Bila tumor tidak dapat dilokalisasikan.

PENATALAKSANAAN
Pengobatan
Spironolakton atau amilorid adalah antagonis aldosteron dapat
menghilangkan gejala-gejala aldosteronisme primer maupun
sekunder untuk adenoma atau hiperplasia bilateral. Obat ini juga
dapat digunakan untuk tes diagnostik, persiapan operasi dan
pengobatan
jangka
panjang
jika
operasi
merupakan
kontraindikasi. Jika dijumpai adenoma harus diangkat (reseksi
bedah harus dipertimbangkan karena sebagian di antara tumor
tersebut ganas).

Cont...
Pencegahan
Mempertahankan diet yang sehat. Batasi jumlah garam dalam asupan diet,
tambahkan suplemen sayuran dan buah.
Menjaga berat badan yang sehat. Jika memiliki BMI (Indeks Massa Tubuh)
lebih besar atau sama dengan 25, penurunan berat badan dapat membantu
mengontrol tekanan darah
Olahraga : Berjalan kaki dan latihan aerobik dapat membantu mengontrol
tekanan darah
Jangan merokok, batasi penggunaan minuman yang mengandung kafein
atau alkohol.

KOMPLIKASI
Dapat menyebabkan pembesaran jantung
Dapat menyebabkan kelemahan otot
Memiliki resiko yang lebih tinggi untuk stroke
Memungkinkan untuk menderita aritmia
Pembesaran jaringan otot (hipertrofi) di dalam ruangan pompa jantung,
yang menyebabkan jantung memompa dengan kekuatan lebih besar
Memiliki resiko untuk menderita gagal jantung kongestif
Menyebabkan kematian dini

ASUHAN
KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Anda mungkin juga menyukai