Anda di halaman 1dari 17

FAMILY HEALTH NURSING

OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.

Andriawan Hendra
Tutut Ika Mustika
Amita Meidityasari
Rani Rakhmawati
Nugroho Adi

Wicaksono
6. Rahmawatus Ayu
7. Sri Weni

8. Ummi Lutfiani
9. Imama Maslahah
10. Reni Nurhidayah
11. Dian Agustin
12. Mirna Awalianti
13. Laksita Barbara

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala

limpahan

rahmat

dan

hidayah-Nya

seingga

kami

dapat

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan


makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah
Family Health Nursing. Selain itu, kami juga mengharapkan agar makalah
ini bisa dijadikan sebagai tambahan materi dalam memahami mata kuliah
Family Health Nursing.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami
memohon

kritik

dan

saran

yang

membangun

untuk

perbaikan

kedepannya. Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat bagi semua pihak.
Malang, Juni 2011
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatanikatan bersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998). Keluarga adalah
bagian

dari

masyarakat

yang

peranannya

sangat

penting

untuk

membangun kebudayaan yang sehat. Sehingga keluarga dijadikan


sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling
berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan
akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga lain atau bahkan masyarakat
yang ada di sekitarnya (Setiadi, 2006). Menurut Friedman (1998) secara
umum ada lima fungsi dasar keluarga yaitu : fungsi afektif, fungsi
sosialisasi,

fungsi

ekonomi,

perawatan/pemeliharaan
memberikan

asuhan

fungsi

kesehatan.
kesehatan

reproduksi

Kemampuan

mempengaruhi

dan

keluarga
status

fungsi
dalam

kesehatan

keluarga.
Di zaman sekarang ini secara perlahan-lahan tetapi pasti telah
terjadi erosi terhadap fungsi keluarga, makin sedikitnya waktu bagi
orangtua untuk anak dan keluarga, serta meningkatnya angka perceraian.
Sikap keluarga yang tidak peduli terhadap kebutuhan tumbuh kembang
anak-anak dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan dan
kesehatan anak (Suryanto, 2008). Masalah-masalah kesehatan seperti
penyalit TBC, penyakit infeksi atau DBD dapat diatasi jika keluarga dapat
menjalankan tugasnya dalam bidang kesehatan, seperti mengenal
gangguan perkembangan dan gangguan kesehatan setiap anggotanya.
Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat, memberikan
perawatan kepada yang sakit, cacat atau usia yang terlalu muda.
Mempertahankan suasana rumah yang harmonis dan menguntungkan
untuk perkembangan kepribadian anggota keluarga, serta memanfaatkan
dan mempertahankan hubungan yang baik dengan unit pelayanan
kesehatan yang ada (Suryanto, 2008). Menurut Friedman, keluarga

memiliki struktur nilai, norma dan budaya yang mempengaruhi segala


tindakan yang akan dilakukan oleh keluarga. Nilai, norma dan budaya ini
juga berperan pada keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan. Oleh
karena itu keluarga merupakan faktor penting dalam kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KELUARGA
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan
perkembangan

sosial

masyarakat.

Berikut

akan

dikemukakan

beberapa pengertian keluarga.


1. Raisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang
atau

lebih

yang

masing-masing

mempunyai

hubungan

kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak dan nenek.
2. Logans (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan
daribeberapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan
lainnya.
3. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks
dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen
yang masing-masing mempunyai sebagaimana individu.
4. Duvall (1986)
Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan,

mempertahankan

budaya

dan

meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap


anggota keluarga.
5. Bailon dan Maglaya (1978)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu
rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau
adopsi. Mereka salaing berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai

peran

masing-masing

dan

menciptakan

serta

mempertahankan suatu budaya.


6. Johnsons (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam
kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap,
mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara
satu orang dengan lainnya.

7. Spradley dan Allender (1996)


Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
mempunyai

ikatan

emosional

iterelasi sosial, peran dan tugas.


8. Departemen
Kesehatan

dan mengembangkan

dalam

RI

1988

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari


kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Dari pengertian tentang keluarga dapat disimpulkan bahwa
karakteristik keluarga adalah:
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi.
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah
mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masingmasing mempunyai peran sosial: suami, istri, anak, kakak dan
adik.
d. Mempunyai tujuan;
o Menciptakan dan mempertahankan budaya
o Meningkatkan

perkembangan

fisik,

psikologis,

sosial

anggota.
B. TIPE KELUARGA
1. Tradisional
a. Nuclear Family atau Keluarga Inti
Ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
keduanya dapat bekerja di luar rumah.
b. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami atau istri. Tinggal dalam satu rumah dengan
anak-anaknya baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru.
c. Niddle Age atau Aging Cauple

Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-duanya


bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah
karena sekolah atau perkawinan / meniti karier.
d. Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear
Suami istri tanpa anak.
e. Single Parent
Satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak.
f. Dual Carrier
Suami istri / keluarga orang karier dan tanpa anak.
g. Commuter Married
Suami istri / keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada
jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu.
h. Single Adult
Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk
kawin.
i. Extended Family
1, 2, 3 generasi bersama dalam satu rumah tangga.
j. Keluarga Usila
Usila dengan atau tanpa pasangan, anak sudah pisah.

2. Non Tradisional
a. Commune Family
Beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber
yang sama, pengalaman yang sama.
b. Cohibing Couple
Dua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
c. Homosexual / Lesbian
Sama jenis hidup bersama sebagai suami istri.
d. Institusional
Anak-anak / orang-orang dewasa tinggal dalam suatu pantipanti.
e. Keluarga orang tua (pasangan) yang tidak kawin dengan anak
C. STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga adalah bagaimana keluarga mampumemenuhi
fungsi-fungsi keluarga, berperan memudahkan pencapaian fungsifungsi keluarga, serta dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari

kemampuan dari keluarga tersebut untukmerespon stressor yang ada


dalam keluarga.
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
1. Pola dan proses komuniaksi
a. Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
o Bersifat terbuka dan jujur
o Selalu menyelesaikan konflik keluarga
o Berpikiran positif
o Tidak mengulang-ulang isu dan pendapatnya sendiri
b. Karakteristik komunikasi keluarga yang berfungsi
Karakteristik pengirim:
o Yakin dalam mengemukakan pendapat
o Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas
o Selalu minta maaf dan menerima umpan balik
Karakteristik penerima
o Siap mendengar
o Memberikan umpan balik
o Melakukan validasi
2. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi
atau status individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami/istri
atau anak.
3. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual)
dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk
merubah perilaku orang lain kearah positif.
Tipe struktur kekuatan :
a. Legitimate power/authority : hak untuk mengatur seperti orang tua
kepada anak.
b. Referent power : seseorang yang ditiru

c. Reword Power : pendapat ahli


d. Coercive power : dipaksakan sesuai keinginan
e. Informational power : pengaruh melalui persuasif
f. Affectif power : pengaruh melalui manipulasi cinta kasih.
Ciri-ciri struktur keluarga-Anderson Carter
a. Teroganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara

anggota kelurga
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi

mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi


dan tugasnya masing-masing.
perbedaan dan kekhususan : setiap anggota kelurga

c. Ada

mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992):
1. Fungsi keagamaan
2. Fungsi sosial budaya
3. Fungsi cinta kasih
4. Fungsi melindungi
5. Fungsi reproduksi
6. Fungi sosialisasi dan pendidikan
7. Fungsi ekonomi
8. Fungsi pembinaan lingkungan
Fungsi keluarga menurut Friedman
1. Fungsi Affective
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan keluarga.Fungsi aktif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
a. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara
mental

saling

berhubungan.

mengasuh,

menghargai,

terikat

dan

b. Mengenal identitas individu


c. Rasa aman
d. Pola kebutuhanrespon dengan

saling

merawat

dan

memperhatikan satu ssama lain


2. Fungsi Sosialisasi
a. Otonomi anggota keluarga
b. Ketergantungan anggota
c. Pembagian peran
d. Faktor sosial budaya
e. Masalah dlm mengasuh
f. Ketersediaan sarana dalam keluarga
3. Fungsi Perawatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek
asuhan kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.
a. Keyakinan, nilai, perilaku yang berkaitan dengan kesehatan
b. Pengetahuan tentang sehat sakit
c. Praktik diet keluarga
d. Kebiasaan tidur dan istirahat
e. Latihan dan rekreasi
f. Kebiasaan penggunaan obat
g. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri
h. Praktik lingkungan
Fungsi Keluarga Menurut WHO (1978) :
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah
perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai keluarga
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan

untuk

memenuhi

kebutuhan keluarga
b. Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhah keluarga di masa yang


akan datang. Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimiliki.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik
anak
sesuai
dengan
tingkat-tingkat
perkembangannya.
E. TUGAS KELUARGA
Tugas tugas keluarga yang di kutipEffendi(1998)adalah sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan
sumber-sumber
daya
yang
dalamkeluarga
3. Pembagian
tugas

masing-masing

anggota

ada
sesuai

dengankedudukan masing-masing
4. Sosialisasi antara anggota keluarga.
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai
berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
4.
5.
6.
7.

kedudukannya masing-masing
Sosialisasi antar anggota keluarga
Pengaturan jumlah anggota keluarga
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang

lebih luas
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
F. TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
Perbedaan tahap perkembangan
Carter dan McGoldrick
Duvall
(family therapy perspective, 1989)

(sociological perspective, 1985)

1. Keluarga antara: masa bebas


(pacaran) dewasa muda

Tidak

keluarga

karena

periode waktu antara dewasa


dan

2. Terbentuknya

diidentifikasi
menikah

tak

dapat

ditentukan
baru 1. Keluarga baru menikah

melalui sebuah perkawinan


3. Keluarga yang memiliki anak 2. Keluarga dengan anak baru lahir
usia

muda

(anak usia

bayi

(usia anak tertua sampai 30

sampai usia sekolah)

bulan)
3. Keluarga

dengan

anak

pra-

sekolah (usia anak tertua 2.5-5


tahun)
4. Keluarga

dengan

anak

usia

sekolah (usia anak tertua 6-12


tahun)
4. Keluarga yang memiliki anak 5. Keluarga dengan anak remaja
dewasa
(usia anak tertua 13-20 tahun)
5. Keluarga yang mulai melepas 6. Keluarga mulai melepas anak
anaknya untuk keluar rumah

sebagai dewasa (anak-anaknya


mulai meninggalkan rumah)
7. Keluarga yang hanya terdiri dari
orang tua saja/keluarga usia
pertengahan

(semua

anak

meninggalkan rumah)
8. Keluarga lansia

6. Keluarga lansia
TUGAS PERKEMBANGAN
No
Tahap Perkembangan
1
Keluarga baru menikah

Tugas Perkembangan
Membina hubungan intim yang

memuaskan
Membina
hubungan
keluarga

lain,

teman

dengan
dan

kelompok sosial
Mendiskusikan rencana memiliki

Keluarga dengan anak baru -

anak
Mempersiapkan diri menjadi orang

lahir
-

tua
Adaptasi

dengan

perubahan

adanya

anggota

keluarga,

interaksi

keluarha,

hubungan

seksual dan kegiatan


Mempertahankan

hubungan

dalam
3

rangka

memuaskan

Keluarga dengan anak usia -

pasangannya
Memenuhi kebutuhan

pra sekolah

keluarga,

seperti

anggota
kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa


-

aman
Membantu

bersosialisasi
Beradaptasi dengan anak yang

anak

untuk

baru lahir, sementara kebutuhan


anak
-

yang

lain

juga

harus

terpenuhi
Mempertahankan hubungan yang
sehat, baik di dalam maupun di
luar keluarga (keluarga lain dan

lingkungan sekitar)
Pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak (tahap yang

paling repot)
Pembagian

anggota keluarga
Kegiatan
dan

tanggung
waktu

jawab
untuk

stimulasi tumbuh dan kembang


anak
4

Keluarga dengan anak usia -

Membantu

sekolah
-

tetangga, sekolah dan lingkungan


Mempertahankan
keintiman

pasangan
Memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan

sosialisasi

yang

anak

semakin

meningkat, termasuk kebutuhan


untuk meningkatkan kesehatan
5

Keluarga

dengan

anak -

remaja

anggota keluarga
Memberikan kebebasan
seimbang

dengan

yang

tanggung

jawab, mengingat remaja sudah


bertambah dewasa dan meningkat
-

otonominya
Mempertahankan hubungan yang

intim dalam keluarga


Mempertahankan
komunikasi
terbuka antara anak dan orangtua.
Hindari perdebatan, kecurigaan

dan permusuhan
Perubahan sistem peran dan
peraturan untuk tumbuh kembang

Keluarga

mulai

melepas -

anak sebagai dewasa

keluarga
Memperluas keluarga inti menjadi

keluarga besar
Mempertahankan

keintiman

pasangan
Membantu

suami/istri

orangtua

yang sedang sakit dan memasuki

masa tua
Membantu anak untuk mandiri di

masyarakat
Penataan kembali

Keluarga yang hanya terdiri dari orang tua saja/keluarga

Keluarga lansia

dan

kegiatan rumah tangga


Mempertahankan kesehatan
Mempertahankan hubungan yang
memuaskan

usia pertengahan

peran

dengan

teman

sebaya dan anak-anak


Meningkatkan
keakraban

pasangan
Mempertahankan suasana rumah

yang menyenangkan
Adaptasi dengan peruabahan

kehilangan

pasangan,

teman,

kekuatan fisik dan pendapatan


Mempertahankan
keakraban

suami istri dan saling merawat


Mempertahankan
hubungan
dengan

anak

masyarakat
Melakukan

dan
life

sosial
review

(merenungkan hidupnya)
G. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUARGA
1. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan faktor yang

sangat

mempengaruhi keharmonisan keluarga, karena menurut Hurlock


(1978)

komunikasi

akan

menjadikan

seseorang

mampu

mengemukakan pendapat dan pandangannya, sehingga mudah


untuk memahami orang lain dan sebaliknya tanpa adanya
komunikasi kemungkinan besar dapat menyebabkan terjadinya
kesalahpahaman yang memicu terjadinya konflik.
2. Tingkat ekonomi keluarga.
Menurut beberapa penelitian, tingkat ekonomi keluarga juga
merupakan salah satu faktor yang menentukan keharmonisan
keluarga. Jorgensen (dalam Murni, 2004) menemukan dalam
penelitiannya bahwa semakin tinggi sumber ekonomi keluarga
akan mendukung tingginya stabilitas dan kebahagian keluarga,
tetapi

tidak

berarti

rendahnya

tingkat

ekonomi

keluarga

merupakan indikasi tidak bahagianya keluarga. Tingkat ekonomi


hanya berpengaruh trerhadap kebahagian keluarga apabila
berada pada taraf yang sangat rendah sehingga kebutuhan dasar
saja tidak terpenuhi dan inilah nantinya yang akan menimbulkan
konflik dalam keluarga.
3. Sikap orangtua
Sikap orangtua juga

berpengaruh

terhadap

keharmonisan

keluarga terutama hubungan orangtua dengan anak-anaknya.


Orangtua dengan sikap yang otoriter akan membuat suasana
dalam keluarga menjadi tegang dan anak merasa tertekan, anak

tidak diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya, semua


keputusan ada ditangan orangtuanya sehingga membuat remaja
itu merasa tidak mempunyai peran dan merasa kurang dihargai
dan kurang kasih sayang serta memandang orangtuanya tidak
bijaksana. Orangtua yang permisif cenderung mendidik anak
terlalu bebas dan tidak terkontrol karena apa yang dilakukan anak
tidak pernah mendapat bimbingan dari orangtua. Kedua sikap
tersebut cenderung memberikan peluang yang besar untuk
menjadikan anak berperilaku menyimpang, sedangkan orangtua
yang

bersikap

demokratis

dapat

menjadi

pendorong

perkembangan anak kearah yang lebih positif.


4. Ukuran keluarga
Menurut Kidwel (1981) dengan jumlah anak dalam satu keluarga
cara orangtua mengontrol perilaku anak, menetapkan aturan,
mengasuh dan perlakuan efektif orangtua terhadap anak.
Keluarga yang lebih kecil mempunyai kemungkinan lebih besar
untuk memperlakukan anaknya secara demokratis dan lebih baik
untuk kelekatan anak dengan orangtua.

DAFTAR PUSTAKA
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga: aplikasi dalam praktik.
Jakarta: EGC.
Friedman, Marilyn. M. 1998. Family Nursing Theory and Practice. Alih
bahasa Ina Debora, Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek.
Jakarta : EGC
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2116741-faktor-faktoryang-mempengaruhi-keharmonisan/#ixzz1PMAXPyDw

Anda mungkin juga menyukai