Anda di halaman 1dari 39

TATALAKSANA PEMANFAATAN

TAMAN OBAT KELUARGA


UNTUK ASUHAN MANDIRI

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
LATAR BELAKANG
• INDONESIA KAYA DENGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
(± 30.000 SPESIES TANAMAN)

• SEBAGIAN BESAR MEMILIKI KHASIAT/POTENSI SEBAGAI


TANAMAN OBAT (± 940 SPESIES TANAMAN)

MENANAM TANAMAN YANG BERKHASIAT SEBAGAI


OBAT MERUPAKAN PILIHAN DALAM MENINGKATKAN
KESEHATAN MASYARAKAT SECARA MANDIRI

Pemerintah berupaya memasyarakatkan tanaman


berkhasiat obat melalui Taman Obat Keluarga
(TOGA)
PEMANFAATAN TOGA UNTUK
GANGGUAN KESEHATAN RINGAN
KEGUNAAN
• Digunakan untuk gangguan penyakit ringan
atau keadaan darurat sebelum mendapat
pelayanan kesehatan
• Bila dalam waktu tiga hari belum ada tanda-
tanda kesembuhan segera dibawa ke
puskesmas
• Aturan pakai harus ditepati dan disesuaikan
dengan umur penggunanya
TAKARAN
Ukuran dan takaran yang digunakan adalah yang biasa dikenal oleh masyarakat, seperti :
 Gelas  Gelas belimbing, 1 gelas = 200 cc
 Cangkir  Cangkir teh, 1 cangkir = 100 cc
 Sendok  Sendok makan, 1 sendok = 15 cc
 Genggam  1 genggam tangan penderita  
 Jari Tangan  1 Jari = ukuran panjang 1 telunjuk penderita.
 Ibu Jari  Sebesar ibu jari jempol penderita
 Helai  Lembar, satuan ukuran daun yang lebar seperti daun pepaya, dadap serep

 Pelepah  1 pelepah tanaman lidah buaya yang panjangnya = 10 cm

 Sebesar Telur  Biasa disebut sebesar telur itik atau ayam kampung atau sebesar telur burung
    merpati
   Identik 150 – 200 gram
tapi bila tidak ada keterangan, maka yang dimaksud sebesar telur ayam

 Secukupnya  Ukuran secukupnya digunakan pada penggunaan bahan yang nilainya


sedikit seperti garam, gula, air dan lain-lain

 Sejimpit  digunakan biasanya untuk bahan herba yang penggunaanya dalam


jumlah sedikit karena fungsinya yang keras seperti sambiloto

 Seujung kuku  biasanya digunakan pada bahan yang penggunaanya sedikit seperti
kapur sirih (enjet)
CARA MEMBUAT RAMUAN
1.Higyene sanitasi
a. Bahan Ramuan
• Cuci bersih seluruh bahan ramuan dengan air bersih dan mengalir
• Tiriskan bahan ramuan dengan wadah yang bersih
• Rajang bahan ramuan sesuai kebutuhan
b. Peralatan
• Peralatan yang digunakan harus bersih dan kering
• Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
• Cuci bersih dan keringkan peralatan setelah digunakan
• Simpan di dalam lemari perkakas
c. Peramu
• Kondisi fisik peramu harus dalam keadaan sehat
• Cuci tangan dengan cara yang benar sebelum meramu
• Gunakan masker, tutup kepala dan celemek
• Selalu cuci tangan setiap penggantian tahapan proses pembuatan ramuan
2. Penyiapan Bahan Baku (simplisia)
a. Berwarna cerah.
b. Yang telah tua/masak sempurna dan dalam keadaan
segar, Buah tidak keriput. Kulit batang tidak retak.
c. Pilih yang masih utuh dan tidak rusak
d. Tidak terserang hama dan yang tidak bercendawan
atau berjamur
e. Tidak memilih buah, daun, bunga, kulit umbi yang
telah berubah warna atau layu
3. Penyiapan Alat
Jenis peralatan antara lain :
– Periuk (kuali) dari tanah liat atau panci dari bahan
gelas/kaca atau stainless steel.
– Pisau atau spatula/pengaduk yang terbuat dari
bahan kayu
– Saringan dari bahan plastik atau nilon

Jangan menggunakan peralatan dari bahan


alumunium atau timah, tembaga karena dapat
bereaksi dengan bahan kimia tertentu dari bahan
tanaman yang dapat meracuni (menjadi toksik) dan
mengurangi khasiat tanaman obat tersebut.
4. Cara Pembuatan
Beberapa teknik membuat ramuan, diantaranya:
• Infusa adalah proses penyarian terhadap bahan
ramuan dengan air pada suhu 90ᵒC selama 15 menit.
Umumnya untuk bahan tanaman yang lunak. Contoh:
daun, bunga
• Dekok adalah proses penyarian terhadap bahan
ramuan dengan air pada suhu 90ᵒC selama 30 menit.
Umumnya untuk bahan tanaman yang keras. Contoh:
akar, batang
• Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat yang
dapat larut dari simplisia dengan pelarut yang sesuai.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan ramuan,
diantaranya:
a. Jika merebus sebaiknya menggunakan api kecil.
b. Alat-alat yang digunakan harus bersih.
c. Biasanya dalam merebus simplisia herba, air disisakan
menjadi setengahnya.
d. Jika herba berupa teh atau simplisia yang harus diseduh,
maka menggunakan air dengan suhu 80 derajat.
e. Masukan bahan ramuan yang mengandung minyak atsiri
setelah mau diangkat dan ditutup, untuk ramuan yang
bentuk kayu dapat dimasukkan di awal agar zat obat
dapat keluar dengan maksimal.
5. Cara Penyajian
Cara penyajian ramuan, diantaranya:
a. Penyajian untuk dikonsumsi
1) Rebusan, disajikan dengan menyaring hasil rebusan kemudian cairan sari
diminum hangat-hangat
2) Seduhan, disajikan dengan mengendapkan bahan ramuan yang sudah direndam
air panas atau menyaringnya kemudian cairan sari diminum hangat-hangat
3) Perasan, disajikan dengan meminum cairan sari dari bahan ramuan yang diperas

b. Penyajian untuk penggunaan luar


1)Tapal, disajikan dengan menempelkan bahan ramuan yang ditumbuk kebagian
tubuh yang sakit.
2)Balur, disajikan dengan menggosokkan atau membalurkan bahan ramuan yang
ditumbuk kebagian tubuh yang sakit.
3)Oles, disajikan dengan mengoleskan bahan ramuan dalam bentuk cair kebagian
tubuh yang sakit.
4)Mandi, dilakukan dengan menyiramkan atau merendam tubuh dengan cairan
rebusan bahan ramuan.
c. Penyajian untuk penggunaan penguapan
1)Ratus, disajikan dengan membakar bahan
ramuan kemudian uapnya diarahkan
kebagian tubuh tertentu.
2)Sauna, disajikan dengan merebus bahan
ramuan kemudian uapnya diarahkan ke
seluruh tubuh dalam ruangan tertutup.
CARA PENYIMPANAN
Ramuan yang sudah dibuat dapat disimpan sesuai dengan jenis sediaannya.
a. Ramuan Rebusan/Godogan : Dapat disimpan di dalam kulkas selama 3
hari menggunakan wadah tertutup
b. Ramuan Seduhan : Dapat disimpan dalam wadah tertutup maksimal 24
jam
c. Ramuan Perasan : Sebaiknya tidak disimpan
d. Ramuan Tapal : Dapat disimpan dalam wadah tertutup dalam suhu
ruang
e. Ramuan Balur : Dapat disimpan dalam wadah tertutup dalam suhu
ruang
f. Oles : Dapat disimpan dalam wadah tertutup dalam suhu ruang
g. Ramuan Rebusan untuk Mandi : Sebaiknya tidak disimpan
h. Ramuan Ratus: Sebaiknya tidak disimpan
i. Ramuan Sauna : Sebaiknya tidak disimpan
CONTOH
MEMBUAT
RAMUAN
MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
• Bahan ramuan :
o Temulawak 7 iris
o Meniran ½ genggam
o Pegagan 1/4 genggam
o Air 3 gelas
• Cara pembuatan :
Campurkan semua bahan kemudian direbus dalam air
mendidihselama 10 sampai 15 menit dengan api kecil.
• Cara pemakaian :
Diminum 2 kali sehari, pagi dan menjelang tidur malam.
KEPUTIHAN
Suatu penyakit yang diderita wanita karena keluarnya cairan
dari vagina secara berlebihan.
Bahan ramuan:
• Sirih 10 lembar
• Air 5 gelas
Cara pembuatan
Direbus sampai mendidih kurang lebih 15 menit
Cara pemakaian:
Air rebusan hangat-hangat kuku dipakai untuk membersihkan
keputihan dengan cara disiramkanke daerah kewanitaan.
Lakukan sehari 2 kali sampai sembuh
MEREDAKAN BATUK
Batuk merupakan reflek tubuh untuk membersihkan
jalan nafas, dari sesuatu yang mengganggu akibatadanya
sumbatan jalan nafasbagian bawah oleh penumpukan
lendir/dahak.

bahan ramuan :
•Rimpang kencur 2 jari
•Air matang hangat 3⁄4 cangkir.
Cara pembuatan
Kencur dikupas dan diparut (parutannya dialasi daun pisang),
tambahkan air 3⁄4 cangkir lalu diperas dan disaring dengan
menggunakan kain bersih/ saringan teh.
Cara pemakaian
Diminum 4-5 kali sehari 1 sendokmakan.

Keterangan Ramuan bisa juga digunakan


pada anak-anak usia di atas 12 tahun dan
dewasa. Untuk dewasa rimpang kencur
sebanyak 3jari.
NAFSU MAKAN
Keinginan makan yang berkurang atau menurun lebih dari 1
minggu dapat mengakibatkan kekurangan zat gizi.
bahan ramuan :
• Ketumbar 1 sendok teh
• Madu secukupnya
• Air 1 cangkir
Cara pembuatan
Ketumbar ditumbuk halus, seduh dengan air, setelah hangat
tambahkan madu dan aduk rata.
Cara pemakaian
Minum 1 kali sehari, selama1 minggu.
MENGATASI GATAL-GATAL
Gatal-gatal biduranditandaidengan warna kulit kemerahan disertai benjolan kecil yang
mempunyai batastegas yang menghilang secara perlahan-lahan. Biasanya merupakan
reaksi alergi.
Cara pemakaian
Diminum 2x sehari sebelum makan.
Keterangan Ramuan bisa juga digunakan untuk remaja, usia kerja dan lansia dengan bahan
• 3 biji umbi teki,
• 10 lembar sambiloto,
• Batang sereh sayur,
• 1 ibu jari rimpang lengkuas,
• air3gelas.
perhatian Hindari penggunaan untuk ibu hamil.
Cara pembuatan
Umbiteki, sereh sayur dan lengkuas dimemarkan. Semua bahandicampur dan direbus
dalam air mendidih selama 10-15 menit dengan api kecil
ANEMIA
Anemia atau kurang darah adalah kondisi sel darah merah kurang dari
normal. Disebabkan oleh kekurangan zat besi, pendarahan, kekurangan
vitaminB12, kekurangan asam folat. Kondisi ini biasa terjadi pada masa
haid.
bahan ramuan :
Daun Kelor2genggam
Air 2cangkir
Cara pembuatan :
Rebus air sampai mendidih, masukkan daun Kelor lalu matikan api.
Cara pemakaian Dewasa
• 2 kali sehari 1 cangkir Anak
• 2 kali sehari ½ cangkir daun Kelor
NYERI HAID
BAHAN RAMUAN
• Rimpang temulawak 3 iris
• Biji kedawung 8 butir
• Daun sembung 1/3 genggam
• Asam Jawa secukupnya
• Gula aren secukupnya
• Air 3 gelas
NYERI HAID
Cara pembuatan
Didihkan air, masukkan biji kedawung yang sudah
dimemarkan, setelah 5 menit masukkan rimpang temulawak,
asam jawa dan daun sembung. Rebus selama 10 menit,
masukkan gula aren menjelang rebusan akan diangkat.
Cara pemakaian
Diminum dalam keadaan hangat 2 kali sehari selama nyeri
haid.

Keterangan : Ramuan bisa juga digunakan pada selain remaja


putri.
MENGATASI KRAM OTOT
Kram otot/pegal linu tungkai bawah ditandai dengan ketegangan otot disertai rasa
nyeri.
Bahan ramuan :
• Daun landep ½ genggam
• Kapur sirih ½ sendok teh
• Air matang 2 sendok makan
Cara pembuatan
Daun landep dari jenis berbunga kuning ditumbuk halus dengan kapur sirih,
tambahkan air dan aduk sampai rata.
Cara pemakaian
Dilumurkan di bagian yang sakit 2 kali sehari. perhatian Hindari pemakaian
pada kulit yang peka.

Keterangan : ramuan ini hanya digunakan untuk dewasa.


MIGREN
Sakit kepala migrain ditandai dengan timbulnya rasa sakit
pada sebagian sisi kepala
Bahan ramuan:
• Bawang putih 1siung
• Pegagan 1 jumput
• Air 1½ gelas
Cara pembuatan :
Bawang putih dimemarkan, campurkan semua bahan
kemudian direbus dalam air mendidih selama 10-15
menit dengan api kecil.
MIGREN
Cara pemakaian
Diminum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas.
Perhatian hindari takaran yang berlebih.
Tidak diperkenankan bagi yang sedang
mengkonsumsi obat pengencer darah, ibu
Hamil dan yang sensitif terhadap bawang putih.

Keterangan : ramuan ini hanya bisa digunakan untuk


usia
MENGATASI STRES
Stres adalah suatu kondisi yang ditandai dengan ketegangan
pada tengkuk dan bahu disertai perasaan tidak tenang.
bahan ramuan :
• Pegagan 1 genggam
• Air 3 gelas
Cara pembuatan
Bahan direbus dalam air mendidih selama 10 menit.
Cara pemakaian
Diminum 3 kali sehari ¾ gelas.
MUAL MUNTAH
Mual adalah sensasi tidak nyaman pada perut bagian atas sehingga
menimbulkan rasa ingin muntah.
Muntah ditandai dengan keluarnya isi lambung melalui mulut.
bahan ramuan :
• Jahe emprit/jahe putih kecil2 ibu jari
• Gula Merah secukupnya
• Air 1 ½ gelas
Cara pembuatan
Didihkan air terlebih dahulu, setelah itu masukkan jahe yang telah
Dikupas dan dimemarkan, tambahkan gula merah yang telah
dipotong kemudian diaduk. Tutup panci dan matikan kompor.
Diminum dalam keadaan hangat-hangat kuku.
MUAL MUNTAH
Cara pemakaian
Minum ramuan jahe 2-3 kali sehari sampai rasa
mual hilang.
Perhatian hindari penggunaan untuk ibu hamil
dan penderita nyeri lambung.
Keterangan :
Ramuan bisa juga digunakan pada usia remaja,
usia kerja dan pada anak usia sekolah dengan
cara meminumnya sedikit demi sedikit.
DAYA TAHAN TUBUH
Daya tahan tubuh adalah kemampuan yang dimiliki
tubuh untuk melindungi diri dari
berbagai serangan penyakit.
Bahan ramuan :
• Jahe emprit/jahe merah 1 ibu jari
• Pegagan 1 jumput
• Temulawak 1 iris
• Gula merah secukupnya
• Air 1½ gelas
Cara pembuatan
Jahe dan temulawakdimemarkan. Pegagan
dan gula merah dipotongkecil-kecil. Semua
bahan dicampur dan direbus di dalam air
mendidih selama 10-15 menit dengan api
kecil.
Cara pemakaian Ramuan diminum hangat-
hangat 2 kali sehari sebanyak 1 gelas.
Perhatian Hindari penggunaan untuk ibu
hamil dan sedang mengonsumsi obat
pengencer darah.
SULIT TIDUR
Sulit tidur adalah kondisi kesulitan tidur
berulang atau mempertahankan tidur pulas.
Bahan ramuan :
• Biji pala 1/5 bagian
• Madu 1 sendok makan
• Air panas 1cangkir
Cara pembuatan
1/5 bagian biji pala ditumbuk halus. Seduh dengan 1cangkir
air hangat dan madu 1 sendok makan.
Cara pemakaian Diminum 1-2 kali sehari dalam keadaan
hangat
NYERI PINGGANG
Nyeripinggang adalah kondisi yang ditandai dengan ketegangan pada otot
pinggang disertai rasa nyeri.
Bahan ramuan:
• Jahe merah 1 jempol
• Sereh 2 batang
• Gula merah 1 sendok makan
• Garam seujung sendok teh
• Air 2 gelas
Cara pembuatan
Jahe dibakar dan memarkan, masukkan bersama sereh dalam air
mendidih. Tunggu 10 menit tambahkan gula merah serut dan garam, aduk-
aduk dan dinginkan.
Cara pemakaian Minum 2 kalisehari.
SESAK NAFAS
Sesak nafasditandai dengan suara yang
berbunyi/mengisaat mengeluarkan nafas.
Bahan ramuan :
• Patikan kebo 4 batang
• Gula secukupnya
• Air 3 gelas
Cara pembuatan
Masukkan Patikan kebo kedalam air mendidih biarkan
selama 10 menit masukkan gula secukupnya.
Cara pemakaian diminum 3 kali sehari
SEMBELIT
Ditandai dengan sulit dan jarangnya buang air
besar.
bahan ramuan :
• Buah mengkudu masak 2 buah
• Garam Secukupnya
Cara pembuatan
Buah mengkudu diparut, diberi garam sedikit,
diperas, disaring.
Cara pemakaian diminum 2 kali sehari.
5. Cara Penyajian
Cara penyajian ramuan, diantaranya:
a. Penyajian untuk dikonsumsi
1) Rebusan, disajikan dengan menyaring hasil rebusan kemudian cairan sari
diminum hangat-hangat
2) Seduhan, disajikan dengan mengendapkan bahan ramuan yang sudah direndam
air panas atau menyaringnya kemudian cairan sari diminum hangat-hangat
3) Perasan, disajikan dengan meminum cairan sari dari bahan ramuan yang diperas

b. Penyajian untuk penggunaan luar


1)Tapal, disajikan dengan menempelkan bahan ramuan yang ditumbuk kebagian
tubuh yang sakit.
2)Balur, disajikan dengan menggosokkan atau membalurkan bahan ramuan yang
ditumbuk kebagian tubuh yang sakit.
3)Oles, disajikan dengan mengoleskan bahan ramuan dalam bentuk cair kebagian
tubuh yang sakit.
4)Mandi, dilakukan dengan menyiramkan atau merendam tubuh dengan cairan
rebusan bahan ramuan.
c. Penyajian untuk penggunaan penguapan
1)Ratus, disajikan dengan membakar bahan
ramuan kemudian uapnya diarahkan
kebagian tubuh tertentu.
2)Sauna, disajikan dengan merebus bahan
ramuan kemudian uapnya diarahkan ke
seluruh tubuh dalam ruangan tertutup.
CARA PENYIMPANAN
Ramuan yang sudah dibuat dapat disimpan sesuai dengan jenis sediaannya.
a. Ramuan Rebusan/Godogan : Dapat disimpan di dalam kulkas selama 3
hari menggunakan wadah tertutup
b. Ramuan Seduhan : Dapat disimpan dalam wadah tertutup maksimal 24
jam
c. Ramuan Perasan : Sebaiknya tidak disimpan
d. Ramuan Tapal : Dapat disimpan dalam wadah tertutup dalam suhu
ruang
e. Ramuan Balur : Dapat disimpan dalam wadah tertutup dalam suhu
ruang
f. Oles : Dapat disimpan dalam wadah tertutup dalam suhu ruang
g. Ramuan Rebusan untuk Mandi : Sebaiknya tidak disimpan
h. Ramuan Ratus: Sebaiknya tidak disimpan
i. Ramuan Sauna : Sebaiknya tidak disimpan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai