Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KOMUNITAS

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS 

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 

PADA KELUARGA Tn.A DENGAN MASALAH DIABETES


MILITUS(DM)

DISUSUN OLEH

ANDRI ANTONI S.Kep

NPM 1910038107001

DOSEN PEMBIMBING

(DR.BUDHI MULYADI,S.KP.,M.KEP.,NS.SP.KEP.KOM)

PRAKTEK PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
PADANG 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN 

KEPERAWATAN KELUARGA

a. Definisi Keluarga
● Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.  (
Harmoko, 2012)
● Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
lainnya dalam perannya dan memperthankan suatu budaya. (Sutanto, 2012 )
● Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI, 1998 )

b. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Friedman dalam ( Harmoko, 2012) sebagai berikut :
1. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara jujur,terbuka,
melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan.
2. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur
peran bisa bersifat formal atau informal. Posisi/ status adalah posisi individu dalam
masyarakat misal status sebagai istri/ suami
3. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau mengubah perilaku orang
lain.
4. Strukur nilai dan norma
a. Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat mempersatukan
anggota keluarga.
b. Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam
keluarga.
c.Budaya, kumpulan dari pada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan
tujuan untuk menyelesaikan masalah
c. Tipe – tipe  keluarga 
Tipe keluarga menurut ( Harmoko, 2012) sebagai berikut :
1. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/ keduanya dapat bekerja di luar
rumah.
2. Extended Family
Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan,saudara
sepupu, pama, bibi, dan sebagainya
3. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam
satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru.

4. Middle Age/ Aging Couple


Suami sebagai pencari uang, Istri di rumah/ kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier
5. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satu bekerja di
rumah.
6. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat
tinggal di rumah/ di luar rumah
7. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.
8. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk menikah
9. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
10. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti.
11. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling
mencari pada waktu-waktu tertentu

12. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya
dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas
13. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan
tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
14. Unmarried paret and child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anakya di adopsi.

d. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut (Marilyn M. Friedman, 2010) sebagai berikut :
1. Fungsi Afektif 
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis
anggota keluarga.
1. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota keluarga.
1. Fungsi reproduksi 
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan untuk
keberlangsungan hidup masyarakat.
1. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
1. Fungsi perawatan kesehatan 
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan
kesehatan.

e. Tugas Keluarga
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi antara para anggotanya
5. Pemeliharaan antara keterlibatan anggota keluarga
6. Pengaturan jumlah anggota keluarga
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

f. Ciri –Ciri Keluarga 


1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang
sengaja dibentuk atau dipelihara.
3. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama termasuk perhitungan garis keturunan.
4. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan
dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkannya.

g. Tahap Perkembangan Keluarga 


1. Tahap I ( keluarga pasangan baru/ beginning family)
Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami istri membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing,
secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru. (Harmoko, 2012)
2. Tahap II ( keluarga dengan kelahiran anak pertama/ child bearing family)
Dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan,
Transisi ke masa menjadi orangtua adalah salah satu kunci dalam siklus kehidupan keluarga.
3. Tahap III ( keluarga dengan anak prasekolah/ families with prescholl)
Dimana siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 ⅟2 th dan diakhiri
ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga sampai lima orang,
dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, putra-saudara laki-laki, dan putri-saudara
perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda.
4. Tahap IV ( keluarga dengan anak sekolah/ families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota
keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas sekolah, masing-masing
anak memiliki aktifitas di sekolah, masing-masing akan memiliki aktifitas dan minat
sendiri.Demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda dengan anak.
5. Tahap V ( keluarga dengan anak remaja/ families with teenagers)
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus atau perjalanan kehidupan keluarga
dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun dapat l ebih
singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama, jika anak tetap tinggal di
rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Anak lainnya yang tinggal dirumah biasanya
anak usia sekolah. Tujuan utama keluarga pada tahap anak remaja adalah
melonggarkan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan diri menjadi seorang
dewasa muda.
6. Tahap VI ( keluarga dengan anak dewasa/ launching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah, Lama tahap
ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga dan anak yang belum berkeluarga tetap
tinggal bersama orangtua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali
keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anaknya untuk hidup sendiri.
7. Tahap VII ( keluarga usia pertengahan/ middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap ini semua anak meninggalkan
rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas.
8. Tahap VIII ( keluarga usia lanjut)
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah satu atau
kedua pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TEORITIS

1. Pengkajian
a. Data umum 
a. Nama kepala keluarga, umur, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi
keluarga, yang terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur,
hubungan dengan kepala keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga,
dan genongram (genogram keluarga dalam tiga generasi) 
a. Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi
dengan jenis tipe keluarga tersebut
b. Suku bangsa, mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa terkait dengan kesehatan.
c. Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
memengaruhi kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh pendapatan, baik kepala keluarga
maupun anggota keluarga maupun anggota keluarga lainnya
e. Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya dilihatkan
keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjung tempat rekreasi, namun menonton TV
dan mendengarkan radio juga merupakn aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga.


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan bagaimana
tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.
c. Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi : riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing, anggota, dan sumber pelayanan yang
digunakan keluarga seperti perceraian, kematian, dan keluarga yang hilang
d. Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal keduanya orang tua (seperti apa kehidupan
keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua.
c. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Gambaran tipe tempat tinggal, gambaran kondisi rumah, kamar mandi, dapur, kamar
tidur, kebersihan dan sanitasi rumah, pengaturan privasi dan perasaan secara
keseluruhan dengan pengaturan atau penataan rumah mereka.
b. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal.
Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa, tipe tempat tinggal,
keadaan tempat tinggal dan jalan raya, sanitasi jalan dan rumah, fasilitas-fasilitas
ekonomi dan transportasi.
c. Mobilitas geografis keluarga.
Ditentukan apakah keluarga tinggal di daerah ini atau apakah sering mempunyai
kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada.
e. Sistem pendukung keluarga.
Jumlah anggota keluarga yang sehat, sumber dukungan dari anggota keluarga
dan jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga.

d. Struktur keluarga
a. Pola-pola komunikasi keluarga, menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antara anggota keluarga. 
b. Struktur kekuatan keluarga, kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan
dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
c. Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
formal/informal.
d. Struktur nilai atau norma keluarga, menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif, kaji gambaran diri keluarga, perasaan yang dimiliki.
b. Fungsi sosialisasi, kaji bagaimana interkasi keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan, kaji kemampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatannya dan memelihara kesehatannya.
d. Fungsi reproduksi, kaji jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah
anggota keluarga.
e. Fungsi ekonomi, kaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan.
f. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang.
1. Jangka pendek : penyelesaian stressor yang dialami < ± 6 bulan
2. Jangka panjang: penyelesaian stressor yang dialami > ± 6 bulan 
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor, kaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap situasi.
a. Strategi koping yang digunakan, bagaimana strategi koping yang digunakan keluarga
bila menghadapi permasalahan.
a. Strategi koping yang digunakan, bagaimana strategi koping yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan

1. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau masyarakat
yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data secara cermat,
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab
untuk melaksanakannya (Harmoko,  2012
Menurut (Harmoko, 2012) diagnosa keperawatan :
a. Diagnosis aktual 
Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan waktu yang cepat.
b. Diagnosis resiko tinggi
Masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi masalah keperawatan aktual dapat
terjadi dengan cepat
c. Diagnosis potensial
Suatu keadaan sejahtera ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya

1. Intervensi 
Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan perawat
untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan/masalah
keperawatan yang telah di identifikasi (Harmoko, 2012).
Menurut (Harmoko, 2012) Langkah-langkah mengembangkan rencana asuhan keperawatan
keluarga adalah :
a. Menentukan sasaran
b. Menentukan tujuan dan objek
c. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
d. Menentukan kriteria dan standar kriteria.
1. Implementasi
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga
dimana perawat mendapatkankesempatan untuk membangkitkan minat
keluarga dalam mengadakan perbaikan ke arah perilaku hidup sehat (Harmoko, 2012)
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :
a. Menstimulasi kesehatan atau penerimaan keluarga mengenai kebutuhan kesehatan
dengan cara memberikan informasi kesehatan, mengidentifikasi kebutuhan, dan harapan
tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
a. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang
dimiliki keluarga, dan mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan.
b. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan
cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di
rumah,dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
c. Membantu keluaga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat
dengan menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
d. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara
mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga cara menggunakan fasilitas
tersebut.
e.
1. Evaluasi 
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian diberikan untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/ belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang
sesuai(Harmoko, 2012

 
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 

PADA KELUARGA Tn.T DENGAN MASALAH HIPERTENSI 

1. PENGKAJIAN 
A. IDENTITAS UMUM 
1. Identitas Kepala Keluarga 
Nama : Tn. A
Umur : 78 tahun
Agama : Islam
Suku : Minang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PENSIUNAN TNI AD
Alamat : Asrama TNI AD ganting blok c lama RT/RW 006/004 Padang
Kesehatan :-
No. Telp : 081374505852
1. Komposisi Anggota Keluarga 

No Nama L/P Hub.dg KK Umur Pendidikan imunisasi KB kesehatan


1 Ny. A P Istri 67 th SMP Lengkap -
2 An. M L Anak 39 th DIPLOMA 1 Lengkap -
3 An. D P Anak 35 th DIII Lengkap -

1. Genogram
Keterangan : 

Laki-laki :

Perempuan :  

Meninggal : 

Garis keturunan : 

                       Tinggal serumah : 

                       Keluarga sakit Tn A :   

1. Type Keluarga 
a. Jenis type Keluarga :
Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak
b. Masalah yang terjadi dilihat dari type Keluarga :
Keluarga mengatakan keluarga inti ada yang mempunyai riwayat penyakit
keturunan ( diabetes militus ) dan tidak ada yang mengidap penyakit tertentu.
1. Suku Bangsa
a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota keluarga
Semua anggota keluarga Tn.A bersuku Minang
b. Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen)
status kepemilikan rumah adalah rumah dinas, dengan jumlah kamar 3, kamar
mandi 1, dapur 1, atap seng, lantai ruang tamu dan tengah dari keramik.
Rumah mempunyai ventilasi yang cukup dan sirlukasi udara yang bagus serta
pencahayaan yang baik. Sumber air keluarga yaitu PDAM. 
c. Kegiatan keagamaan, social, budaya
Semua anggota keluarga beragama islam dan melakukan ibadah sholat 5
waktu,keluarga Tn A dalam megisi waktu liburnya dengan pergi rekreasi,
mengunjungi rumah orang tua dan di rumah menonton TV.
d. Kebiasaan berbusana sehari-hari
Keluarga Tn. A dalam berbusana sehari hari sangat sopan
e. Struktur kekuasaan keluarga 
Keluarga Tn A merujuk pada kepercayaan bersama dan persepsi dari anggota
keluarga bahwa dalam keluarga mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku dari
satu anggota keluarga seperti orangtua kepada anaknya. 
f. Bahasa yang digunakan di rumah
Semua anggota keluarga mengunakan bahasa minang
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Keluarga Tn. A tidak ada menggunakan jasa- jasa perawatan 
1. Agama dan Kepercayaan
a. Agama yang dianut
Semua anggota keluarga Tn. A beragama islam
b. Apakah antara anggota keluarga ada yang berbeda keyakinan keagamaan mereka?
Keluarga Tn. A tidak ada yang berbeda agama 

c. Seberapa aktiv keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan atau organisasi 


Keluarga Tn. A tidak ada yang terlibat dalam organisasi keagamaan
d. Adakah kepercayaan dan nilai kegamaan yang berpengaruh terhadap kesehatan
keluarga?
Keluarga Tn. A tidak ada keyakinan yang berdampak buruk pada status kesehatan .
1. Status sosial ekonomi keluarga
a. Berapa penghasilan keluarga per bulan?
Tn. A adalah seorang pensiunan TNI AD dan penghasilan mereka dapat lebih
dari cukup untuk kebutuhan setiap hari Apakah keluarga merasa cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan saat ini?
Dengan penghasilan yang didapat Keluarga Tn. A merasa lebih dari cukup
untuk kebutuhan setiap hari.
c. Apakah keluarga memiliki tabungan untuk keperluan yang akan datang
(misalnya anak  melanjutkan sekolah, dll)
Keluarga Tn. A mempunyai sedikit tabungan untuk keperluan yang sangat di
butuhkan.
d. Apakah keluarga memiliki tunjangan kesehatan (asuransi, dll)?
Keluarga Tn. A mempunyai asuransi kesehatan 
e. Bagaimana aktifitas rekreasi keluarga?
keluarga Tn A dalam megisi waktu liburnya Cuma dirumah saja bersama
keluarga, dan menonton TV.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja/ families with
teenagers)
1. Tugas perkembangan  keluarga yang belum terpenuhi 
      Semua tugas perkembangan keluarga sudah terpenuhi
C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI
1. Riwayat kesehatan keluarga masa lalu
Keluarga mengatakan hanya Tn.A yang menderita penyakit diabetes keluarga dari pihak
suami ada yang menderita penyakit diabetes yaitu orang tua perempuan dari Tn.A dan dari
pihak istri belum pernah ada yang mengalami keluhan/masalah kesehatan yang sama seperti
Tn.A
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini (masing-masing anggota keluarga)
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga inti yang menderita penyakit keturunan atau
mengidap penyakit tertentu.
1. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga
Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga Tn. A dengan pergi ke klinik dan
ke rumah sakit. 
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
Karakteristik Rumah Tinggal
1. Gambaran tipe rumah
status kepemilikan rumah adalah rumah dinas, dengan jumlah kamar 3, kamar mandi 1, dapur
1, atap seng, lantai ruang tamu dan tengah dari keramik. Rumah mempunyai ventilasi yang
cukup dan sirlukasi udara yang bagus serta pencahayaan yang baik. Sumber air keluarga yaitu
PDAM. 
1. Denah Rumah
1. Gambaran kondisi rumah
a. Ruang tamu
Rumah mempunyai satu ruangan tamu yang lantainya dari keramik.
b. Kamar tidur
Rumah mempunyai 3 ruangan kamar tidur yang mempunyai ventilasi yang cukup dan
pencahayaan yang baik.
c. Ruang keluarga
Rumah mempunyai satu ruangan keluarga
d. Dapur 
Rumah mempunyai satu dapur
e. Kamar mandi
Rumah mempunyai satu kamar mandi yang mana sumber air nya dari PDAM.

1. Pola pembersihan rumah dan lingkungan rumah


Keluarga mengatakan Rumah dibersihkan setiap hari pagi dan sore jika rumah  kotor
segera di bersihkan.
1. Perasaan subjektif keluarga terhadap rumah tempat tinggal keluarganya
Keluarga mengatakan merasa nyaman dengan tempat tinggalnya.
1. Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga
Keluarga mengatakan Sampah dibuang ke dalam tempat sampah yang tertutup yang 
diberi kantong plastik dan jika sampah penuh akan dibuang ke TPS dan untuk limbah
rumah tangga aliran pembuangannya lancar.
1. Karakteristik tetangga dan lingkungan rumah
Tidak ada karakteristik khusus tetangga atau komunitas, hubungan bertetangga dan
komunitas berjalan rukun, tidak ada aturan khusus yang mengikat individu dalam
bermasyarakat selama tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat lainnya.
1. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas keluarga menggunakan mobil dan sepeda motor, Tn.A jika ingin ke Klinik
atau ke rumah sakit ditemani oleh istrinya
1. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tidak ada perkumpulan yang diikuti keluarga, interaksi keluarga dengan masyarakat
terjalin baik, interaksi antar warga banyak dilakukan pada saat selesai gotong royong
setiap minggunya.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.A selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu berkomunikasi dengan keluarga
yang lainnya, bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa minang dan kadang bahasa
indonesia. Komunikasi dilakukan dengan cara terbuka, jika ada masalah maka keluarga akan
menyelesaikan dengan musyawarah.
1. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara musyawarah seluruh anggota
keluarga. Tn.A selaku kepala keluarga memiliki kekuatan untuk mengendalikan dan
mempengaruhi anggota keluarga untuk merubah prilaku.
1. Struktur peran
Peran formal : Tn.A berperan sebagai kepala keluarga dan Ny.N sebagai wakil kepala
keluarga. Peran informal: Tn.A memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah, Ny.A
sebagai ibu rumah tangga dan Ny. A memiliki andil yang cukup berpengaruh dalam keluarga,
dan Anak-anak Tn.A. 
1. Nilai atau norma keluarga
Di dalam keluarga Tn.A tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota keluarga,
untuk masalah kesehatan keluarga juga tidak memiliki praktik yang harus dilakukan. Sistem
nilai yang dianut dipengaruhi oleh adat dan agama.

F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Hubungan Tn.A dengan istri serta anaknya terjalin dengan baik, anggota keluarga saling
menghormati, memperhatikan, menyayangi dan menyemangati.
1. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan disiplin, saling mengenal dengan
masyarakat lainnya.
1. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah 
Ny. A mengatakan mengetahui tentang penyakit diabetes yang dialami Tn. A, sementara
Tn. A Mengatakan kurang paham dengan penyakit diabetes, dimana Tn. A masih
mengosumsi makanan yang banyak mengandung pemanis buatan,  istri Tn. A selalu
mengingatkan kepada Tn. A untuk mengurangi makanan yang memicu naiknya gula
darah, dari hasil pengkajian Tn. A masih kurang paham dengan penyakit Diabetes.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat 
Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat dengan mengantarkan Tn.A ke
Klinik terdekat. 
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit 
Keluarga mengatakan tahu cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan hipertensi 
1. Fungsi reproduksi
Tn.A memiliki 2 anak, keluarga Tn. A mengikuti program keluarga berencana (KB)
1. Fungsi ekonomi
Tn. A  sebagai pensiunan TNI AD memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan ,
begitu juga Ny.A  yang bekerja sebagai IRT , Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan
klinik dan ke rumah sakit yang terdekat dan keluarga menggunakan kartu bpjs untuk berobat.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang 
a. Jangka pendek ( ‹ 6 bulan)
Keluarga mengatakan sementara tidak mempunyai masalah berat, hanya saja Tn. A
kadang – kadang mengalami keluhan pusing.
b. jangka panjang (› 6 bulan)
Keluarga mengatakan untuk stressor jangka panjang yaitu bagaimana cara agar
penyakit diabetes Tn. A tidak terjadi komplikasi.
1. Respon keluarga terhadap stresor dan mekanisme koping yang digunakan 
a. Respon keluarga terhadap stresor 
Keluarga menganggap masalah kesehatan yang dialami Tn. A harus dapat terkontrol agar
tidak terjadi komplikasi.
b. Strategi koping yang digunakan 
Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
1. Strategi adaptasi disfungsional.
Keluarga Tn.A tidak pernah melakukan perilaku kasar atau kejam terhadap anggota
keluarganya.
H. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Tn. A Ny. A An. M An. D


Fisik
Kepala Rambut Hitam, Rambut Hitam, Rmbut Hitam, Rmbut Hitam,
Bersih Bersih Bersih Bersih

TTV
TD  : 110/70 TD : 120/80 TD : 110/80 TD : 110/80
  :  84 x/m N   : 80 x/m  N   : 80 x/m  N   : 80 x/m 
RR : 20 x/m  RR : 20 x/m  RR : 20 x/m 
RR  : 18 x/m
S    :  36 ̊ C  S    :  36 ̊3 C  S    :  36 ̊5 C 
S    :  36,5 ̊ C 
 

BB: 45 kg
BB,TB BB : 60  kg TB : 168 cm TB : 156 cm
TB: 165 cm 
TB : 158 cm  BB : 60  kg BB : 45  kg

● Bersih  tidak
● Bersih  tidak ● Bersih  tidak ● Bersih  tidak
Rambut  ada ketombe
ada ketombe ada ketombe ada ketombe
● Warna hitam
● Warna hitam ● Warna hitam ● Warna hitam

Mata ● Simetris ki/ ka


● Simetris ki/ ka ● Simetris ki/ ka ● Simetris ki/ ka
● Konjungtiva
● Konjungtiva ● Konjungtiva ● Konjungtiva
merah muda
merah muda merah muda merah muda
● sclera tidak
● sclera tidak ● sclera tidak ● sclera tidak
icterik
icterik icterik icterik

Telinga  ● Simetris ki/ ka ● Simetris ki/ ka


● Simetris ki/ ka ● Simetris ki/ ka
● Serumen tidak ● Serumen tidak
● Serumen tidak ● Serumen tidak
ada  ada 
ada  ada 
● Pendengaran ● Pendengaran
● Pendengaran ● Pendengaran
tidak baik baik
baik baik
● Simetris ki/ ka ● Simetris ki/ ka
Hidung
● Simetris ki/ ka ● Secret tidak ● Secret tidak ● Simetris ki/ ka
● Secret tidak ada  ada  ● Secret tidak
ada  ● Polip tidak ada ● Polip tidak ada ada 
● Polip tidak ada ● Polip tidak ada

● Mukosa
● Mukosa ● Mukosa
Mulut ● Mukosa lembab 
lembab  lembab 
lembab  ● Warna bibir
● Warna bibir ● Warna bibir
● Warna bibir tidak pucat
tidak pucat tidak pucat
tidak pucat

● Tidak ada
● Tidak ada ● Tidak ada
● Tidak ada pembengkaka
Leher pembengkaka pembengkaka
pembengkaka n kelenjar
n kelenjar n kelenjar
n kelenjar tyroid
tyroid tyroid
tyroid ● Tidak ada
● Tidak ada ● Tidak ada
● Tidak ada pembesaran
pembesaran pembesaran
pembesaran kelenjar getah
kelenjar getah kelenjar getah
kelenjar getah bening
bening bening
bening

● Simetris ● Simetris
Dada, jantung ● Simetris
● Simetris ki/ka  ki/ka 
dan paru ki/ka 
ki/ka  ● Bunyi jantung ● Bunyi jantung
● Bunyi jantung
● Bunyi jantung dan paru dan paru
dan paru
dan paru normal normal
normal
normal

● Perut tidak ● Perut tidak


buncit  buncit 
● Perut tidak ● Perut tidak ● Tidak ada ● Tidak ada
buncit  buncit  nyeri tekan nyeri tekan
Abdomen ● Tidak ada ● Tidak ada ● Bising Usus ● Bising Usus
nyeri tekan nyeri tekan ada  ada 
● Bising Usus ● Bising Usus
ada  ada 

● Simetris
ki/ka  ● Simetris
● Simetris ● Simetris ki/ka 
ki/ka  ki/ka 
● Simetris
Punggung  ki/ka  ● Simetris
● Simetris ● Simetris ● Kekuatan ada  ki/ka 
● Ektremitas ki/ka  ki/ka  ● Kekuatan ada 
atas dan ● Kekuatan ada  ● Kekuatan ada 
bawah 

I. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap Agar Tn. A lebih memperhatikan kesehatannya dengan menerapkan pola hidup
sehat dan seimbang.
1. ANALISA DATA
Kepala Keluarga : Tn. A 
Keluarga Sakit    : Tn. A

DATA MASALAH ETIOLOGI

1 Ketidakefektifan Tidak menunjukan minat pada


● Tn. A mengatakan mempunyai penyakit
pemeliharaan Perbaikan  perilaku sehat
Diabetes militus(DM)
● Tn. A mengatakan bahwa ia memiliki kesehatan 
penyakit keturunan yaitu diabetes
● Tn. A mengatakan kadang merasakan sakit
kepala dan berdenyut denyut jika
mengkomsumsi makanan sudah berlebihan. 
mengatakan istrinya sering mengingatkan untuk
mengurangi makanan yang membuat  kadar gula
seperti makanan yang banyak mengandung gula.

● Tanda-tanda vital
 TD:110/70
N:87x/m

       RR  : 18x/m


       S    : 36,5 ̊ C

2 kesehatan cenderung Kurang pemahaman


DS beresiko 

● Tn. A Mengatakan kurang paham dengan


penyakit diabetes.

DO :
● Tn. A tampak masih mengkosumsi makanan
yang bersantan, gorengan , kue kering, mie
instan

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SKORING


Diagnosa Keperawatan Keluarga Yang Muncul Antara Lain :
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Tidak menunjukan minat pada
perbaikan  perilaku sehat

Kriteria Pembenaran

gula darah Tn.A adalah keadaan yang sudah terjadi dan


● Ancaman kesehatan dilakukan pengecekan gula darah. 

gula darah Tn.A dapat diubah dengan cara menga


njurkan kepada Tn. A untuk menjaga pola makan.
Kemungkinan masalah untuk di gula darah Tn.A dapat di cegah untuk tidak
ubah: Perburuk keadaan untuk memperbaiki perilaku hidup
● Mudah 
gula darah Tn.A harus segera mendapatkan pengobatan
lebih lanjut.

Potensial masalah untuk di cegah:


● Tinggi 

Menonjolnya masalah:
● Masalah berat harus segera
ditangani

4⅔
Total

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurang pemahaman

Kriteria Pembenaran

Tn. A Mengatakan kurang paham dengan penyakit


● Ancaman kesehatan diabetes.
Kemungkinan masalah untuk di
ubah: an kadang ada membatasi makanannya 
● Sebagian

mpunyai kesibukan tapi jika Tn. A sakit akan segera


Potensial masalah untuk di cegah:
awa berobat.
● Tinggi 

Menonjolnya masalah: dak merasakan rasakan penyakitnya   


● Masalah tidak dirasakan
Total

1. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Tidak menunjukan minat pada
perbaikan  perilaku sehat.
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurang pemahaman.
1. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAXNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI ( NIC)


HASIL  ( NOC)
KEPERAWATAN

an pemeliharaan
kukan tindakan keperawatan ● Pendidikan kesehatan  
ubungan dengan Tidak
pkan pemeliharaan kesehatan 1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
inat pada perbaikan  perilaku sehat. . perilaku saat ini pada individu, keluarga atau
kelompok sasaran.
ya pengetahuan Klien mengenai 2. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan
haraan kesehatan tentang kesehatan 
kit- penyakit yang akan berpotensi 3. Tekankan manfaat kesehatan positif yang
langsung atau manfaat jangka pendek yang bisa
ya kesadaran dan motivasi klien diterima oleh perilaku gaya hidup positif dari pada
berperilaku hidup sehat. menekankan manfaat jangka panjang dari
ketidakpatuhan.
4. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
menolak perilaku yang tidak sehat atau berisiko
5. Berikan informasi pada saat yang tepat 
6. Libatkan individu, keluarga, dalam perencanaan
dan rencana imlpementasi gaya hidup perilaku
kesehatan.
7. Tekankan pentingnya pola makan  yang sehat,
tidur, berolah raga bagi individu dan keluarga.

Perilaku kesehatan cenderung 1. Kaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan


beresiko berhubungan dengan kukan tindakan keperawatan proses penyakit.
kurang pemahaman pkan klien mampu mengenal dan 2. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari
hami perilaku kesehatan yang baik penyakit.
memperbaiki status kesehatan  3. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
1. Klien mampu mengenal dan komplikasi.
melakukan pencegahan 4. Tentukan motivasi klien terhadap perubahan
penyakit. prilaku.
2. Klien mampu dengan 5. Dukung klien untuk mengganti kebiasaan yang
keputusan yang diambil dan tidak diinginkan dengan kebiasaan yang
mengetahui apa akibat dari diinginkan.
keputusan yang diambail.  6. Berikan informasi sesuai dengan permintaan
3. Klien berkemauan untuk klien.
mengunjungi fasilitas 7. Pilah –pilah perilaku menjadi bagian –bagian
kesehatan yang tersedia. kecil untuk dirubah menjadi unit perilaku yang
terukur.

1. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

SA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI


an pemeliharaan kesehatan 1. Menjelaskan kepada klien tentang
ungan dengan Tidak penyebab gula darah tinggi seperti : ● Tn. A mengatakan
jukan minat pada banyak makan minum yang manis sudah mulai mengerti
kan  perilaku sehat 2. Menganjurkan klien menghindari dengan penyakit
mengkomsumsi makanan dengan diabetes
kadar lemak jenuh seperti daging , ● Tn. A sudah mulai
kuning telur, gorengan, jerohan, membatasi makanannya
udang dengan tidak
3. Menganjurkan klien untuk berlebihan.
mengurangi konsumsi makanan dan . 
buah -buahan yang bisa menaikan ● Tanda-tanda vital
gula darah seperti alpukat,
semangka, jeruk dan pisang dll.
4. Mengontrol gula darah klien
      RR : 18x/m
5. Menganjurkan klien untuk kontrol
   S  : 36,5 ̊ C
setiap bulan ke rumah sakit. 
.
● Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
sebagian teratasi
  
ntervensi dilanjutkan : 
● Mengontrol gula darah
Tn. A
● Mengontrol makanan
Tn. A

Perilaku kesehatan 1. Menjelaskan kepada klien tentang


cenderung beresiko penyebab diabetes, tanda dan gejala ● Tn. A mengatakan
berhubungan dengan diabetes, akibat diabetes, dan upaya sudah mulai paham 
kurang pemahaman pencegahan diabetes dengan penyakit
2. Menganjurkan klien untuk diabetes
menerapkan gaya hidup sehat ,
terutama pada pola makan sehari
–hari  
3. Menganjurkan klien untuk menjaga
A. Tn. A tampak sudah
berat badan seimbang
4. Menganjurkan klien untuk berolah mengurangi makanan yang

raga secara teratur setiap hari manis


dalam waktu 30 menit seperti jalan
● Perilaku kesehatan
santai di pagi hari. 
cenderung beresiko
sebagian teratasi

intervensi dilanjutkan 
● Mengontrol makanan
Tn. A

DAFTAR PUSTAKA

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit : Pustaka Pelajar. Yogyakarta


Susanto. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik, Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan RI. (1998). Kesehatan Keluarga. Jakarta : Depkes RI
Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke -5. Jakarta: EGC
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan : Defenisi dan Klasifikasi 2018 – 2020, Ed.11. Editor Herdman T,
Heather, Shgemi Kamitsuru. Jakarta : EGC
Bulechek, M. 6 Dkk. (2013). Nursing Interventions Classification ( NIC), 6 th Indonesia Edition. Indonesia :
Mocomedia
Moorhead Sue, Dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC), 5 th Indonesia Edition. Indonesia :
Mocomedia

Anda mungkin juga menyukai