O
L
E
H
GUSMALINDA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Keperawatan
Maternitas tentang Asuhan Keperawatan pada Gangguan Kehamilan dan Post Partum
“Konsep KET,Abortus dan HPP”
Tugas ini telah saya kerjakan dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian tugas ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaikinya.
Akhir kata saya berharap semoga dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah,adopsi atau perkawinan.
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan erat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi keluarga merupakan sekumpulan orang yang
terikat oleh ikatan perkawinan,darah,serta adopsi dan tinggal dalam satu rumah.
1.Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan anak yg tinggal dalam satu rumah dalam
ikatan perkawinan.
2.Extended Family
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,misalnya
kakek,nenek,keponakan,saydara sepupu,paman,bibi dan lainnya
3.Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,tinggal
dalam satu rumah dengan anak-anaknya.baik bawaan dari perkawinan lama atau
perkawinan baru.
5.Dyalic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satui
bekerja dirumah.
6.Singel Parent
orang tua tunggal akibat perceraian/kematian pasangannya.
7.Dual Carier
Suami istri yang keduanya bekerja tampa anak.
8.Commuter Maarried
Suami istri keduanya bekerja dan tinggal terpisah.
9.Singel Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri tampa ada keinginan untuk menikah.
10.Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
11.Institutional
Anak-anak atau orang dewasa yang tinggal di panti.
12.Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan dengan anak-anak dan bersama-sama
dalam menyediakan fasilitas.
13.Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunan yang sudah menikah.
15.Cohibing Couple
Dua orang/satu pasangan tanpa menikah tinggal bersama.
Tugas perkembangan
1.Membina hubungan intim danmemuaskan.
2. membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
3. mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga
istri dan keluarga sendiri.
Masalah kesehatan:
Penyesuaian sexual dan peran perkawinan
Penyuluhan dan konseling KB
Penyuluhan dan konseling prenatal
Komunikasi Verbal
• Peran perawat :
Fasilitator, Nara sumber, Mendengar dg serius, Empati, Menindak lanjuti; klarifikasi,
memberikan dorongan untuk dg eksplorasi fikiran dan perasaan.
Intervensi:
kognitif/pengetahuan;
* M’berikan informasi ttg komunikasi efektif
* Pendidikakan Keluarga
* M’bantu kelg. dlm p’mecahan masalah
* M’bantu kelg. memiliki pandangan positif t’hadap situasi
Contoh : Marah ( pasien t’singgung, sakit hati, ditolak Kelg. B’respon positif: Bukan
berbalik marah/ b’musuhan
Afektif/sikap:
* Mengubah Ekspresi emosi mjd komunikasi yg intens,
* Kualitas komunikasi di modifikasi.
• M’ bantu kelg. M’eksplorasi dan m’bagi perasan satu sama lain, shg keb. Emosional
dapat di sampaikan dan direspon dg baik, t’ciptanya komunikasi yang jelas,
mempermudah upaya-upaya, p’mecahan masalah.
Prilaku/psikomotor
* M’bantu kelg. Belajar cara2 komuniksai yg lebih sehat
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua
berinteraksi dan merawat bayi.Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang
positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
Masalah kesehatan
• Pendidikan maternitas pd. Kelg : perawatan masa nifas
• Perawatan bayi : perawatan tali pusat
• Pengenalan dan penanganan fisik secara dini
• Rencana KB dan Interaksi Kelg.
Masalah lain
• Ketidak adekuatan yankes perawatan anak
• Kurang fasilitas perawatan anak untuk ibu bekerja
• Hub. Anak dg orang tua
• Masalah-masalah m’asuh anak
• Kelalaian thdp anak
• Masalah-masalah transisi peran orang tua
Kelahiran
• Bahagia,
• Takut, khwatir, hal ini berkurang setelah bbrp hari karena ibu dan bayi saling mengenal.
• Kebahagian b’akhir setelah sampai di rumah
• Pasangan tiba-tiba b’selisih kerena perubahan peran , ini mrpk saat yang sulit :
# P’rasaan tidak adekuat jadi ortu.
# Kurang bantuan dari kelg. Teman.
• Nasehat yg m’nimbulkan komplik dari kelg. & teman
• Sering t’bangun tengah malam shg ibu terasa letih secara fisik & psikologis :
• Tugas sbg Ibu Rumah Tangga, Ibu pekerja, M’rawat bayi, M’derita sakit (Sectio Cecaria,
Partus lama, kesulitan melahirkan).
KEDATANGAN BAYI :
• P’rubahan2; Keseimbangan kelg. berubah, Kelg. Mempunyai peran yg baru (sebagai
ayah/ibu, nenek/kakek).
• Sangat berarti bagi saudaranya sama dengan pasangan baru menikah.
• Kedudukan sbg ortu mrpk t’amat penting bagi semua pasangan, namun sebagian pasangan
merasakan sbg perubahan hidup yg sangat sulit, ini dikarenakan perubahan peran yg
mendadak & tdk dipersiapkan menjadi ortu.
Perubahan sosial
Wanita b’kerja di luar rumah & b’karier.
Peningkatan angka p’ceraian & masalah p’kawinan.
P’gunaan alat kontrasepsi & aborsi.
Peningkatan biaya perawatan & memiliki anak mrpk faktor yg m’yulitkan pd tahap awal
siklus k’hidupan mengasuh anak.
Masa transisi menjadi ortu :
Kelahiran anak pertama, mrpkan p’ngalaman kelg. yg sangat penting, ini mrpkan krisis
dlm kelg.
Hasil penelitian Lemaster, 1957 t’hadap 46 ortu, yg berusia 25-35 th, t’dapat 17 % tdk
m’punyai masalah atau masalah sedang, sisanya m’punyai masalah berat.
Masalah yg lazim dilaporkan
Suami merasa diabaikan (paling sering).
T’dapat perselisihan & argumen antara suami/isteri.
Lelah sepanjang waktu.
K’hidupan sexual & sosial t’ganggu & menurun setelah kelahiran anak
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia
5 tahun.
Tugas perkembangn
1.Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa
aman
2. Membantu anak untuk bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan masyarakat.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
Masalah Kesehatan
1. Penginfeksidan menular
2. Cidera dan kecelakaan, jatuh, luka bakar, laserasi, keracunan
3. Penurunan kepuasan pasangan
4. Sibling rivalry ( persaingan kakak beradik)
5. KB
6. Tumbuh- Kembang
7. Masalah pengasuhan anak : membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan,
menelantarkan anak, dan keamanan rumah
8. Masalah komunikasi keluarga
1. Resiko cidera
2. Resiko trauma
3. Resiko keracunan
4. Resiko infeksi
5. Gangguan penanganan pemeliharaan rumah
6. Perubahan menjadi orangtua
7. gangguan komunikasi verbal
Tugas perkembangan
1. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
4. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk
bertanggung jawab.Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja
Tugas perkembangan
1.Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tua memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
Pada periode lanjut usia, terjadi berbagai penurunan kemampuan berpikir. Mereka juga
lebih banyak mengingat masa lalu dan sering kali melupakan apa yang baru diperbuatnya.
Kemampuan untuk memusatkan perhatian, berkonsentrasi dan berpikir logis menurun,
bahkan sering kali terjadi loncatan gagasan. Al-Qur’an menggambarkan peride ini sebagai
periode di mana manusia dipanjangkan umurnya pada umur yang paling lemah.
“
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang terpenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan,
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial dari tiap anggota keluarga.
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat.
3.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan
kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu
perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA