Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Asuhan Keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan dewasa”

Dosen pembimbing :
Sutrisno, S. Kep.,Ns.,MAN

Disusun Oleh Kelompok 6


Citra Cahaya 190101085
Eva Mardiana Hidayah 190101069
Evvie Yuliasari Pratiwi 190101084
M Akhyar Alfajri 190101086
Nur wahyu 190101087
Denalia Sartika 190101144

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

S1 KEPERAWATAN

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya
di akhirat nanti.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah “Asuhan Keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan dewasa”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Pringsewu,28 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan

Bab 2 Pembahasan
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi
dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
satunya adalah belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu
menyelesaikan berbagai masalah yang timbul. Orang tua diharapkan dapat
membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengatasi
masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga sebagai tempat
untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak. Salah satu aspek
penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga
merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak
memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga. Tujuan utama dari
keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung semua harpan-harapan dan
kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubah sampai taraf tertentu
hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota individu
dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi,
dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan
dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan
anak pertama meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong,
ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak
panjang, tergantung pada beberapa banyak anak yang ada dalam rumah atau
berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah setelah
tamat dati SMA dan perguruna tinggi. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak
persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas
perkembangan menjadi penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari
sebuah rumah tangga dengan anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya
terdiri dari sepasang suami dan istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi
keluarga menjadi sebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-
anak yang dewasa ke dalam kehidupan yang sendiri (duvall, 1977).
Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil peran kakek-nenek
perubahan lainnya dalam peran maupun dalam citra diri mereka.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Penulisan Umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga
dengan tahap anak usia dewasa awal.
2. Tujuan Penulisan Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga secara umumnya.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga dengan
tahap anak usia dewasa awal.
c. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan asuhan
keperawatan keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan dari beberapa komponen yang
saling berinteraksi satu dengan lainnya (Logan’s, 2004). Keluarga adalah sebagaimana
sebuahkesatuan yang komplek dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari
beberapakomponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu ( Illis,
2004 ).Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih masing-
masingmempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan
nenek.(Raisner, 2009). Duvall (1986, dalam Ali, 2009 ), menguraikan bahwa keluarga
adalahsekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan
untukmenciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental,emosional, serta sosial dari setiap anggota keluraga.
Istilah keluarga akan menghadirkan gambaran adanya individu dewasa dan anak
yanghidup bersama secara harmonis dan memuaskan. Keluarga bukan sekedar gabungan dan
jumlah dari beberapa individual. Keluarga memiliki keragaman seperti anggotaindividunya
dan klien memiliki nilai - nilai tersendiri mengenai keluarganya yang harusdihormati.
Keluarga sebagai suatu kelompok hubungan yang indentifikasi klien sebagaikeluarga atau
jaringan individu yang mempengaruhi kehidupan masing - masing tanpamelihat adanya
hubungan biologis atau pun hukum (Perry, 2009, hal 202).Menurut (Friedman, 1998),
membuat defenisi yang berorientasi pada tradisi dandigunakan sebagai referensi secara luas :

1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darahdan
ikatan adopsi.
2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah,atau
jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tanggatersebut
sebagai rumah mereka
3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran – peran
sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki laki dan anak perempuan,
saudara dan saudari
4. keluarga sama – sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang di ambil dari
masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri

B. Tipe keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam
polakehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarg berkembang
mengikuti. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga (Suprajitno, 2004).
Menurut (Friedman, 2009), adapun tipe keluarga sebagai berikut :
1. Tipe keluarga tradisionala.
a. Keluarga Inti (The nuclear family)Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak
(kandung atau angkat).
b. Keluarga DyadSuatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
c. Single ParentKeluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung atau
angkat).Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
d. Single adult living aloneSuatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang dewasa hidup
sendiri.
e. The childlessKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah, bisa disebabkan
karenamengejar karir atau pendidikan.
f. Keluarga Besar (The extended family)Keluarga yang terdiri dari keluarga inti
ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain

2. Tipe keluarga non tradisional


a. Keluarga Orang Tua Tunggal Tanpa Menikah (The unmerrid teenage
mother).Keluarga yang terdiri dari 1 orang dewasa terutama ibu dan anak dari
hubungantanpa nikah.
b. The step parents familyKeluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune familyKeluarga yang terdiri dari lebih dari satu paangan monogami
yangmenggunakan fasilitas secara bersama.
d. The nonmarrital hetero seksual cohabiting familyKeluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
e. Keluarga Homoseksual (Gay and lesbian family) Seorang yang mempunyai
persamaan seks tinggal dalam 1 rumah sebagaimana pasangan suami istri.
f. Cohabitating coupleOrang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena alasantertentu.
g. Groupmarriage familyBeberapa orang dewasa yang telah merasa saling
menikah berbagi sesuatutermasuk seks dan membesarkan anak

C. Fungsi Keluarga
Fungsi Keluarga berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan
basis kekuatankeluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan
melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagian dan kegembiraan dari seluruhanggota
keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif.Hal tersebut
dipelajari dan dikembangan melalui interaksi dan hubungan dalamkelurga. Dengan demikian
kelurga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif,seluruh keluarga dapat mengembangkan
konsep diri yang positif. Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan
kabahagian keluargakeretakan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah
kelurgatimbul karena fungsi afektif keluarga tidak terpenuhi.

D. KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA


Menurut Hurlock (1991: 247-252), ciri-ciri umum perkembangan fase usia dewasa
awalsebagai berikut:
1. Masa pengaturan, usia dewasa awal merupakan saat ketika seseorang mulaimenerima
tanggungjawab sebagai orang dewasa.
2. Usia reproduktif, usia dewasa awal merupakan masa yang paling produktif
untukmemiliki keturunan, dengan memiliki anak, mereka akan memiliki peran
barusebagai orang tua.
3. Masa bermasalah, pada usia dewasa awal akan muncul masalah-masalah baru yang
berbeda dengan masalah sebelumnya, diantaranya masalah pernikahan.
4. Masa ketegangan emosional, usia dewasa awal merupakan masa yang memiliki
peluang terjadinya ketegangan emosional, karena pada masa itu seseorang berada
pada wilayah baru dengan harapan-harapan baru, dan kondisi lingkungan serta
permasalahan baru.
5. Masa keterasingan sosial, ketika pendidikan berakhir seseorang akan memasukidunia
kerja dan kehidupan keluarga. Seiring dengan itu, hubungan dengan kelompokteman
sebaya semakin renggang.
6. Masa komitmen, pada usia dewasa awal seseorang akan menentukan pola hidup baru,
dengan memikul tanggungjawab baru dan memuat komitmen-komitmen barudalam
kehidupan.
7. Masa ketergantungan, meskipun telah mencapai status dewasa dan
kemandirian,ternyata masih banyak orang dewasa awal yang tergantung pada pihak
lain.
8. Masa perubahan nilai, jika orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota
kelompokorang dewasa.
9. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
10. Masa kreatif, masa dewasa awal merupakan puncak kreativitas

E. tugas perkembangan
Sudah umum diakui bahwa suatu perkembangan tidak berhenti pada waktu
orangmencapai kedewasaan fisik pada masa remaja atau kedewasaan sosial pada masa
dewasaawal. Selama manusia berkembang maka akan terjadi perubahan-perubahan
yakni perkembangan-perkembagan yang dialami oleh individu tersebut.Perubahan tersebut
terjadi pada fungsi biologis dan motoris, pengamatan dan berpikir,motif-motif dan kehidupan
afeksi, hubungan sosial serta integrasimasyarakat.
Perubahan fisik yang menyebabkan seseorang bekurang harapanhidupnyadisebut
proses menjadi tua. Proses ini merupakan sebagian dari padakeseluruhan proses menjadi tua.
Proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktorkehidupan bersama dan faktor pribadi
orang itu sendiri, yaitu regulasi diri sendiri.
Perkembangan dalam arti tumbuh, bertambah besar, mengalami diferensiasi,
yaitusebagai proses perubahan yang dinamis pada masa dewasa berjalan bersama
keadaanmenjadi tua. Dalam hal ini ada tiga macam perubahan, yaitu dalam tubuh orang
yangmenjadi tua, dalam kedudukan sosial, dan dalam pengalaman batinnya.Berbagai
perubahan ini terjadi selama hidup seseorang meskipun tidak harus terkait padausia tertentu
secara eksak. Tempo dan bentuk akhir proses penuaan berbeda-beda padaorang yang satu
dengan orang yang lain.Seperti halnya sulit untuk menentukan kapan dimulainya fase
dewasa, begitu pula dirasasulit untuk menunjukkan kapan dimulainya proses menjadi tua. Hal
itu sebetulnya tidakterlalu penting bila pendapat mengenai orang lanjut usia tidak diwarnai
oelh gambarancitra yang negatif seperti yang ada pada masyarakat pada umumnya. (F.J.
Monks. 2006.323-324)
Berikut tugas perkembangan pada keluarga dewasa :
1. Mencari dan menemukan calon pasangan hidup
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memilikikematangan
fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu
melakukakn hubungan seksual denga lawan jenisnya, asalkanmemnuhi persyaratan
yang sah (perkawinan yang resmi). Untuk sementara waktu,dorongan biolohid
tersebut mungkin akan ditahan terlebih dahulu Mereka akan beruapaya mencari calon
teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk
membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria
usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai persyaratan pasangan
hidupnya. Setiap orang mempunyaikriteria yang berbeda-beda.
2. Membina kehidupan rumah tangga
Sikap yang mandiri merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligusdijadikan
sebagai persiapan untuk memaasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun,
lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina,danmengembangkan
kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapatmencapai kebahagiaan
hidup
3. Meniti karir dalam rangkan memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau
universitas,umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu
dankeahliannya, mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat
yangdimiliki.
F. peran perawat pada keluarga dewasa
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluargameliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjangwaktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.
Padasetiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar
tahapantersebut dapat dilalui dengan sukses.
Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugas
perkembangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya
masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensialatau
aktual.
Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain:
 Nasehat meningkatkan hubungan antara anggota keluarga
 Nasehat untuk hidup mandiri
 Nasehat kepada anak dewasa yang akan memulai sebuah keluarga

G. asuhan keperawatan

A. pengkajian
Ketika mengkaji dewasa awal dan tengah, perawat harus mempertimbangkan
perbandingan tugas perkembangan mereka dan juga membedakan tahap sertakonsekuensi
perkembangan baik psikologi dan biologis.
1. Perkembangan PsikologisDewasa muda telah melengkapi pertumbuhan fisiknya pada usia
20 tahun.Pengecualian pada hal ini adalah wanita hamil dan menyusui. Perubahan
fisik,kognitif dan psikososial serta masalah kesehatan pada wanita hamil dan keluargausia
subur sangat luas. Pengkajian gaya hidup pribadi dewasa awal meliputi pengkajian kepuasan
hidupsecara umum, yaitu:
 Hobi dan Minat
 Kebiasaan meliputi : diet, tidur, olah raga, perilaku seksual dan penggunaankafein,
alcohol dan obat terlarang
 Kondisi rumah meliputi : rumah, kondisi ekonomi, jenis asuransi kesehatan danhewan
peliharaan
 Lingkungan pekerjaan meliputi : jenis pekerjaan, pemajanan terhadap fisik danmental.

2. Perkembangan Kognitif
Kebiasaan berpikir rasional meningkat secara tetap pada masa dewasa awal
dantengah. Pengalaman pendidikan formal dan informal, pengalaman hidup secaraumum dan
kesempatan pekerjaan secara dramatis meningkatkan konsep individu, pemecahan masalah
dan keterampilan motorik.

3.Perkembangan Psikososial
Kesehatan emosional dewasa awal berhubungan dengan kemampuan
individumengarahkan dan memecahkan tugas pribadi dan social. Dewasa awal
kadangterjebak antara keinginan untuk memperpanjang masa remaja yang tidak adatanggung
jawab dan memikul tanggung jawab dewasa. Namun pola tertentu ataukecenderungan relatif
dapat diperkirakan. Antara usia 23-28 tahun, arang dewasamemperbaiki perpepsi diri dan
kemampuan berhubungan. Dari usia 29-34 tahunorang dewasa mengarahkan kelebihan
energinyaterhadap pencapaian dan penguasaan dunia sekitarnya. Usia 35-43 tahun adalah
waktu ujian yang besar daritujuan hidup dan hubungan. Perubahan telah dibuat dalam
kehidupan pribadi, sosialdan pekerjaan. Seringkali stress dalam ujian ini mengakibatkan
“krisi usia baya”
ketika pasangan dalam pernikahan, gaya hidup dan pekerjaan dapat berubah.

4.Stress Pekerjaan
Stres pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu. Kebanyakandewasa
awal dapat mengatasi krisis dari hari ke hari. Stres situasi pekerjaansituasional dapat terjadi
ketika atasan baru memasuki tempat pekerjaan, tenggatwaktu hampir dekat, atau seorang
pekerja diberi tanggung jawab baru atau besar.Kecenderungan terbaru pada dunia bisnis saat
ini dan faktor risiko stres pekerjaanmenurun, yang memicu peningkatan tanggung jawab
pegawai dengan posisinyalebih sedikit dalam struktur perusahaan. Stres pekerjaan juga
terjadi jika seseorangtidak puas pada pekerjaan atau tanggung jawabnya. Karena setiap
individumenerima pekerjaan yang berbeda, maka tiap stresor bervariasi pada setiap
klien.Pengkajian perawat pada dewasa awal harus meliputi deskripsi pekerjaan yang
biasadilakukan dan pekerjaan saat ini jika berbeda. Pengkajian pekerjaan juga
meliputikondisi dan jam kerja, durasi bekerja, perubahan pada kebiasaan tidur atau
makan,dan tanda peningkatan iritabilitas dan kegugupan.

5.Stress Keluarga
Setiap keluarga mempunyai berbagai peranan dan pekerjaan yang dapat
diprediksiuntuk anggota keluarganya. Peran ini memungkinkan keluarga berfungsi
danmenjadi bagian efektif dalam masyarakat. Salah satu peran penting adalah
kepalakeluarga. Bagi kebanyakan keluarga, salah satu orang tua adalah pemimpin
keluargaatau kedua orang tua berperan coleader. Dalam keluarga orang tua tunggal, orang
tuaatau adakalanya seorang anggota keluarga besar menjadi kepala keluarga. Ketika
perubahan akibat dari penyakit, krisis keadaan dapat terjadi. Perawat harus mengkajifaktor
lingkungan dan keluarga termasuk sistem pendukung, penguasaan mekanismeyang biasa
digunakan oleh anggota keluarga.

D. Diagnosa keerawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada keluarga dewasa adalah :
1.Masalah Potensiala.
a. Gangguan proses keluarga b.
b. Gangguan penampilanc.
c. Gangguan proses berpikird.
d. Gangguan pemeliharaan kesehatane.
e. Gangguan peyalahgunaan zatf.
f. Gangguan pola seksualg.
g. Konflik peran keluargah.
h. Konflik pengambilan keputusani.
i. Ketidakefektifan koping keluarga j.
j. Hambatan interaksi socialk.
k. Ketidakberdayaanl.
l. Defisit pengetahuanm.
m. Defisit perawatan dirin.
n. Perubahan kebutuhan nutrisi
2. Masalah Resiko
a. Risiko perubahan peran orang tua
b. Risiko penularan infeksic.
c. Risiko kesepiand.
d. Risiko cedera

3. masalah potesial
a. Potensial berkembangnya koping keluarga
b. Potensial pemeliharaan kesehatan

C. INTERVERENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan koping keluarga berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber psikologi
untuk beradaptasi terhadap proses meninggalkan rumah, pilihan karierANALISA DATA
Data Mayor :
 Pengungkapan ketidakmampuan untuk mengatasi atau menerima bantuan
 Penggunaan mekanisme koping yang tidak sesuai
 Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan
Data Minor :
 Rasa khawatir, ansietas
 Melaporkan tentang kesulitan dengan stress kehidupan
 Ketidaefektifan partisipasi social
 Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar
 Perubahan pola komunikasi yang biasa
Intervensi :
a.Kaji status koping individu saat ini
 Kaji kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta
 Dengarkan dengan cermat dan amatiwajah, gerak tubuh, kontak mata,intonasi, dan
intensitas suara
b. Berikan dukungan jika individu berbicara
 Tenangkan bahwa perasaan yang dimulainya memang sulit
 Jika individu menjadi pesimis, upayakan untuk lebih member harapan pandangan
realistisc.
c. Dorong untuk melakukan evaluasi diri tentang perilakunya
 Apa hal tersebut berguna bagi anda?
 Bagaimana hal tersebut dapat membantu?
d. Bantu individu untuk memecahkan masalah dengan cara yang konstruktif
 Apa yang menjadi masalah
 Siapa yang akan bertanggungjawab terhadap masalah tersebut
 Apa keuntungan dan kerugian dari setiap pilihane.
e. Bicarakan alternative yang mungin timbul (misalnya membicarakan denganorang terdekat)
f. Berikan kesempatan untuk belajar dan menggunakan teknik pelaksanaanstress (misalnya
jogging, yoga)

2..

Anda mungkin juga menyukai