Anda di halaman 1dari 9

1.

Definisi keluarga
a. Menurut departemen kesehatan (1998), keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal dalam satu atap yang tinggal saling ketergantungan.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.Keluarga merupakan aspek
terpenting dalam unit terkecil dalam masyarakat, penerima asuhan,
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga saling
berhubungan, dan menempati posisi antara individu dan masyarakat
(Harmoko. 2012).
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu sama lain (Logan’s 1979).
b. Pengertian keperawatan keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga
dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga
dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi (Depkes, 2010). Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik
keperawatan (Depkes RI, 2010).

2. Jenis Keluarga
(Pada kasus keluarga Tn. A merupakan keluarga yang termasuk dalam jenis
blended family karena Tn. A sebelumnya menikah dengan Ny. H dengan anak C
dan E dan kemudian setelah bercerai Tn. A menikah lagi dengan Ny. B dengan
anak D dan F. Tn. A dan Ny. B membesarkan ke 4 anak tersebut.)
a. Tradisional Nuclear.
Keluarga Inti yang terdiri dari : ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/keduanya
dapat bekerja di luar rumah.
b. Extended family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya : nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi an lain sebagainya.
c. Reconstituted Nuclear.
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya
dapat bekerja di luar rumah.
d. Middle Age / Aging Couple.
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya bekerja di rumah, anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear.
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satu
bekerja di luar rumah.
f. Single Parent.
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak-anaknya
dapat tinggal di rumah/di luar rumah.
g. Dual Carrier.
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
h. Commuter Married.
Suami istri/keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult.
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untukkawin.
j. Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan
anak dari perkawinan sebelumnya.
k. Three Generation.
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
l. Institusional.
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
m. Comunal.
Satu rumah terdiri dari dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya
dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
n. Group Marriage.
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan
keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang
tua dari anak-anak.
o. Unmaried Parent and Child.
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi
p. Cohibing Caiple.
Dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
Dari sekian macam tipe kelaurga, maka secara umum di negara Indonesia
dikenal dua type keluarga yaitu tipe keluarga tradisional dan type keluarga non
tradisional.
1. Yang termasuk type keluarga tradisional : keluarga inti, extended family, single parent,
keluarga usila dan single adult.
2. Sedangkan yang termasuk dalam type keluarga extended family adalah ; commune
family yaitu : lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah, orang tua atau
ayah ibu yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah
tangga dan homoseksual yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu
rumah tangga.

3. Tugas Perkembangan/ Tahap Perkembangan Keluarga


(Keluaga Tn. A memasuki tahap keempat dan kelima karena keluarga tersebut
memiliki anak dalam usia sekolah dan remaja.
Tahap perkembangan keluarga menurut (Duval 1985) dan (Carter dan McGoldrick 1989)

a. Carter dan McGoldrick 1989


1. Keluarga antara masa bebas (pacaran ) masa muda
2. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
3. Keluarga yang memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia
sekolah)
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa
5. Keluarga yang ulai melepas anaknya untuk keluar rumah
b. Duvall 1985
1. Keluarga baru menikah
Tugas perkembangan
 Membina hubungan intim yang memuaskan
 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
sosial
 Mendiskusikan rencana memiliki anak
2. Keluarga dengan anak baru lahir
Tugas perkembangannya:
 Mempersiapkan untuk menjadi orang tua
 Adaptasi dengan perubahan adamya anggota keluarga,interaksi
keluarga, hubungan seksual.
 Mempertahankan hubungan dalam memuaskan pasangannya.
3. Keluarga dengan anak usia pra-sekolah
Tugas perkembangan
 Membantu anak untuk bersosialisasi
 Beradaptasi dengan anak yang baru lahir
 Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam ataupun luar
keluarga
 Pembagian waktu individu, pasangan dan anak
 Pembagian tanggung jawab anggota keluuarga
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan
 Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan diluar rumah
 Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan
dan kesehatan anggota keluarga
 Membantu sosialisasi anak dalam mengembangkan minat dan
bakatnya
5. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan
 Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
Tahap perkembangan
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Membantu orang tua memasuki masa tua
 Membantu anak untuk menjadi mandiri
 Penataan kembali peranan orang tua dan kegiatan dirumah
7. Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan
 Mempertahankan kesehatan
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman
sebaya dan dengan anak – anak
 Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia lanjut
Tahap perkembangan
 Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
 Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan
fisik dan pendapatan
 Mempertahankan keakraban suami atau istri dan saling merawat

4. Struktur
- Kekuasaan
Struktur kekuasaan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,
memengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain. Hak (legimate power), ditiru
(referent power), keahlian (exper power), hadiah (reward power), paksa (coercive
power), dan efektif power.
- Peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal/ informal. Posisi/status adalah
posisi individu dalam masyarakat missal status sebagai istri/suami.
- Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara jujur,
terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan hierarki kekuatan. Komunikasi
keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta
meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan mendengaran pesan,
memberikan umpan balik, dan valid.
- Nilai Keluarga
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam
budaya tertentu. Sedangkan nomra adalah pola perilaku yang diterima pada
lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar
keluarga.

5. Fungsi Keluarga
Berdasarkan UU No.10 tahun 1992 PP No. 21 tahun 1994 tertulis fungsi keluarga
dalam delapan bentuk yaitu:
a. fungsi keagamaan
Fungsi keagamaan dalam keluarga dan anggotanya didorong dan dikembangkan
agar kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-
nilai luhur budaya bangsa untuk menjadi insan-insan agamis yang penuh iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. fungsi sosial budaya
Fungsi sosial budaya memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka
ragam dalam satu kesatuan.
c. fungsi cinta kasih
Fungsi cinta kasih dalam keluarga akan memberikan landasan yang kokoh
terhadap hubungan anak dengan anak, suami dengan istri, orang tua dengan
anaknya, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi
wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta 'kasih lahir dan batin.
d. fungsi melindungi
Fungsi melindungi dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa aman dan kehangatan.
e. fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi yang merupakan mekanisme untuk melanjutkan keturunan yang
direncanakan dapat menunjang terciptanya kesejahteraan manusia di dunia yang
penuh iman dan taqwa.
f. fungsi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi sosialisasi dan pendidikan memberikan peran kepada keluarga untuk
mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya
di masa depan.
g. fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi menjadi unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
h. fungsi pembinaan lingkungan.
Fungsi pembinaan lingkungan memberikan pada setiap keluarga kemampuan
menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai daya dukung alam
dan lingkungan yang berubah secara dinamis.

6. Genogram Keluarga
Genogram merupakan salah satu alat penilaian keluarga berupa bagian yang
menggambarkan pohon yang mencatat informasi tentang silsilah genetik dari keluarga
dan hubungan antara mereka sealam sekurang-kurangnya tiga generasi dengan
menggunakan simbol-simbol yang telah baku. Di dalam genogram harus memmuat
informasi tentang, struktur keluarga, peta fungsional, riwayat penyakit keluarga, kejadian-
kejadian kritis dalam keluarga. Manfaat dari genogram yaitu, memberi gambaran yang
lebih mengenai dinamika keluarga, khususnya hubungan antar anggota keluarga, menilai
secara keseluruhan kesatuan keluarga, menilai kelemahan dan kekkuatan dan kemampuan
menahan stress di masa yang kan datang. Dengan menggunakan genogram dapat dilihat
adanya penyakit turunan atau kecenderungan problem kesehatan yang ada dalam
keluarga. Berikut contoh genogram.

X X X x

x x X x x x

Keterangan

= Laki Laki = Meninggal


= Perempuan = Tinggal
rumah

= Orang Tua

= Anak

X = meninggal

7. Stress dan Koping Keluarga


Menurut Friedman (2010) Proses dan strategi koping keluarga berfungsi sebagai
proses atau mekanisme vital yang memfasilitasi fungsi keluarga. Tanpa koping keluarga
yang efektif, fungsi afektif, sosialisasi, ekonomi, dan perawatan kesehatan tidak dapat
dicapai secara adekuat.

8. Aspek Legal Etis Keluarga


Legalitas praktik pelayanan keperawatan keluarga telah diatur dalam Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 908/ MENKES/SK/VII2010 tentang pedoman pelayanan
penyelenggaraan pelayanan keperawatan keluarga. Adapun tujuan dibuatnya peraturan
tersebut adalah :
1. Memberikan gambaran tentang konsep pelayanan keperawatan keluarga
2. Memberi acuan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan keluarga
3. Memberikan acuan dalam pembinaan, pengawasan, evaluasi terhadap pelayanan
keperawatan keluarga yang diberikan
4. Memberikan acuan dalam mengembangkan jejaring kerja yang dapat menunjang
pelaksanan pelayanan keperawatan keluarga
5. Memberikan acuan dalam sistem pencatatan dan pelaporan pada pelayanan
keperawatan keluarga.
Daftar Pustaka:

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Setiana, I. A., Keluarga, A. K., & Keluarga, D. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga...,
INDRA AMARUDIN SETIANA Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016 10, 10–51.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). KMK tentang Pedoman Penyelengaraan


Pelayanan Keperawatan Keluarga.

Sudiharto, 2014 Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan


Transkultural. Jakarta: EGC

Rakhmawati, I. (2015). Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak. Jurnalbimbingan Konseling


Isla, 6(1), 1–18. https://doi.org/10.21043/kr.v6i1.1037

https://books.google.co.id/books?id=dpbPuogtmNkC&pg=PA32&dq=tahapan+perkembanga
n+keluarga&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjEoK363rXdAhXFLI8KHXP3Bt8Q6AEILTAB#
v=onepage&q=jenis%20keluarga&f=false

Anda mungkin juga menyukai