Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP TUMBUH KEMBANG KELUARGA

O
L
E
H

GUSMALINDA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Keperawatan
Maternitas tentang Asuhan Keperawatan pada Gangguan Kehamilan dan Post Partum
“Konsep KET,Abortus dan HPP”

Tugas ini telah saya kerjakan dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian tugas ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaikinya.

Akhir kata saya berharap semoga dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Padang, Oktober 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah
berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh
peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah
garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan
keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab
itu disini akan dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di
Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah
satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target
pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga
secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak
dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga
dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.

1.2 Rumusan Masalah


Ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu :
1.2.1 Apa yang dimaksud keluarga ?
1.2.2 Apa saja Tipe/Bentuk Keluarga ?
1.2.3 Apa fungsi keluarga ?
1.2.4 Bagaimana Tumbuh kembang Keluarga itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP TUMBUH KEMBANG KELUARGA

2.1 PENGERTIAN KELUARGA


Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hudup dalam satu rumah
tangga,berinteraksi satu sama lain dan masing –masing mempunyai peran menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan .

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah,adopsi atau perkawinan.

Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan erat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi keluarga merupakan sekumpulan orang yang
terikat oleh ikatan perkawinan,darah,serta adopsi dan tinggal dalam satu rumah.

2.2 TIPE KELUARGA

1.Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan anak yg tinggal dalam satu rumah dalam
ikatan perkawinan.

2.Extended Family
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,misalnya
kakek,nenek,keponakan,saydara sepupu,paman,bibi dan lainnya

3.Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,tinggal
dalam satu rumah dengan anak-anaknya.baik bawaan dari perkawinan lama atau
perkawinan baru.

4.Middle Age/Aging Couple


Suami sebagai pencari uang,istri dirumah atau keduanya bekerja di rumah dan anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah

5.Dyalic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satui
bekerja dirumah.

6.Singel Parent
orang tua tunggal akibat perceraian/kematian pasangannya.
7.Dual Carier
Suami istri yang keduanya bekerja tampa anak.

8.Commuter Maarried
Suami istri keduanya bekerja dan tinggal terpisah.

9.Singel Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri tampa ada keinginan untuk menikah.

10.Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

11.Institutional
Anak-anak atau orang dewasa yang tinggal di panti.

12.Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan dengan anak-anak dan bersama-sama
dalam menyediakan fasilitas.

13.Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunan yang sudah menikah.

14.Unmarried Parent and child


Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki,anaknya diadopsi.

15.Cohibing Couple
Dua orang/satu pasangan tanpa menikah tinggal bersama.

2.3 FUNGSI KELUARGA


1. Fungsi Afektif,Memenuhi kebutuhan psikologi keluarga
2. Fungsi Sosialisasi,memfasilitasi sosialisasi anak yng bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota masyarakat yang produktif.
3. Fungsi Reproduksi,Untuk melanjutkan generasi/keturunan.
4. Fungsi Ekonomi,Menyediakan sumber ekonomi.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan,Menyediakan kebutuhan fisik,makanan,pakaian,tempat
tinggal dan perawatan kesehatan.
2.4 TUMBUH KEMBANG KELUARGA

1.Tahap pertama, pasangan baru atau keluarga baru.


Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu yaitu suami dan istri
membentuk keluarga baru melalui perkawinan yang sah.
Suami istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing.Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak
keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya.

Tugas perkembangan
1.Membina hubungan intim danmemuaskan.
2. membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
3. mendiskusikan rencana memiliki anak.

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga
istri dan keluarga sendiri.

Masalah kesehatan:
Penyesuaian sexual dan peran perkawinan
Penyuluhan dan konseling KB
Penyuluhan dan konseling prenatal
Komunikasi Verbal

• Peran perawat :
Fasilitator, Nara sumber, Mendengar dg serius, Empati, Menindak lanjuti; klarifikasi,
memberikan dorongan untuk dg eksplorasi fikiran dan perasaan.

Intervensi:
 kognitif/pengetahuan;
* M’berikan informasi ttg komunikasi efektif
* Pendidikakan Keluarga
* M’bantu kelg. dlm p’mecahan masalah
* M’bantu kelg. memiliki pandangan positif t’hadap situasi
Contoh : Marah ( pasien t’singgung, sakit hati, ditolak Kelg. B’respon positif: Bukan
berbalik marah/ b’musuhan

Afektif/sikap:
* Mengubah Ekspresi emosi mjd komunikasi yg intens,
* Kualitas komunikasi di modifikasi.
• M’ bantu kelg. M’eksplorasi dan m’bagi perasan satu sama lain, shg keb. Emosional
dapat di sampaikan dan direspon dg baik, t’ciptanya komunikasi yang jelas,
mempermudah upaya-upaya, p’mecahan masalah.
Prilaku/psikomotor
* M’bantu kelg. Belajar cara2 komuniksai yg lebih sehat

2. Tahap kedua,Keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama

Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.

Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:


1. Persiapan menjadi orang tua
2. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan
kegiatan.
3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua
berinteraksi dan merawat bayi.Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang
positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

Askep klg dg child bearing

Mulai dari hamil s.d bayi berusia 30 bln


Askep kelg. bumil & menyusui,Hamil yg kurang atau tdk terencana
@. Morbilitas dan mortalitas ibu-anak tinggi.
@. M’nelantarkan anak.
@. Sehat -sakit Ortu.
@. Masalah-masalah pd p’kembangan Anak.
@. P’selisihan dalam p’kawinan.

Masalah kesehatan
• Pendidikan maternitas pd. Kelg : perawatan masa nifas
• Perawatan bayi : perawatan tali pusat
• Pengenalan dan penanganan fisik secara dini
• Rencana KB dan Interaksi Kelg.
Masalah lain
• Ketidak adekuatan yankes perawatan anak
• Kurang fasilitas perawatan anak untuk ibu bekerja
• Hub. Anak dg orang tua
• Masalah-masalah m’asuh anak
• Kelalaian thdp anak
• Masalah-masalah transisi peran orang tua

Kelahiran
• Bahagia,
• Takut, khwatir, hal ini berkurang setelah bbrp hari karena ibu dan bayi saling mengenal.
• Kebahagian b’akhir setelah sampai di rumah
• Pasangan tiba-tiba b’selisih kerena perubahan peran , ini mrpk saat yang sulit :
# P’rasaan tidak adekuat jadi ortu.
# Kurang bantuan dari kelg. Teman.
• Nasehat yg m’nimbulkan komplik dari kelg. & teman
• Sering t’bangun tengah malam shg ibu terasa letih secara fisik & psikologis :
• Tugas sbg Ibu Rumah Tangga, Ibu pekerja, M’rawat bayi, M’derita sakit (Sectio Cecaria,
Partus lama, kesulitan melahirkan).

KEDATANGAN BAYI :
• P’rubahan2; Keseimbangan kelg. berubah, Kelg. Mempunyai peran yg baru (sebagai
ayah/ibu, nenek/kakek).
• Sangat berarti bagi saudaranya sama dengan pasangan baru menikah.
• Kedudukan sbg ortu mrpk t’amat penting bagi semua pasangan, namun sebagian pasangan
merasakan sbg perubahan hidup yg sangat sulit, ini dikarenakan perubahan peran yg
mendadak & tdk dipersiapkan menjadi ortu.

Perubahan sosial
Wanita b’kerja di luar rumah & b’karier.
Peningkatan angka p’ceraian & masalah p’kawinan.
P’gunaan alat kontrasepsi & aborsi.
Peningkatan biaya perawatan & memiliki anak mrpk faktor yg m’yulitkan pd tahap awal
siklus k’hidupan mengasuh anak.
Masa transisi menjadi ortu :
Kelahiran anak pertama, mrpkan p’ngalaman kelg. yg sangat penting, ini mrpkan krisis
dlm kelg.
Hasil penelitian Lemaster, 1957 t’hadap 46 ortu, yg berusia 25-35 th, t’dapat 17 % tdk
m’punyai masalah atau masalah sedang, sisanya m’punyai masalah berat.
Masalah yg lazim dilaporkan
Suami merasa diabaikan (paling sering).
T’dapat perselisihan & argumen antara suami/isteri.
Lelah sepanjang waktu.
K’hidupan sexual & sosial t’ganggu & menurun setelah kelahiran anak

3. Tahap ketiga Keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia
5 tahun.

Tugas perkembangn
1.Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa
aman
2. Membantu anak untuk bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan masyarakat.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

Masalah Kesehatan

1. Penginfeksidan menular
2. Cidera dan kecelakaan, jatuh, luka bakar, laserasi, keracunan
3. Penurunan kepuasan pasangan
4. Sibling rivalry ( persaingan kakak beradik)
5. KB
6. Tumbuh- Kembang
7. Masalah pengasuhan anak : membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan,
menelantarkan anak, dan keamanan rumah
8. Masalah komunikasi keluarga

Masalah keperawatan yang mungkin muncul

1. Resiko cidera
2. Resiko trauma
3. Resiko keracunan
4. Resiko infeksi
5. Gangguan penanganan pemeliharaan rumah
6. Perubahan menjadi orangtua
7. gangguan komunikasi verbal

. Peran Perawat pada Keluarga


 Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak
 Pendidik : tindakan perawatan / pertolongan pertama dan kegawatan, perawatan gigi
 Pemecah masalah : dukungan penjelasan tentang penguasaan tugas-tugas
perkembangan anak usia pra- sekolah
 Fasilitator : KB, alat kontrasepsi

4.Tahap keempat, Keluarga dengan anak sekolah


Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat
anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal
sehingga keluarga sangat sibuk.Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki
minat sendiri.Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.

Tugas perkembangan keluarga.


1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk
bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
5.Tahap kelima, Keluarga dengan anak remaja
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.

Tugas perkembangan
1. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
4. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk
bertanggung jawab.Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja

6.Tahap keenam, Keluarga dengan anak dewasa


Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.

Tugas perkembangan
1.Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tua memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

7.Tahap ke tujuh, Keluarga usia pertengahan


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap
sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.
Tugas perkembangan
1.Mempertahankan kesehatan.
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
3. Meningkatkan keakraban pasangan.
Pada tahap ini fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang,
olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.
8. Tahap ke delapan, Keluarga usia lanjut
Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya
meninggal.
Tugas perkembangan
1.Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.
3. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
4. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
5. Melakukan life review.
6. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada
tahap ini.

Pada periode lanjut usia, terjadi berbagai penurunan kemampuan berpikir. Mereka juga
lebih banyak mengingat masa lalu dan sering kali melupakan apa yang baru diperbuatnya.
Kemampuan untuk memusatkan perhatian, berkonsentrasi dan berpikir logis menurun,
bahkan sering kali terjadi loncatan gagasan. Al-Qur’an menggambarkan peride ini sebagai
periode di mana manusia dipanjangkan umurnya pada umur yang paling lemah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang terpenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan,
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial dari tiap anggota keluarga.
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat.

3.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan
kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu
perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Keperawatan Keluarga dan komunitas (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia)


Murwani,S.Kep.Ns.Arrita.2008.Asuhan keperawatan keluarga.Mitra cendikia.
http://gloriabetsy.blogspot.com/2012/12/konsep-keluarga-sejahterah.html
BKKBN, Pendataan Keluarga (http://www.bkkbn.go.id/privince/yogya/MENU 04.htm).
Lihat juga Ade Cahyat, Bagaimana Kemiskinan Diukur? (Bogor: Governance Brief,2004),5.
http://www.cifor.cgiar.org
Proverawati,atikah dan eni rahmawati.2012.prilaku hidup bersih dan sehat

Anda mungkin juga menyukai